Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI DASAR

MEMBUKTIKAN SKALA FOTO UDARA

Dosen Pengampuh :
Dr-Ing. Ir. Teguh Hariyanto, M.Sc

Dosen Asistensi :
Cherry Bhekti Pribadi, S.T, M.T.

Disusun oleh :
Kelompok 5

Lulu Larasati 03311740000024


Febry Krisnanto 03311740000026
Alifiah Bilqis Ramadhani 03311740000039
Septian Afif Afrizal 03311740000054
Zahroh Arsy Udama 03311740000071

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN, DAN, KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkah serta karuniaNya sehingga kami dapat melaksanakan praktikum dan
menyelesaikan Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar dengan baik. Laporan ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Fotogrametri Dasar. Laporan ini kami susun denan sebaik
mungkin berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.

Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa selama proses penyusunan laporan ini banyak mendapat bantuan
berupa masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Bapak Dr-Ing. Ir. Teguh Hariyanto, M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah
Fotogrametri Dasar.
2. Ibu Cherie Bhekti Pribadi, ST., MT. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Fotogrametri Dasar (asistensi).
3. Teman-teman mahasiswa di Departemen Teknik Geomatika ITS Surabaya, serta
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Kami sadari bahwa laporan ini jauh dari kata semourna karena masih banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun teknik penulisannya. Oleh karena itu, kami selaku
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, termasuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 3 April 2019

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................................................. 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
LANDASAN TEORI .............................................................................................................................. 5
2.1 Foto Udara .............................................................................................................................. 5
2.2 Foto Udara Vertikal ................................................................................................................ 5
2.3 Panjang Fokus Kamera ........................................................................................................... 6
2.4 Skala Foto Udara..................................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PELAKSANAAN ................................................................................................................................... 9
3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................................................ 9
3.2 Tempat dan Waktu Praktikum ................................................................................................ 9
3.3 Petunjuk Praktikum ................................................................................................................. 9
BAB IV ................................................................................................................................................. 11
HASIL DAN ANALISA....................................................................................................................... 11
4.1 Hasil Pengukuran Obyek Pada Foto Udara........................................................................... 11
4.2 Hasil Pengukuran Obyek Di Lapangan ................................................................................. 11
4.3 Hasil Perhitungan Skala Aktual Foto Udara ......................................................................... 11
4.4 Hasil Perhitungan Skala Teoritik Foto Udara ....................................................................... 12
𝑆 = 𝑓ℎ = 152.12850000 = 15587.694 ≈ 15000........................................................................ 12
BAB V .................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 13
5.2 Saran ..................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14
DOKUMENTASI KEGIATAN............................................................................................................ 15
Di Kelas ............................................................................................................................................ 15
Di Lapangan ...................................................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memetakan daerah seluas (± 185 ha) penggunaan teknologi foto
udara merupakan pilihan yang tepat. Karena jika dibandingkan dengan
pengukuran terestris secara langsung pengggunaan teknologi ini membutuhkan
waktu yang relative lebih singkat, biaya yang relative lebih murah dan memiliki
ketilitian yang cukup. Wahana yang digunakan dapat berupa Unmanned Aerial
Vehicle (UAV), pesawat terbang, drone dll. Metode ini menggunakan titik control
yang ada di tanah. (GCP) yang diperoleh dengan menggunakan GPS Geodetic.
Dibutuhkan kamera resolusi tinggi dan distorsi lensa yang kecil untuk dapat
memenuhi toleransi pemetaan metode foto udara. Pada umumnya menggunakan
kamera dengan format besar yaitu memiliki skala vertical sebesar 1 : 1000 dari
tinggi terbangnya. Hasil dari pemetaan ini yaitu menghasilkan foto udara yang
telah memiliki koordinat yang sesuai dengan koordinat UTM. Dalam foto tersebut
memiliki sebuah skala foto.
Skala foto adalah perbandingan Panjang focus dengan ketingian terbang
wahana. Pada praktikum ini membuktikan skala foto udara secara teori dengan
cara mengukur jarak yang ada di foto dengan jarak yang ada di lapangan pada
objek yang yang sama

1.2 Maksud dan Tujuan


Meskipun pada foto udara telah tertulis skala foto dan ketinggian terbang
wahana, akan tetapi foto tersebut memiliki distorsi. Adapun tujuan dari praktikum
ini yaitu :
1. Mengetahui foto udara beserta informasi-informasi pelengkapnya
2. Membuktikan skala foto udara dengan cara mengukur jarak yang ada difoto
dengan jarak di lapangan pada objek yang sama

4
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Foto Udara
Foto Udara adalah hasil pemotretan suatu daerah dari ketinggian
tertentu, dalam ruang lingkup atmosfer menggunakan kamera. Misalnya
pemotretan menggunakan pesawat terbang, heikopter, balon udara,
drone/UAV, dan wahana lainnnya. Keuntungannya, penggunaan foto udara
menghasilkan gambar/citra yang lebih detail (resolusi sekitar 15cm), tidak
terkendala awan, karena pengoperasiaannya pada ketinggian di bawah awan.
Kelemahannya, foto udara terdiri dari kumpulan scene kecil yang banyak,
terlebih lagi untuk pemotretan dengan area yang sangat luas.

Pengoperasian foto udara juga sangat tergantung dari cuaca, seperti


faktor angin. Misalnya untuk penggunaan UAV, hasil foto udara kurang bagus
jika tiupan angin terlalu kencang, karena hasil pemotretan kurang stabil.
Kelemahan yang lain, foto udara harus dibarengi dengan pengambilan GCP
(Ground Control Point di Lapangan) untuk melakukan korekasi geometrik
(orthorectification), karena kalau tidak, bisa dipastikan keakuratan geometrik
akan sangat rendah. Dari segi biaya, foto udara jauh lebih mahal jika
dibandingkan dengan citra satelit, karena banyak hal yang diperlukan, seperti
biaya operasional pesawat, izin penerbangan (misal untuk pesawat terbang,
helikopter), biaya personil ke lapangan (pengambilan titik koordiant GCP
ataupun pengoperasion pesawat), dan lain-lain.

2.2 Foto Udara Vertikal


Foto udara yang terekam pada film merupakan gambaran yang lengkap
dari obyek yang timbul. Negative film yang diperoleh dapat direproduksi
menjadi foto positif baik berupa diapositif maupun paper print yang diperoleh
dengan cara pencetakkan emulsi terhadap emulsi (emulsion on emulsion).
Oleh karenanya geometri sebuah positif adalah sama persis dengan negatif
yang terbalik, atau geometri sebuah positif sama persis dengan obyek
ruangnya, kecuali skalanya. Secara geometris, sebuah positif adalah bayangan
yang terletak pada jarak fokus di depan titik nodal depan sebuah kamera.

Foto Udara umumnya diklasifikasikan berdasarkan orientasi dari


sumbu optik kamera, Sumbu optik dapat diketahui dari garis sepanjang titik
kamera. Sumbu optik menghubungkan titik pusat film dengan pusat lensa dan
menerus melalui depan kamera hingga kearah luar. Foto udara tegak (vertikal)
adalah foto yang diambil dari satu kamera dimana sumbu optik ke arah bawah
membentuk sudut 90 derajat atau tegak lurus terhadap permukaan
tanah/terrain. Beberapa batasan dari foto udara vertikal mengijinkan bahwa

5
selama pemotretan sumbu optik membentuk sudut beberapa derajat dari
sumbu vertikal masih diklasifikasikan kedalam jenis foto vertikal.

2.3 Panjang Fokus Kamera


Panjang fokus sebuah lensa diartikan sebagai jarak dari titik utama
sekunder ke titik fokus belakang ketika fokus ditetapkan ke tak terhingga. Titik
utama sekunder adalah satu dari “titik kardinal” yang digunakan sebagai titik
acuan pada lensa optik (titik fokus depan dan belakang, titik nodal primer dan
sekunder, dan titik utama primer dan sekunder). Tidak ada lokasi yang telah
ditetapkan untuk titik utama sekunder pada lensa compound bisa di salah satu
tempat pada laras lensa atau titik tertentu di luar laras, tergantung desain lensa—
jadi tidak ada cara mudah untuk mengukur sendiri panjang fokus sebuah lensa
secara akurat.
Dengan fokus yang panjang, objek latar depan dan latar belakang sering
terlihat lebih dekat di dalam gambar akhir. Efek ini kadang-kadang disebut
“kompresi telefoto”, meski hal ini tidak benar-benar disebabkan oleh lensa itu
sendiri. Yang sebenarnya terjadi adalah bahwa ketika menggunakan lensa tele,
Anda harus menjauh dari subjek. Jadi, terkait dengan jarak dari kamera ke subjek
latar depan dan latar belakang, keduanya sebenarnya lebih berdekatan. Cara lain
untuk menyatakannya adalah bahwa karena objek latar depan dan latar belakang
sama-sama berada pada jarak yang cukup jauh dari kamera, ukuran relatif
keduanya dalam gambar akhir akan lebih dekat daripada yang sebenarnya. Ketika
mengambil gambar dengan lensa sudut lebar, biasanya Anda perlu mendekat ke
subjek latar depan agar subjek terlihat cukup besar di dalam bingkai, ini lah yang
membuat objek yang jauh terlihat lebih kecil. Perbedaan dalam perspektif nyata
biasanya merupakan akibat dari jarak Anda dengan subjek.

Dalam foto udara panjang fokus kamera memiliki fungsi sebagai


perbandingan untuk menentuka skala pada peta foto udara dengan jarak
sebenarny. Skala pada sebuah foto udara merupakan perbandingan antara jarak
dua titik pada foto udara dan jarak dua titik secara mendatar di lapangan. Dalam
sebuah foto udara, untuk mengetahui skala foto maka perlu diamati keterangan
yang terdapat pada tepi foto udara.

6
2.4 Skala Foto Udara

Besar kecilnya jarak untuk menentuka perbandingan jarak sebenarnya dengan


jarak pada peta dapat disajikan pada suatu foto udara salah satu faktornya bergantung
pada skala foto. Skala dapat dinyatakan sebagai padanan jarak, pecahan representatif, atau
perbandingan. Sebagai contoh, jika jarak citra udara 1 mm mewakili 50 meter di
lapangan, skala citra udara dapat ditulis 1 mm = 50 m (padanan unit) atau 1/50.000
(pecahan representatif) atau 1:50.000 (perbandingan).

Sama halnya dengan skala pada peta, penyebutan skala pada foto juga dikenal
adanya skala besar dan skala kecil. Foto yang berskala besar adalah foto yang memiliki
skala 1:10.000 Karena foto ini menunjukkan ketampakan medan yang ukurannya lebih
besar dan relatif dapat diperinci. Bandingkan dengan foto udara berskala 1:50.000
menampilkan isi seluruh kota akan menunjukkan ketampakan yang ukurannya lebih kecil
dan kurang rinci. Cara yang paling mudah untuk menentukan apakah sebuah foto udara
termasuk ke dalam skala besar atau skala kecil adalah Anda harus mengingat bahwa
objek yang sama tampak lebih kecil pada foto udara yang skalanya lebih kecil
dibandingkan foto yang skalanya lebih besar. Untuk menghitung skala sebuah foto udara
dapat menggunakan rumus berikut:

f
S
H h

Keterangan:

S = Skala Foto Udara

F = Panjang Fokus

H = Tinggi Wahana

h = Tinggi Objek

Jika dalam sebuah foto udara tidak tercantum ketinggian terbang, maka
perhitungan skala dapat dilakukan dengan cara membandingkan jarak di foto udara
dengan jarak di lapangan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

jf
S
jl

Keterangan:

S = Skala foto udara

7
Jf = Jarak di foto

Jl = Jarak di lapanga

a. Skala Aktual

Skala aktual merupakan skala yang sebenarnya dari perhitungan jarak


pada peta foto dengan jarak sebenarnya. Skala ini biasa digunakan pada
perbandingan untuk menentukan ukuran sebenarnya dengan ukuran pada peta.
Skala aktual didapat dengan pengukuran dan pengambilan bentuk peta secara
langsung dilapangan. Pada dasarnya skala aktual memiliki perhitungan skala
seperti biasa, dengan hitungan yang didapat adalah panjang fokus, tinggi
wahana, dan tinggi objek.

f
S
H h

b. Skala Teoritik

Secara teoritik skala merupakan hitungan perbandingan untuk


memudahkan mengetahui jarak sebenarnya yang ada pada petadengan jarak
sebenarnya. Perhitungan untuk menentukan skala yang ada pada foto udara
dengan menghitung rata-rata ketinggian objek dan menentukan koordinat titik
foto yang diambil merupakan bagian dari skala teoritik. Skala teoritik foto udara
dapat di tentukan dengan beberapa salah satunya dengan diketahui skala pada
peta yang memiliki objek atau daerah yang sama dengan foto udara yang di
ambil, yaitu dengan

jarak di atas foto


S x skala peta
jarak diatas peta

8
BAB III

PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Foto udara kampus ITS skala ± 1:5000
b. Mika transparan ukuran 25x25 cm
c. Selotip bening
d. Penggaris 30 cm
e. Pena Boxy 4 warna
f. Buku Element of Photogrammetry
g. Pita ukur

3.2 Tempat dan Waktu Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan sebanyak dua kali di dua tempat, yaitu:
a. Praktikum Ruangan
Hari, Tanggal : Jumat, 15 Maret 2019
Waktu : 13.00 – 14.50 WIB
Tempat : Ruang studio lantai 3, Departemen Teknik Geomatika ITS
b. Praktikum Lapangan
Hari, Tanggal : Jumat, 22 Maret 2019
Waktu : 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : Stadion ITS, kolam gedung Rektorat, lapangan Perpustakaan,
koridor menuju gedung S dari Perpustakaan, Jalan dari
Pascasarjana ITS menuju gedung Rekotrat

3.3 Petunjuk Praktikum


3.1.1 Proses Pengukuran Objek Pada Foto Udara
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada meja kerja
2. Menganalisa informasi tepi pada foto udara berupa nivo kotak, jam,
altimeter, fokus lensa, pembuat foto, tanggal dan waktu pemotretan, skala
serta menentukan arah utara berdasarkan jam dan bayangan
3. Meletakkan mika transparan di atas foto udara, kemudian
menempelkannya pada meja dengan selotip bening
4. Menentukan titik dasar dengan cara menarik garis lurus dari masing-
masing tanda fiducial
5. Menandai 5 objek pada foto udara yang akan diukur di lapangan,
diusahakan untuk memilih onjek yang tidak mengalami perubahan pada
saat pemotretan foto udara hingga dilakukannya praktikum untuk diukur
di lapangan dan dianalisa.

9
6. Mengukur 5 objek pada foto udara yang dipilih secara bergantian untuk
setiap anggota kelompok

3.1.2 Proses Pengukuran Objek di Lapangan


1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pengukuran di
lapangan
2. Menuju lokasi pengukuran berdasarkan lokasi 5 objek pengukuran yang
telah ditentukan sebelumnya
3. Mengukur objek asli di lapangan yang sebelumnya diukur di foto udara
untuk dibandingkan dan dianalisa
4. Menghitung skala dan membandingkan hasil perhitungan rata-rata pada
foto udara dan di lapangan

10
BAB IV

HASIL DAN ANALISA


4.1 Hasil Pengukuran Obyek Pada Foto Udara
Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
Objek Nama Objek Ukuran I Rata-rata
II III IV V
1 Lebar Stadion ITS 10.7 mm 10.5 mm 10.6 mm 10.7 mm 10.6 mm 10.62 mm
2 Lebar Kolam Rektorat 1.9 mm 1.9 mm 1.9 mm 1.8 mm 1.9 mm 1.88 mm
Jalan dari
3 Pascasarjana sampai 16 mm 15.9 mm 15.9 mm 15.9 mm 15.9 mm 15.92 mm
Rektorat
Jalan dari
4 Perpustakaan ITS 6.1 mm 6.3 mm 6.2 mm 6.5 mm 6.1 mm 6.24 mm
sampai Gedung S
Jari-jari lingkaran
5 4 mm 3.9 mm 3.9 mm 4 mm 4 mm 3.96 mm
Perpustakaan ITS

4.2 Hasil Pengukuran Obyek Di Lapangan


Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
Objek Nama Objek Ukuran I Rata-rata
II III IV V
1 Lebar Stadion ITS 66.61 m 66.60 m 66.60 m 66.65 m 66.60 m 66.612 m
2 Lebar Kolam Rektorat 11.99 m 11.97 m 11.98 m 11.969 m 12 m 11.9818 m
Jalan dari
3 Pascasarjana sampai 90.12 m 90.20 m 90.10 m 90.17 m 90.10 m 90.138 m
Rektorat
Jalan dari
4 Perpustakaan ITS 41.76 m 41.72 m 41.73 m 41.73 m 41.73 m 41.734 m
sampai Gedung S
Jari-jari lingkaran
5 24.33 m 24.36 m 24.30 m 24.31 m 24.32 m 24.312
Perpustakaan ITS

4.3 Hasil Perhitungan Skala Aktual Foto Udara


Jarak di lapangan Skala
Objek Nama Objek Jarak di peta (d)
(D) (d/D)
1 Lebar Stadion ITS 10.62 mm 66612 mm 1:6272.316384
2 Lebar Kolam Rektorat 1.88 mm 11981.8 mm 1:6373.297872
Jalan dari Pascasarjana
3 15.92 mm 90138 mm 1:5661.934673
sampai Rektorat
Jalan dari Perpustakaan ITS
4 6.24 mm 41734 mm 1:6688.141026
sampai Gedung S
Jari-jari lingkaran
5 3.96 mm 24312 1:6139.393939
Perpustakaan ITS

11
4.4 Hasil Perhitungan Skala Teoritik Foto Udara

𝒇 𝟏𝟓𝟐. 𝟏𝟐 𝟏 𝟏
𝑺= = = ≈
𝒉 𝟖𝟓𝟎𝟎𝟎𝟎 𝟓𝟓𝟖𝟕. 𝟔𝟗𝟒 𝟓𝟎𝟎𝟎

12
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses pengkajian foto udara dan citra dengan mengidentifikasi objek dan
menilai arti pentingnya objek tersebut di sebut Interpretasi Foto Udara. Ada tiga
hal penting yang diperlukan dalam proses interpretasi yaitu deteksi, interpretasi
dan analisis.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, skala aktual memiliki nilai


yang hampir sama atau mendekati dengan skala foto. Namun masih ada selisih
nilai antara skala aktial dan skala foto karena berbagai gangguan dan kesalahan
dalam melakukan penaksiran pada pengukuran dipeta maupun pengukuran
langsung dilapangan.

5.2 Saran
Dalam praktikum Pembuktian Skala Foto Udara perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

1. Dalam penaksiran ukuran objek pada peta harus dilakukan dengan sangat teliti
mengingat dimensi ukuran foto udara yang kecil dan usahakan mengunakan
alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Pada praktikum ini
digunakan alat ukur yang memiliki ketelitian 1 mm sehingga cukup teliti jika
penaksiranna benar.
2. Dalam proses pengukuran skala aktual dilapangan, pita ukur haruslah dalam
keadaan yang benar-benar lurus dan dalam posisi yang datar horizontal agar
tidak terjadi kesalahan pengukuran yang besar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wolf, Paul R. 1983 Elemen Fotogrametri Dengan Interprentasi Foto Udara dan
Pengindraan Jauh, Edisi Kedua. Yogyakarta : GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS
https://www.academia.edu/36541514/Makalah_fotogrametri
https://www.scribd.com/doc/308332914/LAPORAN-FOTOGRAMETRI-DASAR
http://prodi1.stpn.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/Modul-Fotogrametri-dan-
Penginderaan-Jauh.pdf

14
DOKUMENTASI KEGIATAN
Di Kelas

Di Lapangan

15

Anda mungkin juga menyukai