ETIKA Keperawatan BUKU
ETIKA Keperawatan BUKU
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami
pada aturan dan etika , di unit – unit Pelayanan kesehatan baik milik
sangat pesat ini mempunyai arti penting bahwa dalam pelayanan kesehatan
klien dari kecelakaan kerja sehingga program Safety patient dapat berjalan
dengan baik.
2
Dengan terbitnya buku pegangan bahan ajar Etika Keperawatan ini,
klien yang berstandar pada kaidah – kaidah yang berlaku diunit kerjanya
masing-masing.
Kami berharap buku bahan ajar ini akan dapat membantu perawat
Penulis
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 4
BAB I Etik dan Moral dalam Praktik Keperawatan 5
A. Pendahuluan 5
B. Etika, Moral, dan Nilai 6
C. Nilai-nilai Esensial 7
D. Pengembangan dan Tranmisi Nilai 8
E. Klarifikasi Nilai 9
F. Pelaksanaan Etik dan Moral 11
G. Perilaku Etik Profesional 14
H. Kesimpulan 17
BAB II Etika Secara Umum 18
A. Pengertian Etik 18
B. Type Etik 20
C. Teori Etik 21
D. Prinsip-Prinsip Etik 22
BAB III Moral 25
BAB IV Tanggung jawab dan Tanggung Gugat 28
BAB V Kode Etik Keperawatan Indonesia 38
BAB VI Masalah Etik dan Moral dalam Keperawatan 41
BAB VII Nilai Etik dan Hukum dalam Keperawatan 44
4
BAB I
A. PENDAHULUAN
memerluikan landasan komitmen yang kuat dengan berbasis pada etik moral yang
tinggi.
Sikap etis professional yang kokoh dari setiap perawat atau bidan akan
tercermin pada setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang
diambil dalam merespons situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang
mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat
5
penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan atau kebidanan
Pengertian :
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi
berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang
suatu profesi dalam hubungannya dengan kode etik professional seperti Kode Etik
seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang
Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang
benar atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama,
6
C. NILAI-NILAI ESENSIAL DALAM PROFESI
diri sendiri.
kepercayaan.
kewajaran.
7
7. Truth ( Kebenaran ) : Menerima kenyataan dan realita termasuk akontabilitas,
Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai ( values ) , nilai –nilai ini
tentang nilai-niali mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami
perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi
dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan cara
antara lain :
1. Model dan Contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau
2. Moralitas, yaitu diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi
3. Sesuka Hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan
sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada dalam diri seseorang dan
mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan
8
4. Penghargaan dan Sanksi ; Perlakuan yang biasa diterima seperti
Disamping itu adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan
E. KLARIFIKASI NILAI-NILAI
mengerti system nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri. Hal ini merupakan
apakah pilihan-pilihan ini yang sudah dianalisis secara rasional atau merupakan
hasil dari suatu kondisi sebelumnya ( Steele & Harmon, 1983 ). Klarifikasi nilai-nilai
mempunyai manfaat yang sangat besar didalam aplikasi keperawatan. Ada tiga fase
dalam klarifikasi nilai-nilai individu yang perlu dipahami oleh perawat dan bidan.
1. Pilihan :
individu.
9
hendaknya yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita ingin
diperlakukan.
2. Penghargaan
senang bila mengetahui bahwa asuhan yang anda berikan dihargai klien
3. Tindakan :
hari.
dibicarakan dengan teman sejawat atau pasien dan ternyata tidak sejalan,
10
yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidak lagi merasa
manusia. Hal ini merupakan nilai-nilai positif yang sangat berguna dalam
KEPERAWATAN
perilaku kesehatan yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karena pasien
pengusaha yang sangat sukses dan mempunyai akses diluar dan dalam
lambung yang menyebabkan dia perlu dirawat dirumah sakit. Selain itu dia
11
perawat berusaha mengadakan pendekatan untuk mempersiapkannya
Kendati demikian upaya tersebut harus selalu dilakukan dan kali ini
kehidupan bapak dari daftar dibawah ini ? Pasien diminta untuk memilih
atau mambaca ).
berenang.
4. Menonton televise.
12
dinautnya. Bila dia memilih masalah kesehatannya, maka hal ini
Perawat atau bidan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan
yang berkualitas berdasarkan standar perilkau yang etis dalam praktek asuhan
perawat atau bidan, dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan
sejawat atau teman. Perilaku yang etis mencapai puncaknya bila perawat atau bidan
13
mencoba dan mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis untuk
membantu memecahkan masalah etika. Dalam hal ini perawat atau bidan
segala konsekuensinya .
konflik dalam bertindak : contoh seorang ibu yang memerliukan biaya untuk
pengobatan progresif bagi bayinya yang lahir tanpa otak dan secara medis
14
besar. Hal ini tentu sangat mengecewakan karena tidak ada satu metoda pun
yang mudah dan aman untuk menetapkan prinsip-prinsip mana yang lebih
15
3. Mau mendengarkan dan mengolah saran-saran dari orang lain sebagai
Asuhan juga memiliki tradisi memberikan komitmen utamanya terhadap pasien dan
belakangan ini mengklaim bahwa advokasi terhadap pasien merupakan salah satu
kewajiban moral bagi perawat atau bidan, dalam menemukan kepastian tentang dua
system pendekatan etika yang dilakukan yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan
berikut :
1. Pastikan bahwa loyalitas staf atau kolega agar tetap memegang teguh
16
H. KESIMPULAN
diterima dan dihargai oleh psien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus
perawat atau bidan yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan
keperawatan secara etis professional. Sikap etis professional berarti bekerja sesuai
17
BAB II
A. Pengertian Etika
benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain.
18
Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta
ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua
orang.
Secara umum terminology etik dan moral adalah sama. Etik memiliki
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara
orang lain.
19
B. TYPE – TYPE ETIK
a. Bioetik
dan theology.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada
pelayanan kesehatan.
20
b. Clinical ethics / Etik Klinik
kurang bermanfaat.
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
C. TEORI ETIK
a. Utilitarian
atau penderitaan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada dasarnya hal
b. Deontologi
21
D. PRINSIP – PRINSIP ETIK
a. Otonomi ( Autonomy )
berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
c. Keadilann ( Justice )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap
22
untuk yterapi yang benar sesuai hokum , standar praktek dan keyakinan
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya / cedera fisik dan psikologis
pada klien.
e. Kejujuran ( Veracity )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran, nilai ini diperlukan oleh
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip
percaya.
23
f. Menepati Janji ( Fidelity )
etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah
g. Kerahasiaan ( Confidentiality )
dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar
h. Akuntabilitas ( Accountbility )
professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali.,
24
BAB III
MORAL
A. Pengertian Moral
Secara tata bahasa perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin
yaitu “ Mores “ yang merupakan bentuk jamak dari perkataan “mos “ yang
dan kelakuan.
1. Prinsip hidup yang berkenan dengan benar dan salah, baik dan buruk.
25
Moral adalah tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika, tingkah laku
yang telah ditentukan oleh etika sama ada baik atau buruk dinamakan
a. Baik ; segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik.
b. Buruk ; tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagaoi buruk.
Moral juga diartikan sebagai ajaran baik dan buruk perbauatan atau
Dalam moral diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan buruk dan
perlu dilakukan, dan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu
Moral diukur secara subyektif , kata hati atau hati nurani memberikan
seseorang.
26
Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan
dengan etiket atau sopan santun . Moralitas adalah pedoman yang dimiliki
individu atau kelompok mengenai apa yang benar dan salah berdasarkan
standar moral. Moralitas dapat dari sumber tradisi, adat, agama atau
27
BAB IV
1983:25)
the professional nurse carries out required nursing activities conscientiously and that
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya,
hati-hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin
keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya. Kepercayaan tumbuh dalam diri klien
karena kecemasan akan muncul bila klien merasa tidak yakin bahwa perawat yang
berpengalaman. Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap,
28
kketrampilan,pengetahuan dan kompetensi. Beberapa cara dimana perawat dapat
Contoh : Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu dan kesehatan ibu saya akan
maaf pak saya memprioritaskan dulu klien yang gawat dan darurat sehingga
bersalaman dsbnya.
saya itu banyak , dari pagi sampai siang, mohon pengertiannya pak, jangan
29
6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut
berhubungan dengan peran tertentu dari perawat, agar tetap kompeten dalam
yang sudah dilakukan perawat pada masas lalu atau tindakan yang akan
berakibat di masa yang akan datang. Misalnya : bila perawat denga sengaja
pada masa depan klien. Klien tidak akan punya keturunan padahal memiliki
30
keturunan adalah hak semua manusia. Perawat secara retrosfektif harus bisa
Dalam sudut pandang etika normative tanggung jawab perawat yang paling
31
6. Apakah perawat melakukan kolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual klien ?
khotimah ?
dimasa lalu atau sesuatu yang sudah dilakukan. Tanggung jawab perawat
terhadap klien berfokus pada apa yang sudah dilakukan perawat terhadap
32
jawab perawat erat kaitannya dengan tugas-tugas perawat, tugas perawat
secara umum adalah memenuhi kebutuhan dasar klien , peran penting perawat
perawat melakukan tuga dari profesi lain seperti dokter, farmasi, ahli gizi atau
fisioterafi. Untuk tugas-tugas yang bukan tugas perawat seperti pemberian obat
memberikan tugas tersebut atau dengan siapa dia berkolaborasi . Dalam kasus
meskipun tanggung jawab utama ada pada pemberi tugas atau atasan perawat,
merujuk pada tanggung jawab atasan terhadap perilaku salah yang dibuat
dasar yang paling terkenal salah satunya menurut Maslow sebagai berikut:
33
memandang klien sebagai makhluk unik yang komprehensif dalam memberikan
tetapi semua aspek menjadi tanggung jawab perawat, sebagai contoh ketika
rasa nyaman, dan terhindar dari nyeri (sleep and comport need), tetapi
psikologisnya seperti cemas, takut, sedih, terasing sebagai dampak dari fraktur,
atau masalah-masalah sosial seperti (tidak bisa bekerja, rindu pada keluarga,
terpisah dari teman, sampai masalah spiritual seperti berburuk sangka pada
allah, tidak mau berdoa dan perasaan berdosa. Etika perawat melandasi
teutama keharusan memandang manusia sebagai mahkluk yang utuh dan unik.
Utuh artinya memiliki kebutuhan dasar yang kompleks dan saling berkaitan
antara kebutuhan satu dengan lainnya, Unik artinya setiap individu bersifat khas
hidup klien yang berbeda-beda dikenal dengan Ability to Know Life span History
34
G. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Rekan Sejawat dan Atasan
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan tanggung jawab perawat terhadap
melakukan tindakan keperawatan, berapa kali, dimana dengan cara apa dan
fles, infuse dicabut malam senin tanggal 30 juni 2007 jam 21.00. Keadaan
terang.
memasang EKG diajar oleh perawat yang sudah mahir, untuk melindungi
masyarakat dari kesalahan, perawat baru dilatih oleh perawat senior yang
35
melakukan tindakan keperawatan diluar standar , misalnya memasang NGT
memadai.
menhjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya. Hal ini bisa dijelaskan
tanggung gugat terhadap ikatan profesi dan sebagai anggota team kesehatan
36
biaya dari tindakan dan pengobatan yang dibberikan yang harus dibayarkkan
kepihak rumah sakit. Dalam contoh tersebut perawat memiliki tanggung gugat
3. Dengan kreteria apa saja tanggung gugat perawat diukur baik buruknya ?
Ikatan perawat , PPNI atau asosiasi perawat atau asosiasi rumah sakit telah
tercantum, baik itu dalam input, proses atau outputnya. Misalnya : apakah
kuku, telapak tangan, punggung tangan, pakai sabun di air mengalir selama 3
kali.
37
BAB V
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
38
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
berlaku.
39
D. Pearwat dan Teman Sejawat
dan illegal.
profesi keperawatan.
40
BAB VI
Memahami maslah etik dan moral yang sering tejadi dalam praktik
keperawatan.
Memahami dan melaksanakan Etik dan moral dalam praktik
keperawatan.
A. Pengertian
Menurut Rosdahal, 1999 : 45-46, masalah isu etik dan moral yang sering terjadi
dalam kasus tumor ginjal, trauma ginjal atau gagal ginjal ( CRF )dari donor
ditranplantasikan kepada ginjal penerima. Masalah Etik yang muncul adalah apakah
organ donor bias diperjual belikan ? bagaimana dengan hak donor untuk hidup
sehat dan sempurna, apakah kita tidak berkewajiban untuk menolong orang yang
membutuhkan padahal kita bisa bertahan dengan satu ginjal. Apakah si penerima
berhak untuk mendapatkan organ orang lain, bagaimana dengan tim operasi yang
melakukannya apakah sesuai dengan kode etik profesi ? bagaimana dengan organ
orang yang sudah meninggal, apakah diperbolehkan orang mati diambil organnya ?.
