Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), mengamanatkan Instansi/Pemerintah untuk wajib
memberikan Pelatihan dan Pendidikan Terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-
nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Diklat terintegrasi dimaksudkan
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga diperlukan sebuah penyelenggaraan
Pelatihan yang Inovatif dan Terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan ditempat
kerja agar peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan dan mengaktualisasikan,
serta membuatnya menjadi suatu kebiasaan (habituasi) yang positif, dan merasakan
manfaatnya, sehingga diharapkan akan memiliki karakter PNS yang profesional.
Sesuai Kebijakan pembelajaran Latsar hal ini didasarkan pada terbitnya Perlan
Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan
Dasar CPNS sebagaiana yang dimaksud dalam Perlan No 12 tahun 2018 pada pasal 1
butir 8 disebutkan bahwa "Pelatihan dasar CPNS adalah Pendidikan dan pelatihan dalam
masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta komptensi
bidang".
ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai
ASN perlu membuat laporan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang Pendidikan yang
dilaksanakan di SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo.
Di era globalisasi, masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk
terhadap mutu Pendidikan yang berkualitas. Dalam memajukan dunia pendidikan peran
seorang guru sangatlah penting. Sehingga dengan demikian keberadaan guru yang
berkompetensi merupakan syarat mutlak hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang
berkualitas. Untuk mewujudkan guru yang memiliki kompetensi pemerintah telah
mengamanatkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, yakni mewujudkan guru yang
berkualitas dan profesional.
Oleh karena itu, standar guru profesional merupakan sebuah kebutuhan yang
mendasar yang tidak dapat ditawar–tawar lagi. Hal ini tercermin dalam Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 bahwa : “Standar nasional
pendidikan terdiri atas isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana, dan
prasarana, pengelolaan, pembinaan dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala”.
Tanggung jawab guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam
merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki
kompetensi yang dapat mendukung tugas tersebut, antara lain kompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru harus
berusaha untuk memperhatikan apa yang sudah ada dan serta mengadakan
penyempurnaan cara pengajaran agar prestasi siswa dapat ditingkatkan.
SMP adalah lembaga pendidikan fomal yang harus dilalui oleh semua siswa
yang telah menyelesaikan sekolahnya di tingkat sekolah dasar dan dalam menjalani
pendidikan tingkat ini, siswa diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diperoleh dari pendidik yaitu guru. Tetapi masih banyak guru yang belum menunjukkan
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dalam proses belajar mengajar
sehingga banyak siswa yang tidak memperoleh peningkatan sumber daya yang
seharusnya sudah dimiliki setelah proses belajar mengajar berlangsung, atau sesudah
tamat sekolah.
Isu yang ditemukan penulis adalah kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
Bahasa Indonesia. Padahal pelajaran Bahasa Indonesia mendapatkan peran penting untuk
pendidikan di Indonesia bahkan merupakan mata pelajaran wajib yang di ujikan pada
Ujian Nasional. Hal ini karena mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan tonggak bagi
mata pelajaran yang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemaampuan peserta didik berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi yang baik
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik di berbagai bidang mata
pelajaran. Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP 31 Kabupaten tebo masih dianggap
kurang menarik bagi peserta didik. Hal ini disebabkan karena kompetensi guru yang
kurang baik, tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai, suasana dan tempat
belajar yang membosankan. Oleh karena itu perlu inovasi berbagai kegiatan belajar
mengajar yang kreatif dan inovatif sehingga peserta didik ikut aktif dan senang belajar
sehingga kompetensinya meningkat. Terutama pada peserta didik kelas VIII karena
peserta didik kelas VIII merupakan transisi dari kelas VII ke kelas IX yang akan
mengikuti Uiian Nasional. Oleh karena itu, perlu ditingkatkannya minat belajar Bahasa
Indonesia. Dengan harapan berbagai solusi dimaksud akan menjadi salah satu alternatif
yang akan memberikan dampak positif pada peserta didik.
Isu lainnya yang menjadi penghambat dalam proses kegiatan belajar mengajar
di SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo adalah belum optimalnya fungsi perpustakaan
sehingga kurang bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar. Selain itu minat
baca serta kemampuan menulis sesuai EYD yang masih sangat rendah menjadi masalah
bagi para pendidik terutama guru Bahasa Indonesia untuk menuntaskannya. Dengan
demikian, untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, guru sebagai ASN perlu
menanamkan nilai-nilai dasar Profesi agar terbentuknya seorang guru yang Profesional,
nilai-nilai dasar tersebut dikenal dengan akronim “ANEKA”, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik
untuk meneliti mengenai “ Peningkatan Minat Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Kelas VIII di SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo”.
1.2 Deskripsi Umum Lokus
1.2.1 Deskripsi Wilayah
Luas wilayah kabupaten Tebo adalah 6.461 km2, secara admistratif terdiri dari
12 kecamatan, 107 Desa dan 5 kelurahan. Salah satu kecamatan adalah kecamatan
Rimbo Bujang. Pada kecamatan Rimbo Bujang inilah terdapat SMPN 31 Kabupaten
Tebo, tepatnya di Desa Perintis.

Gambar 1.1
Peta Kabupaten Tebo

1.2.2 Gambaran Umum SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo

Gambar 1.2 SMP N 31 Kabupaten Tebo


SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo didirikan pertama kali pada tahun 2005. Pada saat
itu belum bernama SMP Negeri 31 Kab. Tebo tapi masih merupakan SMP Swasta
Perintis. Guru-guru yang mengajar pada saat itu merupakan guru SMK Swasta Tunas
Harapan.
Pada tanggal 10 Juni tahun 2005 SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo resmi berdiri
sendiri, dengan nama SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo, alamat Jalan 18 Poros, Desa
Perintis, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo. Diresmikan pada tanggal 23
Maret 2006 oleh Bapak Bupati Kabupaten Tebo pada saat itu yaitu Bp. H.A. MADJID
MU’AZ.
Mulai dari berdirinya SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo sampai dengan sekarang
telah mengalami beberapa kepemimpinan. Para pemimpin tersebut atau yang biasa
dikenal dengan kepala sekolah memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan dan
meningkatkan SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo menjadi sekolah unggulan dan
menghasilkan peserta didik yang unggul pula.
Kepala-kepala SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo diantaranya yaitu:
1. Suhud, S.Pd.MM selama periode tahun 2005 - 2012
2. Suherman, S.Pd. dari periode tahun 2013 - 2018
3. Zulgafar, S.Pd. pada tahun 2018 s.d sekarang
Saat ini SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo memiliki 280 peserta didik yang terdiri
dari 11 rombongan belajar (rombel) yaitu 4 rombel kelas VII, 3 rombel kelas VIII dan 4
rombel kelas IX. Berikut profil SMP Negeri 31 :
Nama Sekolah : SMPN 31 Kabupaten tebo
NPSN : 10503270
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SMP
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Pendirian Sekolah : NOMOR 307 TAHUN 2005
Tanggal SK Pendirian : 2005-06-10
SK Izin Operasional : 420.2/331/DIKBUD/2017
Tanggal SK Izin Operasional : 2017-10-05
1.2.3 Visi dan Misi
Dalam rangka menyelenggarakan pendidikan yang unggul di Kabupaten Tebo
maka SMP Negeri 31 memiliki Visi: “MEMBENTUK MANUSIA YANG
BERIMAN BERTAQWA, BERILMU DAN KREATIF”
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi SMP Negeri 31
Kabupaten Tebo sebagai berikut:
1. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengamalkan nilai-nilai keagamaan
3. Meningkatkan kreatifitas dalam belajar
4. Meningkatkan kemampuan akademik dan non akademik
5. Menanamkan sikap saling menghormati
6. Menumbuhkan semangat kebersamaan

1.2.4 Sumber Daya


Berikut jumlah guru/pegawai SMPN 31 Kabupaten Tebo pada tahun ajaran
2019/2020 dengan total keseluruhan berjumlah orang.

Tabel 1.1 Jumlah Guru/Pegawai


PNS HONOR
No STATUS Jumlah
Lk Pr Lk Pr
1 Kepsek 1 - - - 1
2 Guru 5 14 - 3 22
3 Tata Usaha - - - 2 2
4 Pustakawan - - - 1 1

4 Pesuruh/ penjaga/ - - 2 1 3
satpam
JUMLAH 6 14 2 7 26
Tabel 1. 2 Data Pegawai

Status
No Nama Pegawai NIP Jabatan
Kepegawaian
Guru Mapel Biologi dan
1 PNS
Kepala Laboratorium
Afridayanti 198204182006042008
2 CPNS Guru Mapel Seni Budaya
Ahmad Zaeni
Tenaga Honor
3 Asmawati Pustakawan
Sekolah
4 Devi Andriati 198501302011012006 Guru Mapel PKN
PNS
5 Ema Purwandari 198201252009022008 PNS
Guru BK
Evia Anjar Honor Daerah
6 Susanti TK.II Kab/Kota Guru Mapel Matematika

Guru Mapel Bahasa


7 Farida Nestriani 198604232010012006 PNS Inggris

Guru Mapel IPS dan


8 Haryani 196212211986032006 PNS WAKA Kurikulim

9 Mahmudan 198111252009021004 PNS Guru Mapel Agama

10 Maizul Syafri 196512311998011008 PNS Guru Mapel PENJAS

Guru Honor
11 Marni Sekolah Guru Mapel

Guru Mapel Bahasa


12 Marta Nelly 197609092008012028 PNS Indonesia

Muhamad Guru Mapel IPS dan


13 Akhirman 198203262006041004 PNS WAKA Kesiswaan

Napita Setya Tenaga Honor Tenaga Administrasi


14 Ningrum Sekolah Sekolah

Guru Mapel Bahasa


15 Nelly 196012221985012002 PNS Indonesia
Guru Mapel Bahasa
16 Nur Juliana 199131072019032004 CPNS
Indonesia
Guru Mapel Bahasa
17 PNS Indonesia dan Kepala
Marta Nelly Perpustakaan
197609092008012028
Rotua Guru Honor
18 Pangaribuan Guru Mapel
Sekolah
19 Samirah 197306152015122001 PNS Guru Mapel IPA
Semoga
20 Sidabutar, S.pd. 196901021992031004 PNS Guru Mapel Matematika

Guru Mapel Bahasa


21 Sivaun Iklil 198012042010012010 PNS
Indonesia
Guru Mapel Bahasa
22 Sri Suryanita 197810112005012011 PNS
Inggris
Tenaga Honor Tenaga Administrasi
23 Susilawati Sekolah Sekolah

24 Suwarti 198203122006042008 PNS Guru Mapel IPA

25 Yelsa Aprimurti 198304132008042001 PNS Guru Mapel Matematika

26 Zulgafar 196412071986011002 PNS Kepala Sekolah

Berikut jumlah siswa SMPN 31 Kabupaten Tebo pada tahun ajaran 2019/2020 dengan
total keseluruhan berjumlah 369 orang.

Tabel 1.3 Jumlah Seluruh Siswa


Data Rombongan Belajar
No Uraian Detail Jumlah Total
L 51
1 Kelas 7 100
P 49
L 53
2 Kelas 8 93
P 40
L 46
3 Kelas 9 89
P 43
1.2.5 Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung berbagai kegiatan pembelajaran berikut sarana dan
prasarana SMPN 31 Kabupaten Tebo.

Tabel 1.4 Sarana dan Prasarana

BANGUNAN
NO JUMLAH
RUANGAN

1 Ruang Kepala Sekolah 1


2 Ruang Majelis Guru 1
3 Ruang Tata Usaha 1
4 Ruang UKS 1
5 Ruang OSIS 1
6 Ruang Kelas 11
7 Laboratorium IPA 1
8 Laboratorium Bahasa 1
9 Perpustakaan 1
10 WC Guru 3
11 WC Siswa 6
12 Rumah Penjaga Sekolah 1
13 Rumah dinas Kepsek 1
14 Mushola 1
15 Sumur 1
16 Tempat Parkir 2
17 Lapangan Olah Raga 3
18 Kantin 4
19 Pos Satpam 1
20 Ruang BK 1
Ruang kesenian dan
21 1
pramuka
22 Ruang alat olahraga 1
23 Ruang Gudang 2
1.2.6 Struktur Organisasi
Struktur organisasi di sekolah ini tergambar pada bagan berikut ini :

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH


SMP N 31 KABUPATEN TEBO

KEPALA SEKOLAH
KETUA KOMITE SEKOLAH
Zulgafar, S. Pd Sugeng

WAKA BIDANG
WAKA BIDANG
KESISWAAN
KURIKULUM

Muhamad Akhirman,
Haryani
S. Pd

KEPALA LAB. KEPALA PUSTAKA PEMBINA OSIS OPERATOR


FISIKA

Napita Setya Ningrum


Maizul Syafri, S. Pd
Afrida, S. Pd Marta Nelly, S.Pd

BIMBINGAN & KONSELING WALI KELAS GURU MAPEL

PESERTA DIDIK

Gambar 1.3 Struktur Organisasi


1.2.7 Tugas dan Fungsi Pokok
A. Tugas dan Tanggung jawab Guru
Guru bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan
proses mengajar secara efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi:
1. Membuat program belajar
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar, ulangan harian,
semester/tahunan
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengisi daftar nilai siswa
7. Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam proses belajar mengajar
8. Membuat alat pembelajaran / alat peraga
9. Menciptakan karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan permasyarakatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12. Mengadakan bidang pengembangan pengajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa
14. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pembelajaran
15. Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruang praktikum
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya

B. Tugas dan Fungsi Wali Kelas


Adapun tugas dan fungsi Wali kelas sebagai berikut:
1. Pengelolaan kelas
2. Penyelenggaraan administrasi kelas
3. Penyusunan/ pembuatan statistik bulanan siswa
4. Mengisi daftar pengumpulan nilai siswa (leger)
5. Membuat catatan khusus tentang siswa
6. Pembuatan mutasi siswa
7. Pengisisan buku laporan penilaian hasil belajar
8. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

C. Kode Etik Guru


Adapun kode etik guru sebagai berikut:
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang berjiwa manusia
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat di sekitar sekolah maupun
masyarakat yang luas untuk kepentingan Pendidikan
6. Guru secara sendiri-sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan
dan meningkatkan mutu profesinya
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan di dalam hubungan keseluruhan
8. Guru bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang Pendidikan

1.2.8 Tugas Pokok dan Fungsi Peserta Latsar


1) Mempelajari pedoman dan petunjuk yang berkaitan dengan perencanaan dan
penganggaran pembiayaan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-
undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
2) Mengumpulkan dan mengklasifikasikan bahan dan data perencanaan
penganggaran pembiayaan sesuai dengan spesifikasi dan prosedur untuk
memudahkan pencarian apabila diperlukan;
3) Mempelajari dan mengkaji karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang terkait
dengan perencanaan penganggaran pembiayaan sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku;
4) Mengolah dan menyajikan data perencanaan penganggaran pembiayaan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan rapat pembahasan
penyusunan anggaran;
5) Mencatat perkembangan dan permasalahan perencanaan penganggaran
pembiayaan instansi terkait secara periodic sesuai dengan prosedur peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk mengetahui langkah pemecahannya;
6) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan berdasarkan hasil kerja
sebagai bahan evaluasi bagi atasan.
7) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan langsung oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

1.3 IDENTIFIKASI ISU


Dengan mencermati kondisi di sekolah, diperoleh isu aktual yang menjadi area
permasalahan yaitu:
1. Kurangnya minat belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 31
Kabupaten Tebo
2. Rendahnya minat baca siswa SMP negeri 31 Kabupaten Tebo
3. Rendahnya pemahaman cara menulis sesuai EYD pada siswa kelas VIII di SMP Negeri
31 Kabupaten Tebo
4. Belum optimalnya fungsi perpustakaan di SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo
5. Tidak adanya redaksi mading di SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo

1.4 PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU


Berdasarkan beberapa isu yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka
perlu ditentukan isu utama dan isu pokok yang ada pada SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo
untuk segera ditemukan pemecahan isu. Dalam hal penentuan isu utama tersebut, maka
perlu dilakukan suatu pengujian dengan melakukan salah satu metode yaitu USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Berikut penjabaran metode USG (Urgensi, Serious,
Growth) :
1. Urgency , seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tersebut.
2. Seriousness, seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu ersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama. Suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu
masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth, seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalo
dibiarkan.

Tabel 1.5 Analisis Metode USG (Urgensi, Serious, Growth)

PENILAIAN RANKING
TOTAL
NO PENYEBAB
NILAI
U S G

Kurangnya minat belajar Bahasa


I
Indonesia pada siswa kelas VIII di
1 5 5 4 14
SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo

Rendahnya pemahaman cara menulis


II
sesuai EYD pada siswa kelas VIII di
2 SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo 4 4 3 12

Rendahnya minat baca siswa SMP


III
3 negeri 31 Kabupaten Tebo 3 3 2 8
Belum optimalnya fungsi
IV
4 perpustakaan di SMP Negeri 31 2 2 1 5
Kabupaten Tebo

Keterangan Skala Linkert USG


Urgency Serious Growth
(Mendesak) (Kegawatan) (Pertumbuhan)
5 5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 3= Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
22 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat

Berdasarkan analisis USG diatas, dapat disimpulkan permasalahan prioritas yang


memerlukan solusi pemecahan masalah adalah kurangnya minat belajar Bahasa
Indonesia pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo
Dengan mencermati kondisi sebagaimana tersebut, perlu dilakukan peningkatan
terhadap minat belajar Bahasa Indonesia di SMP 31 Kabupaten Tebo karena mata
pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang penting bahkan di ujikan di ujian
nasional. Kondisi yang menyebabkan kurangnya minat belajar Bahasa Indonesia
disebabkan berbagai hal yaitu kompetensi guru yang kurang, tidak adanya sarana dan
prasarana yang memadai, suasana dan tempat belajar yang membosankan. Oleh karena
itu perlu inovasi berbagai kegiatan belajar mengajar yang kreatif dan inovatif sehingga
peserta didik ikut aktif dan senang sehingga kompetensi siswa meningkat. Terutama
pada siswa kelas VIII karena siswa kelas VIII merupakan transisi dari kelas VII ke kelas
IX siswa akan mengikuti Uiian Nasional. Oleh karena itu, perlu ditingkatkannya minat
belajar siswa. Dengan harapan solusi sebagaimana dimaksud akan menjadi salah satu
alternatif yang akan memberikan dampak positif pada peserta didik.
Melihat dan mencermati kondisi sebagaimana tersebut diatas, maka penulis
memilih judul untuk Rancangan Aktualisasi yaitu “ Peningkatan minat belajar Bahasa
Indonesia pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo”
Dalam upaya untuk meningkatkan minat belajar Bahasa Indonesia pada siswa
kelas VIII di SMP Negeri 31 Kabupaten Tebo, maka dilaksanakan melalui kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan mentor
2. Menyusun RPP dan bahan ajar
3. Membuat media pembelajaran
4. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar
5. Melaksanakan evaluasi pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai