Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

ILMU UKUR TANAH (IUT)


JUDUL :
GARIS KONTUR

DOSEN PENGAMPU :
RAFIAN TISTRO,ST.,MT

MUHAMMAD REYHAN (18643039)

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


D4 REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN
2019
GARIS KONTUR

1. Pengertian

Garis kontur atau disebut dengan


garis tranches, garis tinggi, atau garis
tinggi horizontal, adalah garis imajiner
pada suatu wilayah atau area di atas peta
yang menghubungkan dan
memperlihatkan beberapa titik pada peta
yang memiliki ketinggian yang sama.
Garis ini selanjutnya menunjukkan pergerakan atau perkembangan naik turunnya suatu
keadaan tanah.

Misalnya, suatu garis kontur ditunjukkan dengan angka + 25 meter, berarti garis
kontur ini menghubungkan titik-titik yang memiliki sudut elevasi atau ketinggian yang
sama + 25 meter terhadap sudut elevasi atau ketinggian tertentu. Garis kontur ini dapat
dibuat dengan membuat suatu proyeksi garis tegak berpotongan pada bidang datar dengan
permukaan bumi ke bidang mendatar pada suatu peta. Garis kontur yang dibuat pada peta
akan terkait langsung dengan skala yang mana garis kontur ini dibuat sesuai dengan skala
peta yang diinginkan.

2. Ruang Lingkup
Dalam menggambarkan bentuk permukaan tanah atau membuat peta topografi dan
ketinggian pada suatu peta garis kontur sangat berguna untuk memproyeksikan kedua pola
tersebut, atau cara lain yang bias digunakan adalah dengan metode hachures dan shading.
Menurut seorang ahli, garis kontur memiliki karakteristik sebagai berikut ini:

 Garis kontur yang menunjukkan tingkat kerapatan yang lebih besar menandakan sudut
kemiringan atau lereng yang sangat curam;
 Garis kontur yang tingkat kerapatannya jarang menandakan keadaan permukaan tanah
yang landau;
 Garis kontur selalu bersifat horizontal, tidak bercabang, dan tidak berpotongan;
 Garis kontur selalu berkelok-kelok dan mengikuti sudut kemiringan atau lereng dari
suatu lembah;
 Garis kontur selalu tegak lurus terhadap aliran air yang mengalir di permukaan tanah;
 Garis kontur berbentuk kurva tertutup;
 Garis kontur sellu menjorok ke hulu jika melewati aliran sungai;
 Garis kontur selalu menjorok ke arah jalan jika melewati permukaan jalan;
 Garis kontur tidak akan terlihat jika melewati suatu bangunan;
 Garis kontur yang disajikan selalu disesuaikan dengan skala peta yang dibuat;
 Garis kontur memiliki sajian indeks yang berbeda-beda mengikuti posisi topografi
suatu wilayah;
 Garis kontur hanya diperuntukkan satu sudut ketinggian tertentu;
 Garis kontur yang bernilai lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang bernilai
lebih tinggi;
 Garis kontur yang bertanda huruf U selalu menunjukkan punggung pegunungan atau
gunung; dan
 Garis kontur yang bertanda huruf V selalu menandakan suatu lembah atau jurang.

3. Manfaat
Selain menunjukan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan
untuk:

 Menentukan profil tanah (profil memanjang, longitudinal sections) antara dua tempat.
 Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.
 Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang mempunyai kemiringan tertentu.
 Menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling terlihat.

4. Interval
Hal ini menunjukkan perbedaan elevasi atau sudut ketinggian antar dua garis kontur
yang berdekatan. Misalnya, pada penampilan peta di satu halaman, nilai interval kontur
dibuat sama besar antar satu kontur dengan kontur yang lainnya. Dengan kata lain, semakin
besar skalanya maka informasi pada peta akan semakin banyak atau detail, sehingga
interval kontur akan semakin kecil.

5. Kemiringan Garis Kontur


Kadangkala gradien dinyatakan dalam persentase. Untuk mengkonversinya adalah
mengalikan perbandingan dengan bilangan 100%, yaitu:
2/16 x 100% = 1,25%
Untuk menentukan gradien suatu titik di jalan pada suatu peta, ukur jarak horisontal
antara kontur-kontur yang berurutan pada peta dan nyatakan dalam unit yang sama seperti
pada angka interval kontur. Misalnya, jika interval kontur 10 meter dan jarak yang diukur
di peta antara dua kontur yang berurutan tersebut adalah 120 meter, maka gradien rata-
ratanya antara dua kontur adalah 10/120 = 1/12 atau 1 dalam 12 atau 8,5%.
Untuk menentukan gradien yang paling terjal dari suatu jalan, temukan titik di mana
dua kontur yang berturutan saling berdekatan, kemudian ukurlah seperti prosedur di atas.
Suatu gradien rata-rata dapat diukur dengan cara yang sama terhadap beberapa
interval kontur, meskipun hal ini tidak banyak berarti kecuali ada kemiringan lereng yang
konstan pada arah yang sama.
Jika dibutuhkan untuk memeriksa bahwa gradien maksimum sepanjang suatu jalan
tidak melebihi 1/6, dan interval kontur adalah 10 meter, maka jarak antara kontur-kontur
tadi tidak boleh kurang dari 6 x 10 = 60 meter. Tandailah pada sepotong kertas suatu jarak
60 meter pada skala peta, interval kontur dapat diperiksa untuk melihat apakah jarak pada
titik mana pun lebih pendek dari jarak yang ditentukan. Jika demikian halnya maka
gradiennya lebih terjal dari 1/6.

Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang


mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan
bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya
dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan
sesuai skala peta.
Jadi kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik –
titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu. Garis ini
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu
bidang referensi atau garis khayal yang menghubungkan titik – titik yang mempunyai
ketinggian yang sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk memberikan informasi relief
( baik secara relative maupun absolute )

6. Interpolasi Garis Kontur

Titik detail dicari yang mempunyai ketinggian yang sama dan ditentukan posisinya
dalam peta dan diukur pada ketinggian tertentu. cara pengukurannya bisa menggunakan
cara tachymetry, atau kombinasi antara sipat datar memanjang dan pengukuran polygon.
Cara pengukuran langsung lebih sulit dibanding dengan cara tidak langsung, namun ada
jenis kebutuhan tertentu yang harus menggunakan cara pengukuran kontur cara langsung,
misalnya pengukuran dan pemasanngan tanda batas daerah genangan.

Penarikan garis kontur diperoleh dengan cara perhitungan interpolasi, pada


pengukuran garis kontur cara langsung, garis-garis kontur merupakan garis penghubung
titik-titik yang diamati dengan ketinggian yang sama, sedangkan pada pengukuran garis
kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu pada titik sembarang tidak sama.

Bila titik-titik detail yang diperoleh belum mewujudkan titik-titik dengan ketinggian
yang sama, posisi titik dengan ketinggian tertentu dicari, berada diantara 2 titik tinggi
tersebut dan diperoleh dengan prinsip perhitungan 2 buah segitiga sebangun. Data yang
harus dimiliki untuk melakukan interpolasi garis kontur adalah jarak antara 2 titik tinggi di
atas peta, tinggi definitif kedua titik tinggi dan titik garis kontur yang akan ditarik. Hasil
perhitungan interpolasi ini adalah posisi titik garis kontur yang melewati garis hubung
antara 2 titik tinggi.

Posisi ini berupa jarak garis kontur terhadap posisi titik pertama atau kedua. Titik
hasil interpolasi tersebut kemudian kita hubungkan untuk membentuk garis kontur yang
kita inginkan. maka perlu dilakukan interpolasi linear untuk mendapatkan titiktitik yang
sama tinggi. Interpolasi linear bisa dilakukan dengan cara : taksiran, hitungan dan grafis.

A. Cara taksiran (visual)

Titik-titik dengan ketinggian yang sama, sedangkan pada pengukuran dan

B. Cara hitungan (Numeris)

Cara ini pada dasarnya juga menggunakan dua titik yang diketahui posisi dan
ketinggiannya, hitungan interpolasinya dikerjakan secara numeris (eksak)
menggunakan perbandingan linear.

C. Cara grafis

Cara grafis dilakukan dengan bantuan garisgaris sejajar yang dibuat pada kertas
transparan (kalkir atau kodatrace). Garisgaris sejajar dibuat dengan interval yang
sama disesuaikan dengan tinggi garis kontur yang akan dicari.

Anda mungkin juga menyukai