Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM MALARIA UPT PUSKESMAS DAMPIT


TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasite bernama Plasmodium.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasite tersebut. Di
dalam tubuh manusia, parasite Plasmodium akan berkembang biak di organ hati
kemudian menginfeksi sel darah merah yang akhirnya menyebabkan penderita
mengalami gejala- gejala malaria seperti gejala pada penderita influenza. Apabila tidak
diobati, penyakit akan semakin parah dan dapat terjadi komplikasi yang berujung pada
kematian.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana
parasite Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vector nyamuk
Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan
tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak 30 detik.
Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit
ini setiap tahunnya. Sebanyak 90% dari . Jumlah kematian yang terjadi di Afrika dialami
anak-anak.
Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seseorang dokter militer Prancis
Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan
Medis pada tahun 1907

II. LATAR BELAKANG


Dalam rangka pengendalian penyakit malaria, banyka hal yang sudah maupun
sedang dilakukan baik dalam skala global maupun nasiuonal. Malaria merupakan
salah satu indicator dari target Pembangunan Milenium ( MDGs ), dimana
ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian insiden
malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indicator menurunnya angka kesakitan dan
angka kematian akibat malaria. Program eliminasi malaria di Indonesia tertuang
dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.293/MENKES/SK/IV/2009. Pelaksanaan
pengendalian malaria menuju eliminasi dilakukan secara bertahap dari satu pulau
atau beberapa pulau tercakup guna terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang
terbebas dari penularan malaria sampai tahun 2030 ( Buletin malaria 2011 ).
Upaya penanggulangan penyakit malaria di Indonesia sejak tahun 2007 dapat
dipantau dengan menggunakan indicator Annual Parasite Incedence ( API ). Hal ini
sehubungan dengan kebijakan Kementrian Kesehatan mengenai penggunaan satu
indicator untuk mengukur angka kejadian malaria, yaitu dengan API. Pada tahun
2007 kebijakan ini mensyaratkan bahwa setiap kasus malaria harus dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan sediaa darah dan semua kasus positif malaria harus diobati
dengan pengobatan kombinasi berbasis artemisini atau ACT 9 Artemisinin-based
Combination therapien ).
Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia.
Berdasarkan API, dilakukak stratifikasi wilayah dimana Indonesia bagian Timur
masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di beberapa wilayah di
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa-Bali masuk dalam stratifikasi
rendah, meskipun masih terdapat desa/focus malaria tinggi. API dari tahun 2008-
2009 menurun 2,47 per 1000 penduduk menjadi 1,85 per 1000 penduduk. Bila dilihat
per provinsi dari tahun 2008 – 2009 provinsi dengan API yang tertinggi adalah Papua
Barat, NTT dan Papua ( bulletin malaria, 2011 ).

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan
malaria ( Eliminasi Malaria ) sampai tahun 2030, dengan menurunnya
kasus Malaria ( API ) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk.
b. Tujuan Khusus
1. Semua kabupaten / kota mampu melaksanakan pemeriksaan sediaan
darah malaria dan memberikan pengobatan tepat dan terjangkau
dengan ACT
2. Pada tahun 2020 seluruh wilayah Indonesia sudah melaksanakan
intensifikasi dan integrasi dalam pengendalian malaria
3. Menurunnya 50% jumlah daerah endemis malaria
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN
1. Penemuan dini dan pengobatan penderita
2. Meningkatkan akses pelayanan yang berkualitas ( konfirmasi dengan
mikroskop atau RDT )
3. Pemberdayaan dan penggerakan masyarakat dengan meningkatkan KIE (
Komunikasi, Informasi dan Edukasi )
4. Meningkatkan system surveilans
5. Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Preventif
Manajemen vektor terpadu
b. Promotif
1. Penguatan layanan kesehatan
2. Kemitraan gebrak malaria
3. Jaminan mutu
c. Kuratif
1. Penemuan
2. Diagnosis
3. Pengobatan
4. Profilaksis
5. Pemantauan

VI. SASARAN
Target masing – masing sasaran di Puskesmas disesuaikan dengan target yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten di daeran kerja Puskesmas Dampit

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai