Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

“KONSPIRASI BARAT MENGHANCURKAN ISLAM”


Dr. Muhammad Nur Islami, S.H , M.HUM

Disusun oleh :

Meko A Bengkri Z

Kelas H

20180610324

PRODI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
BAB 1

Hukum internasional modern bersumber dari pemikiran dan tradisi eropa (Europian Centris)
bersifat artifacial karena hasil dari pemikiran manusia, sedangkan ajaran Islam bersumber dari Al-
Quran dan Hadist. Ayat-ayat Al-Quran telah mengajak umat Islam untuk menggunakan akal
pikirannya dan dapat hidup berdampinagan secara damai dengan manusia yang lain yang berbeda
keyakinan. Ajaran Islam tidak pernah mengajarkan pemisahan amtara ilmu dan agama, meskipun ilmu
itu sendiri terbagi menjadi Ilmu Syar’i dan ilmu yang berasal dari manusia dalam dinamika kehidupan
di dunia.

Dalam praktiknya, hukum internasional di rumuskan oleh negara adikuasa seperti Amerika
Serikat dan sekutunya. Hukum ini dipakai sebagai alat untuk kepentingan meraka, dan hukum
internasional itu pada akhirnya menjadi supremasi hukum, dimana seluruh humum yang ada di tiap-
tiap harus disesuaikan atau merupakan tindak lanjut dari hukum internasional tersebut.

 Islam Ingin Masyarakat Internasional Sebagai Umat Yang Satu

Islam mengajarkan bahwa dalam perjalan hidupnya seorang muslim harus selalu berbuat baik
kepada sesamam manusai, bekerja sama, dan saling tolong menolong baik denan saudaranya yang
seiman ataupun berbeda keyakinan, suku bangsa serta menghindari perbuatan tercela demi
kelangsungan hidup yang damai. Adapu ayat-ayat Al Quran yang berhubungan denagan hubungan
internasional yaitu QS. Al Hujarat ayat 13. Allah SWT memerintahkan mereka untuk saling mengenal
dan kerjasama agar hidup didunia menjadi damai seperti firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13,
Surah Al-Baqarah ayat 213, Surah Al-Anbiyya ayat 92-93, SurahAl-Maaidah ayat 3, Al-Baqarah ayat
62. Tidak ada paksaan untuk memeluk dan meyakini kebenaran Islam, hal ini dinyatakan oleh Allah
SWT dalam surat al-Baqarah ayat 256. Selama kita masih diberi pilihan, kita akan
mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita; Firman Allah SWT dalam Surah [42] Asy Syuura
Ayat 8.

 Islam Ingin Terwujudnya Perdamaian

Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian, peperangan hanya dilakukan ketika umat Islam diserang,
disiulah umat Islam baru wajib berjihad mempertahankan keyakinan. Maka dalam sejarah Islam kita
tidak menjumpai adanya kekejaman yang dilakukan tentara islam dalam berperang. Sebagai contoh
ketika Umat Islam berperang melawan teantara Salib atau yang disebut perang Salib, dimana saat
Umat Islam memenagkan peperangan para tahanan diperlakukan sangat manusiawi. Di dalam Islam
diajarkan bahwa kita berperang, karena diperangi dan kita tidak boleh melampaui batas dalam
memerangi musuh kita, karena manusia harus menggunakan akal dan hati nuraninya agar nafsu tidak
menguasai akal pikiran.
 Islam dan Kebebasan Beragama

Di dalam Al-Quran telah diajarkan bahwa kebabsan beragama itu boleh karena juga Al-Quran
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Lalu muculah declaration of human right yang mengaur
tentang kebebasan setiap manusia untuk bebas memeluk agama yang mereka percayai. Kembali pada
ketentuan surat al-Baqarah ayat 256 diatas , bahwa tidak ada paksaan dalam agama, hal ini sering
disalah artikan dan dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia.menjadi atheis itu boleh, karena itu adalah
masalah hak. Maka agama dipandang sebagai hak, boleh beragama boleh tidak. Ada ayat al-Qur’an
dan hadist yang mengataka bahwa Allah SWT membenci orang yang pandai urusan dunia, tetapi
bodoh/melupakan urusan akhirat;

Dalil Al-Qur’an Tentang Celaan orang-orang yang begitu pandai urusan dunia namun lalai dalan
kehidupan akhiratnya. Allah SWT berfirman pada QS Al-Ma’un;4-7

 Islam Menghendaki Umat yang Kuat

Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian, maka dari itu agama Islam tidak megajarkan
umatnya untuk menjadi lemah. Oleh karena itu, Islam tidak hanya mengajarkan perdamian tetapi juga
mengajarkan keberanian dan mmbela kebenaaran. Dalam perang ajaran Islam juga membeda-bedakan
sasaran tempur, yaitu bahwwa anak-anak, wanita, orang tua, petugas medis, ulama, dan orang-orang
lain yang tidak terlibat langsung dalaam peperangan tidak boleh diperangi. Ajaran inilah yang dikenal
sebagai Hukum Perang (Hukum Perekonomian Internasional) sebagai “destinction priciple” prinsip
membedakan sasaran tempur juga termasuk tempat ibadah dan fasilitas publik.

`Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian, Islam juga mengajarkan membela kebenaran dan
membela yang lemah. Umat islam bisa menjaga perdamaian karena diajarkan kekuatan militer yang
menandakan bahwa Islam adalah ajaran yang sempurna. Terdapat pada firman Allah Surat Al-Anfal
[8] ayat 60, ayat 61, ayat 62, dan Surat Al-Baqarah [2] ayat 193. Banyak ayat Al-Qur’an yang
dituduhkan oleh orang-orang yang tidak menyukai Islam, ayat tersebut antara lain Surat Al-Baqarah
ayat 120, Surat Al-Baqarah ayat 120, Surat Al-Baqarah ayat 190, Surat Al-Baqarah ayat 191, Surat At-
Taubah ayat 12, Surat At-Taubah ayat 14-15, Surat An-Anfal ayat 73, Surat An-Nisa ayat 74. Islam
mengajarkan perdamaian, dan tidak mengajarkan konflik yang bersifat abadi, beberapa ayat yang
nerkaitan dengan hal tersebut antara lain; QS.al-Mumtahanah,60:8, QS.al-Anfal 8:61, QS,al-
Anfal,8:62, QS.al-Hajj,22:39-40, QS.al-Baqarah, 2:256, QS.at-Taubah, 9:7.
BAB 2

 Perjanjian Westphallia dan Konsep Negara Bangsa

Perjanjian westphallia sebenarnya adalah sebuah perjanjian yang mengakhiri perang 30 tahun
(1618-1648) di Kekaisaran Romawi dan perang 80 tahun (1568-1648) antara Spanyol dan Belanda.
Perang tersebut sampai kepada Indonesia waktu itu. Ada poin penting yang terdapat dalam Perjanjian
Westphalia menurut Darrell Castle yaitu :

a) Setiap agama mengatur agamanya sendiri tanpa campur tangan Negara lain.
b) Urusan dalam negeri suatu Negara diserahkan kepada Negara itu sendiri.
c) Negara bangsa adalah bentuk tertinggi dari Negara, tidak boleh dipimpin oleh pemuka agama.
d) Setiap Negara menyetujui hanya akan menyerang Negara lain jika terancam/diserag Negara
lain.

Secara Intern isi Perjanjian Westphalia sebagai berikut :

a) Mengakhiri perang 30 tahun dan meneguhkan perubahan peta bumi politik karena prang di
Eropa.
b) Mengakhiri untuk selama-lamanya The Holy Roman Emperor
c) Hubungan antar Negara dilepaskan dari persoalan hubungan kegerejaan dan didasarkan atas
kepentingan nasional Negara itu
d) Kemerdekaan Negara Nederland, swiss dan Negara kecil di jerman.

