Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

REAKSI KIMIA PADA PEMBAKARAN BAHAN BAKAR

DISUSUN OLEH

Yoga Gusda (NIM 5211417023/ Angkatan 2017)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
2017/2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat
dan karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih atas bantuan berasal dari pihak yang telah
bersedia berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan berupa
tanggaapan yang telah mereka kontribusikan.

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu


menambah pengalaman serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke
depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatkan isikan makalah
sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman penulis, penulis percaya


tetap banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis
sangat berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 1 Desember 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................. Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR ........................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................................ Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................ Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II PEMBAHASAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.


2.1 Pembakaran ................................................................. Error! Bookmark not defined.
2.1.1Pengertian Pembakaran .............................................. Error! Bookmark not defined.
2.1.2Syarat Terjadinya Pembakaran ..................................................................................... 4
2.1.3Proses Pembakaran ....................................................................................................... 5
2.1.4Contoh Pembakarann ................................................................................................... 5

2.2 Klasifikasi Pembakaran ................................................................................................. 5


2.2.1Jenis Bahan Bakar ........................................................................................................ 6
2.2.2Jenis Pembakaran ....................................................................................................... 11

2.3 Reaksi Pembakaran ..................................................................................................... 12

BAB III Penutup .....................................................................................................................


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Pada kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan energi,


disetiap kegiatan kita secara sadar maupun tidak sadar menggunakan atau
mengubah energi sesuai kebutuhan kita, sebut saja kita menggunakan energi
listrik untuk menghidupkan alat-alat elektronik, energi panas untuk memasak
atau mengeringkan pakaian, energi gerak untuk berpergian dan masih banyak
lagi.

Energi adalah sesuatu yang tidak bisa kita ciptakan atau musnahkan tetapi
dapat kita ubah bentuknya. Energi yang kita gunakan awalnya berasal dari
bentuk yang berbeda contoh saja energi listrik yang awalnya adalah energi
gerak yang dikonversikan oleh turbin dan generator, energi panas yang
awalnya adalah dari energi gelombang elektromagnetik, energi gerak yang
awalnya bisa dari energi panas hasil pembakaran dan sebagainya.

Pada pembakaran kita dapat mengubah energi panas menjadi energi


lainya, tentu pada pembakaran kita membutuhkan bahan bakar untuk
mendapatkan energi panas tersebut. Bahan bakar ini bisa dari apa saja, bisa
berupa zat padat, cair maupun gas, contoh bahan bakar cair adalah minyak
atau bensin, pada zat padat adalah batu bara sedangkan gas adalah gas LPG.

Pada proses pembakaran terjadi beberapa proses yaitu perubahan kimia


dan fisika, pada perubahan fisika contoh nya kayu jika dibakar akan menjadi
abu atau arang sedangkan pada perubahan kimia terdapat reaksi kimia yang
menguraikan bagaimana proses pembakaran kayu serta hasil dari pembakaran
tersebut. Oleh karena pada makalah ini penulis secara khusus akan membahas
tentang reaksi kimia yang terjadi pada pembakaran bahan bakar yang dilihat
dari berbagai macam sudut pandang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:

1
1. Bagaimana terjadinya pembakaran pada bahan bakar ?
2. Bagaimana pengelompokan pembakaran berdasarkan bahanbakar ?
3. Bagaimana pengelompokan pembakaran berdasarkan prosesnya ?
4. Bagaimana persamaan reaksi kimia pada pembakaran hidrokaron?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui apa itu pembakaran berdaasarkan reaksi kimia.
2. Mengetahui pengelompok-kelompokan pembakaran
3. Mengetahui persamaan reaksi kimia pembakaran pada gas
hidrokaron

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Menambah ilmu tentang reaksi kimia pada pembakaran.
2. Sebagai sarana belajar secara umum bagi pembaca khusunya bagi
penulis dalam mempelajari reaksi kimia.
3. Sebagai referensi bagai pembaca dalam mempelajari reaksi kimia
khusunya pembakaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembakaran

2.1.1 Pengertian Pembakaran

Pembakaran adalah reaksi kimia yang menghasilkan cahaya dan kalor


terutama pada reaksi osidasi yang cepat antara oksigen dengan semua zat (bahan
Bakar). Sebenarnya pembakaran meliputi banyak reaksi kimia, misalnya gas
hidrogen terbakar dalam klor. Pada pembakaran kecepatan pembakaran
mempengaruhi suhu bahan bakar tetapi tidak menpengaruhi energi panas dari
pembakaran tersebut.

Pembakaran dibedakan menjadi dua yaitu spontan yang terjadi apabila


pembakaran tidak perlu penyulut seperi kain yang dibasahi bensin dapat menyala
sendiri, sedangkan yang tidak spontan adalah pembakaran yang membutuhkan
media penyulu panas seperti pada pembakaran sampah.

fenomena-fenomena yang terjadi pada pembakaran antara lain interaksi


proses-proses kimia dan fisika, pelepasan panas yang berasal dari energi ikatani
katan kimia, proses perpindahan panas, proses perpindahan massa, dan gerakan
fluida. Sehingga kajian pembakaran membutuhkan saling keterkaitan antara ilmu
dasar dan turunannya yakni Termodinamika, Mekanika Fluida, Perpindahan Kalor
dan Massa, Material, Statistika dan Probabilitas.

2.1.2 Syarat Terjadinya Pembakaran

Ada 3 syarat utama yang harus dipenuh jika ingin melakukan pembakaran yaitu,

1. Bahan bakar
Bahan bakar adalah zat yang akan dibakar bahan bakar dapat
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu padat,cair dan gas, umumnya pada
bahan bakar ini adalah benda yang mengandung hidrokarbon.

3
2. Oksidizer
Oksidizer adalah oksigen atau udara yang berfungsi sebagai media
nyalanya api pada proses pembakaran
3. Sumber Kalor
Sumber kalor merupakan sesuatu yang akan mengawali pembakaran,
sumber kalor ini berfungsi sebaga energi aktifasi pembakaran contoh
sumber kalor pembakaran adalah korek api, rokok, cahaya dan sumber
panas yang lain.

Syarat-syarat terjadinya pembakaran dijelaskan oleh gambar dibawah berikut.

2.1.3 Proses Pembakaran

Pembakaran merupakan oksidasi cepat bahan bakar disertai dengan


produksi panas, atau panas dan cahaya. Pembakaran sempurna bahan bakar terjadi
hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup.
Oksigen (O2) merupakan salah satu elemen bumi paling umum yang
jumlahnya mencapai 20.9% dari udara. Bahan bakar padat atau cair harus diubah
ke bentuk gas sebelum dibakar. Biasanya diperlukan panas untuk mengubah
cairan atau padatan menjadi gas. Bahan bakar gas akan terbakar pada keadaan
normal jika terdapat udara yang cukup.
Hampir 79% udara (tanpa adanya oksigen) merupakan nitrogen, dan
sisanya merupakan elemen lainnya. Nitrogen dianggap sebagai pengencer yang
menurunkan suhu yang harus ada untuk mencapai oksigen yang dibutuhkan untuk
pembakaran.

4
Nitrogen mengurangi efisiensi pembakaran dengan cara menyerap panas
dari pembakaran bahan bakar dan mengencerkan gas buang. Nitrogen juga
mengurangi transfer panas pada permukaan alat penukar panas, juga
meningkatkan volum hasil samping pembakaran, yang juga harus dialirkan
melalui alat penukar panas sampai ke cerobong.
Nitrogen ini juga dapat bergabung dengan oksigen (terutama pada suhu
nyala yang tinggi) untuk menghasilkan oksida nitrogen (NOx), yang merupakan
pencemar beracun. Karbon, hidrogen dan sulfur dalam bahan bakar bercampur
dengan oksigen di udara membentuk karbon dioksida, uap air dan sulfur dioksida,
melepaskan panas masing-masing 8.084 kkal, 28.922 kkal dan 2.224 kkal. Pada
kondisi tertentu, karbon juga dapat bergabung dengan oksigen membentuk karbon
monoksida, dengan melepaskan sejumlah kecil panas (2.430 kkal/kg karbon).
Karbon terbakar yang membentuk CO2 akan menghasilkan lebih banyak panas per
satuan bahan bakar daripada bila menghasilkan CO atau asap.

2.1.4 Contoh Pembakaran

Bahan bakar yang membakar dalam reaksi pembakaran mengandung


senyawa yang disebut hidrokarbon. Hidrokarbon merupakan senyawa yang hanya
mengandung karbon (C) dan hidrogen (H). Arang terdiri dari hidrokarbon contoh
lain bahan bakar adalah fosil seperti gas alam, batu bara, dan minyak bumi

Gas alam merupakan bahan bakar yang umum digunakan dalam tungku
rumah dan kompor gas. Komponen utama gas alam adalah hidrokarbon disebut
metana (CH4). Reaksi Pembakaran metana diwakili oleh persamaan:

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

2.2Klasifikasi Pembakaran

Ada beberapa klasifikasi pembakaran diataranya dalah sbegai berikut

2.2.1 Jenis Bahan Bakar

5
Ada 3 jenis bahan bakar yang dibedakan dari wujudnya, ketiga bahan bakar itu
adalah:

1. Bahan Bakar Padat

Pada bahan bakar padat salah satu contohnya adalah batu batu
bara. Batu bara adalah salah satu sumber energi yang penting bagi dunia,
yang digunakan pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik hampir 40%
di seluruh dunia. Menurut definisinya Batu bara adalah bahan bakar fosil.
Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang
terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk
dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan
diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun
sehingga membentuk lapisan batu bara. Di banyak negara angka-angka ini
jauh lebih tinggi: Polandia menggunakan batu bara lebih dari 94% untuk
pembangkit listrik; Afrika Selatan 92%; Cina 77%; dan Australia 76%.
Batu bara merupakan sumber energi yang mengalami pertumbuhan
yangpaling cepat di dunia di tahun-tahun belakangan ini – lebih cepat
daripada gas, minyak, nuklir, air dan sumber daya pengganti.

Batu bara telah memainkan peran yang sangat penting ini selama
berabad-abad – tidak hanya membangkitkan listrik , namun juga
merupakan bahan bakar utama bagi produksi baja dan semen, serta
kegiatan-kegiatan industri lainnya.

Sumber Daya Batu Bara menyajikan tinjauan lengkap mengenai


batu bara dan maknanya bagi kehidupan kita. Tinjauan ini menguraikan
peran penting batu bara sebagai sumber energi dan betapa pentingnya batu
bara–bersama sumber energi lainnya – dalam memenuhi kebutuhan energi
dunia yang berkembang dengan cepat.

6
Berikut adalah gambar penggunaan batu bara berdasarkan kandungan
karbonya.

2. Bahan Bakar Cair

Bahan bakar cair seperti minyak tungku/ furnace oil dan LSHS
(low sulphur heavy stock) terutama digunakan dalam penggunaan industri.
Dibawah ini merupakan beberapa dari sifat bahan bakar cair diberikan
dibawah ini:

1. Densitas 7. Nilai Kalor


2. Specific Gravity 8. Sulfur
3. Viskositas 9. Kadar Abu
4. Titik Nyala 10. Residu Karbon
5. Titik Tuang 11. Kadar Air
6. Panas Jenis

Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat,
jika dibandingkan dengan bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak
bebas. Bensin/gasolin/premium, minyak solar, minyak tanah adalah contoh
bahan bakar cair. Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam industri,

7
transportasi maupun rumah tangga adalah fraksi minyak bumi. Minyak
bumi adalah campuran berbagai hidrokarbon yang termasuk dalam
kelompok senyawa: parafin, naphtena, olefin, dan aromatik. Kelompok
senyawa ini berbeda dari yang lain dalam kandungan hidrogennya.
Minyak mentah, jika disuling akan menghasilkan beberapa macam fraksi,
seperti: bensin atau premium, kerosen atau minyak tanah, minyak solar,
minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah
mengandung keempat kelompok senyawa tersebut, tetapi perbandingannya
berbeda. Perbedaan minyak mentah yang utama ialah:

minyak aspaltik, yang terdiri sebagian besar naphtena dan aromatik,

minyak prafin, sebagian besar berupa parafin (lilin).

Dibawah ini diantaranya adalah bahan bakar cair :

a. Bensin atau Gasolin atau Premium

Bensin atau gasoline atau petrol adalah salah satu jenis bahan bakar
minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, dan
empat. Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus,
mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin
terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang
terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.

Jika bensin dibakar pada kondisi ideal dengan oksigen berlimpah, maka
akan dihasilkan CO2, H2O, dan energi panas. Setiap kg bensin
mengandung 42.4 MJ.

Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang


dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini
mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai
yang panjangnya yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan
panjang yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula.
CH4(metana) merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C
dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul

8
pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana, dan butana. Dalam
temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik
didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5
sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud
padat.

b. Kerosen
Yang Termasuk kerosen adalah:
1. Bahan bakar turbin gas pada pesawat terbang.
2. Minyak bakar, biasa dipakai untuk dapur rumah tangga, bahan bakar
kapal laut, dan penerangan lampu kereta api di masa lalu.

Mutu kerosen tergantung pada sifatnya dalam uji lampu (lamp


test) dan uji bakar, seperti timbulnya asap dan kabut putih. Asap
disebabkan oleh hidrokarbon aromatik sedang kabut putih oleh
disulfida.

c. Bahan Bakar Diesel


Bahan bakar diesel atau minyak diesel dipakai untuk
mengoperasikan mesin diesel atau “compression ignition engine”.
Mutunya ditentukan oleh angka cetana. Makin tinggi angka cetana,
makin tinggi unjuk kerja yang diberikan oleh bahan bakar diesel.
Angka cetana adalah besarnya kadar volume cetana dalam
campurannya dengan metilnaphtalen. Cetan murni mempunyai angka
cetana = 100, sedang aromatik mempunyai angka cetana = 0. Unjuk
kerja adalah persentase rata-rata daya yang dapat diperoleh dari mesin
dengan bahan bakar tertentu dibandingkan dengan daya yang diperoleh
dari bahan bakar yang mempunyai angka cetana = 100.
d. Minyak Residu

Minyak residu biasa digunakan pada ketel uap, baik yang


stasioner maupun yang bergerak. Dalam hal instalasinya, pemakaian
minyak residu dalam ketel uap akan lebih murah dibanding batubara.
Disamping itu, pemakaian minyak residu tidak menimbulkan masalah
abu. Akan tetapi pada ketel uap tekanan tinggi dan suhu tinggi dapat

9
menimbulkan korosi dan kerusakan pada “superheater tube”.
Pemakaian minyak residu kecuali dalam ketel uap antara lain:

3. Bahan Bakar Gas

Ada gas alam yag sering kita ucakan tapi kita tidak tahu gas
tersebut memiliki fungsi dan kandungan yang besar dalam gas alam.
Metan merupakan kandungan utama gas alam yang mencapai jumlah
sekitar 95% dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan,
Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam
jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah yang sangat sedikit juga ada.
Karena metan merupakan komponen terbesar dari gas alam, biasanya
sifat metan digunakan untuk membandingkan sifat-sifat gas alam
terhadap bahan bakar lainnya. Gas alam merupakan bahan bakar
dengan nilai kalor tinggi yang tidak memerlukan fasilitas
penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan tidak
menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur,
lebih ringan dari udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika
terjadi kebocoran. Perbandingan kadar karbon dalam minyak bakar,
batubara dan gas diberikan dalam tabel dibawah.

Jenis Gas Bahan Bakar Batubara Gas Alam


Minyak
Karbon 84 41,11 74
Hidrogen 12 2,76 25
Sulfur 3 0,41 -
Oksigen 1 9,89 Sedikit
Nitrogen Sedikit 1,22 0,75
Abu Sedikit 38,63 -
Air Sedikit 5,98 -

10
2.2.2 Jenis-jenis Pembakaran

Terdapat bermacam-macam jenis pembakaran yang dapat dijelaskan pada poin-


poin berikut ini :

1. Complete Combustion

Pada pembakaran sempurna, reaktan akan terbakar dengan oksigen,


menghasilkan sejumlah produk yang terbatas. Ketika hidrokarbon yang
terbakar dengan oksigen,maka hanya akan dihasilkan gas karbon dioksida
dan uap air. Namun kadang kala akandihasilkan senyawa nitrogen
dioksida yang merupakan hasil teroksidasinya senyawa nitrogen di dalam
udara. Pembakaran sempurna hampir tidak mungkin tercapai pada
kehidupan nyata

2. Incomplete Combustion

Pembakaran tidak sempurna umumnya terjadi ketika tidak tersedianya


oksigen dalamjumlah yang cukup untuk membakar bahan bakar sehingga
dihasilkannya karbondioksida dan air. Pembakaran yang tidak sempurna
menghasilkan zat-zat seperti karbondioksida, karbon monoksida, uap air
dan karbon. Pembakaran yang tidak sempurna sangat sering terjadi,
walaupun tidak diinginkan, karena karbon monoksida merupakan zat yang
sangat berbahaya bagi manusia. Kualitas pembakaran dapat ditingkatkan
dengan perancangan media pembakaran yang lebih baik dan optimisasi
proses.

3. Smouldering Combustion

Smouldering merupakan bentuk pembakaran yang lambat,


bertemperatur rendah, dan tidak berapi, yang dipertahankan oleh panas
ketika oksigen menyerang permukaan dari bahan bakar pada fasa yang
terkondensasi. Pembakaran ini dapat dikategorikan sebagai pembakaran
yang tidak sempurna. Contoh pembakaran ini adalah inisiasi kebakaran
yang dikarenakan rokok, dan sisa kebakaran hutan yang masih
menghasilkan hawa panas.

11
4. Rapid Combustion

Rapid combustion merupakan pembakaran yang melibatkan energi


dalam jumlah yangbanyak dan menghasilkan pula energi cahaya dalam
jumlah yang besar. Jika dihasilkan volume gas yang besar dalam
pembakaran ini dapat mengakibatkan peningkatan tekanan yang
signifikan, sehingga terjadi ledakan.

5. Turbulent Combustion

Pembakaran yang menghasilkan api yang turbulen sangat banyak


digunakan untukaplikasi industri, misalnya mesin berbahan bakar bensin,
turbin gas, dll, karenaturbulensi membantu proses pencampuran antara
bahan bakar dan pengoksida.

2.3 Reaksi Pembakaran

Pembakaran menghasilkan panas sehingga disebut sebagai proses oksidasi


eksotermis. Jika oksigen yang dibutuhkan untuk proses pembakaran diperoleh dari
udara kering, di mana udara kering terdiri dari 21% oksigen dan 78% nitrogen,
maka reaksi stoikiometrik pembakaran hidrokarbon murni CmHn dapat ditulis
dengan persamaan

Persamaan ini telah disederhanakan karena cukup sulit untuk memastikan proses
pembakaran yang sempurna dengan rasio ekivalen yang tepat dari udara. Jika
terjadi pembakaran tidak sempurna, maka hasil persamaan di atas CO2 dan H2O
tidak akan terjadi, akan tetapi terbentuk hasil oksidasi parsial berupa CO, CO2,
dan H2O. Juga sering terbentuk hidrokarbon tak jenuh, formaldehida dan kadang-
kadang terdapat juga karbon. Pada temperatur yang sangat tinggi gas-gas pecah
atau terdisosiasi menjadi gasgas yang tak sederhana, dan molekul-molekul dari
gas dasar akan terpecah menjadi atom-atom yang membutuhkan panas dan
menyebabkan kenaikan temperatur. Reaksi akan bersifat endotermik dan disosiasi
tergantung pada temperatur dan waktu kontak.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pembakaran adalah reaksi kimia yang terjadi karen reaksi oksidasi yang
sangat cepat antara oksigen dan bahan bakar, hasil dari reaksi ini menhasilkan
kalor dan cahaya. Pada pembakaran membutuhkan tiga syarat utamayaitu udara
sebagai media penyalur panas, bahan bakar sebagai sumber energi dan sumber
panas sebagai penyulut atau aktifasi proses pembakaran.

Proses pembakaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu


berdasarkan bahan bakar dan jenis pembakaran. Pembakaran menggunakan bahan
bakar sebagai komponen utamanya, bahan bakar ini dibedakan berdasarkan
wujudnya sehingga bahan bakar dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu padat, cair
dan gas, contoh bahan bakar padat adalah batu bara dan arang, contoh bahan bakar
cair adalah minyak tanah, bensin, dan lain –lain, sedangkan bahan bakar gas
contohnya adalah gas LPG yang digunakan untuk memasak. Jenis pembakaran
dapat dibedakan menjadi 5 kelompok besar yaitu pembakaran sempurna,
pembakaran tidak sempurna, pembakaran lambat, pembakaran yang menghasilkan
jumlah cahaya yang besar, pembakaran yang menghasilkan jumlah kalor yang
besar. Kelima jenis pembakaran ini dikelompokan berdasarkan proses dan hasil
dari pembakaran itu sendiri.

Pada dasarnya pembakaran membutuhkan hidrokarbon sebagai bahan


bakarnnya, pada reaksi kimia pembakaran banyak sekali reaksi yang berlangsung
oleh karena itu untuk memudahkan kita maka persamaa reaksi dari pembakaran
hidrokarbon dapat ditulis dengan

13
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org


Artikel – Go Green
Bureau of Energy Efficiency. Energy Efficiency in Thermal Utilities. Chapter 1.
2004
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/423/jbptunikompp-gdl-rddimastan-21130-6-
kpbabv-%29.pdf
http://blkimojokerto.files.wordpress.com/2009/09/sistem-bahan-bakar-
konvensional.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7190-2102100508-bab1.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33878/4/Chapter%20II.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-
energi/kalor-pembakaran-bahan-bakar/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/reaksi-kimia-kimia-
kesehatan-materi_kimia/reaksi-pembakaran/
http://bermula.wordpress.com/2008/08/11/proses-pembakaran-batubara-dengan-
o2co2/
http://ss-stefan.blogspot.com/2010/02/bahan-bakar-proses-pembakaran.html
http://www.chem-is-
try.org/tanya_pakar/bagaimana_bahan_bakar_menghasilkan_energi_dan_berapa_
besar_energi_yang_dihasilkan/
http://agungkristanto.wordpress.com/2011/01/24/analisis-proses-pembakaran-
bahan-bakar-gas-alamnatural-gas-2/#more-94

14

Anda mungkin juga menyukai