DOSEN PENGAMPU :
RAFIAN TISTRO,ST.,MT
1. Pengertian
Misalnya, suatu garis kontur ditunjukkan dengan angka + 25 meter, berarti garis
kontur ini menghubungkan titik-titik yang memiliki sudut elevasi atau ketinggian yang
sama + 25 meter terhadap sudut elevasi atau ketinggian tertentu. Garis kontur ini dapat
dibuat dengan membuat suatu proyeksi garis tegak berpotongan pada bidang datar dengan
permukaan bumi ke bidang mendatar pada suatu peta. Garis kontur yang dibuat pada peta
akan terkait langsung dengan skala yang mana garis kontur ini dibuat sesuai dengan skala
peta yang diinginkan.
2. Ruang Lingkup
Dalam menggambarkan bentuk permukaan tanah atau membuat peta topografi dan
ketinggian pada suatu peta garis kontur sangat berguna untuk memproyeksikan kedua pola
tersebut, atau cara lain yang bias digunakan adalah dengan metode hachures dan shading.
Menurut seorang ahli, garis kontur memiliki karakteristik sebagai berikut ini:
Garis kontur yang menunjukkan tingkat kerapatan yang lebih besar menandakan sudut
kemiringan atau lereng yang sangat curam;
Garis kontur yang tingkat kerapatannya jarang menandakan keadaan permukaan tanah
yang landau;
Garis kontur selalu bersifat horizontal, tidak bercabang, dan tidak berpotongan;
Garis kontur selalu berkelok-kelok dan mengikuti sudut kemiringan atau lereng dari
suatu lembah;
Garis kontur selalu tegak lurus terhadap aliran air yang mengalir di permukaan tanah;
Garis kontur berbentuk kurva tertutup;
Garis kontur sellu menjorok ke hulu jika melewati aliran sungai;
Garis kontur selalu menjorok ke arah jalan jika melewati permukaan jalan;
Garis kontur tidak akan terlihat jika melewati suatu bangunan;
Garis kontur yang disajikan selalu disesuaikan dengan skala peta yang dibuat;
Garis kontur memiliki sajian indeks yang berbeda-beda mengikuti posisi topografi
suatu wilayah;
Garis kontur hanya diperuntukkan satu sudut ketinggian tertentu;
Garis kontur yang bernilai lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang bernilai
lebih tinggi;
Garis kontur yang bertanda huruf U selalu menunjukkan punggung pegunungan atau
gunung; dan
Garis kontur yang bertanda huruf V selalu menandakan suatu lembah atau jurang.
3. Manfaat
Selain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan
untuk:
Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat.
Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.
Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu.
Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat.
4. Interval
Hal ini menunjukkan perbedaan elevasi atau sudut ketinggian antar dua garis kontur
yang berdekatan. Misalnya, pada penampilan peta di satu halaman, nilai interval kontur
dibuat sama besar antar satu kontur dengan kontur yang lainnya. Dengan kata lain, semakin
besar skalanya maka informasi pada peta akan semakin banyak atau detail, sehingga
interval kontur akan semakin kecil.
Titik detail dicari yang mempunyai ketinggian yang sama dan ditentukan posisinya
dalam peta dan diukur pada ketinggian tertentu. cara pengukurannya bisa menggunakan
cara tachymetry, atau kombinasi antara sipat datar memanjang dan pengukuran polygon.
Cara pengukuran langsung lebih sulit dibanding dengan cara tidak langsung, namun ada
jenis kebutuhan tertentu yang harus menggunakan cara pengukuran kontur cara langsung,
misalnya pengukuran dan pemasanngan tanda batas daerah genangan.
Bila titik-titik detail yang diperoleh belum mewujudkan titik-titik dengan ketinggian
yang sama, posisi titik dengan ketinggian tertentu dicari, berada diantara 2 titik tinggi
tersebut dan diperoleh dengan prinsip perhitungan 2 buah segitiga sebangun. Data yang
harus dimiliki untuk melakukan interpolasi garis kontur adalah jarak antara 2 titik tinggi di
atas peta, tinggi definitif kedua titik tinggi dan titik garis kontur yang akan ditarik. Hasil
perhitungan interpolasi ini adalah posisi titik garis kontur yang melewati garis hubung
antara 2 titik tinggi.
Posisi ini berupa jarak garis kontur terhadap posisi titik pertama atau kedua. Titik
hasil interpolasi tersebut kemudian kita hubungkan untuk membentuk garis kontur yang
kita inginkan. maka perlu dilakukan interpolasi linear untuk mendapatkan titiktitik yang
sama tinggi. Interpolasi linear bisa dilakukan dengan cara : taksiran, hitungan dan grafis.
Cara ini pada dasarnya juga menggunakan dua titik yang diketahui posisi dan
ketinggiannya, hitungan interpolasinya dikerjakan secara numeris (eksak)
menggunakan perbandingan linear.
C. Cara grafis
Cara grafis dilakukan dengan bantuan garisgaris sejajar yang dibuat pada kertas
transparan (kalkir atau kodatrace). Garisgaris sejajar dibuat dengan interval yang
sama disesuaikan dengan tinggi garis kontur yang akan dicari.