Dengan munculnya konsep negara bangsa ini maka ikatan-ikatan lain menjadi lemah, bahkan
semakin hilang, misalnya ikatan berdasarkan ras, apalagi agama. Padahal agama Islam satu-satunya
ikatan terkuat adalah ikatan aqidah. Hal ini membawa dampak bila suatu negara islam diperangi
negara non-islam, maka negara islam yang lain akan sulit memberikan bantuan, hal itu karena adanya
alasan bahwa masalh itu adalah masalah internasional dan harus diseleseikan secara internasional,
padahal islam sedunia itu bagaikan satu kesatuan tubuh. Apabila ada negara islam yang dianiaya oleh
negara non-islam maka umat islam yang lain juga ingin membantu dan membelanya. Oleh karena itu,
kedaulatan, kemerdekaan, kesejahteraan, dan persatuan dapat dikatakan sebagai mitos belaka.

 Setiap Negara Hidup di bawah Aturan Hukum Internasional

Bahwa setiap negara di dunia saat ini sudah masuk dalam keanggotaan PBB, dengan masuknya
suatu negara kedalam PBB, berarti bahwa negara tersebut sudah berjanji untuk menaati aturan-aturan
yang ada di dalam Piagam PBB yang dirumuskan dalam article 2 di piagam PBB.

Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan adanya perjanjian internasional yang dilakukan oleh
PBB, maka setiap negara mau tidak mau akan mengikuti perjanjian tersebut dan kalu tidak maau akan
dikucilkan dari pergaulan internasional. Memang setiap negara tidak selau meratifikasi perjanjian
internasional, karena ratifikasi bukanlah kewajiban, tetapi suatu tindakan politik dengan segala
konsekuensinya. Meskipun begitu, negara adi kuas selalu memiliki cara agar setiap negara akan
memberikan ratifikasinya terhadap perjanjian internasional.

 Indonesia di tengah Hegemoni Hukum Internasional

Indonesia masuk sebagai anggota PBB pada tanggal 28 September 1950 sebagai anggota ke 60
pada saai itu. Lalu Indonesia keluar pada tanggal 20 Januari 1965 karena Soekarno menarik diri dari
keanggotaan PBB. Namun akhirnya pada tanggal 28 September 1966 Indonesia secara resmi kembali
menjadi anggota PBB.

 Indonesia di bawah Kepentingan Amerika dan Belanda

Keinginan bangsa untuk menjalin kerja sama dengan negara lain, pastilah kepentingan nasional
harus menjadi prioritas. Janji-janji manis yang terucap dalam dalam piagam PBB bisa dengan mudah
disampingi karena kepentingan nasonal ini. Diantara janji manis tersebut adalah hak atas
kemerdekaan dan hak menentukan sendiri nasib negaranya sendiri. Dalam kenyataannya bagi negara
yang besar nafsu untuk menguasai dan menanamkan ideologi dan hukumnya terhadap negara kecil
sangat kuat. Demi mencapai tujuan tersebut negara besar ingin menjajah dan menguasai negara kecil
dengan prin Gold, Glory dan Gospel seperti VOC, Burgerlijk Wetboek, PT. Freeport dan lain-lain.

 Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional

Hukum internasional banyak dipengaruhi oleh hukum nasional. Sebagai contoh hukum
internasional dapat tercipta dengan adanya kebiasaan nasional suatu Negara yang dianut oleh banyak
Negara, kebiasaan ini disepakati sebagai hukum internasional. Hukum internasional publik adalah
keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan batas Negara (hubungan
internasional) yang bukan bersifat perdata, sedangkan hukum nasional adalah sekumpulan hukum
yang sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh
masyarakat dalam suatu negara, dan oleh karena itu juga harus ditaati dalam hubungan-hubungan
antara mereka satu dengan lainnya. Mengenai hubungan hukum internasional dengan hukum nasional
terdapat dua paham. Pertama, paham dualisme yang menyatakan bahwa hukum internasional dengan
hukum nasional merupakan dua sistem hukum yang berbeda secara keseluruhannya. Kedua, Paham
monisme berpendapat hukum internasional dan hukum nasional saling berkaitan satu sama lainnya.

 Upaya Menegakkan Perdamaian Dunia Melalui Hukum Internasional


Filosofi Damai Piagam PBB Arti lambang bendera PBB adalah menjadi pemersatu bagi para
anggota organisasi dunia. Filosofi damai dari PBB ini ada dalam pasal 2 ayat (4) dan pasal 51.pasal 4
menyatakan PBB tidak menggunakan ancaman kekerasan, pasal 51 berisi suatu Negara hanya dapat
berperang apabila itu terpaksa. Menurut Hukum Humaniter cara memanusiawikan perang dapat
dilakukan dengan 3 cara, maka meskipun perang tersebut tidak dapat dicegah tetapi perang tersebut
harus berjalan sesuai hukum. Piagam PBB mengehendaki agar tidak terjadi perang tetapi Hukum
Humaniter mengatur adanya Deklarasi Perang.

Hukum itu bersifat dinamis, mengikuti fakta yang terjadi. Karena hukum hidup di masyarakat
maka hukum akan selalu mengikuti perubahan masyarakat karena hukum dibentuk untuk masyarakat.
Hukum yang dibuat manusia itu lemah, karena manusia memiliki keterbatasan. Salah satu yang
paling berkaitan dengannya adalah Politik. Menurut Miro Cerrar hukum dan politik memiliki 3 aspek
yang mendasar, yaitu hukum sebagai tujuan, hukum sebagai alat atau hukum sebagai kendala.hukum
merupakan alat yang utama bagi pemerintah untuk melaksanakan kehendaknya kepada masyarakat,
hukum dan politik itu bervariasi dan bersifat multidisipliner. Pasal 51 Piagam PBB tersebut ditegaskn
bahwa satu-satunya alas an suatu Negara diizinkan berperang apabila Negara tersebut diserang
Negara lain, jadi bersifat membela diri. Secara resmi AS sering menyatakan pernyataan resminya
anticolonial. Pada tanggal 6 April 1942msetelah perang, Kepulauan Indonesia akan diserahkan
kembali kepada Belanda.

 Mengenal Sisi Politik dari Hukum Internasioal

Hukum itu bersifat dinamis, selalu berubah mengikuti fakta yang terjadi, hal ini disebabkan
karena hukum selalu tertinggal dari fakta sosial. Bagi hukum salah satu yang paling berkaitan
dengannya adalah politik, demikian pula Hukum Internasional tentu tidak bisa dipisahkan dengan
politik internasional. Dalam praktik, hukum dan politik dianggap saling terkait. EH Carr menyatakan
bahwa hukum di dalam negara adalah cerminan politik dan kepentingan golongan yang paling
dominan di negara tertentu. Hukum adalah salah satu produk dari politik dan merupakan hadiah bagi
perjuangan politik. Hukum merupakan alat yang utaama bagi pemerintah untuk melaksanakan
kehendaknya masyrakat. Tetapi hukum juga merupakan alat bagi pemerintah untuk mngorganisasikan
dirinya. Hukum tidak hanya produk politik, tetapi juga menentukan jalannya politik. Disamping
hukum itu dipengaruhi poliik, begitu pula sebaliknya sehingga mana yang lebih kuat itulah yang
menentukan. Kalau politik lebih kuat, maka politik itu menetukan jalannya hukum. Sebalinya bila
hukum lebih kuat, maka jalannya politik diatur oleh hukum.

Anda mungkin juga menyukai