Anda di halaman 1dari 35

Sistem Periodik dan

Ikatan Kimia
Pertemuan 1 &2
Sistem Periodik
• Partikel penyusun atom : proton, elektron
dan netron

• Lambang unsur : b
a X
Keterangan : a : nomor massa , b; nomor atom . X : lambang unsur
nomer masa  jumlah proton dan netron, nomer atom  jumlah
proton dalam inti atom = jumlah elektron yang mengelilingi inti
Beberapa istilah
• Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama
tetapi mempunyai nomor massa yang berbeda;
1H 2H 3H 35 Cl dan 37 Cl

Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda,


mempunyai jumlah proton yang berbeda tetapi
mempunyai nomor massa yang sama.
14 C dan 14 N

• Isoton adalah atom-atom dari unsur yang


berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang
sama. Mg 24 dan Na 23
12 11
Pengisian elektron dala atom
Keempat bilangan kuantum
• Bil kuantum utama (n) : menentukan tingkat energi orbital atau
kulit elektron, K, L, M, N dan seterusnya dengan nilai n = 1, 2, 3, 4
dan seterusnya, misal n = 2 berarti berada pada kulit kedua , yaitu
kulit L.
• Bil kuantum azimut (l) : bilangan bulat mulai dari nol sampai
dengan (n-1) untuk setiap nilai n. Contoh : Untuk n = 1, maka nilai l
= 0, sedangkan untuk n = 2, maka nilai l = 0 dan 1, begitu
seterusnya.
• Bil kuantum magnetik (m) : bilangan bulat mulai dari –l sampai
dengan +l termasuk nilai 0. Untuk nilai l = 0, maka nilai m = 0.
Untuk nilai l = 1 maka nilai m = -1, 0, +1 dan seterusnya.
• Bil kuantum spin (s) menyatakan arah rotasi elektron yang berputar
pada sumbu, yaitu searah atau berlawanan dengan arah jarum jam,
yang nilainya : + ½ dan – ½ .
Konfigurasi elektron
Penyusunan elektron dalam suatu atom mengikuti tiga aturan yaitu
• Aturan Aufbau: pengisian elektron dalam orbital dimulai dari
tingkat energi yang lebih rendah kemudian ke tingkat yang lebih
tinggi, sehingga elektron berada pada tingkat energi yang minimum,
• Larangan Pauling, dalam satu atom, tidak boleh ada 2 elektron yang
mempunyai ke empat bilangan kuantum yang sama ( baik n, l, m,
dan s). Berarti s = 2 e- ; p = 6 e- ; d = 10 e- ; dan f = 14 e-
• Aturan Hund, pengisian orbital dalam satu subkulit, mula-mula
elektron akan menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin
yang paralel baru kemudian berpasangan.
Sistem periodik
• Sistem periodik atau susunan berkala unsur adalah
suatu sistem pengelompokan unsur yang ada baik di
alam maupun buatan
• Sistem periodik terdiri atas : garis vertikal yang
menunjukkan golongan dan garis mendatar yang
menunjukkan periode
• Golongan ; golongan A ( 8 golongan) dan golongan B ( 8
golongan)
• Periode : ada 7 periode mulai periode 1 s.d 7. Periode
1 terdiri atas 2 unsur , periode 2 dan 3 masing2 : 8
unsur, periode 4 : 18 unsur, periode 5 dan 6 : 32 unsur
dan periode 7 adalah sisanya
Penulisan konfigurasi elektron
• Menggunakan konfigurasi gas mulia, Konfigurasi gas mulia yang terdekat dan
lebih kecil dari konfigurasi unsur kromium adalah Ar (Z=18), maka unsur ini tidak
akan menuliskan keseluruhan konfigurasi elektron seperti diatas tetapi dengan
mempersingkat menggunakan konfigurasi elektron Ar. Contoh :
Cr (Z=24) : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d4.
Ar (Z=18) : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6 Maka penulisannya menjadi Cr
(Z=24) : (Ar) 4s2, 3d4
• Berdasarkan kestabilan subkulit, Subkulit yang stabil adalah subkulit yang terisi
penuh dan setengah penuh. Contoh Cr (Z = 24 ). Penulisan awalnya Cr( Z = 24) :
1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d4, karena orbital setengah penuh untuk s adalah satu
elektron dan orbital setengah penuh untuk orbital d adalah lima elektron , maka
penulisannya menjadi : Cr ( Z = 24) : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1, 3d5.
• Konfigurasi elektron ion, Jika ion tunggal itu bermuatan positif, berarti atom
netralnya melepaskan elektron sebanyak muatan positif dari ion tersebut. Contoh :
Unsur Al ( Z=13) : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p1. Sedangkan ionnya Al 3+ : 1s2, 2s2, 2p6,
karena melepas elektron yang ada di kulit terluarnya sebanyak tiga
1 18
IA 2 13 14 15 16 17 VIIIA
1 2
H IIA IIIA IVA VA VIA VIIA He
1,01 4,00
3 4 5 6 7 8 9 10
Li Be 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 B C N O F Ne
6,94 9,01 10,81 12,01 14,00 15,99 18,99 20,18
11 12 13 14 15 16 17 18
Na Mg IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB VIIIB VIIIB IB IIB Al Si P S Cl Ar
22,99 24,31 26,09 28,09 30,97 32,07 35,45 39,95
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr
39,10 40,08 44,96 47,87 50,94 51,99 54,94 55,85 58,93 58,69 63,55 65,39 69,72 72,61 74,92 78,96 79,90 83,80
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd In Sn Sb Te I Xe
85,47 87,62 88,91 91,22 92,91 95,94 98,00 101,07 102,91 106,42 107,87 112,44 114,82 118,71 121,76 127,60 126,90 131,29
55 56 57 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 85 86
84
Cs Ba * La Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb Bi 209,00 At Rn
132,91 137,33 138,91 178,49 180,95 183,84 188,21 190,23 192,22 195,08 196,97 200,59 204,38 207,20 208,96 210,00 222,00
117
87 88 89 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 118
Fr Ra ** Ac Rf Db Sg Bh Hs Mt Uun Uuu Uub Uuq Uuh Uuo
223,00 226,00 227,00 261,00 262,00 263,00 262,00 266,00 266,00 269,00 272,00 277,00 289,00 289,00 293,00

58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
*Lantanida Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu
140,12 140,21 144,24 145,00 150,36 151,96 167,25 158,93 162,50 164,93 167,26 168,93 173,04 174,97
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
**Aktinida Th Pa U Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No Lr
232,04 231,04 238,03 237,00 244,00 243,00 247,00 247,00 251,00 252,00 257,00 258,00 25900 262,00

Li Padat Hg Cair
H Gas Tc Sintesis

Non Logam Logam Lain (Metaloid)


Logam Alkali Gas Mulia
Logam Alkali Tanah Kelompok Lantanida
Logam Transisi Kelompok Aktinida
Halogen
Konf.elektron dgn Sistem Periodik

Tabel 1.1 Konfigurasi Elektron Orbital Terluar Unsur Golongan A (utama)


Lambang
Nama Golongan Konfigurasi Elektron Orbital Terluar
Golongan
I-A Alkali ns1
II - A Alkali tanah ns2
III - A Boron ns2 - np1
IV - A Karbon - Silikon ns2 - np2
V-A Nitrogen - Posphor ns2 - np3
VI - A Oksigen ns2 - np4
VII - A Halogen ns2 - np5
VIII - A Gas mulia ns2 - np6
Lanjutan

VIII - A Gas mulia ns2 - np6

Tabel 1.2 Konfigurasi Elektron Orbital Terluar Unsur Golongan B (transisi)


Lambang Golongan Konfigurasi Elektron
III - B (n - 1) d1 ns2
IV - B (n - 1) d2 ns2
V-B (n - 1) d3 ns2
VI - B (n - 1) d4 ns2
VII - B (n - 1) d5 ns2
VIII (n - 1) d6-8 ns2
I-B (n - 1) d9 ns2
II - B (n - 1) d10 ns2

