Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di negara kita terdapat jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam.
Keadaan seperti iklim dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup
beraneka tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu kita wajib mensyukuri anugerah
Tuhan ini.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme.
Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan,
perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu
organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini
berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait.
Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif.
Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu
tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat
dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh
suatu organisme sehingga tidak dapat diamati.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas
adalah sebagai berikut :
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana tahap-tahap dari pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan?
3. Ada berapa jenis pertumbuhan pada tumbuhan?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan?
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Menjelaskan tahap-tahap dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

1
3. Menjelaskan jenis-jenis pertumbuhan pada tumbuhan.
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk
hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses
menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif.
Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita
menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi
perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian
sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan
organ-organ baru. Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan
bertambah banyak. Melihat arah pertumbuhan, tanaman tumbuh kedua arah
utama yaitu akar ke bawah (Menuju ke bumi) dan daun (dan batang) ke atas
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali
untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina
dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan
terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel,
membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan
fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme
tersebut semakin kompleks. Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur
pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang
dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris
pada silinder pemutar.

3
2.2 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
2.2.1 Tahap Awal Pertumbuhan
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran
bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga
menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji
dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan
makanan pada saat perkecambahan berlangsung.

Gambar 2.1 Bagian-bagian biji

2.2.2 Perkecambahan
1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang).
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan,
oksigen, dan suhu.
3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke
permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun
belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.

4
Gambar 2.2 Tipe perkecambahan epigeal
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit
biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon
tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum).

Gambar 2.3 Tipe perkecambahan hipogeal

2.3 Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan


2.3.1 Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar
dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. Akar embrionik yaitu calon akar
c. Kotiledon yaitu cadangan makanan

5
Gambar 2.4 Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut
auksanometer.Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar
aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
a. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah
(meristematik)
b. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan.
Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta
daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.
Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem
jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini
tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer
yang terbentuk sebagai berikut.
a. Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk
jaringan epidermis.
b. Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang
mengisi lapisan korteks pada akar di antara style dan epidermis.
c. Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi
silinder pusat, yaitu floem dan xilem.
2.3.1.1 Pertumbuhan Primer Pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah,
selanjutnya membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang
masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan sebagai berikut.

6
a. Tudung akar (kaliptra). Tudung akar atau kaliptra berfungsi
sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar
pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus
tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida.
Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:
1. Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat
batas yang jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
2. Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas
yang jelas atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang
disebut kaliptrogen.
3. Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir
tepung yang disebut kolumela.

Gambar 2.5 Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem


c. daerah pemanjangan sel d. korteks e. floem f. xylem
b. Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa
mengadakan pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang
tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan
digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer
dari perkembangan sel-sel meristem apical.
c. Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem.
Sel-sel hasil pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang

7
pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari
sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari
bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu
daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
d. Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan
akan mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang
memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk
jaringan tertentu.
2.3.1.2 Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah
pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa
membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup,
ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat
pendek karena jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan,
pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.

Gambar 2.6 Irisan membujur ujung batang

2.3.2 Pertumbuhan Sekunder


Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan
kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter)
tumubuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh,

8
yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya
adalah membentuk xilem dan floem primer.
Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan
pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium
intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi
sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara
permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
Ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem
yaitu sel-sel mati.

2.4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


Tumbuhan dapat tumbuh karena adanya faktorr-faktor yang
mendukung. Faktor-faktor tersebut yaitu:
2.4.1 Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian
tertentu untuk melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar.
Hormon yang utama yaitu :
a. Auksin (Bahasa yunani Auxein = meningkatkan)
1. Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas.
2. Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol
Acetic Acid (IAA).
3. Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.
4. Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel
meristem di ujung-ujung tunas (batang dan akar)
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat
ditempat gelap (etiolasi). Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga
memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang rerumputan dan
kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah
untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih
dahulu, sehingga kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka,
jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah tanpa pembuahan ini

9
disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya
akar pada batang-batang stek.

Gambar 2.7 Etiolasi akibat kerja hormon auksin


b. Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon
giberelin. Secara liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman
lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman inang
tumbuh raksasa.
Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam
senyawa giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada
tumbuhan tinggi. Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya tunas, dan
mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti mempercepat
pembuahan. Sekarang dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah
sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin oleh para petani
buah diluar musim berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena
fungsinya yang istimewa, antara lain
1. Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.
2. Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk)
3. Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
4. Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.
5. Anggur tahan cendawan
6. Mendorong produksi benih

10
7. Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan
malt
8. Merenyahkan tangkai daun seledri
9. Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.

Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin
c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan
plasma sel). Sitokinin terdpat dijaringan pembuluh berbagai jenis
tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair buah
kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut,
ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda,
dan tunas daun, serta ujung akar. Didunia pertanian, sitokinin
diperlukan untuk:
1. Pertumbuhan pada kultur jaringan
2. Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
3. Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun dikotil.
4. Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil
d. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman
beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu,
ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada
jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga
menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi
sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi

11
kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai
dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan
absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut
telah popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau
ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang
menguntungkan untuk menunda/menghentikan pertumbuhan
sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi tumbuhan
setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses
perkecambahan dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan
kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui mempengaruhi
dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak
sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun
tetap dorman di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar
dari biji. Peranan Asam Absisat (ABA)
1. Dormansi Biji
2. Menahan cekaman kekeringan

Gambar 2.9. Perkecambahan Sebelum Waktunya pada Biji Jagung akibat aktifitas
asam absisat
Keterangan Gambar 2.9:

12
Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme
kerjanya terblokir, dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan
faktor transkripsi yang mengatur asam absisat, menyebabkan
perkecambahan sebelum waktunya.
e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang
disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan
proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh
tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-
kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang
untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan,
etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang,
mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan
dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan
batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin,
Gibberellin, dan Cytokinin. Dalam keadaan normal ethylene akan
berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Di alam
ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada
suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan
buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali
dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann (1975), hasilnya
menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar
tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa
ethylene dapat mendukung terjadinya abscission pada daun, namun
menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat mendukung proses
pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan
tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam
pembengkakan (swelling) dan perakaran dengan cara mengaplikasikan
auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.

13
Gambar 2.10 Pemasakan Buah salah satu kerja etilen

2.4.1.1 Hormon lain yang terdapat pada tumbuhan


a. Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat
meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang
luka. Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit.
C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan Vitamin berperan sebagai kofaktor
b. Poliamina.
Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling
mendasar seperti sintesis DNA dan ekspresi genetika. Spermine dan
spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari asam
nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion
elektrostatik antara muatan positif kelompok ammonium dari
polyamine dan muatan negatif dari phosphat.Polyamine adalah kunci
dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada tanaman dan
hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino
adalah sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan
degradasinya harus diatur secara ketat.Polyamine mewakili kelompok
hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan juga memberikan efek
pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas
pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia.
Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang
banyak digunakan untuk mengendapkan DNA dalam biologi

14
molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari T4 polynucleotida
kinase and T7 RNA polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai
protokol dalam pemanfaatan enzim.
c. Hormon Kalin.
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ
tubuh tumbuhan Jenisnyaadalah: a. Fitokalin: memacu pertumbuhan
daun; b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang; c. Rhizokalin:
memacu pertumbuhan akar; d. Anthokalin: memacu pertumbuhan
bunga dan buah Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang
pembentukan bunga.

2.4.2 Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam
pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion untuk dapat
digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan
sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan
secara ringkas seperti dibawah ini :
a. N (Nitrogen) peranannya :
1. Merangsang pertumbuhan vegetatif
2. Tanaman dan tumbuhnya anakkan
3. Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir
hijau daun
4. Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan protein
b. P (Phosfor) peranannya :
1. Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran
yang lebih baik
2. Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah
3. Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah
4. Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein
c. K (Kalium) peranannya :
1. Memperlancar fotosintesis
2. Membantu pembentukan protein dan hidrat arang

15
3. Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak
tanaman
4. Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
5. Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
6. Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama,
penyakit dan kekeringan
7. Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan
mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik
d. Mg (Magnesium) peranannya :
1. Merupakan bahan penyusun klorofil
2. Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat
3. Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil
minyak.
e. Ca (Calsium) peranannya :
1. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
2. Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman
f. S (Belerang) peranannya :
1. Sebagai penyusun utama ion fosfat
2. Menambah kandungan protein dan vitamin
3. Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau
daun sehingga warna daun menjadi lebih hijau
g. Cl (Chlor) peranannya :
1. Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman
h. Fe (Besi) peranannya :
1. Sangat penting pada pembentukan klorofil
i. Mn (Mangan) peranannya :
1. Penting dalam penyusunan klorofil dan proses fotosintesa
2. Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah
j. Cu & Zn (Tembaga dan Seng) peranannya :
1. Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam
pembentukan klorofil
2. Diperlukan pada tanah alkalis dan organik

16
k. B (Borium) peranannya :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam
pembentukan klorofil
2. Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman
kacang-kacangan
3. Diperlukan pada tanah organik
l. Mo (Molibdenum) peranannya :
1. Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-
kacangan, jeruk dan sayur mayur

2.4.3 Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris
dari generasi ke generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut
sifat turunan) sulit diubah meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila
tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk pendek, maka tumbuhan
tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah rasa
manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis.
2.4.4. Lingkungan
a. Cahaya
Cahaya ( yang umumnya diperoleh dari matahari) memiliki
spektrum yang berbeda yang memiliki panjang gelombang yang beda.
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, karena
merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka
proses fotosintesis tak akan terjadi.
b. Keasaman tanah (pH)
Tanaman umumnya tumbuh normal pada tanah yang netral,
berkisar antara pH 9-7.
c. Kerapatan tanaman
Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah
unsur hara dan membatasi keleluasaan menjalarnya akar tanaman. Hal
ini akan mempengaruhi pertumbuhan.
d. Temperatur (suhu) lingkungan

17
Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap jenis tumbuhan
memiliki toleransi pada suhu minimum tertentu, suhu optimum
tertentu, dan suhu maksimum tertentu. Toleransi ini berbeda-beda
untuk tiap jenis tumbuhan. Pengaruh suhu dan cahaya matahari
memberi pengaruh kompleks berkaitan dengan kedudukan tempat di
bumi terhadap cahaya matahari. Di daerah iklim sedang dan iklim
dingin muncul saat-saat hari panjang dan hari pendek. Hari panjang
yaitu hari yang siangnya diatas 12 jam (Sekitar 15 jam siang, 9 jam
malam). Sedangkan hari pendek mengalami siang kurang dari 12 jam
(Sekitar 9 jam atau 10 jam siang, 15 jam malam). Hari panjang terjadi
pada musim panas, dan hari pendek terjadi pada musim gugur dan
dingin. Keadaan seperti ini menimbulkan respon berbeda dari
tumbuhan terhadap setiap musim. Respon ini disebut fotoperiodisme.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada
makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).
Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik
pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita menanam biji
tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara
kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk
tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-
organ baru. Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah
banyak. Hormon pertumbuhan yaitu auksin, sitokinin, absisat dan etilen.
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari
generasi ke generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat
turunan) sulit diubah meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan
mewarisi gen sifat pendek dari induk pendek, maka tumbuhan tersebut tetap
pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah rasa manis akan
menghasilkan buah yang rasanya manis
Lingkungan yaitu cahaya, keasaman tanah, kerapatan tananaman, dan suhu
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanaman
membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara
tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+,
HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya

3.2 Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi
yang kami tulis ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta
wawasannya.

19
Daftar Pustaka

http://nurlainilaili.blogspot.co.id/2014/10/
http://irpanespanas.blogspot.co.id/2013/03/makalah-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html
http://rhasavirha.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html
http://teguhbudi9944.blogspot.co.id/2013/11/pertumbuhan-dan-perkembangan-
makhluk.html
http://ajiezaenulamry.blogspot.co.id/2015/09/makalah-tentang-pertumbuhan-
dan.html

20

Anda mungkin juga menyukai