Transfusi Darah
Transfusi Darah
Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan
perdarahan masih terus terjadi.
Anemia berat
Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi
darah dan sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)
Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan,
karena komponen darah spesifik yang lain tidak ada
Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.
Golongan darah donor sama dengan golongan darah resipien dan nama
anak serta nomornya tercantum pada label dan formulir (pada kasus gawat
darurat, kurangi risiko terjadinya ketidakcocokan atau reaksi transfusi
dengan melakukan uji silang golongan darah spesifik atau beri darah
golongan O bila tersedia)
Kantung darah transfusi tidak bocor
Kantung darah tidak berada di luar lemari es lebih dari 2 jam, warna
plasma darah tidak merah jambu atau bergumpal dan sel darah merah tidak
terlihat keunguan atau hitam
Tanda gagal jantung. Jika ada, beri furosemid 1mg/kgBB IV saat awal
transfusi darah pada anak yang sirkulasi darahnya normal. Jangan
menyuntik ke dalam kantung darah.
Lakukan pencatatan awal tentang suhu badan, frekuensi napas dan
denyut nadi anak.
Wahidiyat PA, Rahmartani LD, Putriasih SA. Pemakaian klinis produk
darah pada kasus transfusi berulang. Divisi Hematologi-Onkologi,
Departement Ilmu Kesehatan Anak, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo;
2016.
RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo. Panduan pelayanan transfusi darah. 2015. Bandung :
ALFABETA,cv.
Standar Infus.
Set tranfusi.
Botol berisi cairan NaCl 0,9 %.
Produk darah yang benar sesuai program medis.
Pengalas.
Torniket.
Kapas alkohol.
Plester.
Gunting.
Kasa steril
Betadine
Sarung tangan
PENGERTIAN
Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang
dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.
TUJUAN