Semua penelaah donor organ harus diteliti dengan kajian majelis etik yang terdiri
dari para ahli di bidangnya, Majelis etik bisa terdiri dari pakar yaitu dokter, pakar
keperawatan , pakar agama, pakar hokum atau pakar ilmu sosial. Secara medis ada
41
persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan donor organ tersebut.diantaranya
adalah memiliki DNA, Golongan Darah, jenis antigen yang cocok antara donor dan
resipien, tidak terjadi reaksi ppenolakan secara antigen dan antibody oleh resipien,
harus dipastikan apakah sirkulasi, perfusi dan metabolism organ masih berjalan
dengan baik dan belum mengalami kematian. Hal ini akan berkaitan dengan issu
mati klinis dan perlu adanya informed concent. Perlu adanya saksi yang disahkan
secara hokum bahwa organ seseorang atau keluarganya didonorkan pada keluarga
lain agar dikemudian hari tidak ada masalah hokum. Biasanya ada sertifikat yang
Menurut Taylor ( 1997 ) masalah etik yang sering terjadi secara umum dapat dibagi
1. Masalah Etik perawat-klien ( Nurse and clients ), Masalah etik perawat klien
sering terjadi karena factor paternalism, misalnya pada saat klien harus
diisolasi atau dilakukan restrain terjadi konflik karena klien lansia menolak
mengancam jiwa dan keselamatan fisiknya. Tetapi dalam hal ini perawat
42
2. Masalah etik perawat- dokter ( Nurse and Physicians )
terapi yang sama maka perawat menolak memberikan karena biasanya klien
wabah atau bencana alam disisi lain pperan perawat untuk menjamin
4. Masalah Etik Perawat dengan Kondisi Etik, Fungsi komisi etik adalah untuk
konsultasi atau rujukan akhir. Komisi ini sangat penting sebab beranggotakan
para ahli dari berbagai disiplin ilmu dan ahli di bidangnya masing-masing
Banyak peran perawat sebagai client advocate bersuara secara unik dalam
43
BAB VII
diberikan.
A. PENDAHULUAN
yang secara sosial hokum belum memperlihatkan pengakuan yang jellas dan
barulah secara hokum keperawatan telah secara eksplisit menjadi bagian dari
44
berpengaruh negative terhadap tumbuh kembang keperawatan karena lunturnya
rasa idealism para professional dalam menghayati peran dan tanggung jawab
Hal inilah yang menjadi pekerjaan berat dan merupakan beban moral bagi para
keperawatan.
B. PENGERTIAN
nilai ini biasanya terbentuk dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga yang
umumnya, nilai-nilai itu akan dipertahankan oleh individu atau kelompok demi
45
diasumsikan semakin matang perawat tersebut dalam menghayati nilai-nilai
keperawatan. Hal ini akan berimbas di dalam konsistensi perilaku perawat yang
keperawatan tetap dihargai baik oleh klien, masyarakat, profesi lain maupun
mengetahui nilai-nilai apa yang dianut oleh kliennya atau masyarakat tertentu
dari perilaku mereka. Dari pemahaman nilai-nilai tersebut, perawat juga dapat
sikap lemah lembut, rasa menghargai orang lain, bekerja secara cepat dan
tepat rasa tanggung jawab yang tinggi, dan tindakan yang senantiasa
dapat berupa menghargai orang lain ( klien dan keluarganya ) tanpa adanya
46
right to privacy “ dan bertanggung jawab serta bertanggung gugat terhadap
Hal yang senantiasa berkaitan dengan nilai-nilai etik. Etik berasal dari kata
Yunani “ ethos “ yang berarti pertimbnagan salah-benar atau baik buruk dalam
secara tertulis suatu tindakan harus dilakukan. Etika dari berbagai profesi pada
umumnya digariskan dalam bentuk “ Kode Etik “ yang bersumber dari nilai-nilai
yang dianut oleh kelompok atau masyarakat yang memiliki sikap menerima atau
Kode etik keperawatan merupakan suatu kerangka suatu kerangka piker bagi
masyarakat yang menjadi kliennya, anggota tim kesehatan lain, dan tentu saja
kepada profesinya. Kode etik ini pada dasarnya menekankan pada standar
Kode etik perawat Indonesia telah dirumuskan pada awal berdirinya PPNI pada
kembali untuk menentukan apakah kode etik tersebut masih relevan dengan
tuntutan dinamika masyarakat atau tidak. Dalam kode etik perawat Indonesia,
47
diatur tentang tanggung jawab moral perawat terhadap klien (individu,
dilakukan , dan terhadap Negara dan ppemerintah Indonesia. Kode etik perawat
penyimpangan terhadap kode etik perawat, pada saat itu pula telah terjadi
keseluruhan.
standar praktik dank ode etik pprofesi, dan mempunyai aspek legal. Dengan
48
dievaluasi apakah sekarang ini perawat telah melakukan semua cirri tersebut
secara benar.
Ciri pertama yaitu perawat memiliki otonomi yang dimaksudkan sebagai suatu
makan dan minum pada klien, penentuan kebutuhan latihan fisik, dan pemberian
dilakukan secara mandiri tanpa harus menunggu perintah dari profesi lain.
Dalam hal memperlihatkan rasa tanggung jawab dan tanggung gugat, perawat
perawat seharusnya memperoleh izin dan persetujuan baik dari klien maupun
perawat.
ini adalah setiap tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien harus
49
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Perawat senantiasa mempertimbangkan
kode etik profesi keperawatan. Standard an kode etik ini telah dirumuskan oleh
diberlakukan sejak tahun 1993 yang kemudian diperbaharui pada tahun 1996
mempunyai aspek legal. Hal ini mengandung maksud bahwa setiap tindakan
menagtur hal-hal yang dianjurkan, yang dilarang untuk dilakukan, dan adanya
50
umumnya mengatur siapa yang diperbolehkan praktik, apa ruang lingkup
kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 647 tahun 2000 yang
sudah diperbaiki dengan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1239 tahun 2001
dan atau perawatan “. Penyembuhan dan keperawatan ini dilakukan oleh orang
yang memiliki disiplin ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan. Dengan
salah satu tenaga kesehatan aadalah tenaga keperawatan yang terdiri dari
perawat dan bidan. Peraturan Pemerintah ini juga mengatur penempatan tenaga
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan
izin praktik perawat, juga memberikan gambaran yang sangat jelas tentang
51
dasar hukum dan kemandirian profesi keperawatan. Keputusan ini menyebutkan
bahwa setiap perawat wajib untuk mendaftarkan diri menjadi anggota perawat ke
Dinas kesehatan Provinsi yang selanjutnya akan memperoleh Surat Izin Perawat
( SIP ). Surat izin inilah yang dapat digunakan aspek legal dalam menempuh
tentang pemberian Surat Izin Kerja ( SIK ) sebagai dasar untuk mellegalisasi
balai pengobatan, puskesmas, atau yang lainnya. Pada keterangan lebih lanjut
diatur juga tentang pemberian Surat Izin Praktik Perawat ( SIPP ) sebagai bukti
legal untuk perawat dalam melakukan praktik baik secara individu maupun
tanggung jawab dan tanggung gugat yang melekat pada perawat yang telah
memilikinya.
Pada setiap peraturan dan tatanan sosial yang sudah disusun sedemikian rupa,
Meskipun pembinaan dan aturan telah dilakukan dengan baik, tidak dapat
52
memang disadari atau disengaja atau kadang tidak disadari oleh yang
atau tidak disadari, kesalahan prosedur ( Malpractice ) yakni tidakan yang salah
criminal.
untuk pelanggaran tersebut berupa pencabtan izin praktik dan bahkan dapat
berikutnya dapat berupa sanksi perdata apabila terdapat tuntutan dari klien dan
ternyata dari hasil pemeriksaan majelis etik profesi memang benar-benar terbukti
bersalah. Sanksi terhadap pelanggaran oleh anggota profesi dapat juga berupa
kewenangannya.
yang dilakukan rumah sakit ketika status kepegawaian yang bersangkutan belum
53
atau tidak jelas. Bila status perawat tersebut adalah pekerja dan rumah sakit
antara rumah sakit dan pekerja. Jika keselahan itu akibat tindakan criminal maka
F. KESIMPIULAN
Dari uraian singkat tersebut maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
jawablkan.
4. Etika keperawatan disusun dalam bentuk kode etik oleh organisasi profesi
( PPNI ) yang berfungsi sebagai alat ukur perilaku professional bagi para
perawat.
undangan yang memuat hak, kewajiban, dan sanksi bagi perawat yang
54
Pengertian Etika
Menurut Ahmad Amin, Etika adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti
baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan mereka,
dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh
manusia.
tentang nilai – nilai, ilmu pengetahuan yang mempelajari soal kebaikan dan
Menurut Martin ( 1993 ), etika didefinisikan sebagai “ the discipline which can
act as the performance, Etika merupakan prinsip yang menyangkut benar dan
Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta
ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.
55
Etik memiliki terminology yang berbeda dengan moral bila istilah etik
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
56