Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN

DI SUSUN OLEH:
M. Redha Zulranda
Novalia nurhayati
Nur Elisa
Ossy Nomibiya

PRODI : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


JURUSAN : AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba
rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta
penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan
manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk
memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17). Dalam mengadakan interpretasi dan
analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau
yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian
rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan
untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali,
karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana tingkat
likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva
yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa
mendapat tingkat pengembalian yang cukup. Perhitungan rasio financial sebaiknya didasarkan
pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit
masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat. Adalah
sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.
1.2 Rumusan Masalah
Rasio Keuangan merupakan Alat yang sangat penting dalam Analisi Keuangan Perusahaan, dari
rasio Keuangan kita harus dapat mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1). Bagaimana Pengertian,Kegunaan,serta keunggulan dan keterbatasan Analisis keuangan ?
2). Bagaimana Cara Penilaian Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang :
1). Pengertian,Kegunaan,serta keunggulan dan keterbatasan Analisis keuangan
2). Cara Penilaian Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Analisis rasio keuangan


Analisi Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio keuangan adalah
analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan
keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36)
“analisis rasio (ratio analysis) dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar
perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari
masing-masing komponen yang membentuk rasio”.Analisis rasio keuangan adalah analisis yang
menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang
memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu
perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan
reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana.
(Zaki Baridwan, 1997 :17) Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus
diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk
melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode
sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula
dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat
diketahui bagaimana keuangan dalam industri.Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan
keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick
tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio
sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena
dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Menurut Bambang Riyanto (1992 : 329), analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi
yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuahperusahaan dari data akuntansi dan laporan
keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer
perusahaan yang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan. Dalam menggunakan
analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan,
yaitu :
1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu
(histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari
perusahaan yang sama.
2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan
yang lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung kepada
kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan
B. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan
kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat
dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan
kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio
keuangan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat
membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan.Analisis rasio keuangan pada umumnya
digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan,analis
kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga kelompok utama tersebut menurut
Brigham dan Houston (2006 : 119) adalah sebagai berikut:
- Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudian
meningkatkan operasi perusahaan,
- Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis
rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-
utangnya, dan
- Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

C. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan


Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk menilai kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan alat analisis keuangan lainnya. Analisis rasio
keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis sebagaimana yang dikemukakan
oleh Harahap (2006 : 298).
- Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
- Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan
yang sangat rinci dan rumit.
- Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
- Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan
model prediksi (z-score).
- Rasio menstandarisir sizeperusahaan.
- Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat
perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.
- Dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang.
Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan atau
kelemahan. Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan atau kelemahan analisis
rasio keuangan antara lain:
- Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila
perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
- Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan
metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.
- Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi olehcara penafsiran
yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
- Informasi rata == rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil manipulasi.

Keterbatasan utama dalam analisis rasio keuangan adalah sulit membandingkan hasil perhitungan
rasio keuangan suatu perusahaan dengan rata-rata industri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002 : 495) Kritik terbesar atas analisis rasio ada lah sulitnya
mencapai ko mparabilitas (comparability) yang tinggi di antara perusahaan-perusahaan dalam
industri tertentu.Untuk mencapai komparabilitas di antara perusahaan-perusahaan mengharuskan
analis untuk (1) mengidentifikasi perbedaan mendasar yang terdapat dalam prinsip dan prosedur
akuntansi yang digunakan dan (2) menyesuaikan saldo untuk mencapai komparabilitas.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa keterbatasan
dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari penfsiran dengan cara
menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model peramalan yang berarti yaitu model
yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini menghasilkan suatu index yang
memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam satu kelompok yang telah ditetapkan
terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur prospek sutu perusahaan.
D. Pemakai Rasio Keuangan
Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa yang
menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa pengguna
rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :
1) Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun
posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama.
2) Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi :
- Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi :
krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau
lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang
pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan
pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik
pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang
memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan.
Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok
pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.
- Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik
perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham
perusahaan tersebut di pasaran.
E. Penggunaan Rasio Keuangan
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio banyak sekali karena rasio dapat dibuat
menurut kebutuhan penganalisis. Namun demikian angka-angka rasio yang pada dasarnya dapat
digolongkan menjadi dua kelompok (Munawir, 1992 : 68), yaitu :
1) Penggolongan berdasarkan sumber data
- Rasio-rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio-rasio yang disususn dari data yang
bersumber atau yang berasal dari neraca.
- Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratio), yaitu rasio yang disusun dari data yang
berasal dari laporan laba rugi.
- Rasio-rasio antar laporan (intern statement ratio), yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang
berasal dari neraca dan data yang berasal dari laporan laba rugi.
2) Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis adalah: Rasio likuiditas, Rasio solvabilitas,
Rasio rentabilitas, Dan rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisis.
Menurut Mahmud M.Hanadie Analisis rasio adalah penggabungan yang menunjukkan hubungan
antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan
tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Analisis ratio merupakan bentuk
atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-
alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan di
bidang keuangan adalah analisis ratio keuangan (Financial Ratio Analysis). Dalam Keown
dkk tujuan dari analisis ratio adalah untuk membantu manager finansial memahami apa yang perlu
dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia dan sifatnya terbatas.
Analisis ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan saja
melainkan juga pihak luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus dari analisis atau pihak
yang berkepentingan.Analisis ratio berguna bagi para analisis intern untuk membantu manajemen
membuat evaluasi mengenai hasil-hasil operasinya, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan
menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan.
Cara Penilaian Kinerja Perusahaan Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan

Kinerja perusahaan merupakan hasil dari kegiatan manajemen di setiap perusahaan. Parameter
yang sering digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah dengan menggunakan
pendekatan di mana informasi keuangan diambil dari laporan keuangan atau laporan keuangan
lainnya. Rasio Keuangan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan
sebuah perusahaan. Seorang pengusaha harus memahami tentang rasio keuangan, karena memiliki
banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila dapat menganalisis rasio keuangan perusahaan.
Rasio keuangan digunakan sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui posisi keuangan dan
keberhasilan suatu perusahaan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan. Ketahui tentang cara penilaian kinerja perusahaan berdasarkan analisis rasio keuangan
di bawah ini.

1.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Perusahaan


Ada beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Diantaranya
adalah sebagai berikut ini:
1. Efektivitas dan efisiensi
2. Otoritas atau wewenang
3. Disiplin atau taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
4. Inisiatif, yang berkaitan dengan daya pikir dan kreativitas dalam perusahaan
2. Laporan Keuangan Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan
Laporan keuangan memiliki beberapa nilai keuntungan dan kelebihan yang dapat dirasakan
dampaknya, baik bagi manajemen atau pemilik perusahaan, antara lain adalah sebagai berikut ini:
1. Menjadi alat pengukuran atau penilaian kinerja perusahaan. Dengan adanya laporan keuangan
perusahaan, semua informasi tentang aliran pendapatan dan pengeluaran dalam perusahaan tercatat
dengan baik dengan valid dan transparan. Sehingga laporan keuangan juga dapat menjadi dasar
penilaian dari kinerja unit usaha dan tim karyawan yang ada di perusahaan.
2. Membuat langkah-langkah untuk perbaikan perusahaan. Dengan mengetahui dimana letak
inefisiensi perusahaan, maka langkah-langkah perbaikan dapat dilakukan secara lebih baik dan
tepat sasaran. Dengan adanya laporan keuangan, maka akan jelas terlihat dimana terjadinya pos-
pos perusahaan dengan pengeluaran atau pembiayaan yang besar sehingga perlu dihemat, dan lain
sebagainya.
3. Menjadi dasar informasi untuk melakukan proyeksi di masa mendatang. Dengan adanya data
keuangan, maka akan membantu manajemen dan pemilik perusahaan dalam menentukan target
dan visi untuk pengembangan bisnis yang ingin didapatkan di masa depan. Terutama dalam
melakukan pembelian aktiva atau melakukan pinjaman ke pihak lain yang harus disesuaikan
dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan yang lebih baik lagi.
4. Meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas suatu perusahaan. Untuk beberapa investor, laporan
keuangan yang baik dapat menjadi dasar dalam melakukan penanaman modal kepada perusahaan
tersebut. Namun, bukan berarti hal ini menyebabkan laporan keuangan dapat dipoles dengan
angka-angka positif yang baik sehingga perusahaan dapat dinilai lebih tinggi.

3. Indikator Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Perusahaan


Ada 4 indikator rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Keempat indikator ini saling berhubungan sehingga para pengusaha harus dapat menjaga
keseimbangan antara keempat rasio yang dimiliki. Indikator tersebut diantaranya adalah:
1. Rasio Likuiditas, merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban membayar hutang-hutangnya maupun untuk mengecek efisiensi modal
kerja. Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan. Apabila perusahaan
tersebut mampu memenuhi kewajibannya, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut
likuid. Sedangkan apabila perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi kewajibanya, maka
perusahaan tersebut dikatakan ilikuid. Rasio yang sering digunakan untuk menghitungnya adalah
Acid Test Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio.
a). Acid Test Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan liquid asset. rumus yang digunakan untuk menghitung acid test
rasio ialah sebagai berikut : Acid Test Ratio = Kas dan setara kas + piutang / hutang lancar x 100%
b). Current Ratio
Merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar. perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut : Current Ratio = Aktiva
Lancar / Hutang Lancar x 100 %
c). Cash Ratio
Seperti namanya rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang tersedia. rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut : Kas / Hutang Lancar x 100 %

2. Rasio Profitabilitas, merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Selain itu, rasio ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui kelangsungan hidup perusahaan yang dapat diukur menggunakan Return On Equity,
Return of Investment, Operating Income Ratio, Net Profit Margin, dan Earning Power of Total
Investment.
a). Return on Equity
ROE biasa dipakai untuk mengukur pengembalian modal atas laba yang dihasilkan. Rasio ini
bisa anda hitung dengan cara : ROE = Earning after tax (EAT)/ Total Modal x 100 %
b). Return of Investment
ROI biasa dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan investasi
melalui laba yang dihasilkan. Anda bisa memperhitungkannya dengan cara sebagai berikut :
ROI = Earning after tax / Total Aktiva x 100 %
c). Operating Income Ratio
Rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi
sebelum bunga dan pajak dari penjualan. Anda cukup menghitung memakai rumus sebagai
berikut : Operating Income Ratio = Laba sebelum pajak / penjualan netto x 100 %
d). Net Profit Margin
Rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas
penjualannya. Anda bisa memakai rumus sebagai berikut : Net Margin Profit = Laba bersih
setelah pajak / Penjualan netto x 100 %
e). Earning Power of Total Investment
Rasio satu ini dipakai untuk untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal
yang diinvestasikannya dalam menghasilkan keuntungan. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut : Earning Power of Total Investment = Earning before interest and tax / Jumlah
Aktiva x 100 %

3. Rasio Solvabilitas, merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam melunasi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini dapat
diukur dengan menggunakan Rasio Hutang terhadap Aktiva, Total Debt to Equity Ratio, dan Total
Debt to Asset Ratio
a). Total Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Untuk
mengetahuinya bisa melalui rumus berikut ini : Total Debt to Equity Ratio = Total hutang /
Modal x 100 %
b). Total Debt to Asset Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan asset perusahaan dalam menjamin total
hutang yang dimiliki. Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut : Total Debt to Asset
Ratio = Total Hutang/ Total Aktiva x 100 %.
4. Rasio Aktivitas, digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan aktiva atau kekayaan
perusahaan. Rasio ini diukur dengan menggunakan Total Asset Turn Over, Fixed Asset Turn Over,
Inventory Turn Over Ratio, Receivable Turn Over dan Working Capital Turn Over.
a). Total Asset Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat perputaran aktiva atas penjualan. Caranya dengan
memperhitungkan sebagai berikut : Total Asset Turn Over = Penjualan / Total Aktiva x 100
%
b). Fixed Assets Turn Over
Biasanya dengan rasio ini anda bisa mengukur perbandingan asset tetap dengan penjualan.
Rumusnya: Fixed Assets Turn Over = Penjualan / Aset Tetap x 100 %
c). Inventory Turn Over Ratio
Rasio ini mengukur tingkat efisiensi perputaran persediaan terhadap penjualan yang dihasilkan.
Anda bbisa menghitungnya dengan cara : Inventory Turn Over Ratio = Penjualan /
Persediaan x 100 %
d). Receivable Turn Over
Rasio ini dipakai untuk mengukur tingkat piutang terhadap penjualan yang dihasilkan.
Cara menghitungnya mudah yakni dengan cara Receivable Turn Over = Penjualan / Piutang
Rata-rata x 100 %
e). Working Capital Turn Over
Rasio ini dipakai untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih. Untuk menghitungnya
melalui cara ini : Working Capital Turn Over = Penjualan / Modal kerja bersih x 100 %

4. Fungsi Analisis Rasio Keuangan


Analisis rasio keuangan digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menentukan seberapa baik
kinerja perusahaan. Sedangkan fungsi analisis rasio keuangan untuk para investor adalah untuk
melihat perusahaan yang akan digunakan untuk investasi, apakah memiliki kondisi keuangan yang
baik atau tidak. Sehingga investor dapat menentukan investasi mana yang terbaik. Suatu
perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi baik apabila memiliki indikator-indikator seperti
memiliki rasio likuiditas yang lancar, profitabilitas yang tinggi, solvabilitas yang tinggi, serta rasio
aktivitas yang tinggi. Indikator-indikator tersebut dapat diketahui menggunakan rasio keuangan
yang dapat dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisi Rasio Keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio keuangan adalah
analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan
keuangan dalam bentuk rasio keuangan.
Rasio keuangan dibedakan beberapa jenis antara lain :
1. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas perusahaan
(Current ratio, Acid test ratio dan lain sebagainya ).
2. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on Sales, Return on total assets, Return on
net worth dan lain sebagainya).
3. Rasio solvabilitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets ratio, net worth to debt ratio dan
lain sebaginya).
4. Rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa besar
efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Inventory turnover, average
collection period dan lain sebagainya).
Dari jenis-jenis rasio tersebut kita dapat menggunakan Rasio keuangan untuk mengevaluasi
kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Analisis Keuangan juga mempunyai beberapa
keunggulan salah satunya adalah rasio sebagai pengganti yang sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.dan Rasio mengetahui posisi perusahaan
di tengah industri lain. Kelemahan Analisis keuangan salah satunya adalah Perbedaan metode
akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan
atau metode penilaian persediaan.
DAFTAR PUSTAKA

· http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html#ixzz2ajGfJanJ
· http://www.kajianpustaka.com/2013/05/jenis-jenis-rasio-keuangan.html#ixzz2ajEIqRqS
· http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-likuiditas.html#ixzz2ajHgWOh1
· http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html#ixzz2ajIb6o9S
· http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-solvabilitas.html#ixzz2ajHXLu7p
· Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE,Yogyakarta.
· Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
· Syamsuddin, Lukman, 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
· Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja

Anda mungkin juga menyukai