Geologi Situs Gua Batu, Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan
Abstrak
Gua Batu merupakan gua tebing dengan dengan ketinggian 189 meter diatas permukaan
air laut. Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan geologi permukaan
secara umum dan tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi geologi yang meliputi aspek
geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sumber bahan alat litik. Metode penelitian
diawali dengan kajian pustaka, survei lapangan, dan interpretasi data lapangan. Situs Gua
Batu dan sekitarnya terbagi atas empat satuan morfologi yaitu satuan morfologi dataran,
satuan morfologi bergelombang lemah, satuan morfologi bergelombang kuat, satuan
morfologi karst. Batuan penyusun adalah aluvial berumur Holosen, serpih berumur Miosen
Awal, batulanau berumur Oligosen-Miosen Awal, dan batugamping berumur Jura–Kapur.
Alat litik di Situs Gua Batu berbahan batuan chert, rijang, andesit, jasper, dan fosil kayu,
bahan bakunya diperoleh dari Sungai Air Rawas. Alat litik lain yang ditemukan melimpah
adalah jenis obsidian yang berlokasi di Bukit Hulu Simpang dan Bukit Legal Tinggi.
Abstract. Batu Caves is cave cliff with a height of 189 meters above sea level and altitude
30 meters from the Plains, as well as the directional face N230°E (southwest) and slope 60°.
The purpose of this study was to conduct a mapping of surface geology in General and the
goal is to find out the condition of geology which covers aspects of geomorphology,
geology, stratigraphy, structure resources lytic tool. Research method begun with a
literature review, a survey of the field, and it’s interpretation. Batu Caves and the
surrounding site was divided into four morphological units i.e. units of the morphology of
the Plains, undulating weak morphology unit, a unit of the powerful, rugged morphology of
unit karst morphology. Constituent rocks are alluvial Holocene age, shale of Early Miocene
age, siltstone age of the Oligocene-Early Miocene, and limestone was Jura–Chalk. Lithic
tool on Batu Cave Site are made of chert, flint, andesite, jasper, and fossillized Wood Its
raw material retrieved from River Water Rawas. Other lithic tool found abundant was obsi-
dian. The source is located at the junction of Hulu Simpang and Legal Tinggi Hill.
terluas dimiliki oleh Kecamatan Ulu Rawas permasalahan struktur geologi daerah
dengan luas mencapai 24,18 persen dari telitian (struktur geologi apa saja yang
total luas wilayah kabupaten ini. Batas mengontrol daerah telitian). Maksud dari
administratif Kabupaten Musirawas Utara, penelitian ini adalah untuk melakukan
di sebelah utara dengan Kabupaten pemetaan geologi permukaan secara umum
Sarolangun, Provinsi Jambi, di sebelah sebagai salah satu upaya untuk menyajikan
selatan dengan, Kabupaten Musi Rawas, di informasi geologi yang ada, serta melakukan
sebelah barat dengan Kabupaten Lebong, suatu analisa berdasar atas data pada daerah
Provinsi Bengkulu, dan di sebelah timur telitian, kemudian dibuat suatu laporan
dengan Kabupaten Musi Banyuasin (BPS, penelitian untuk melengkapi penelitian di
2015). Situs Gua Batu. Tujuan penelitian yaitu
Batasan masalah dalam penelitian ini untuk mengetahui kondisi geologi yang
hanya mengkaji lingkup Situs Gua Batu, meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi,
Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas, struktur geologi, sumber bahan alat litik.
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Penelitian ini di fokuskan di Situs Gua
Sumatera Selatan. Rumusan masalah dalam Batu dan sekitarnya, yang termasuk wilayah
penelitian ini adalah a) bagaimana kondisi administratif Desa Napal Licin, Kecamatan
bentang alam daerah telitian (satuan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara,
geomorfik, pola dan stadia sungai); b) Provinsi Sumatera Selatan. Lokasi penelitian
bagaimana stratigrafi daerah telitian (kontak tercantum pada Peta Topografi Lembar
antar satuan batuan) dan; c) bagaimana Sarolangun Indonesia, Sheet SA 48-9, Series
Gambar 1. Keletakan Situs Gua Batu Peta Topogr afi (Sumber : Lembar Sar olangun Indonesia Sheet SA
48-9, Series T503, Edition 1-AMS, 1954).
130
M. Fadhlan S. Intan. Geologi Situs Gua Batu, Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan
131
Siddhayatra Vol. 21 (2) November 2016: 129-141
Gambar 2. Situs Gua Batu, Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan
(foto: dok. Balar Sumsel).
Gambar 3. Keletakan Situs Gua Batu dalam kontur ketinggian wilayah administr atif Kecamatan
Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan (topografi: Jarvis et al. 2008)
132
M. Fadhlan S. Intan. Geologi Situs Gua Batu, Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan
gua tebing yang termasuk wilayah arkeologis yang ditemukan di Situs Gua
administratif Desa Napal Licin, Kecamatan Batu adalah alat-alat litik, fragmen gerabah,
Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, sisa vertebrata, sisa moluska, arang, dan sisa
Provinsi Sumatera Selatan. Situs Gua Batu hematit. Alat-alat litik terdiri dari obsidian.
berada di wilayah Taman Nasional Kerinci chert, rijang, andesit, jasper, dan fosil kayu
Seblat (TNKS). Secara geografis Situs Gua (Fauzi, et al. 2015).
Batu terletak pada koordinat 02°41’41,6”
Lintang Selatan dan 102°21’01,6” Bujur 3.2 Geologi Gua Batu dan Sekitarnya
Timur, dengan dengan ketinggian 189 Bemmelen (1949) membagi Pulau
meter diatas permukaan air laut dan Sumatera secara fisiografi regional kedalam
ketinggian dari dataran 30 meter. Situs Gua 6 zona yaitu, 1) Zona Jajaran Barisan; 2)
Batu tercantum pada Peta Topografi Lembar Zona Semangko; 3) Zona Pegunungan Tiga
Sarolangun Indonesia, Sheet SA 48-9, Series Puluh; 4) 4. Zona Kepulauan Busur Luar; 5)
T503, Edition 1-AMS (1954), berskala Zona Paparan Sunda dan; 6) Zona Dataran
1:250.000. Rendah dan Berbukit. Daerah penelitian,
Situs Gua Batu berarah hadap N230°E merupakan bagian dari Cekungan Sumatera
(barat daya) dan termasuk pada kategori gua Selatan yang terletak diantara Paparan
yang kena sinar matahari terbenam, dengan Sunda pada sebelah timur laut dan jalur
kemiringan lereng 60°. Sirkulasi udara yang tektonik Bukit Barisan di sebelah baratdaya.
sedang serta intensitas sinar yang bagus- Sedangkan batas cekungan disebelah
sedang. Ornamen yang terdapat di gua ini baratlaut dan barat adalah Tigapuluh High,
adalah flow stone, pilar, stalaktit dan dan sebelah tenggara maupun timur dibatasi
stalagmit. Di sebelah barat Situs Gua Batu oleh daerah Lampung High. Geologi Situs
dengan jarak 70 meter mengalir Sungai Air Gua Batu dan sekitarnya, yang akan
Rawas dengan arah barat laut ke arah diuraikan adalah tentang kondisi geologi dan
tenggara. Batuan penyusun Situs Gua Batu aspek-aspek geologi lainnya (bentang alam,
adalah batugamping (limestone) termasuk stratigrafi, dan struktur geologi), yang erat
pada jenis batuan sedimen yang berumur kaitannya dengan keberadaan situs tersebut
Jura hingga Kapur. dan sekitarnya sebagai berikut:
Menurut klasifikasi morfologi karst
menurut Sweeting (dalam Tjia 1987), maka 3.2.1 Geomorfologi
Gunung Karang Nato (tempat Situs Gunung Morfologi atau bentuk bentang alam
Batu) dapat dimasukkan ke dalam morfologi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: a)
karst tropis (Tjia 1987). Tinggalan lithologi; b) struktur geologi; c) stadia
133
Siddhayatra Vol. 21 (2) November 2016: 129-141
daerah dan; d) Tingkat perkembangan erosi hulu pertama di Gunung Bujang (1951
(Thornbury, 1964). Berdasarkan hal meter) dan hulu kedua di Bukit Lumut (1500
tersebut, maka secara umum bentang alam meter). Dari Gunung Bujang, bernama
(morfologi) di Situs Gua Batu dan Sungai Simpang Kanan, dan dari Bukit
sekitarnya pada pengamatan lapangan, Lumut bernama Sungai Simpang Kiri.
memperlihatkan kondisi dataran Kedua sungai ini menyatu di barat laut Bukit
bergelombang. Kondisi bentang alam seperti Hulu Simpang Kiri (1003 meter) dan
ini, apabila di klasifikasikan dengan berubah nama menjadi Sungai Air Rawas,
mempergunakan Sistem Desaunettes, 1977 dan selanjutnya bermuara di Sungai Musi.
(dalam Todd, 1980), yang berdasarkan atas Sungai-sungai yang lebih kecil dari
besarnya prosentase kemiringan lereng dan Sungai Air Rawas (sungai induk) di Situs
beda tinggi relief suatu tempat, maka Gua Batu dan sekitarnya adalah Sungai
wilayah penelitian terbagi atas empat satuan Keruh (berarah dari utara ke selatan),
morfologi yaitu: a) satuan morfologi dataran sedangkan yang berarah dari selatan ke utara
dengan prosentase kemiringan lereng antara adalah Sungai Kerah, Sungai Kulus, Sungai
0 - 2%; b) satuan morfologi bergelombang Senawar, dan Sungai Mengkulan, serta
lemah dengan prosentase kemiringan lereng beberapa sungai kecil lainnya yang tak
antara 2 - 8%; c) satuan morfologi bernama. Sungai-sungai tersebut bermuara
bergelombang kuat dengan prosentase di Sungai Air Rawas.
kemiringan lereng antara 8-16% dan; d) Sungai Air Rawas dan anak-anak
satuan morfologi karst. Ketinggian wilayah sungainya, termasuk pada kelompok sungai
penelitian dan sekitarnya, secara umum yang berstadia Sungai Dewasa-Tua (old-
adalah 100 – 800 meter diatas permukaan mature river stadium), dan Stadia Sungai
airlaut. Tua (old river stadium). Keseluruhan sungai
Pola pengeringan permukaan (surface -sungai besar dan kecil di Situs Gua Batu
drainage pattern) sungai-sungai di Situs dan sekitarnya, memberikan kenampakan
Gua Batu dan sekitarnya, secara umum Pola Pengeringan Dendritik, dan Pola
menunjukkan arah aliran dari arah selatan ke Pengeringan Rectangular. Berdasarkan
arah utara dan dari arah utara ke arah klasifikasi atas kuantitas air di Wilayah
selatan, menuju ke sungai induk yaitu Kikim dan sekitarnya, maka sungai-sungai
Sungai Air Rawas dan selanjutnya menyatu tersebut, termasuk pada Sungai Periodik/
di Sungai Musi, serta mengikuti bentuk Permanen (Lobeck, 1939; Thornbury,
bentang alam lokasi penelitian. Sungai Air 1964). Dengan memperhatikan tebing-tebing
Rawas (sungai induk) mempunyai dua hulu, di sepanjang Sungai Air Rawas di lokasi
134
M. Fadhlan S. Intan. Geologi Situs Gua Batu, Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan
135
Siddhayatra Vol. 21 (2) November 2016: 129-141
136
M. Fadhlan S. Intan. Geologi Situs Gua Batu, Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan
137
Siddhayatra Vol. 21 (2) November 2016: 129-141
menentukan sumber bahan alat litik, maka meter ke arah barat dari Situs Gua Batu.
langkah pertama yang dilakukan adalah Sebenarnya, bahan baku alat litik (chert,
mengetahui segala jenis batuan yang rijang, andesit, jasper, dan fosil kayu) bukan
ditemukan selama kegiatan ekskavasi di hanya di depan gua (di Sungai Air Rawas),
suatu situs gua (Intan 2002). Langkah namun sepanjang Sungai Air Rawas, dengan
berikutnya adalah, melakukan survei di batas Desa Kuto Tanjung di sebelah barat,
sekitar situs, guna menentukan lokasi hingga ke Desa Muara Kulam di sebelah
sumber bahan alat litik, baik dalam bentuk timur, menyediakan bahan batuan untuk alat
singkapan maupun boulder batuan (Intan -alat litik tersebut (kecuali obsidian).
2002).