Golongan Lantanida dan Aktinida


nS2 (n-2)f1-14
Jika : n = 6 adalah lantanida dan n = 7 adalah aktinida
Penentuan letak unsur
• Suatu atom unsur dapat ditentukan letaknya dalam sistem periodik, jika dibuat
konfigurasi elektronnya.. Contoh : 2 2 6 1
11Na : 1s , 2s , 2p , 3s dan
2 2 6 2
12 Mg : 1s , 2s , 2p , 3s
• Dua- duanya mempunyai kulit yang sama yaitu 3 (tiga), jadi mereka berada di
perioda 3. 31 Ga : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p1.
21 Sc : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6,4s2, 3d1.
• Dua-duanya mempunyai kulit terluar yang sama yaitu 4 (empat), jadi mereka
berada pada perioda 4.
2 2 6 2 dan 20 Ca : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2
12Mg : 1s , 2s , 2p , 3s
• Kedua unsur diatas memiliki elektron valensi dua, jadi mereka berada di golongan
II A. 2 2 6 2 6 2 10 1
31 Ga : 1s , 2s , 2p , 3s , 3p , 4s , 3d , 4p .
2 2 6 2 6 2 6
26 Fe : 1s , 2s , 2p , 3s , 3p , 4s , 3d .
• Unsur Ga berada pada golongan III A ( ns2, np1), sedangkan unsur Fe berada pada
golongan VIII B ( ns2, nd6) ,
Sifat Periodik
• Sifat berubah secara beraturan menurut
kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam
satu periode dan dari atas ke bawah dalam
satu golongan disebut sifat periodik.
• Sifat periodik meliputi jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan
Jari-jari atom
Potensial ionisasi
• Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan
untuk melepaskan elektron yang terikat paling
lemah dalam suatu atom atau ion. Jika jarak
antara elektron dengan inti semakin jauh,
berarti energi yang diperlukan untuk melawan
gaya tarik inti semakin kecil.
Potensial ionisasi
Afinitas elektron
• Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau
diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila terjadi
penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit
terluarnya dan atom menjadi ion negatif.
• Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas
elektron berharga negatif apabila dalam proses
penangkapan satu elektron, energi dilepaskan.
• Ion negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat
stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses
penangkapan satu elektron, energi diserap.
• Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk
bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron
suatu atom unsur maka ion yang ter bentuk semakin stabil.
Afinitas elektron
Kelektronegatifan
• Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom
dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama
untuk berikatan.
• Semakin besar harga keelektronegatifan suatu atom, akan
semakin mudah menarik pasangan elektron untuk
berikatan. Besaran keelektronegatifan tidak mempunyai
satuan.
• Keelektronegatifan adalah skala yang dapat menjelaskan
kecenderungan atom suatu unsur untuk menarik elektron
menuju kepadanya dalam suatu ikatan.
• Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari
kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan,
dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang
Lanjutan

Tabel 1. 3 Keelektronegatifan Unsur Menurut Skala Pauling


Sifat logam dan non logam
• Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan
atom untuk melepaskan elektron membentuk kation.
• Sifat logam bergantung pada besarnya energi ionisasi ( EI ). Makin besar
harga EI, makin sulit bagi atom untuk melepaskan elektron dan makin
berkurang sifat logamnya.
• Sifat non logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan
atom untuk menarik elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat
logam berkurang sedangkan sifat non logam bertambah. Dalam satu
golongan (dari atas ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non
logam berkurang.
• Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam sistem periodik unsur,
sedangkan unsur non logam terletak pada bagian kanan-atas.Unsur yang
paling bersifat non logam adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan
VIIA, bukan golongan VIIIA.
• Unsur-unsur yang terletak pada daerah peralihan antara unsur logam
dengan non logam disebut unsur Metaloid ( = unsur yang mempunyai sifat
logam dan sekaligus non logam ). Misalnya : boron dan silikon.
Lanjutan
Ikatan kimia
Ikatan yang terjadi akibat
bergabungnya dua atom/ion atau
lebih membentuk molekul atau
senyawa
Konfigurasi stabil
• Semua atom membentuk ikatan dengan atom-
atom lain, tetapi ada enam unsur lain yang tidak
bersifat demikian, yaitu unsur gas mulia : helium
(2He), neon (10Ne),argon (18Ar), krypton (36Kr),
xenon (54Xe), dan radon (86Rn).
• Atom unsur gas mulia hampir tidak membentuk
ikatan dengan atom lain,karena tidak reaktif
seperti atom unsur lain. maka sering disebut gas
inert
• Atom-atom lain agar stabil berusaha memiliki
konfigurasi elektron seperti gas mulia.
• Kecenderungan ini bisa terjadi dengan
membentuk ikatan kimia antar atom yang satu
dengan atom lainnya.
Pencapaian struktur yang stabil
Struktur yang stabil dapat dicapai dengan
• Melepaskan elektron terluarnya  ion positif (kation), misalnya
Atom 11Na (2. 8. 1)  Ion 11Na+ (2. 8)
• Menerima tambahan elektron dari atom lain  ion negatif (anion).
Misalnya
Atom 17Cl (2, 8, 7)  Ion 17Cl- (2, 8, 8)
Serah terima elektron yang terjadi dari penggabungan kedua cara di
atas disebut ikatan ion.
• Menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-
atom yang berikatan. Misalnya, atom 17Cl (2, 8, 7) yang tidak stabil
bisa menjadi stabil dengan cara menggunakan bersama satu pasang
elekltron dengan atom klor yang lain sehingga terbentuk gas klor
dalam bentuk molekul Cl2 . sehingga atom Cl akan memiliki
konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia argon (2. 8. 8). 
membentuk ikatan kovalen.
Ikatan ion
• Pada ikatan ion terjadi serah terima elektron,
yaitu atom natrium melepaskan sebuah
elektron terluarnya  ion natrium, Na+ dan
elektron ini diterima oleh atom klor  ion
klorida, Cl- .
Na (2. 8. 1)  Na+ (2. 8) + e
Cl (2. 8. 7) + e  Cl- (2. 8. 8)
• Ion klorida dan ion natrium saling tarik
menarik dengan gaya elektrostatis  terjadi
ikatan ion membentuk senyawa natrium
klorida, NaCl.
Susunan ion Na+ Cl-
Magnesium klorida
• Magnesium klorida, MgCl2. Setiap atom logam
magnesium melepaskan dua elektron pada kulit
terluarnya membentuk ion Mg2+.
• Dua elektron ini diserahkan kepada dua atom
non-logam klor sehingga terbentuk dua ion
klorida, Cl- .
Mg (2. 8. 2)  Mg2+ (2. 8) + 2e
[ Cl (2. 8. 7) + e  Cl- (2. 8. 8) ] 2x
• Ion-ion magnesium dan klorida melakukan tarik-
menarik dengan gaya elektrostatis  terbentuk
MgCl2
Contoh lain
• Senyawa : CaO, MgO, KBr, .....KCl, K2O, NaBr,
BaCl2, dan lain-lain
• Contoh senyawa MgCl2
Ikatan kovalen
• Atom-atom yang sama atau hampir sama
keelektronegatifannya cenderung membentuk
ikatan kovalen dengan menggunakan pasangan
elektron bersama.
• Dua atom nonlogam saling menyumbangkan
elektron sehingga tersedia satu atau lebih
pasangan elektron yang dijadikan milik bersama.
• Senyawa yang berikatan kovalen disebut senyawa
kovalen.
• Atom hidrogen memiliki sebuah elektron pada
kulit pertamanya, agar konfigurasi elektronnya
penuh seperti gas mulia (helium) maka hidrogen
memerlukan satu elektron lagi.
Model ikatan kovalen
Senyawa kovalen
• Terbentuk dari unsur bukan logam
• Berbentuk gas, cair dan padat
• Mempunyai titik lebur, titik didih lebih rendah
dari senyawa ion
• Bersifat amorf/getas
Contoh : HCl, H2O, CH4, CO2, H2S, PCl3, NO, dan
lain -lain
Ikatan koordinasi
• Beberapa molekul ada yang pasangan elektronnya berasal
dari salah satu atom saja, sedang atom lainnya
menggunakan pasangan elektron itu untuk berikatan.
• Molekul NH3 mempunyai satu pasang elektron yang belum
digunakan bersama, sedang ion H+ dapat menerima satu
pasang elektron untuk menjadi lebih stabil karena
mempunyai konfigurasi elektron helium.
• Pasangan elektron tersebut dapat digunakan bersama oleh
molekul NH3 dan ion H+ sehingga terbentuk ion amonium,
NH4+.
• Ikatan antara NH3 dengan ion H+ ini juga merupakan ikatan
kovalen yang diberi nama ikatan kovalen koordinasi.
Adanya ikatan kovalen koordinasi ditandai dengan anak
panah
Kepolaran
• Molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom-
atom yang berbeda, setiap atomnya mempunyai daya
tarik terhadap elektron juga tidak sama sehingga
kedudukan pasangan elektron akan bergeser ke arah
atom yang lebih elektronegatif. Misalnya, pada molekul
HCl, atom
• Klor mempunyai kemampuan menarik elektron lebih
kuat daripada atom hidrogen.
• Kedudukan pasangan elektron yang digunakan
berikatan lebih mendekati atom klor, sehingga terjadi
pemisahan muatan dan terbentuk dipol (dwikutub).
Ikatan logam
• Drude dan Lorentz mengemukakan model, bahwa
logam sebagai suatu kristal terdiri dari ion-ion positif
logam dalam bentuk bola-bola keras dan sejumlah
elektron yang bergerak bebas dalam ruang antara.
• Elektron-elektron valensi logam tidak terikat erat
(karena energy ionisasinya rendah), sehingga relatif
bebas bergerak.
• Hal ini dapat dimengerti mengapa logam bersifat
sebagai penghantar panas dan listrik yang baik, dan
juga mengkilat
• Ikatan logam terjadi pada atom-atom logam 
sehingga ikatan logam terjadi pada material logam
Model ikatan logam

Anda mungkin juga menyukai