KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
Oleh :
Raden Ayu Puspita Sari Putri
200110180118
Model Komunikasi
Model adalah representasi suatu fenomena nyata atau abstrak dengan menonjolkan
unsur-unsur terpenting dari fenomena tersebut. Model dapat disebut juga sebagai gambaran
informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori (teori yang lebih disederhanakan) (Yunasaf,
Unang. 2013).
1. Sumber, bisa berupa seorang individual berbicara, menulis, menggambar, bergerak dan
sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah produksi, televisi).
2. Pesan, dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan,
atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna.
3. Sasaran, dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari
sebuah kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat
kabar, penonton televisi, dll.
Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan
commonness antara komunikator dan komunikan. Schramm mengenalkan konsep field of
experience, yang menurut Schramm sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi
diterima sebagaimana yang diinginkan oleh komunikan. Schramm mengatakan bahwa
pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise. Schramm percaya
bahwa ketika komunikan memberikan feedback maka ia akan berada pada posisi komunikator
(source) (Yunasaf, Unang. 2013).
6. Model Berlo
Model ini memperlihatkan komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari komponen-
komponen utama, seperti sumber, saluran dan penerima. Model komunikasi Berlo disamping
menekankan ide bahwa meaning are in the people. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang di tafsirkan oleh
pengirim atau penerima pesan (Yunasaf, Unang. 2013).
7. Model Interaksional
Model ini berlawanan dengan model stimulus-respons (S-R) dan beberapa model linier
lainnya. Sementara model-model tersebut berasumsi bahwa manusia sebagai pasif, model
interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. Pada model ini para peserta komunikasi
adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawi melalui interaksi sosial
(pengambilan peran orang lain / role taking). Diri (self) berkembang lewat interaksi dengan
orang lain, dari lingkungan tedekat (significant other) ke tahap permainan (play stage)
kemudian ke lingkungan luas (generalized other) melalui tahap pertandingan (game stage)
(Yunasaf, Unang. 2013).
Fidelity Komunikasi
Fidelity adalah model implementasi berupa cara pemberian instruksi dimana ia dirancang
untuk diwujudkan. Dalam komunikasi makna dari fidelity komunikasi merupakan tingkat
ketepatan yang memperkenalkan keberhasilan komunikasi antara sumber dan penerima pesan.
Seorang encoder yang memiliki ketepatan/fidelity yang tinggi jika memiliki pengekspresian
arti/pesan/maksud/tujuan sumber dengan baik, sedangkan seorang decoder memiliki
ketepatan/fidelity yang tinggi jika memiliki kemampuan menterjemahkan pesan kepada
penerima dengan sempurna. Gangguan (noise) akan memperkecil efektivitas komunikasi,
sehingga semakin rendah noise akan semakin tinggi fidelity. Sebaliknya apabila gangguan
(noise) semakin tinggi, maka akan semakin rendah fidelitynya (Yunasaf, Unang. 2013).