Anda di halaman 1dari 8

Program Studi S1 Terapan Rekayasa Jalan dan Jembatan

Jurusan Teknik Sipil


Mata Kuliah FISIKA TERAPAN
PERTEMUAN II

Kode Mata Kuliah : RJJ 43102


SKS : 2 (Dua)
Waktu Pertemuan : 8 x 50 menit
Pertemuan ke : 2 (Dua) & 3 (Tiga)
Hari/Tanggal : Kamis/ 17 September 2015
A. Pokok Bahasan : GERAK
B. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian gerak (OKE)
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (OKE)
3. Gerak Lurus Dipercepat Beraturan (OKE)
4. Gerak Lurus Diperlambat Beraturan (OKE)
5. Gerak Vertikal
6. Gerak Lurus Beraturan
7. Gerak Melingkar
8. Hubungan Roda-roda
9. Percepatan Sentripetal dan Gaya sentripetal
10. Gerak melingkar listrik
11. Gerak melingkar beraturan
1. PENGERTIAN GERAK
Gerak merupakan perubahan tempat atau kedudukan suatu benda terhadap titik asalnya atau
titik acuan.

2. GERAK LURUS BERATURAN


Gerak lurus beraturan : Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan kecepatan yang
tetap.

Gambar 1 Grafik kecepatan (m/s) yang konstan terhadap waktu (s)

KECEPATAN : Perpindahan benda tiap selang waktu tertentu.


Dimana : v = kecepatan (m/s)
∆S
v= ∆S = perubahan perpindahan / jarak (m)
∆t ∆t = perubahan waktu (s)
Pada arus air mengalir:

V Dimana : V = volume (m3)


v= A = Luas penampang pipa (m2)
t. A
t = waktu selama volume mengalir (s)

3. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


Gerak lurus berubah beraturan : Gerak suatu benda pada lintasan yang berupa garis lurus
dengan kelajuan yang selalu berubah setiap waktu.
Jadi gerak lurus berubah beraturan adalah gerak dengan besar percepatan dan arah percepatan
konstan.
“ ARAH PERCEPATAN KONSTAN = ARAH KECEPATAN KONSTAN = ARAH
GERAKAN BENDA KONSTAN = BENDA BERGERAK LURUS. “
Besar percepatan konstan artinya besar kecepatan atau kelajuan bertambah secara teratur atau
berkurang secara teratur.
PERCEPATAN : Perubahan Kecepatan setiap satuan waktu.

∆v Dimana : a = percepatan (m/s2)


a= ∆v = perubahan kecepatan (m/s)
∆t
∆t = perubahan waktu (s)

v −v vt = kecepatan akhir (m/s)


a= t 0 v0 = kecepatan awal (m/s)
tt − t0 tt = waktu tempuh akhir (s)
t0 = waktu tempuh awal (s)

4. GERAK LURUS DIPERCEPAT BERATURAN


Gerak lurus dipercepat beraturan : Gerak lurus berubah beraturan yang kecepatannya
bertambah setiap satuan waktu.
Secara grafik, gerak lurus berubah beraturan dipercepat dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 2 Grafik kecepatan (m/s) yang bertambah terhadap waktu (s)

Ilustrasi : Ketika hendak terbang, pesawat


mulai bergerak lurus dari keadaan diam lalu
gerakannya semakin cepat hingga akhirnya
terbang.

v −v vt − v 0
a= t 0
Jika, t0 = 0, maka :
a=
tt − t0 tt

Sehingga : vt = v0 + a.tt
Jarak yang ditempuh benda yang mengalami percepatan yang tetap yaitu:

S = v0 .t + 1 / 2.a.t 2

vt = v0 + 2.a.S
2 2
Kecepatan akhir suatu benda yang mengalami percepatan

5. GERAK LURUS DIPERLAMBAT BERATURAN


Gerak lurus diperlambat beraturan : Gerak lurus berubah beraturan yang kecepatannya
berkurang setiap satuan waktu.

Secara grafik, gerak lurus berubah beraturan diperlambat dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 3 Grafik kecepatan (m/s) yang berkurang terhadap waktu (s)

Kecepatan akhir suatu benda yang diperlambat :

vt = v0 − a.tt

Jarak yang ditempuh benda yang mengalami perlambatan yang tetap yaitu:

S = v0 .t − 1 / 2.a.t 2

vt = v0 − 2.a.S
2 2
Kecepatan akhir suatu benda yang mengalami perlambatan

6. GERAK VERTIKAL
Gerak vertikal : Gerak yang disebabkan oleh gaya tarik bumi dengan percepatan sebesar
gravitasi bumi, g = 9,8 m/s2.

a. Gerak vertikal ke bawah


Gerak vertikal ke bawah : Gerak jatuh bebas dengan
v0 = nol
Kecepatan setelah t detik :
vt = g .t
Jarak yang ditempuh oleh benda yang jatuh bebas
dilambangkan sebagai h : Gambar 4 Ilustrasi lintasan
benda jatuh bebas
h = 1 / 2 g .t 2 Dimana :
h = Tinggi jatuh benda (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

b. Gerak vertikal ke atas


Gerak vertikal ke atas : Terjadi perlambatan akibat
gravitasi –g
Semakin lama kecepatannya makin berkurang dan
akhirnya pada titik tertinggi sama dengan nol.
Kecepatan setelah pada titik tertinggi, vt = 0
vt = v0 − g .t t
0 = v0 − g .tt
g .tt = v0
Tinggi maksimum yang ditempuh benda karena
Gambar 5 Ilustrasi lintasan
perlambatan kecepatan akibat adanya gravitasi bumi benda dilempar ke atas
yaitu:

h = v0 / 2.g
2

7. GERAK MELINGKAR
Gerak melingkar beraturan (GMB) : Gerak suatu benda yang menempuh lintasan melingkar
dengan besar kecepatan tetap.
Beberapa besaran fisika dalam gerak melingkar:
a. Periode (T) : Waktu yang diperlukan benda untuk menempuh satu putaran. (sekon)
b. Frekuensi (f) : Jumlah putaran yang dilakukan benda tiap detik. (Hz)
Hubungan antara periode dengan frekuensi:
1 1
T= atau f =
f T
Bila dalam waktu t detik sebuah benda melakukan n putaran, maka :
t n
T= atau f = , dengan n = jumlah putaran
n t
c. Kecepatan Linier (v) : Kecepatan benda yang
bergerak melingkari lintasan linier terhadap waktu
tempuhnya. (menyinggung lingkaran). Waktu
tempuh untuk 1 putaran lintasan liniernya =
Periode

Lintasan linier = keliling lingkaran = 2πr


Maka Kecepatan linier :
2.π .r Dimana : r = jari-jari lingkaran (m)
v= Gambar 6 Ilustrasi Gerak
T v = kecepatan linier (m/s) melingkar
atau T = Peroide (s)
v = 2.π .r. f f = frekuensi (Hz)
d. Kecepatan anguler atau kecepatan sudut : Sudut yang ditempuh oleh suatu benda yang
bergerak di tepi lingkaran per satuan waktu.

2π θ Dimana : θ = Besar sudut yang ditempuh = 360˚ = 2π (rad)


ϖ= = ϖ = Kecepatan sudut (Rad/sekon)
∆t T

Hubungan antara kecepatan linier dengan kecepatan sudut :

v = ϖ .r
8. HUBUNGAN RODA-RODA
a. Hubungan roda-roda sepusat/seporos :
“Kedua roda berputar dengan kecepatan sudut dan arah yang sama.”
θ A = θb
ϖ A .t = ϖ B .t
ϖ A =ϖB
v A vB
=
rA rB
b. Hubungan roda-roda yang bersinggungan :
“Kedua benda bergerak dengan kecepatan linear yang sama tetapi dengan arah yang
berlawanan.”
v A = vB

ϖ A .r1 = ϖ B .r2
c. Hubungan roda-roda yang dihubungkan rantai/sabuk :
“Kedua benda bergerak dengan kecepatan linear yang sama dan dengan arah yang sama.”
v A = vB

ϖ A .r1 = ϖ B .r2

Tabel 1 Hubungan roda-roda dalam gerak melingkar


9. PERCEPATAN SENTRIPETAL DAN GAYA SENTRIPETAL
a. Percepatan sentripetal
Benda yang melakukan gerak melingkar beraturan memiliki percepatan yang disebut dengan
percepatan sentripetal. Arah percepatan ini selalu menuju ke arah pusat lingkaran.

v2
as =
r
b. Gaya sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang bergerak melingkar dan
arahnya selalu menuju ke titik pusat lingkaran.
Hukum Newton II :
“Gaya sentripetal sama dengan percepatan sentripetal dikalikan dengan massa benda.”

Fsp = m.as Dimana, m = massa benda (kg)


Fsp = Gaya sentripetal (Newton)
2
v r = Jari-jari lingkaran (m)
Fsp = m.
r

c. Percepatan anguler : perubahan kecepatan sudut tiap satuan waktu.


∆ϖ
α= dengan, α = percepatan anguler (rad/s2)
∆t

10. GERAK MELINGKAR LISTRIK


Satu periode dalam teknik listrik adalah apabila suatu benda bergerak dari kutub utara sampai
ke kutub utara lagi. Satu putaran dapat diperoleh P/2 Periode, dengan P adalah jumlah kutub
(bila kutub genap).
Kecepatan sudut untuk mesin dengan kecepatan n putaran tiap menit yaitu:
n P n
ϖ= , maka , f = . Dimana : f = Frekuensi (Hz)
60 2 60
n = Jumlah putaran tiap menit
atau, n = 120. f / P P = Jumlah kutub

Anda mungkin juga menyukai