Conclusion

Dilandasi keinginan untuk meningkatkan

kesadaran tentang pentingnya pangan halal Dapur Halal

maka islam menegaskan dan menganjurkan

kepada kaum muslimin untuk mengkonsumsi

produk pangan yang halal

zatnya, prosesnya dan

Bagaimanakah
cara mendapatkann- "Keep The Halal Way"

ya. Pangan bukan Pangan Halal

Menurut Agama ?
hanya sekumpulan zat gizi yang dibutuhkan

oleh tubuh tetapi lebih dari itu. Pangan

memiliki arti spiritual yang penting. Pan-

gan memiliki pengaruh terhadap sanubari,

kecerdasan, dan kebijaksanaan serta

Kehalalan Pangan
naluri. Bukankah yang memberi kesem-

buhan kepada kita adalah Allah? lantas Created by :

mengapa kita tidak mendengarkan
Minkhatul Maula
anjuran-Nya? ^_^ Azka Salsabila Suryadi

Universitas Darussalam Gontor

Sambirejo, Mantingan, Ngawi
2018

Tinginya potensi teknologi dalam pengembangan
bahan pangan menghasilkan berbagai macam
produk pangan dengan spesifikasi yang berbeda-
beda dan memiliki lebih dari satu manfaat
kesehatan. Dengan adanya sentuhan teknologi
khusunya teknologi pengemasan, jus mangga
yang dibiarkan pada suhu ruang memiliki masa
simpan hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun. Namun, perkembangan teknologi pangan
yang semakin pesat, tidak beorientasi pada ke-
halalan. Halal menurut buku Ensiklopedia Islam
Indonesia (1992) berarti tidak dilarang, diizinkan
melakukan atau memanfaatkannya.
Halal dapat diketahui adakalanya dengan suatu
dalil yang menghalalkannya secara tegas dalam
Alquran atau Sunnah dan adakalanya dengan
mengetahui bahwa tidak ada suatu dalil yangg
mengharamkan atau melaranngannya. Allah Swt
berfirman dalam Alquran surat Q.S. AlMaidah : 88
: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik
dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu,
dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya”
Makanan yang halal menurut Ibnu Hajar dalam
islam memiliki dua sisi :
1. Halal Zatnya
Makanan halal memiliki kriteria yang sama dengan
makanan pada umumnya. Namun, adanya perbe-
daan halal atau haram suatu makanan karena sua-
tu ketentuan mutlak yang diberikan oleh Allah SWT
: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan
makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan
yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang da-
lam perjalanan; dan diharamkan atasmu
(menangkap) binatang buruan darat, selama kamu
dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan” (Q.S.
AlMaidah : 96)
2. Halal Cara Mendapatkannya
Halal cara mendapatkannya berarti makanan yang
didapatkan dari usaha yang halal, sesuai dengan
jalan yang benar menurut ajaran islam. Makanan
yang didapat dengan cara yang tidak halal meskipun
secara zat halal maka makanan tersebut dikategori-
kan dalam makanan haram. Allah Berfirman : “Dan
janganlah sebagian dari kamu memakan harta seba-
gian yang lain diantara kamu dengan jalan yang
bathil” (Q.S. Al Baqarah : 188) Secara subtansi
produk pangan yang
diharam-halalkan
pada dasarnya mem-
iliki kadungan hikmah
dan manfaat. Kehala-
lan dan keharaman
produk pangan
menurut ajaran islam
merupakan otoritas mutlak yang dimiliki oleh Allah
SWT. Manusia tidak bisa mengubah apapun keteta-
pan yang diberikan-Nya, karena keterbatasan daya
jangkau akal yang dimiliki oleh manusia. Keterbata-
san daya jangkau yang dimiliki oleh manusia inilah
yang menjadikan manusia tidak selalu mampu
melihat hikmah yang bersifat dhohir (makna tersirat)
dari-Nya. Dulu banyak orang berfikir bahwa haramya
minuman keras karena dapat mengganggu
kesehatan jasmani dan rohani manusia.