Tinggalan arkeologis yang ditemukan di 3.5 Obsidian
Situs Gua Batu adalah alat-alat litik, Pada penelitian beberapa tahap di Situs
fragmen gerabah, sisa vertebrata, sisa Gua Batu, ditemukan banyak sisa-sisa
moluska, arang, dan sisa hematit. Alat-alat kehidupan masa lalu, namun yang paling
litik terdiri dari obsidian, chert, rijang, menarik adalah ditemukannya alat-alat litik
andesit, jasper, dan fosil kayu (Prasetyo yang berbahan batuan obsidian yang sangat
2014; Fauzi et al. 2015). melimpah. Lokasi sumber obsidian di Situs
Alat-alat litik berbahan batuan chert, Gua Batu, ditemukan di sebelah barat dan
rijang, andesit, jasper, dan fosil kayu, bahan barat laut dari situs-situs gua tersebut.
bakunya diperoleh dari Sungai Air Rawas Lokasi obsidian yang dekat dari situs-situs
dalam bentuk boulder, yang jaraknya 70 adalah Bukit Hulu Simpang dan Bukit Legal
Gambar 6. Situs Gua Batu dan lokasi bahan baku obsidian dalam Peta Geologi Lembar Sar olan-
gun (Sumber: Suwarna et al, 1992 dengan modifikasi).
139
Siddhayatra Vol. 21 (2) November 2016: 129-141
Tinggi. Jarak terjauh dari situs ke lokasi Struktur geologi yang melewati wilayah
obsidian adalah 27,75 km (garis lurus) dan penelitian dan sekitarnya adalah sesar (fault)
jarak terdekat adalah 23,94 km (garis lurus). dari jenis sesar naik (thrust fault) dan sesar
geser (strike slip fault). Sesar naik (thrust
4. Penutup fault) berarah barat laut – tenggara,
Gua Batu (Gua Napal Licin) merupakan melewati wilayah Rantaulungkang, Gunung
gua tebing dengan ketinggian dari dataran Batupang, dan Bukit Bukok. Sesar geser
30 meter. Situs Gua Batu berarah hadap (strike slip fault) berarah barat laut –
N210°E (barat laut) dengan kemiringan tenggara, melewati wilayah Bukit Bukok,
lereng 60°, dan batuan penyusun adalah Bukit Sabit, dan Gunung Batupang. Hasil
batugamping (limestone) yang berumur Jura penelitian terdahulu di Situs Gua Batu,
hingga Kapur. Situs Gua Batu dan menghasilkan tinggalan arkeologis berupa
sekitarnya sebagai lokasi penelitian terbagi alat-alat litik (obsidian. chert, rijang, andesit,
atas empat satuan morfologi yaitu satuan jasper, dan fosil kayu), fragmen gerabah,
morfologi dataran (0-2%), satuan morfologi sisa vertebrata, sisa moluska, arang, dan sisa
bergelombang lemah (2-8%), satuan hematit. Alat-alat litik (non obsidian)
morfologi bergelombang kuat (8-16%), dan berbahan batuan chert, rijang, andesit,
satuan morfologi karst, dengan ketinggian jasper, dan fosil kayu, bahan bakunya
secara umum adalah 100 – 800 meter diatas diperoleh dari Sungai Air Rawas. Alat litik
permukaan airlaut. yang ditemukan melimpah adalah obsidian
Sungai Air Rawas (sungai induk) dan yang berlokasi di Bukit Hulu Simpang dan
anak-anak sungainya berstadia Sungai Bukit Legal Tinggi. Jarak terjauh dari situs
Dewasa-Tua (old-mature river stadium), ke lokasi obsidian adalah 27.75 km (garis
dan Stadia Sungai Tua (old river stadium), lurus) dan jarak terdekat adalah 23.94 km
berpola pengeringan Dendritik, dan (garis lurus).
Rectangular, serta termasuk pada Sungai
Periodik/Permanen. Sungai Air Rawas Daftar Pustaka
tersebut, telah mengalami peremajaan Badan Pusat Statistik, 2015 Pokja Sanitasi
(rejuvination). Batuan penyusun Situs Gua Kabupaten Musi Rawas Utara. Pemkab.
Batu dan sekitarnya adalah Aluvial berumur Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera
Holosen, Serpih (shale) berumur Miosen Selatan
Awal, Batulanau (siltstone) berumur Bemmelen, R.W. van, 1949 The Geology of
Oligosen - Miosen Awal, dan Batugamping Indonesia. vol.IA, Martinus Nijhoff,
(limestone) berumur Jura – Kapur. Leiden: The Hague.
140
M. Fadhlan S. Intan. Geologi Situs Gua Batu, Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan
141