“Autisme”
Disusun Oleh:
Anjani permtasari
180210069
Pengesahan:
B. ETIOLOGI
Etiologi autisme tidak diketahui. Akan tetapi, terdapat bukti kuat yang
menyokong penyebab autisme dapat memiliki elektroensefalogram abnormal, kejang
epileptic, keterlambatan perkembangan dominasi tangan,refleks primitif
menetap,abnormalitas metabolik ( serotonin darah meningkat ) dan hipoplasia vermal
sereberal ( bagian otak yang telibat dalam regulasi gerakan dan beberapa aspek
memori ).
Terdapat juga bukti kuat berbasis genetic bahwa anak kembar memiliki pola
bawaan autosom resesif secara konsisten. Studi yang dilakukan pada anak kembar
menunjukan sangat tingginya kokondars ( sifat bawaan yang terdapat pada dua orang
saudara yang memiliki karakteristik sama ) yaitu 96% untuk kembar monozigot
( identil ) dan 24% konkordans untuk kembar dizigot ( non-identik ). Selain itu,
antara 5% sampai 16% lelaki penderita autisme positif memiliki kromosom X fragile (
lihat sindrom X fragile , Bab 19 )
C. MANIFESTASI KLINIS AUTISME
1 Hubungan sosial dan perilaku
Isolasi interpersonal ekstrem
Perhatian yang intens dan abnormal untuk mempertahankan kesamaan
Tidak berekasi terhadap momongan dan gendongan
Tidak berespons terhadap rangsang verbal
Kelekatan yang aneh terhadap benda mekanis
Perilaku aneh yang berulang, seperti menekan-nekan tombol lampu
untuk menghidup dan memtikan
Sulit ditangani pasif atau mudah marah
Sering temper tantrum dan/atau perilaku merusakdiri
2 Perkembangan
Retardasi mental ,biasanya berat
Keterampilan motorik kasar dapat berkembang
Normal sampai hiperaktif
Bisa memiliki kemampuan luar bisa
Respons menghisap dan makan buruk
3 Bahasa
Bicara ekolalia ( latah ) atau parrot ( pengulangan kata-kata yang
diucapkan kepada mereka secara otomatis )
Pronominal terbalik ( cenderung menggunakan “ kamu “ untuk “ saya”
)
Penggunaan kata-kata harfiah dan konkret ( mis , “ dalam” untuk arti
“pintu “
4 Proses sensoris/persepsi
Defisit sensoris meskipun penglihatan dan pendengar utuh bertindak
Bertindak seakan-akan tuli, terapi dapat sangat sensitif terhadap suara
Hiposesitif atau hipersensitif terhadap nyeri
Memiliki aversi ( rasa tidak sengaja ) terhadap sentuhan .
D. PROGNOSIS
Autisme biasanya merupakan kondisi ketidakmampuan yang berat tetapi ada
laporan bahwa anak-anak mengalami kemajuan dalam penguasaan keterampilan
bahasa dan komunikasi dengan orang lain ( Rapin 1997 ). Beberapa anak pada
akhirnya dapat mencapai kemandirian, tetapi sebagian besar anak memerlukan
pengawasan ,seumur hidup dari orang dewasa perburukan gejala psikiatrik terjadi
pada sekitar setengah anak selama masa remaja, dengan anak perempuan memiliki
kecenderungan mengalami perburukan terus-menerus.
Pengenalan perilaku sehubungan dengan autisme sejak dini sangat kritis agar
dapat menerapkan intervensi dan keterlibatan keluarga yang tepat. Prognosis paling
baik terdapat pada anak-anak yang telah memiliki perkembangan bicara komunikatif
pada usia 6 tahun dan IQ di atas 50 pada saat diagnose ditegakan.
E. PERTIMBANGAN KEPERAWATAN
Intervensi terapeutik untuk anak-anak penderita autisme merupakan wilayah
khusus yang melibatkan profesional terlatih meskipun tidak ada penyembuhan untuk
autisme, berbagai terapi telah digunakan hasil yang paling menjanjikan adalah melalui
program modifikasi perilaku yang dilakukan secara intensif dan tekstruktur, secara.
Umum, tujuan penanganan adalah meningkatkan penguatan positif,meningkatkan
kesadaran sosial terhadap orang lain, mengajari keterampilan komunikasi verbal, dan
mengurangi perilaku yang tidak dapat diterima. Memberikan rutinitas terstruktur
untuk diikuti anak merupakan kunci dalam penatalaksanan autisme.
Apabila anak ini dirawat di rumah sakit, orang tua sangat penting
merencanakan asuhan dan idealnya harus tinggal bersama anak sesering mungkin.
Perawat harus memahami bahwa tidak semua anak penderita autisme sama dan bahwa
mereka akan memerlukan pengkajian dan penatalaksanaan individual. Mengurangi
simulasi dengan menggunakan ruang pribadi, menghindari distraksi suara dan visual
yang berlebihan, dan mendorong orang tua untuk membawakan barang-barang yang
sangat penting bagi anak dapat mengurangi gangguan akibat rawat inap karena kontak
fisik sering menjenykelkan anak ini maka menggendong dan kontak mata perlu
dibatasi untuk menghindari ledakan perilaku. Harus hati-hati saat melakukan
prosedur, memberi obat, atau memberi makan anak, karena mereka susah makan
sampai kelaparan sendiri atau melakukan muntah untuk menghindari makan atau
mengulum makanan, menelan semua benda yang bisa atau tidak bisa dimakan, sperti
thermometer.
Mereka perlu diperkenalkan kepada situasi baru secara perlahan , kunjungan
pemberi asuhan dibuat singkat jika mungkin karena anak ini mengalami kesulitan
mengatur perilaku dan mengarahka kembali energi mereka, maka segala Sesuatu yang
dikerjakan mereka perlu diperintah secara langsung. Komunikasi harus sesuai dengan
tingkat perkembangan anak, singkat dan konkret. Hanya satu permintaan diberikan
pada satu kesempatan, seperti “ duduk ditempat tidur”.
F. DUKUNGAN KELUARGA
Orang tua memerlukan ahli untuk konsultasi dini dalam riwayat penyakitnya
dan harus dirujuk ke AUTISM SOCIETY OI AMERICA (ASA) . ASA
menyediakan informasi mengenai edukasi, program dan teknik penanganan, serta
fasilitas seperti : berkemah, dan rumah kelompok. Ada juga kelompok sibling yang
dinamakan SHARE ( Sibilings helping persons with autism through resources
and energy ). Sumber daya yang sangat membantu lainnya adalah departemen
kesehatan mental lokal dan nasional serta henday ( disabilitas ) perkembangan
organisasi ini meyediakan program penting untuk anak autistic dan program dala
sekolah di seluruh wilayah amerika serikat. Ketika anak mendekati masa dewasa dan
orang tua menjadi semakin tua, keluarga mungkin memerlukan bantuan untuk
mencari fasilitas penempatan jangka panjang.
ASUHAN KEPERAWATAN AUTISME
1. PENGKAJIAN
a. Hasilkan riwayat kesehatan, perhatikan keterlambatan atau kemunduran dalam
keterampilan perkembangan, khususnya kemampuan berbicara dan bahasa. Anak
itu mungkin membisukan, hanya mengucapkan suara (bukan kata-kata), atau
mengulangi kata atau frasa berulang-ulang.
b. Orang tua dapat melaporkan bahwa bayi atau balitamenghabiskan berjam-jam
dalam aktivitas berulang dan menunjukkan perilaku motorik dan stereotip yang
aneh. Bayi itu bisa menahan pelukan, kurang matakontak, bersikap acuh tak acuh
terhadap sentuhan atau kasih sayang, dan memiliki sedikit perubahan dalam
ekspresi wajah.
c. Balita dapat menunjukkan hiperaktif, agresi, amarah, atau perilakU melukai diri
sendiri, seperti membenturkan kepala atau menggigit tangan. Sejarah jugA dapat
mengungkapkan hipersensitivitas untuk disentuh atauhiposensitivitas terhadap
nyeri.
d. Menilai status fungsional anak, termasuk perilaku, nutrisi, tidur, bicara dan bahasa,
kebutuhan pendidikan,dan keterbatasan perkembangan atau neurologis (Inglese,
2009). Bantu dengan penyaringan, menggunakan alat penyaringan autisme yang
disetujui seperti:
Daftar Periksa untuk Autisme pada Balita (CHAT)
Daftar Periksa Modifikasi untuk Autisme pada Balita (M-CHAT)
Kuesioner Komunikasi Sosial (SCQ)