Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat atau menemui benda
yang mengalami gerak jatuh bebas, misalnya gerak buah yang jatuh dari pohon,
gerak benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu atau bahkan gerak manusia
yang jatuh dari atap rumah. Mengapa benda mengalami gerak jatuh bebas?
Menindaklanjuti tugas dari dosen kami selaku mahasiswa secara konsisten
harus segera merespon dengan sebuah tindakan yaitu dengan menyusun sebuah
makalah dari berbagai sumber. Meskipun pada dasarnya makalah ini tidak dapat
sempurna, namun kami harap bimbingan maupun saran sangat kami tunggu, guna
perbaikan pada masa yang akan datang.
Seorang ilmuan dalam membuktikan apa yang dia ingin ketahui objek
yang ingin dia buktikan haruslah berlogika atau dapat diterima di kalangan
masyarakat.sesuai dengan pengertian filsafat bahwa orang orang yang tidak puas
dengan apa yang diketahuinya maka orang-orang tersebut akan terus berfikir
untuk membuktikan suatu masalah atau fenomena yang terjadi di sekitar mereka.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin diselesaikan yaitu :
1. Bagaimana pendapat gerak benda jatuh menurut para ilmuan ?
2. Apakah yang dimaksud dengan gerak jatuh bebas ?
3. Adakah kaitan antara filsafat dengan gerak jatuh bebas ?

Page 1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah in serta tujuan materi yang dikait
pada makalah ini yaitu :
1. Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dosen
untuk mata kuliah filsafat sains.
2. Bagi orang yang membaca makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan seta ilmu apa yang diketahui dan apa yang belum diketahui
tentang gerak jatuh bebas dan jika dikaitkan dengan filsafat ilmu.

Page 2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Gerak Benda Jatuh Menurut Para Ilmuan

1. Teori Gerak Berdasarkan Aristoteles

Aristoteles merupakan ahli filsafat pada zaman Yunani yang

memunculkan banyak teori tentang berbagai hal. Teori-teorinya selalu diikuti

oleh kebanyakan orang pada masa itu sampai bertahan 20 Abad lamanya,

sehingga tidak diragukan lagi kebenaranya. Namun, tidak semua teori yang

selalu didasarkan rasio itu bertahan hingga sekarang. Banyak hal yang

disangkal oleh ilmuwan-ilmuwan modern. Diantara teori Aristoteles adalah

tentang gerak benda, ia membagi gerak benda atas dua macam, yaitu : gerak

alami dan gerak paksa. Teorinya ini diaplikasikan pada alam semesta dalam

hal ini adalah gerak benda langit.Aristoteles yang notabennya sebagai filusuf

dan ilmuwan, tentu banyak pemikiran yang dituangkan dalam membahas

gerak benda.

Tentang gerak alami, Ia mengemukakan suatu argumen tentang sifat

bawaan dari berbagai benda yang memberikan alasan untuk berbagai sifat

tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu sendiri. Yakni Aristoteles

menyifati berbagai benda dan substansi gejala alam menurut kedekatan sifat-

sifatnya terhadap sifat elemen dasar benda itu. Maksudnya jika benda yang

bergerak sentripetal dan gerak jatuh bebas merupakan gerak alamiah dari sifat

air dan tanah (bumi). Sedangkan gerak sentrifugal dan loncotan keatas

Page 3
merupakan sifat alamiah dari api dan udara, dan gerak sirkuler (melingkar)

merupakan gerak alamiah dari sifat eter.

Tentang gerak paksa yaitu gerak yang terjadi akibat dari pengaruh luar

yang dikenakan kepada benda dan boleh kesembarang arah seperti dorongan

atau tarikan bukan dari benda itu sendiri. Aristoteles juga mempercayai

konsep bahwa benda akan hanya bergerak apapun itu bentuknya jika selalu

diberi gaya, dan gerak akan berhenti jika gaya dihilangkan, dengan kata lain

gerak paksa itu harus ada gaya yang terus menerus.

Aristoteles juga berpahaman mengenai percepatan benda yang

disandarkan pada berat benda, yaitu makin berat sebuah benda, makin cepat

benda akan jatuh ke tanah. Oleh karena itu kecepatan jatuhnya benda menjadi

proporsional tergantung berat benda. Contoh yang mendukung paham ini

yaitu: apabila ada benda yang berat nya sama dengan udara maka benda itu

akan melayang tidak jatuh dan tidak naik, jika berat nya lebih dari udara

maka benda tersebut akan jatuh dan apabila lebih ringan maka benda tersebut

akan bergerak keatas. Dari contoh ini dapat diambil pengertian bahwa berat

benda akan mempengaruhi gerak jatuh benda.

2. Teori Gerak Berdasarkan Galileo Galilei

Sebelum masa Galileo, orang mempercayai pemikiran bahwa benda

yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan, dan bahwa

laju jatuh benda tersebut sebanding dengan berat benda

itu. Galileo menemukan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan

Page 4
konstan yang sama jika tidak ada udara atau hambatan lainnya. Ia

menyatakan bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak

yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu, (h ∝ t). Untuk

memperkuat penemuannya bahwa laju benda yang jatuh bertambah ketika

benda itu jatuh, Galileo menggunakan argumen yang cerdik. Sebuah batu

berat yang dijatuhkan dari ketinggian 2 m akan memukul sebuah tiang

pancang lebih dalam ke tanah dibandingkan dengan batu yang sama tetapi

dijatuhkan dari ketinggian 0,2 m. Jelas, batu tersebut bergerak lebih cepat

pada ketinggian yang pertama.

Galileo juga menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan jatuh

dengan percepatan yang sama, jika tidak ada udara (hampa udara). Jika kita

memegang selembar kertas secara horizontal pada satu tangan dan sebuah

benda lain yang lebih berat, misalnya sebuah bola di tangan yang lain, dan

melepaskan kertas dan bola tersebut pada saat yang sama, benda yang lebih

berat akan lebih dulu mencapai tanah. Tetapi jika kita mengulang percobaan

ini, dengan membentuk kertas menjadi gumpalan kecil kita akan melihat

bahwa kedua benda tersebut mencapai lantai pada saat yang hampir sama.

Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda

yang sangat ringan dan memiliki permukaan luas. Tetapi pada banyak

keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana

udara telah dihisap, maka benda ringan seperti bulu atau selembar kertas yang

dipegang horizontal akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda

Page 5
yang lain . Demonstrasi pada ruang hampa udara seperti ini tidak ada pada

masa Galileo, yang membuat keberhasilan Galileo lebih hebat lagi.

Galileo sering disebut “Bapak sains modern”, tidak hanya disebabkan isi

dari sainsnya (penemuan astronomik, inersia, jatuh bebas), tetapi juga gaya

atau pendekatannya terhadap sains (idealisasi dan penyederhanaan,

matematisasi teori, teori yang memiliki hasil yang dapat diuji, eksperimen

untuk menguji ramalan teoritis). Sumbangan Galileo yang spesifik terhadap

pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh bebas dapat dirangkum sebagai

berikut:

“Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan

udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama”. Kita

menyebut percepatan ini percepatan yang disebabkan oleh gravitasi pada

Bumi dan diberi simbol dengan g, besar percepatan gravitasi kira-kira g =

9,80 m/s. Besar percepatan gravitasi g sedikit bervariasi menurut garis lintang

dan ketinggian, tampak pada Tabel 2.1. Tetapi variasi ini begitu kecil

sehingga kita bisa mengabaikannya untuk sebagian besar kasus. Efek

hambatan udara seringkali kecil, dan akan sering kita abaikan.

Bagaimanapun, hambatan udara akan tampak, bahkan pada benda yang cukup

berat jika kecepatannya besar.

B. Pengertian Gerak Jatuh Bebas

Gerak Jatuh Bebas alias GJB merupakan salah satu contoh umum dari
Gerak Lurus Berubah Beraturan.Apa yang kita amati ketika melihat benda
melakukan gerak jatuh bebas ? misalnya ketika buah mangga yang sangat enak,

Page 6
lezat, manis dan bergizi jatuh dari pohonnya. Jika kita amati secara sepintas,
benda yang mengalami gerak jatuh bebas seolah-olah memiliki kecepatan yang
tetap atau dengan kata lain benda tersebut tidak mengalami percepatan. Kenyataan
yang terjadi, setiap benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap. Alasan
ini menyebabkan gerak jatuh bebas termasuk contoh umum GLBB. Bagaimana
membuktikan bahwa benda yang mengalami gerak jatuh bebas mengalami
percepatan tetap ? secara matematis akan kita buktikan pada pembahasan
Penurunan persamaan Jatuh Bebas.

Lakukanlah percobaan berikut ini. Tancapkan dua paku di tanah yang


lembut, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan tanah.
Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu (sebaiknya batu yang permukaannya datar)
dengan ketinggian yang berbeda pada masing-masing paku. Anda akan melihat
bahwa paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi tertancap lebih dalam
dibandingkan paku yang lain. hal ini menunjukkan bahwa adanya pertambahan
laju atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke tanah. Semakin tinggi
kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat
hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian, percepatan benda jatuh
bebas bergantung pada ketinggian alias kedudukan benda terhadap permukaan
tanah. Di samping itu, percepatan atau pertambahan kecepatan benda saat jatuh
bebas bergantung juga pada lamanya waktu. benda yang kedudukannya lebih
tinggi terhadap permukaan tanah akan memerlukan waktu lebih lama untuk
sampai pada permukaan tanah dibandingkan dengan benda yang kedudukannya
lebih rendah. Anda dapat membuktikan sendiri dengan melakukan percobaan di
atas. Pembuktian secara matematika akan saya jelaskan pada penurunan rumus di
bawah.

Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan


pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah
mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat
dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi
pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap

Page 7
bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan
bahwa laju jatuhnya benda tersebut sebanding dengan berat benda tersebut.

Misalnya kita menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu dari


ketinggian yang sama. Hasil yang kita amati menunjukkan bahwa batu lebih
dahulu menyentuh permukaan tanah/lantai dibandingkan kertas. Sekarang, coba
kita jatuhkan dua buah batu dari ketinggian yang sama, di mana batu yang satu
lebih besar dari yang lain. ternyata kedua batu tersebut menyentuh permukaan
tanah hampir pada saat yang bersamaan, jika dibandingkan dengan batu dan kertas
yang kita jatuhkan tadi. Kita juga dapat melakukan percobaan dengan
menjatuhkan batu dan kertas yang berbentuk gumpalan.

Apa yang berpengaruh terhadap gerak jatuh bebas pada batu atau kertas ?
Gaya gesekan udara ! hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak
jatuh bebas. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan
percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo
menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang
sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan
sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki
permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa
diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan seperti
selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh dengan percepatan yang
sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah benda yang
jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat
waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah satu persamaan GLBB di bawah.
Walaupun demikian, Galileo adalah orang pertama yang menurunkan hubungan
matematis.

 Persamaan Gerak Jatuh Bebas


Selama membahas Gerak Jatuh Bebas, kita menggunakan
rumus/persamaan GLBB. Kita pilih kerangka acuan yang diam terhadap
bumi. Kita menggantikan x atau s (pada persamaan glbb) dengan y, karena
benda bergerak vertikal. Kita juga bisa menggunakan h, menggantikan x

Page 8
atau s. Kedudukan awal benda kita tetapkan y0 = 0 untuk t = 0. Percepatan
yang dialami benda ketika jatuh bebas adalah percepatan gravitasi,
sehingga kita menggantikan a dengan g. Dengan demikian, persamaan
Gerak Jatuh Bebas tampak seperti pada kolom kanan tabel.

GLBB JATUH BEBAS


VX = Vxo + at Vy = Vyo + gt
X = Xo + VXOt + ½ at2 Y = Vyot + ½ gt2
Vx2 = Vxo2 + 2as Vy2 = Vyo2 + 2gh

 Pembuktian Matematis
Pada penjelasan panjang lebar di atas, anda telah saya gombali
untuk membuktikan secara matematis konsep Gerak Jatuh Bebas bahwa
massa benda tidak mempengaruhi laju jatuh benda. Di samping itu, setiap
benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap, semakin tinggi
kedudukan benda dari permukaan tanah, semakin cepat gerak benda ketika
hendak mencium tanah. Demikian pula, semakin lama waktu yang
dibutuhkan benda untuk jatuh, semakin cepat gerak benda ketika hendak
mencium batu dan debu.Sekarang, rumus-rumus Gerak Jatuh Bebas yang
telah diturunkan diatas, kita tulis kembali untuk pembuktian matematis.

vy = vyo + gt —— Persamaan 1

y = vyot + ½ gt2 —— Persamaan 2

vy2 = vyo2 + 2gh —— Persamaan 3

 Pembuktian Nol
Setelah mengamati rumus di atas, apakah dirimu melihat lambang
massa alias m ? karena tidak ada, maka kita dapat menyimpulkan bahwa
massa tidak ikut bertanggung jawab dalam Gerak Jatuh Bebas. Massa
tidak berpengaruh dalam GJB.
a. Pembuktian Pertama
vy = vyo + gt , misalnya kita meninjau gerak buah mangga yang
jatuh dari tangkai pohon mangga. Kecepatan awal Gerak Jatuh Bebas

Page 9
buah mangga (vy0)= 0 (mengapa bernilai 0 ? Dengan demikian,
persamaan 1 berubah menjadi :
vy = gt

Melalui persamaan ini, dapat diketahui bahwa kecepatan jatuh


buah mangga sangat dipengaruhi oleh percepatan gravitasi (g) dan waktu
(t). Karena g bernilai tetap (9,8 m/s2), maka pada persamaan di atas
tampak bahwa nilai kecepatan jatuh benda ditentukan oleh waktu (t).
semakin besar t atau semakin lamanya buah mangga berada di udara
maka nilai vy juga semakin besar.

b. Pembuktian Kedua
Sekarang kita tinjau hubungan antara jarak atau ketinggian dengan
kecepatan jatuh benda.
vy2 = vyo2 + 2gh

Misalnya kita meninjau batu yang dijatuhkan dari ketinggian


tertentu, di mana batu tersebut dilepaskan (bukan dilempar ke bawah).
Jika dilepaskan maka kecepatan awal alias v0 = 0, seperti buah mangga
yang jatuh dengan sendirinya tanpa diberi kecepatan awal. Jika batu
tersebut dilempar, maka terdapat kecepatan awal. Karena vy0 = 0, maka
persamaan 3 berubah menjadi :

vy2 = 2gh

Dari persamaan ini tampak bahwa besar/nilai kecepatan


dipengaruhi oleh jarak atau ketinggian (h) dan percepatan gravitasi (g).
Sekali lagi, ingat bahwa percepatan gravitasi bernilai sama (9,8 m/s2).
Karena gravitasi bernilai tetap, maka nilai kecepatan sangat ditentukan
oleh ketinggian (h). semakin tinggi kedudukan benda ketika jatuh,
semakin besar kecepatan benda ketika hendak menyentuh tanah. setiap
satuan jarak/tinggi terjadi pertambahan kecepatan saat benda mendekati
tanah, di mana nilai pertambahan kecepatan alias percepatannya tetap.

Page 10
C. Mengaitkan Gerak Jatuh Bebas yang terjadi di Lingkungan Sekitar
Dengan Filsafat
Seperti pada penjelasan diatas bahwa pada gerak jatuh bebas yang
dijelaskan oleh ilmuan yaitu Aristoteles dan Galileo Galilei mempunyai hubungan
erat dengan kata filsafat. Mengapa demikian ? karna kita ketahui bersama bahwa
filsafat yaitu orang yang mencintai kebenaran, sehingga berupaya memperoleh
dan memilikinya. Nah, dalam filsafat terlihat sangat jelas hubungan gerak jatuh
bebas dengan filsafat sains karna para ilmuan kita yaitu Aristoteles dan Galileo
Galilei sangat penasaran pada benda yang jatuh dengan bebas, mereka ingin
mengetahui apakah ada pengaruh dari lingkungan dan pengaruh dari bumi
terhadap benda yang jatuh secara bebas.
Dan meraka juga ingin mengetahui mengapa jika dua benda di jatuhkan
secara bersamaan teapi memiliki massa yang berbeda. Salah satu benda tersebut
akan lebih dulu menyentuh tanah ? pertanyaan inilah yang membuat Aristoteles
dan Galileo Galilei terus berfilsafat karna mereka ingin membuktikan sesuatu
yang nyata itu. Jika mereka mendapatkan apa saja pengaruh dari gerak jatuh babas
maka mereka akan mendapatkan sebuah kesimpulan yang nyata dan yang logis,
dan kesimpulan inilah yang dimaksud pembuktian dari semua pertanyaan dua
ilmuan ini.
Dengan adanya filsafat dalam ilmu fisika khususnya pada materi Gerak
Jatuh Bebas maka orang-orang akan lebih banyak tahu apa yang belum mereka
ketahui sebelumnya. Aritoteles dan Galileo Galilei pun mendapata kepuasan
tersendiri karna kemampuannya dalam menggambarkan problem kehidupan yang
sedang terjadi dan yang akan dihadapi sesuai dengan leluasan
pemahamannya.Didalam filsafat ada beberapa sumber pengetahuan yaitu :
1. Rasionalisme, mengatakan bahwa sumber pengetahuan muncul dari
rasio ( akal ) manusia. Jika dihubungkan dengan penjelasan gerak jatuh
bebas menurut Aristoteles dan Galileo Galilei, bahwa dalam
pembuktian adanya pengaruh dari alam dan bumi pada gerak benda
yang jatuh bebas dua ilmuan ini tentunya berfikir untuk mencari bukti
atau jawaban dan pikiran itu muncul dari akalnya.

Page 11
2. Empirisme, mengatakan bahwa sumber pengetahuan adalah indera
manusia. Jika dihubungkan dengan penjelasan gerak jatuh bebas
menurut Aristotelesdan Galileo Galilei, bahwa mereka ingin
membuktikan pengaruh gerak benda jatuh bebas karna mereka melihat
benda yang jatuh dengan massa berbeda ada yang ringan dan ada yang
berat ternyata yang pertama menyentuh tanah adalah benda yang berat.
Inilah yang membuat dua ilmuan ini terus berfilsafat sampai akhirnya
mendapatkan sebuah kesimpulan yan benar adanya.

Page 12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aristoteles membagi dua bagian tentang gerak yaitu gerak alami dan gerak
paksa. Pada gerak alami terjadi pada gerak jatuh bebas yang merupakan sifat air
dan tanah sedangkan gerak paksa terjadi apabila benda di beri gaya maka akan
bergerak dan jika benda tidak diberi gaya maka benda tidak bergerak. Aristoteles
juga berpahaman mengenai percepatan benda yang disandarkan pada berat benda,
yaitu makin berat sebuah benda, makin cepat benda akan jatuh ke tanah.
Galileo berpendapat bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-
benda yang sangat ringan dan memiliki permukaan luas. Tetapi pada banyak
keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara
telah dihisap, maka benda ringan seperti bulu atau selembar kertas yang dipegang
horizontal akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain .
Gerak jatuh bebas ini merupakan gerak lurus berubah beraturan tanpa
kecepatan awal ( vo ), dimana percepatannya disebabkan karena gaya tarik bumi
dan disebut percepatan grafitasi bumi ( g ).
Gerak jatuh bebas dan filsafat mempunyai hubungan yang sangat erat
yaitu dengan adanya bukti atau kesimpulan dari para ilmuan tentang apa saja yang
mempengaruhi gerak benda yang jatuh bebas ini sudah menjelaskan bahwa para
ilmuan telah berfilsafat sehingga mendapatkan sebuah kesimpulan.

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan harapan bisa bermanfaat bagi
semua. Adapun harapan dari kami adalah adanya saran maupun kritik yang dapat
membagun bagi penyusun untuk pembuatan tugas yang selanjutnya. Mudah-
mudahan makalah ini juga bisa dijadikan bahan pustaka bagi kampus kita yang
tercinta ini.

Page 13
Page 14

Anda mungkin juga menyukai

  • Arda
    Arda
    Dokumen10 halaman
    Arda
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • Ardawati
    Ardawati
    Dokumen14 halaman
    Ardawati
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • Mengenal Gerak Rotasi
    Mengenal Gerak Rotasi
    Dokumen9 halaman
    Mengenal Gerak Rotasi
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • Cerpen
    Cerpen
    Dokumen8 halaman
    Cerpen
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Dokumen1 halaman
    SAMPUL
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • Makalah Wahid
    Makalah Wahid
    Dokumen11 halaman
    Makalah Wahid
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat