Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Manajemen Strategik
Strategi Diferensiasi Pada Perusahaan BMW
Dosen: Drs. Munasiron Miftah, MM.

Disusun Oleh:
Kelompok 1

1. Nisrina Putri Madani 1710112


2. Luthfiana Kusumawardani 1710112011
3. Refi Muhammad Syafei 1710112095
4. Ramadhan Aldino 1710112128
5. Rifky Fadhillah 1710112181

JURUSAN AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmatnya,
penulis dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Strategik. Makalah ini merupakan makalah dari kelompok 1,
kelas A, jurusan Akuntansi S1 tahun ajaran 2019/2020.
Makalah ini membahas tentang bagaimana strategi diferensiasi diterapkan dalam
perusahaan BMW. Semoga dengan adanya makalah ini kedepannya para mahasiswa dapat
mengambil hikmah penjelasan yang dipaparkan dalam makalah ini, agar dapat memahami
dengan baik bagaimana penerapan dari strategi diferensiasi pada sebuah perusahaan.
Penulis selaku mahasiswa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Drs.
Munasiron Miftah, MM., selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategik yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyempurnakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, sehingga penulis sangat berharap ada saran dan kritik membangun dari pembaca
untuk perbaikan penulis di masa yang akan datang, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak.

Jakarta, 25 Agustus 2019

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. 2


Daftar Isi ....................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
Bab II Pembahasan
A. Profil Perusahaan ............................................................................ 5
B. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ................................................. 5
C. Strategi Perusahaan ......................................................................... 6
D. Tata Nilai Budaya Perusahaan ...................................................... 10
E. Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 10
F. Analisa Penerapan Strategi ............................................................ 11
Bab III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan .................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persaingan yang begitu ketat saat ini menjadikan para produsen di tuntut untuk
berfikir kreatif, inovatif, dan different, sebab apabila produsen tidak mampu melakukan
ketiga hal tersebut perusahaan yang dipimpinnya akan terancam bangkrut dan kalah dalam
persaingan. Para pendatang baru sekarang tidak bisa dianggap remeh, dengan adanya ilmu
pengetahuan yang semakin berkembang para pendatang baru telah mampu menerobos
pasar dengan mudah dan mengalahkan produk-produk lama.
Diferensiasi produk adalah pembedaan suatu produk dalam suatu perusahaan, agar
pihak konsumen dapat memilih produk yang mana, yang mereka inginkan. Yang menjadi
alternatif konsumen untuk memilih suatu produk didasari pada warna, kualitas dan harga.
Diferensiasi produk atau pembedaan produk merupakan suatu strategi perusahaan untuk
mempromosikan produk yang diproduksinya dengan produk perusahaan pesaingnya.
Strategi ini didayagunakan sehingga perusahaan dapat menghindari persaingan harga.
Perusahaan meletakkan perbedaan dalam desain produk, merek, kemasan, ukuran dan rasa.
.

B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi. Masalah tersebut antara lain:
1. Bagaimana Profil dari BMW ?
2. Bagaimana Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan BMW?
3. Bagaimana Strategi Perusahaan dalam menghadapi persaingan?
4. Tata Nilai Budaya Perusahaan apasaja yang diterapkan di BMW?
5. Bagaimana Struktur Organisasi pada perusahaan BMW?
6. Analisa Penerapan Strategi terhadap lingkungan bisnis saat ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Perusahan
Jerman, sebuah negara dimana lahirnya perusahaan - perusahaan manufaktur
otomotif terkemuka yang memproduksi kendaraan roda dua dan roda
empat. Perusahaan yang satu ini awalnya dibatasi hanya memproduksi mesin pesawat
sesuai dengan perjanjian Versailes yang dikenakan oleh dunia internasional terhadap
Jerman. Pada tahun 1923 setelah perjanjian Versailles dicabut, perusahaan ini
memproduksi produk otomotif, dimana diikuti oleh produk kendaraan roda empat pada
tahun 1928.
Bayerische Motoren Werke AG (BMW) yang dalam bahasa Inggris Bavarian
Motor Works, sebuah perusahaan yang dikenal dengan segmentasi produk yang identik
dengan kemewahan serta fasilitas canggihnya. Perusahaan ini juga merupakan
perusahaan yang memproduksi merek dagang MINI, dan merupakan perusahaan induk
dari Rolls-Royce Motor.
Sedangkan di Indonesia sendiri BMW pertama kali menginjakkan kakinya pada
tahun 1976. Pada masa pertama kali tersebut BMW datang dengan menggandeng mitra
lokalnya yaitu PT Tjahya Sakti Motor yang juga merupakan rekanan atau anak
perusahaan dari PT Astra International Tbk. Sektor bisnis yang mereka jalankan adalah
menyediakan serta melakukan saluran pendistribusian produk otomotif roda 4 dari
BMW secara Completely Built Up (CBU) atau Completely Knocked Down (CKD).
Kemasan mewah, moderen, canggih melekat pada merek BMW baik produk, kantor
pusat, pelayanan dan lain sebagainya.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan BMW


1. Visi Perusahaan BMW
Visi sendiri adalah representasi dari keyakinan organisasi atau perusahaan tentang
bagaimana kemajuan dari organisasi atau perusahaan di masa yang akan datang. Adapun
visi dari BMW adalah sebagai berikut.
a. Memperkuat citra merek BMW (Strong BMW Brand Image)
b. Perusahaan terbaik untuk mengembangkan karir (Best Company To Work For)
c. Profitabilitas (Profitabillity)

5
2. Misi Perusahaan BMW
Misi sendiri adalah pernyataan yang sifatnya komprehensif mengenai konsep
organisasi atau perusahaan, sifat bisnisnya, alasannya, pihak – pihak yang dilayani atau
konsumen, prinsip dan nilai – nilai yang menjadi panduan bai perusahaan atau organisasi
dalam menjalankan bisnisnya. Adapun misi dari BMW adalah sebagai berikut ini :
a. Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction)
b. Pengenalan produk baru (New Models Introduction)
c. Jaringan dealer yang kuat (Strong Dealership Network)
3. Tujuan Perusahaan BMW
Tujuan dari perencanaan strategis ini adalah agar dapat membuat BMW menjadi
penguasa pasar merek premium pada bisnis otomotif. Adapun tujuan dari BMW sendiri
menurut penulis adalah sebagai berikut ini :
a. Menjadi penguasa pasar pada bisnis otomotif
b. Menghasilkan suatu produk otomotif yang modern
c. Menghasilkan produk otomotif yang dapat meningkatkan nilai “gengsi” konsumennya
d. Menyediakan layanan purna jual yang prima
e. Memberikan pelayanan konsumen yang bersifat “Service Excellency”
f. Memberikan pelayanan dalam hal suku cadang produk yang selalu tersedia dimanapun
dan kapanpun
g. Memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan transaksi jual beli
kendaraannya.

C. Strategi Perusahaan dalam menghadapi persaingan


Dari visi yang ingin dicapai dari perusahaan ini diwujudkan menjadi kenyataan
dengan kesuksesan misi yang mereka lakukan. BMW mampu bertahan hingga kini
dengan fokus strategi yang mereka tetapkan tanpa kompromi sejak awal berdiri dengan
berfokus pada kelas premium, Grup mobil dan sepeda motor BMW menginspirasi
banyak orang diseluruh dunia. Perusahaan otomotif BMW berfokus pada konsumen
berpenghasilan menengah ke atas dengan harga jual lebih mahal dibandingkan dengan
rata-rata harga mobil Jepang.
Perusahaan besar ini menggunakan strategi diferensiasi untuk mencapai visi dan
misinya. Strategi diferensiasi mendorong perusahaan atau unit bisnis menciptakan atau
menghasilkan produk atau jasa yang unik dan bernilai, yang memungkinkan
perusahaan dapat menjual pada harga premium. Perusahaan ini melakukan diferensiasi
dengan tujuan terutama untuk memperoleh keunikan dibandingkan dengan para

6
pesaingnya dan dinilai penting oleh pembelinya. Diferensiasi tumbuh dari rantai nilai
perusahaan BMW, dimana setiap rantai aktivitas perusahaan ini merupakan sumber
potensial bagi keunikan yang dapat ditawarkan dan menarik para pembeli. Kualitas
bahan baku atau proses teknologi menjadi sumber diferensiasi yang membedakan
secara signifikan dengan produk kompetitornya seperti Mercedes Benz, Audi, dan
Toyota. BMW melakukan diferensiasi dengan memproduksi dan memasarkan
beberapa seri BWM dan juga sepeda motor.
BMW berhasil dengan strategi diferensiasi karena produk mereka tidak mudah
ditiru oleh pesaing. Meskipun kompertitor-kompetitor perusahaan BMW ini bukan
hanya terdapat di dalam negeri saja, bahkan ada yang dari luar negeri. Namun BMW
masih mampu mempertahankan kuantitas dan kualitas produknya. Beberapa yang
tampil sebagai pesaing BMW seperti Mercedes Benz (Jerman), Audi (Jerman) dan
Toyota (Jepang).
Dari Riset dan Pengembangan Produk yang dilakukan BMW, dibuktikan
dengan langkah – langkah nyata dari kinerja BMW sebagai berikut ini :
a) Melakukan perbandingan keadaan riil dengan standar yang diharapkan.
b) Melakukan perbandingan hasil produksi dengan income atau profit perusahaan
pada tahun lalu dengan tahun sekarang.
c) Melakukan perbandingan dengan melakukan Benchmarking dengan perusahaan
saingan atau kompetitor (Mercedes Benz, Audi, dan lain – lain).
Beberapa hal yang diperhatikan BMW dari Riset dan Pengembangan
Produknya adalah:

Teknologi
Sejak perusahaan ini didirikan, inovasi adalah hal yang paling utama di antara
faktor keberhasilan BMW Group. Pada bagian Research and Development, perusahaan
ini menitik beratkan akan proyek untuk pengembangan berkelanjutan
tentag bagaimana pemasaran produk yang dilakukan dapat dikenal banyak orang
dengan teknologi canggih dan inovatif.
Inovasi teknologi yang dilakukan perusahaan ini terlihat dari strategi energi
jangka panjang dari BMW Group . BMW Group mengumpulkan seperangkat langkah-
langkah untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi CO2 dari semua
seri BMW mobil dan di semua segmen kendaraan. Strategi energi dari BMW Group
dikenal sebagai "Efficient Dynamics.". BMW dilengkapi oleh perangkat keselamatan
7
aktif dan pasif berikut perangkat keamanan kendaraan dari tangan – tangan jahil. Ini
merupakan perhatian yang sangat khusus harus diperhatikan oleh BMW dalam
memproduksi produk otomotif unggulan.

Kualitas produk
BMW memproduksi produknya di 25 lokasi di lebih dari 13 negara di lima
benua. Produksi MINI dan Rolls-Royce produksi di Inggris. Sepeda motor BMW
diproduksi di Berlin. Standar yang sama dengan kualitas yang konsisten, keamanan,
dan proses di semua lokasi menjamin produk premium di seluruh dunia yang dibuat
oleh BMW Group. Perusahan ini sangat hati-hati menggunakan sumber daya, hal ini
merupakan prinsip di balik semua perencanaan produksi dan merupakan bagian integral
dari keseluruhan proses produksi.
Produk mereka harus tetap diproduksi dengan bahan – bahan handal atau Good
Raw Materials. Bagaimana BMW harus mampu tetap mempertahankan kualitas
produknya. Sebagai contoh adalah bau khas kabin BMW yang kadang dilengkapi
dengan dashboard dan interior dengan motif kayu (Wood Panels). Serta warna hitam
Sporty yang menimbulkan kesan Adrenaline Rush bagi pengemudi. Melihat hal ini
bagaimana BMW dengan bahan – bahan atau Raw Materials mempertahankan image
merek mereka di tengah – tengah konsumennya atau calon konsumennya. Produk
BMW selalu ditampilkan dengan bahan – bahan berkualitas.

Pelayanan
Pelayanan di sini adalah bagaimana setiap sumber daya manusia yang bekerja
di bawah bendera BMW harus mampu untuk memberikan segala upaya, kemampuan
secara profesional untuk memberikan bentuk pelayanan baik informasi, konsultasi
terhadap konsumen BMW. Sebagai contoh pada SDM di divisi pemasaran harus
mampu memberikan informasi yang jelas dan detil terhadap konsumen sehingga
konsumen mengetahui serta mendapatkan jawaban yang mereka inginkan tentang
produk yang mereka inginkan. Begitu juga dengan divisi yang mengurusi masalah after
sales service harus mampu memberikan arahan agar konsumen mengerti bagaimana
merawat produk yang mereka beli dari BMW. Contoh – contoh di atas merupakan suatu
bentuk bagaimana idealnya bagi BMW untuk memberikan pelayanan yang prima
terhadap segementasi pasarnya.

8
Promosi
Jaringan produksi BMW Group menampilkan kekuatan khusus di situ baru
bilamana perusahaan berencana memperkenal model kendaraan baru. BMW sangat
cerdas menghubungkan pengetahuan melampaui batas-batas produksinya serta
komitmen yang tinggi, tanggung jawab, dan identifikasi karyawan BMW
memungkinkan produksi selesai mulai tepat waktu dengan kualitas produknya yang
tinggi.
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran. Namun bentuk kemasan seperti
apa yang menjadi daya tarik dari segmentasi pasar BMW. Program – program
peluncuran perdana satu produk atau rencana peluncuran produk – produk terbaru dari
BMW harus mampu dikemas dalam bentuk yang sangat ekslusif, artistik, dan menarik.
Ekslusif disebabkan karena segmentasi pasar BMW yang kalangan atas. Artistik
dengan tidak pernah melupakan unsur seni dan keindahan serta harmonisasi dalam
produk BMW. Menarik di sini adalah harus mampu melihat situasi dan kondisi yang
beredar di masyarakat. Entah apakah itu turnamen olahraga atau kondisi lainnya harus
mampu dimanfaatkan oleh BMW sesuai dengan imagenya.

Harga produk
BMW idealnya harus mampu menghasilkan produk di tiap kelas kendaraan.
Namun beberapa kelas tidak dimiliki oleh BMW, sepertinya BMW tetap hanya ingin
mempertahankan bentuk dan kelas sedan sebagai Backbone produknya. Namun dengan
adanya produk kendaraan yang dirakit di Indonesia (Completely Knock Diassembling
/CKD) idealnya BMW mampu menurunkan harga jual kendaraan pada kelas – kelas
produk yang mengalami perakitan melalui CKD. Sehingga dengan turunnya harga
tersebut membuat segmentasi pasar atau konsumen BMW menjadi lebih luas
dibandingkan sebelumnya.
Sampai saat ini, BMW adalah perusahaan otomotif yang paling berkelanjutan
untuk delapan tahun berturut-turut yang diterbitkan oleh RobecoSAM AG untuk Dow
Jones Sustainability Indexes (DJSI). Nilai positif dalam Dow Jones Sustainability Index
menandai kesempatan kedua dalam seminggu bahwa perusahaan ini telah diakui untuk
komitmennya terhadap kelestarian. BMW Group juga tercatat sebagai Pemimpin
Sektor dalam 500 Index Global Leadership yang diterbitkan oleh Carbon Disclosure
Project (CDP), mencapai nilai terbaik sepanjang masa.
9
Namun, ada hal yang harus diperhatikan oleh BMW untuk kelangsungan
perusahaan ini di masa depan. Strategi diferensiasi yang digunakan BMW bukan
tidak mungkin memiliki kelemahan, apalagi mengingat keunikan produk harus tetap
dijaga. Tentu saja biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk-produk yang
unik dan tidak mudah ditiru sangatlah banyak. Perusahaan ini harus selalu memberikan
inovasi-inovasi terbaru yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan pelayanan yang
memuaskan konsumennya.

D. Tata Nilai Budaya Perusahaan


BMW menerapkan nilai-nilai budaya keluarga dimana semangat keluarga
menentukan nilai, norma, dan sikap yang berlaku dalam perusahaan. Dalam perusahaan
ini antara pemilik dan karyawan berjalan secara berkesinambungan sehingga
menciptakan sikap lebih peduli. Karena relatif tidak birokratif, akses kepada
manajemen senior lebih mudah dan pengambilan keputusan lebih cepat dan lebih
efektif. Kebijakan BMW yang menempatkan karyawan diatas kepentingan lain
merupakan bukti bahwa sejak dulu perusahaan ini sangat menghargai kontribusi
karyawan.

E. Struktur Organisasi Perusahaan


Presiden Direktur BMW Group Indonesia saat ini adalah Ramesh Divyanathan
menggantikan Karen Lim yang telah menjabat sebagai Presiden Direktur periode tahun
2014 hingga 2018. Awal karir Ramesh Divyanathan bergabung dengan BMW Group
Asia pada tahun 1995 dan selama masa jabatannya ia telah duduki ragam posisi penting
di bidang Pemasaran dan Komunikasi di BMW Group Asia dan juga BMW AG.
Sebelumnya Ramesh Divyanathan pernah menjabat sebagai Presiden Direktur BMW
Group Indonesia untuk periode tahun 2009 hingga 2014. Pengetahuan luas Ramesh
tentang pasar Indonesia dan pelanggannya, serta keahlian dan pengalamannya dalam
tingkatkan jaringan diler, menjadi salah satu alasan penunjukannya sebagai Presiden
Direktur BMW Group Indonesia.
Struktur Organisasi yang digunakan BMW sangat mendekati dengan struktur
divisi, dimana struktur divisi paling sesuai pada lingkungan yang tidak stabil dan tidak
dapat diduga. struktur divisi ini membuat iklim persaingan antar divisi sangat tinggi,
dimana setiap divisi diberikan tanggung jawab yang besar untuk menciptakan metode-
metode baru dengan hasil yang terbaik dari setiap tim BMW. Dengan menggunakan
10
struktur divisi ini maka dalam pengambilan keputusan atas permasalahan disetiap divisi
akan cepat terselesaikan dengan baik.

F. Analisa Penerapan Strategi


Jika dilihat dari perspektif perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar saat
ini menurut kami strategi yang digunakan dan ditetapkan oleh BMW sudah sangat amat
tepat. Berikut adalah hasil pengamatan penulis berupa analisis SWOT terhadap
penerapan strategi diferensiasi produk pada perusahaan BMW ini:
1) Strength (S)
Dillihat dari sudut pandang kekuatan, BMW sangatlah superior jika
dibandingkan para kompetitornya, sebab mereka dalam menyusun strateginya
lebih mengutamakan poin penting seperti kualitas produk yang dihasilkan,
dengan menggunakan standar yang sama dengan kualitas yang konsisten,
keamanan, dan proses di semua lokasi menjamin produk premium di seluruh
dunia yang dibuat oleh BMW Group. Selain itu tekhnologi yang dihadirkan
BMW terbilang cukup mutakhir yang menjadikan mereka tidak dapat di imitasi
oleh pihak atau kompetitor sehingga memiliki keunggulan kompetitif
dibandingkan dengan produk lain.Strategi ini masih sangat tepat untuk
diterapkan karena permintaan pasar yang menginginkan adanya tekhnologi
yang ramah lingkungan, menjadikan BMW dengan strateginya tersebut dapat
mewujudkannya. Sehingga menjadikan nilai perusahaan dapat meningkat.
2) Weakness (W)
Kelemahan dari strategi ini menurut penulis berada pada pengeluaran
biaya yang diperlukan untuk tetap menjaga mutu kualitas produk yang
dihasilkan. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk-produk yang unik dan tidak mudah ditiru sangatlah banyak. Terlebih
lagi perusahaan ini harus selalu memberikan inovasi-inovasi terbaru yang sesuai
dengan kebutuhan pasar dan pelayanan yang memuaskan konsumennya.
3) Opportunity (O)
Menurut penulis, permintaan pasar yang dimana menuntut perusahaan
untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan menjadikan ini sebagai
salah satu kesempatan bagi perusahaan untuk lebih mengembangkan
produknya. Hal ini jika bisa diwujudkan dapat menjadi faktor diferensiasi yang
akan menambah harga jual dari produk tersebut. Selain itu, adanya trend yang
11
berkembang baru-baru ini perihal trend mengkoleksi mobil klasik menjadikan
BMW kembali dapat membuka peluang pemasarannya, sebab produk yang
dihasilkan BMW sangatlah bervariatif dan beberapa ada yang termasuk ke
dalam jenis mobil klasik. Contohnya BMW M3.
4) Threats (T)
Ancaman dari penerapan strategi ini tidak lain dapat berasal dari
kompetitor BMW, yang mana mereka juga melakuka pembaharuan terhadap
hasil produksi masing-masing. Apabila tidak dikelola dengan benar, maka akan
menjadi kemungkinan bahwa BMW dapat dikalahkan dari segi penjualan.
Selain itu kebijakan pemerintah juga menurut kami akan menjadi ancaman,
dimana pemerintah khususnya di Indonesia sedang gencar-gencarnya
menggalakkan program penggunaan transportasi umum dan melakukan
pengurangan kendaraan bermotor.

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
BMW menerapkan bauran pemasaran yang berbeda untuk menjual mobil untuk
segmen sosial ekonomi yang berbeda, agresif menekankan segmen premium. BMW
memulai tujuan segmentasi pasar premium dengan mengoptimalkan kesesuaian antara
perilaku pembelian konsumen dan bauran pemasaran untuk memaksimalkan penjualan
untuk segmen tersebut. Menanggapi sensitif terhadap nilai-nilai yang unik dan perilaku
pembelian memungkinkan BMW untuk melampaui kinerja dimaksudkan. Fakta bahwa
BMW berkonsentrasi pada segmen premium pada skala global dan konsisten
mendefinisikan identifikasi merek high-end membuat sukses. Produk yang menarik dan
trend mulai dari 3 sampai 7 seri yang sengaja fokus pada pelanggan kaya menunjukkan
keberhasilan strategi pemasaran global mobil itu.
Strategi pemasaran global perusahaan mewakili kepemimpinan melalui inovasi.
Awalnya produsen mesin pesawat, BMW tak henti-hentinya mencari semangat inovatif
untuk memenuhi tuntutan pasar premium ini. Baru-baru ini, persyaratan untuk energi
bersih dan faktor lingkungan hijau telah diberikan banyak perusahaan setuju dengan
strategi bisnis mereka dengan paradigma pergeseran tuntutan lingkungan.
Inovasi BMW dari realisasi persyaratan tersebut untuk energi bersih, seperti
hidrogen. Inovatif semangat pengujian BMW mobil berbahan bakar hidrogen sejak
tahun 1978 dan menerapkan teknologi untuk produksi menunjukkan pola pikir
futuristik dan kepemimpinan yang inovatif. BMW menciptakan nilai, keunggulan
kompetitif dan konsekuensi inovasi melalui berbagai upaya pemasaran sangat
berkomitmen dalam segmen premium signifikansi.
Selain pemasaran premium, BMW telah bergeser posisinya sebagai “mesin
penggerak utama” untuk “kenikmatan berkendara” yang mengacu pada gerakan
bertahap dari penekanan pada kinerja mobil dengan keterlibatan pelanggan dan
mengambil faktor emosional menjadi pertimbangan serius.Perusahaan berupaya untuk
mendukung tema baru komunikasi yang mengintegrasikan kinerja yang unggul dari
mobil ke dalam komunikasi pemasaran emosional sensual di seluruh dunia. Strategi
pemasaran global kegiatan yang merupakan lampu sorot landasan emosional konsumen
menggarisbawahi benar menikmati mengemudi mobil premium dan unggul yang
membuat BMW.perspektif pemasaran emosional yang memadukan dengan pemasaran
13
premium dalam strategi pemasaran global BMW saling mempengaruhi secara sinergis
untuk mempertahankan kepemimpinan yang kuat dalam industri otomotif.
Secara keseluruhan, strategi pemasaran global BMW menjembatani premium
dan pemasaran emosional memiliki kompensasi perusahaan dengan kinerja ekonomi
yang unggul dan posisi kepemimpinan yang kuat dalam industri otomotif.

B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca adalah pelajari dan
pahamilah bagaimana penerapan strategi diferensiasi ini pada skala bisnis. Kenali
faktor apasaja yang dapat menjadi senjata untuk mencapai kesuksesan sekaligus senjata
yang dapat mengancam kemajuan dan kelajuan dari produk yang dihasilkan.

14

Anda mungkin juga menyukai