Assalamu Alaikum WR WB
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran ALLAH SWT. Karena atas
limpahan rahmat dan inayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dan tak lupa
pula kita kirimkan salam dan taslim kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW sebagai
risalah pembawa kebenaran di muka bumi ini, yang telah membawa kita dari alam yang
Saya sebagai penyusun merasa sangat bersyukur, karena dengan melalui tugas ini
saya bisa menggali kembali pemahaman sedikat demi sedikit mengenai pembahasan yang
saya angkat dalam tugas ini. Meskipun saya telah menggunakan referensi dalam menyusun
tugas ini, akan tetapi masih memiliki banyak kekurangan untuk mencapai kesempurnaan.
Namun, kekurangn itu akan menjadi kekuatan dan motifasi buat saya baik untuk bisa
membuat kembali tugas yang nantinya akan lebih baik dari sebelumnya. Insyaallah...!!!
saya berharap semoga dengan adanya makalah ini akan menjadi amal shaleh bagi saya
A. Latar Belakang
Di madinah sebelum kedatangan agama islsm, antara suku aus dan khaz raj
selalu terjadi perselisihan bahkan tidak jarang terjadi pertumpahan darah hal ini dipicu
adanya pihak ketiga,yakni yahudi. Kedatangan rasulullah saw. Memberikan dampak
yang sangat positif pada kedua suku tersebut. Kedua suku tersebut banyak yang
memeluk agama islam, sehinnga semuanya telah terikat dalam satu ikatan keimanan.
Walaupun tidak bisa menghilangkan sama sekali sisi fanatisme kesukuan namun telah
tertanam dalam jiwa mereka bahwa semua manusia dalam pandangan islam adalah
sama. Yang membedakan derajat manusia di sisi Allah hanyalah ketakwaannya.
Dengan memeluk islam ini. Nabi Saw.telah memberikan penerangan kepada
masyarakat madinah bahwa islam adalah agama yang menentang diskriminasi, dan
cinta pada perdamaian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah substansi dakwah rasulullah periode madinah ?
2. Bagaimanakah strategi dakwah rasulullah periode madinah ?
A. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah in serta tujuan materi yang dikait pada
makalah ini yaitu :
1. Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas guru untuk mata
pelajaran SKI
2. Bagi orang yang membaca makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan seta
ilmu apa yang diketahui dan apa yang belum diketahui tentang isi makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Mengkukuhkan Persaudaraan
Muhajirin adalah para sahabat Rasulullah Saw penduduk Mekah yang berhijrah ke
Madinah. Anshar adalah para sahabat Rasulullah Saw penduduk asli Madinah yang
memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin.Rasulullah Saw bermusyawarah
dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab tentang mempersaudarakan antara
Muhajirin dan Anshar, sehingga terwujud persatuan yang tangguh. Hasil
musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari dan mengangkat
seorang kalangan Anshar menjadi saudaranya senasab (seketurunan), dengan niat
ikhlas karena Allah Swt. demikian juge sebaliknya orang Anshar.
4. Srategi Ketentaraan
Peperangan merupakan strategi dakwah Rasulullah di Madinah untuk
melebarkan perjuangan Islam ke seluruh pelosok dunia. Strategi ketenteraan
Rasulullah s.a.w digeruni oleh pihak lawan khususnya pihak musyrikin di Mekah
dan Negara-negara lain. Antara tindakan strategik baginda menghadapi peperangan
ialah persiapan sebelum berlakunya peperangan seperti pengitipan dan maklumat
musuh. Ini berlaku dalam perang Badar, Rasulullah SAW. telah mengutuskan
pasukan berani mati seperti Ali bin Abi Talib, Saad Ibnu Waqqash dan Zubair Ibn
Awwam untuk bersiap-sedia menghadapi perang.
Rasulullah SAW. turut membacakan ayat-ayat al-Quran untuk
menggerunkan hati musuh serta menguatkan jiwa kaum Muslimin. Antara firman
Allah Taala bermaksud: “Dan ingatlah ketika Allah menjajikan kepadamu bahwa
salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah untukmu, sedang kamu
menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untukmu,
dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayatNya dan
memusnahkan orang-orang kafir.” (Surah al-Anfal: 7)
Rasulullah SAW. turut mengambil pandangan dari para sahabat dalam
menyusun strategi peperangan. Dalam perang Khandak, Rasulullah SAW. setuju
dengan pandangan Salman al-Farisi yang berketurunan Parsi berkenaan pembinaan
benteng. Strategi ini membantu pasukan tentera Islam berjaya dalam semua
peperangan dengan pihak musuh.
5. Hubungan luar
Peperangan merupakan strategi dakwah Rasulullah di Madinah untuk
melebarkan perjuangan Islam ke seluruh pelosok dunia. Strategi ketenteraan
Rasulullah s.a.w digeruni oleh pihak lawan khususnya pihak musyrikin di Mekah
dan Negara-negara lain. Antara tindakan strategik baginda menghadapi peperangan
ialah persiapan sebelum berlakunya peperangan seperti pengitipan dan maklumat
musuh. Ini berlaku dalam perang Badar, Rasulullah SAW. telah mengutuskan
pasukan berani mati seperti Ali bin Abi Talib, Saad Ibnu Waqqash dan Zubair Ibn
Awwam untuk bersiap-sedia menghadapi perang.
Rasulullah SAW. turut membacakan ayat-ayat al-Quran untuk
menggerunkan hati musuh serta menguatkan jiwa kaum Muslimin. Antara firman
Allah Taala bermaksud: “Dan ingatlah ketika Allah menjajikan kepadamu bahwa
salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah untukmu, sedang kamu
menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untukmu,
dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayatNya dan
memusnahkan orang-orang kafir.” (Surah al-Anfal: 7)
Rasulullah SAW. turut mengambil pandangan dari para sahabat dalam
menyusun strategi peperangan. Dalam perang Khandak, Rasulullah SAW. setuju
dengan pandangan Salman al-Farisi yang berketurunan Parsi berkenaan pembinaan
benteng. Strategi ini membantu pasukan tentera Islam berjaya dalam semua
peperangan dengan pihak musuh.