Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

PENATALAKSANAAN OPERASI CRANIOTOMI DENGAN INDIKASI


TUMOR CEREBRI PADA Tn. P DI KAMAR OPERASI 4 IBS RSUD DR. MOEWARDI

Disusun Oleh
MARJIANTO

PELATIHAN BEDAH KAMAR OPERASI ANGKATAN XXV


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
2019
LAPORAN KASUS
PENATALAKSANAAN OPERASI CRANIOTOMI DENGAN INDIKASI
TUMOR CEREBRI PADA Tn. P DI KAMAR OPERASI 4 IBS RSUD DR. MOEWARDI

I. IDENTITAS PASIEN
NAMA : Tn. P
ALAMAT :-
UMUR : 58 tahun
DIAGNOSA : Tumor Cerebri
RENCANA TINDAKAN : Craniotomy
OPERATOR : Dr. Geizar Arsika,Sp.BS

II. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


A. Alat-alat steril
1. Pack Operasi
2. Com Besar
3. Com Cuci kulit
4. Hand Lamp
5. Kassa Steril
6. Hand piece Couter
7. Bengkok

Instrumen Basic
1. Handle Mes no. 20 / 11 1/1
2. Pincet Chirurgie kasar / manis 2
3. Pincet Anatomie kasar / manis 2
4. Gunting Metzembaum panjang / pendek 1/1
5. Gunting Benang (Ligature Scissors) 1
6. Arteri klem bengkok / pean bengkok (chrom klem) 4
7. Nald voeder panjang / pendek 1/1
8. Hak cakar 1
9. Respatorium 1
10. Desektor 1
11. Selang suction besar / kecil 1
12. Knabel besar / kecil 1
13. Pancing 2
14. Tumor Tang 1

Instrumen Penunjang
1. Borr Syaraf terdiri dari : kraniotomi, perforater / roser, mesin borr
syaraf dan kabel.
2. Plat bedah syaraf
3. Plastik kuning steril

Bahan Habis Pakai


1. Handscon 6,5 / 7 / 7,5 2/4/4
2. Benang monofilamen non absorbsbable silkam no. 3-0 / 3
3. Benang multifilamen absorbsbable safil no. 2-0 / 3
4. Benang multifilamen absorbable safil no. 3-0 2
5. Benang monofilamen absorbable vio 2-0 2
6. Bonewax 2
7. Surgicel 3
8. Spongostan 1
9. Nacl / transopik 4/1
10. Spet 20 cc 2
11. Spuit 10 cc 2
12. Spuit 3cc 1
13. Lidocain 2 % 4 amp
14. Adrenaline / epinephrine 1
amp
15. Mes 20 / 11 1/1
16. Removax no.14 1
17. Negative plate 1
18. Selang suction 1
19. Ngt 18 / 12 1
20. Steril drip 1
21. Ti scrab 1
22. Povidone iodine ( betadine ) 2
23. Sufratule 1

B. Alat tidak steril


1. Plester lebar / hipafix
2. Gunting verban / bandage scissors
3. Plat diatermi
4. Mesin diatermi
5. Mesin suction
6. Lampu operasi
7. Meja operasi
8. Meja mayo
9. Meja instrumen
10. Standar infus
11. Tempat sampah ada 4 terdiri dari : sampah medis ( plastik kuning ),
sampah non medis ( plastik hitam ), sampah linen ( plastik kuning besar ),
dan sampah plabot dan spet tanpa jarum ( plastik coklat ), sampah benda
tajam (safety box).

Persiapan Pasien
1. Persetujuan operasi
2. Alat-alat dan obat-obatan
3. Puasa

Setelah penderita dilakukan anesthesi


1. Mengatur posisi supinal.
2. Memasang plat diartemi di atas paha kanan pasien.
3. Memasang folley chateter

Prosedur
1. Perawat instrumen cuci tangan
2. Operator dan asisten cuci tangan
3. Perawat instrumen memakai baju steril dan handscon
4. Perawat instrumen mengatur alat alat instrumen yang akan digunakan
di meja mayo
5. Memberikan desinfeksi klem cuching betadinuntuk desinfeksi area
operasi.
6. Melakukan drapping dengan duk sedang 1, duk kecil 3, duk besar 1,
dan berikan duk klem untuk menjepit duk .
7. Pasang plastik kuning steril dan steril drip.
8. Pasang dan atur selang suction, kabel diatermi, kabel bor klem dengan
alis klem.
9. Time out
10. Injeksi kulit kepala dengan oplosan lidocain 2% dan adrenalin untuk
infiltrasi.
11. Berikan mes no. 20 untuk insisi area yang dioperasi, membuka kulit
dan berikan pincet chirurgie kasar
12. Memberikan suction jika terjadi perdarahan.
13. Berikan hak tajam / cakar untuk menguakkan kulit agar pandangan
operator lebih lebar.
14. Memberikan kassa basah 2 lembar untuk membungkus kulit, lalu ditari
dengan pancing yang dikaitkan ke penghalang.
15. Memberikan desektor untuk menguakkan perikranium.
16. Memberikan bone wax untuk menghentikan perdarahan pada tulang.
17. Berikan borr craniotomi dan roser untuk melubangi tulang kemudian di
buka
18. Berikan desektor kepada operator untuk menguakkan tulang cranium
dan beri asisten suction untuk menghisap perdarahan.
19. Angkat tulang dengan pinset cirurgis kasar, suction jika terjadi
perdarahan.
20. Memberikan diatermi bipolar untuk koagulasi sambil spool dengan
nacl 0,9%
21. Memberikan klem, mess no 11, NGT no 12 untuk prosedure
pemasangan drain untuk mengevaluasi sisa perdarahan. Fiksasi dengan
menggunakan benang monofilamen non absorbable silkam 2/0.
22. Berikan surgisel dan watches (teh celup) untuk menangani perdarahan
pada duramater / dengan menggunakan pinset cirurgis.
23. Berikan pinset manis, mess no 11 dan gunting jaringan kecil untuk
membuka duramater.
24. Jika area tumor sudah terlihat, berikan pinset manis dan koagulasi
dengan bipolar+spooling.
25. Berikan pehidrol kepada operator untuk disemprotkan kearea tumor
dengan tujuan membedakan antara tumor dengan otak.
26. Eksisi area tumor dengan menggunakan couter monopolar. Dan angkat
tumor dengan menggunakan tumor tang.
27. Lakukan koagulasi dengan couter bipolat + spooling nacl, spongstan,
colacute dan wathes untuk menangani perdarahan.
28. lakukan dekompresi dengan melonggarkan duramater dan jahit dengan
menggunakan benang multifilamen absorbable safil 3-0.
29. Lakukan sign out (perhitungan alat alat dan bahan )
30. Tutup lapis demi lapis kepala dengan menggunakan benang
multifilamen absorbable vio 2-0, dan kulit dengan benang monofilamen non
absorbable silkam 2-0/
31. Membersihkan luka operasi dengan kasa basah.
32. tutup luka operasi dengan menggunakan sufratule, kasa steril, tutup
dengan hepafik kemudian balut dengan tansocrab 4 inci
33. Operasi selesai, rapikan alat dan rapikan pasien

Evaluasi
1. Kelengkapan instrument
2. Proses operasi
3. Bahan pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai