Anda di halaman 1dari 8

Kumpulan Cerpen | Cerita Pendek

Kumpulan Cerita Menarik Dari Kisah nyata oleh sang penulis cerita, Silahkan dibaca pasti anda
suka

About Us | Contact | Disclaimer | Privacy Policy | Sitemap

 Home
 Cerpen Cinta
 Cerpen Persahabatan
 Cerpen Remaja
 Zodiak
 Kirim Cerpen

Beranda » Cerpen » Cerpen Ayah » Cerpen Ibu » Ketika Janji Itu Hilang - Cerpen Ayah dan Ibu

Ketika Janji Itu Hilang - Cerpen Ayah dan


Ibu
Oke ada cerita baru lagi nih yaitu Ketika Janji Itu Hilang - Cerpen Ayah dan Ibu yang
berkategorikan » Cerpen » Cerpen Ayah » Cerpen Ibu Semua cerita mempunyai makna dan arti
masing masing, biasanya cerita diambil dari pengalaman hidup ataupun fiksi belaka, tetapi yang
namanya cerita pastilah menarik untuk di simak.

Cerita Juga menggambarkan suasana hati seseorang biarpun sedang galau ataupun sedang
senang, nah cerita kali ini berjudul Ketika Janji Itu Hilang - Cerpen Ayah dan Ibu , kira kira
sipenulis sedang galau atau sedang senang ya? hehehe pasti pembaca bisa menilai deh cerita ini
sedih atau senang.

Baiklah mari kita simak cerita yang menarik berikut ini yaitu

KETIKA JANJI ITU HILANG


Oleh Abdul Aziz setiawan

Dihalaman depan masjid Toni Dan Parman sedang adu ayam, suasana sangat ramai Toni dan
Parman hanya iseng-iseng saja adu ayam, banyak orang yang tertarik melihat peertarungan adu
ayam itu. Padahal, ayam itu hanya ayam kampung biasa Tapi yang menontonnya banyak sampai
orng-orang dari kampung tetangga pun datang untuk melihatnya.

Ketika Tanto pulang dari warung Tanto melihat kerumunan orang, tanto pun penasaran untuk
melihatnya ternyata pertarungan ayam jago. Pertarungan itu sampai menjelang dzuhur, sampai
adzan duzhur pun pertarungan ayam jago itu belum usai juga,

Tanto pun belum pulang sedangkan ibunya menunggu obat yang dibelinya. Jam dua siang
pertarungan jago itu usai dan tanto pun lanjutkan perjalanannya untuk pulang.
“Aduh saya lupa akan obat ibu”. Gumam tanto sambil membuka kantong plastik yang
dibawanyab setelah sampai kerumah, Tanto memberikannya kepada ibunya yang sedang sakit
itu.
“to…to dari mana saja kamu kewarung aja lama sekali…….?”, Tanya ibu”.
“Aku habis liat pertarungan ayam bu…!!!!!” jawab tanto”
“Oh …… Kirain dari mana kata. “si Ibu”

Ketika Janji Itu Hilang


Tanto langsung kekamar mandi Untuk Berwudlu, Karna belum sholat, Tak lama kemudian
Bapak tanto pulang Setelah pekerjaannya selesai memantau kegiatan pertambangan batu bara,
yang disebut Mandor, saat ayahnya duduk istirahat diruang tamu Tanto langsung
menghampirinya dan Tanto pun duduk disebelah ayahnya. Tanto berbicara langsung Kepada
ayahnya
“ Ayah, aku ingin membeli Ayam adu.” Kata sitanto”
“Apa ….. Ayam adu.” Kata ayah kaget mendengarnya.”
“Ya. kata tanto”
“Nggak ,,, ayah tidak akan membelikan kamu ayam, pasti untuk judi kan..?>>!” Tanya Ayah”

Tidak untuk judi yah, tapi untuk diadu biasa.” Jawabnya Tanto”
“ Ayah tonto berfikir dulu, untuk memberikan keputusan itu, tak lama kemudian ayah tanto
menjawab .
”Ok” tapi dengan satu syarat,,, ayah akan membelikan ayam Untuk kamu asal ayam itu jangan
dipakai untuk judi atau taruhan. Kalau Dipakai judi ayah do’a-kan ayam itu akan mati.” Kecam
Ayah”
“Siap ayah,,, .”Kata si Tanto”

Beberapa hari kemudian Tanto dan Ayahnya pergi kepasar untuk membeli ayam Petarung. Tanto
membeli ayam kepeternak ayam adu yang terkenal di daerah itu., Karna tanto adalah anak
seorang Mandor Tanto memilih ayam Kelas Tinggi..
“Yah, aku suka ayam ini,.” Gumam si Tanto”
“ To,,,,,, emangnya ayam ini bagus.” Kata si Ayahnya sambil mengelus ekor ayam jago itu”
“Loh, , , ayah kok bilang begitu, Kan harganya juga mahal, Ya pasti bagus Yah.” Kata Si Tanto”

Ya sudah,,, Apa mau yang itu saja.” Tanya Si Ayah”


“Iya yah.” Jawab si Tanto”
“Berapa ini Mas?….” Tanya Si Ayah”
“ 800 ribu ……” jawab si penjual ayam”
“ Terima kasih mas .”.Kata Si Tanto Sambil memasukan ayam kekisa”
“ Ya sama-sama.””’ Jawab peternak ayam”
Pada akhirnya Tanto dan ayahnya membeli ayam yang 800 Ribu,, Kemudian tanto dan ayahnya
bergegas untuk pulang kerumahnya. Setelah sampai dirumah Tanto langsung memandikan
ayamnya dan menjemurnya agar kelihatan gagah.

Keesokan Harinya Minggu pagi Rutin diadakan Latihan Adu ayam yang letaknya tidak jauh dari
masjid tempat tinggal Tanto, orang orang berkumpul sambil memangku ayamnya masing-masing
untuk diadukan dengan lawannya. Setiap hari minggu Tanto selalu Bangun siang, Tetapi Setelah
memiliki ayam Tanto Jam 04.00 Pagi Sudah bangun, Karna terbangunkan oleh Ayam yang
berkokok itu.Tanto langsung kekandang ayam itu untuk memberi pakan ayamnya itu karna jam
08.00 pagi akan dilatih untuk Diadukan.
“To, , tumben kamu bangunnya pagi…?” Tanya Si Ibu.”
“Kan Saya akan melatih ayam.” Jawab tanto”
“ Sudah sholat belum to.? “ Tany Si Ibu.”
“Nanti saja Bu, tanggung lagi memberi pakan ayam .” Kata Tanto”
“Awas kalu tidak sholat,” Kata Si Ibu.”
Tak biasanya tanto menunda-nunda sholat, Tanto langsung membawa ayamnya ke arena sabung
ayam Didekat halaman masjid itu. Disitu, Belum ada siapa siapa,., Hanya ada Toni Yang sedang
main Kartu diteras rumah bersama temannya.
“Hai Ton, , Kita main sabung ayam yuk.”Ajak Si Tanto”
“Boleh, tapi kalau tidak taruhan tidak seru.” Jawab Toni”
“ Emang Berapa taruhannya…? “ . Kata si Tanto.”
“ 5-ribu aja jangan gede-gede To”. “ ajak Si Toni”

Tanto berfikir dulu Sebelum menjawab, karna pesan ayahnya kemarin, kalau ayam ini aku pakai
taruhan ayam ini akan mati.
“ Ah, . . . . . .. . Ini Kan Cuma Sedikit”. Fikirnya Tanto”
Tanto langsung menerima tantangan itu, dan mengabaikan pesan ayahnya. Toni mulai
mengeluarkan ayamnya, kata orang-orang ayam Toni itu jawara, Tapi nggak tahu kalau diadukan
dengan ayam tanto, ayam Tanto kan ayam Bangkok sedangkan Ayam toni ayam biasa.
Ayam toni dan tanto sudah dimasukan kearena, dan kedua ayam itu bertarung dengan gagah
berani, tetapi dalm waktu singkat ayam toni berhasil menaklukan ayam Bangkok Tanto sampai
mati. Padahal Ayam toni ayam biasa, Tanto pun sangat terkejut Dan terdiam Pilu melihat
ayamnya langsung mati. Tanto terpaksa harus memberikan uang sakunya 5-ribu yang sisa jajan
kemarin kepada Toni, dan pulang dengan membawa bangkai ayam miliknya.

Sebelum ayahnya pulang Tanto secepat mungkin membuang ayamnya Kesungai, Matahari sudah
terbenam ayah tanto pun pulang, ayah tanto langsung mandi kemudian ayah tanto duduk santai
diruang tamu untuk berbincang-bincang dengan tanto. Ditengah perbincangan itu, Ayah tanto
menanyakan keadaan ayamnya itu.
“ To, , , bagaimana keadaan ayammu”. Tanya si Ayah”
“Baik-baik saja ayah, Tadi siang sudah dimandiin dan dijemur agar ayamnya terlihat segar”.
“Jawab tanto”
“ Oh bagus.” Kata Si Ayah”
Pas jam 09.00 malam waktunya tidur tanto langsung masuk kekamar untuk tidur, ayah tanto tidur
disofa ruang tamu sedangkan ibu diruang tengah.. semalam suntuk tanto tidak tidur, Karna
memikirkan kejadian ayamnya itu yang telah mati diadu.

Jam 05.00 pagi ibu tanto bangun kesiangan , Ibu tanto heran, Kemana ayam itu… kenapa ayam
itu tidak berkokok..?” Fikir ibu”. Biasanya sebelum adzan shubuh ayam itu sudah berkokok ibu
langsung kekamar tanto..
“To, , , kenapa ayammu tidak berkokok.” Tanya Ibu”
“Masih Tidur Kalie bu . . . . .!!!!!” Jawab Tanto sambil Garuk garuk kepala”
“ Coba liat kebelakang.” Kata Ibunya”
“Iya Bu………!!” Jawab Tanto”

Padahal ayam itu sudah mati, tanto mengaku kepada ibunya ayamnya dicuri oleh maling.
Dengan segera Tanto melihatnya kebelakang.
“Bu , , , Ayamnya hilang dicuri maling,,,” Kata sitanto berbohong kepada ibunya”
“Pantas saja tidak berkokok, Sungguh teganya maling itu. Padahal ayam Cuma satu satunya.”
Ibu kesal”
Tanto pura-pura sedih dan kesal karna ayamnya telah dicuri agar ibu tidak curiga padanya, Ibu
hanya bisa pasrah, Sedangkan ayahnya masih tidur karna kelelahan bekerja. Kemudian ayahnya
bangun mendengar suara ibu.
“Ada apa sih to Pagi-pagi kok pada rebut.”Tanya Ayah”
“Ayam kita ayah ada yang mencuri!!!.” Jawab tanto”
“Hahh . . . Ayam kita Dicuri, perasaan tadi malam tidak ada suara apa-apa.” Ayah Terkejut”
“Tapi Buktinya ayam kita hilang.”Kata Si Ibu”
“Yah , , , Beli Lagi Donk. . . . .!!!” Harap Tanto”
“Tidak, Karna uangnya sudah habis buat mengecat rumah. “ seru Ayah”
Mendengar pembicaraan ayah, tanto tidak banyak bicara, tanto hanya terdiam menyesali
perbuatanya berbohong kepada kedua orang tuanya dan mengingkari janji. Dalam hatinya tanto
berjanji tidak akan berbohong dan mengingkari janji yang telah disepakati kepada ayah dan
ibunya lagi.

PROFIL PENULIS
Nama : Abdul Aziz Setiawan
Alamat Fb : http://www.facebook.com/aziz.b.setiawan?ref=tn_tnmn
Twitter ; @azizsetiawan98

Gimana? keren ken cerita yang berjudul Ketika Janji Itu Hilang - Cerpen Ayah dan Ibu yah
semoga anda semua yang membacanya bisa terhibur dengan cerita tadi, oke lanjut ke cerita
berikut nya.

Artikel keren lainnya:

 Semanis Susu, Sepahit Pare - Cerpen Cinta Remaja


 Bunga Setahun Sehujan - Cerpen Persahabatan Remaja
 Doa Disetiap Air Mataku - Cerpen Ibu dan Ayah
 Berikan Aku Ayah, Bunda! - Cerpen Ayah dan Ibu
 Susu dan Keringat Bapak - Cerpen Ayah dan Ibu
 My Blassed Mom - Cerpen Ibu
 Ketika Janji Itu Hilang - Cerpen Ayah dan Ibu
 Sekuntum Kenangan Buat Sepotong Senja - Cerpen Cinta Romantis
 Tasbih Cinta Akhir Tahun - Cerpen Cinta

Ditulis oleh Admin pada tanggal Tuesday, 23 September 2014


Newer Post
Older Post
Home

Cerpen Persahabatan
 Bunga Setahun Sehujan - Cerpen Persahabatan Remaja - 9/14/2015
 Mana Bisa Pensiun? - Cerpen Persahabatan - 8/31/2015
 Kado Terakhir Dari Sahabatku - Cerpen Persahabatan - 7/31/2015
 Janji - Cerpen Persahabatan Sedih - 7/2/2015
 Surat Sang Sahabat - Cerpen Persahabatan - 5/28/2015

Cerpen Romantis
 Sekuntum Kenangan Buat Sepotong Senja - Cerpen Cinta Romantis
 Memiliki Kehilangan - Cerpen Cinta Romantis
 Terimakasih Untuk Cinta - Cerpen Cinta Romantis
 Kau Bukan Hanya My Imagination - Cerpen Cinta Romantis
 Hujan di Baturaden - Cerpen Romantis

Cerpen Horor
 Suara aneh dari balik rumah tua - Cerpen Horor - 2/18/2015
 Dasi Kupu-kupu - Cerpen Horor - 1/26/2015
 Misterius - Cerpen Horor - 1/23/2015
 Diary Tekutuk - Cerpen Horor Remaja - 1/20/2015
 Teman Ilusi - Cerpen Horor - 3/6/2014

Cerpen Motivasi
 Sebelum Habis Masa - Cerpen Motivasi
 Sang Samudera - Cerpen Motivasi
 Taman Kenangan - Cerpen Motivasi Sedih
 Seorang Anak yang Berhasil - Cerpen Motivasi
 Cita citaku Seluas Lumpur - Cerpen Motivasi

5 Cerpen Terbaru
 Sekuntum Kenangan Buat Sepotong Senja - Cerpen Cinta Romantis - 10/16/2015
 Tasbih Cinta Akhir Tahun - Cerpen Cinta - 10/6/2015
 Semanis Susu, Sepahit Pare - Cerpen Cinta Remaja - 9/28/2015
 Bunga Setahun Sehujan - Cerpen Persahabatan Remaja - 9/14/2015
 Doa Disetiap Air Mataku - Cerpen Ibu dan Ayah - 9/7/2015

Cerpen Terpopuler


I Love You Forever - Cerpen Cinta Romantis

Karena Hanya Melihatmu Tersenyum Saja, Itu Sudah Cukup.. - Cerpen Cinta Remaja

Arti sebuah Kata "Teman" - Cerpen Persahabatan

Kalau GUE SINGLE masalah buat LO ? - Cerpen Remaja

Ramalan Zodiak Terbaru Untuk Tanggal 17 - 18 - 19 Januari 2015

Maaf dan Terimakasih - Cerpen Persahabatan Sedih

Dibalik Cerita Novel - Cerpen Cinta


Cinta Dalam Diam - Cerpen Cinta Islami

Kenangan Bersama Sahabat - Cerpen Persahabatan

Mawar Untuknya - Cerpen Cinta

Cerpen Cinta
 Sekuntum Kenangan Buat Sepotong Senja - Cerpen Cinta Romantis - 10/16/2015
 Tasbih Cinta Akhir Tahun - Cerpen Cinta - 10/6/2015
 Semanis Susu, Sepahit Pare - Cerpen Cinta Remaja - 9/28/2015
 Di Makam Itu Ku Nyatakan Cinta - Cerpen Cinta Remaja - 9/7/2015
 Akhir Sebuah Penantian - Cerpen Cinta - 8/31/2015

Cerpen Remaja
 Sekuntum Kenangan Buat Sepotong Senja - Cerpen Cinta Romantis - 10/16/2015
 Semanis Susu, Sepahit Pare - Cerpen Cinta Remaja - 9/28/2015
 Bunga Setahun Sehujan - Cerpen Persahabatan Remaja - 9/14/2015
 Di Makam Itu Ku Nyatakan Cinta - Cerpen Cinta Remaja - 9/7/2015
 Pupus - Cerpen Cinta Remaja - 8/28/2015

Tools
Copyright © 2014 Kumpulan Cerpen | Cerita Pendek - Powered by Blogger
Template by Mas Sugeng - Versi Seluler

Anda mungkin juga menyukai

  • Arda
    Arda
    Dokumen10 halaman
    Arda
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • Ardawati
    Ardawati
    Dokumen14 halaman
    Ardawati
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • Ardawati
    Ardawati
    Dokumen14 halaman
    Ardawati
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • Mengenal Gerak Rotasi
    Mengenal Gerak Rotasi
    Dokumen9 halaman
    Mengenal Gerak Rotasi
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Dokumen1 halaman
    SAMPUL
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat
  • Makalah Wahid
    Makalah Wahid
    Dokumen11 halaman
    Makalah Wahid
    Ardawati arda
    Belum ada peringkat