I. TUJUAN
Dapat menjelaskan dan menggunakan Spektrometer Sinar Tampak
Menganalisa sampel.
kuvet
H2SO4
HCl pekat
Fenantrolinm 0,25 %
Aquadest
V. DASAR TEORI
Bila cahaya di lewatkan melalui medium homogen, maka sebagian dari sinar akan
diabsorbsi dan sebagian di transmisikan. Bila sinar awal di nyatakan oleh I, sinar yang
diabsorbsi di nyatakan oleh I dan sinar yang ditransnisikan dinyatakan oleh I maka di
peroleh :
It
Perbandingan antara It dengan Io didefinisikan sebagai transmitans T T=
Io
It
Transmiatans sering dinyatakan dalam persen T= x 100
Io
Perbandingan antara I dengan Io di sebut absorpsi A
Ia Ia
A= A%= x100
Io Io
Transmitans dan absorpsi berkaitan sebagai berikut :
Ia + I t = I o
Ia I
+ t =1
Io Io
A + T = 1
ABS = . d . c
Kuvet diisi dengan larutan dari zat yang akan di tentukan (d dan c konstan).
Kemudian di lakukan pengukuran absorban pada daerah panjang gelombang
tertentu, sehingga di peroleh spektrum absorbans.
Dari spektrum absorbans tampak bahwa absorbans tidak konstan dalam
daerah panjang gelombang yang di tentukan, karena bergantung pada nilai panjang
gelombang. Terdapat beberapa puncak serapan yang menandakan bahwa energi
foton tepat sama dengan energi yang dibutuhkan untuk transisi ke tingkat energi
yang lebih tinggi dari atom atau molekul
E
E3
Absorbsi pada daerah ultraviolet dan sinar
E2
Io tampak terjadi karena transisi elektron
e
E = h .
E valensi.
1
Kurva Kalibrasi
Dengan mengukur absorbans dari beberapa larutan kalibrasi pada panjang
gelombang yang terbaik, maka dapat di gambarkan kurva antara absorbans
terhadap konsenterasi sebagai berikut
Analisa
Absorban dari sampel diukur dan konsenterasinya dapat diketahui melalui kurva
kalibrasi
Peralatan
Spektrometer terdiri dari sumber sinar, prisma atau grating dan celah (slit)
untuk memperoleh sinar monokromatis yang kemudian dilewatkan pada sampel.
cahaya yang ditransmisikan mencapai detektor dan pada detektor diubah menjadi
signal listrik yang di perkuat oleh amplifier sebelum di rekam.
Panjang
gelomban ABS
g
550 0,359
545 0,477
540 0,782
535 0,781
530 0,925
525 1,056
520 1,135
515 1,182
510 1,200
505 1,188
2. Kurva Standard Sampel
Volume ABS
0 0,000
1 0,387
2 0,786
3 1,200
4 1,572
5 1,948
VIII. PERHITUNGAN
Ppm lar.induk =
BA Fe 3+
x Massa NH 4 Fe SO4 2 .12 H 2 O
BM NH 4 Fe SO4 2 12 H 2 O
56 g / mol 351,1 mg
= x
482,19 g / mol 0,5 L
= 81,55 mg/L
= 81,55 ppm
Untuk sampel 1
V1 x ppm1 = V2 x ppm2
1 ml x 81,55 ppm = 50 ml x ppm2
81,55 ml ppm
ppm2 =
50 ml
= 1,631 ppm
Untuk sampel 2
V1 x ppm1 = V2 x ppm2
2 ml x 81,55 ppm = 50 ml x ppm2
163,1 ml ppm
ppm2 =
50 ml
= 3,26 ppm
Untuk sampel 3
V1 x ppm1 = V2 x ppm2
3 ml x 81,55 ppm = 50 ml x ppm2
244,62 ml ppm
ppm2 =
50 ml
= 4,89 ppm
Untuk sampel 4
V1 x ppm1 = V2 x ppm2
4 ml x 81,55 ppm = 50 ml x ppm2
326,2 ml ppm
ppm2 =
50 ml
= 6,524 ppm
Untuk sampel 5
V1 x ppm1 = V2 x ppm2
5 ml x 81,55 ppm = 50 ml x ppm2
407,75 ml ppm
ppm2 = `
50 ml
= 8,155 ppm
IX. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dititik beratkan pada pengukuran absorbansi sampel. Sampel yang
kita gunakan adalah air sumur. Sebelum kita mengukur absorbansi sampel tersebut
maka terlebih dahulu kita harus membuat larutan standar untuk menentukan panjang
gelombang maksimumnya. Larutan standar dibuat dari pengenceran larutan induk
(NH4)Fe(SO4)2 .12H2O. Larutan standar dibuat sebanyak 5 buah dengan konsentrasi
yang berbeda-beda kemudian salah satu dari larutan standar tersebut diambil untuk
menentukan panjang gelombang maksimumnya. Larutan standar yang dipilih
sebaiknya yang memiliki konsentrasi yang tidak terlalu encer dan tidak terlalu pekat
(tengah-tengah),dalam hal ini kami menggunakan larutan standar ketiga. Panjang
gelombang yang didapatkan dari display dijadikan acuan untuk mengukur absorbansi
sampel.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan panjang gelombang maksimum 510 nm
dengan absorbansi 1,200. Dengan panjang gelombang tersebut pula yang kita
gunakan untuk menentukan nilai absorbansi larutan standar dan sampel. Nilai
absorbansi sampel yang diperoleh adalah 0,001. Untuk menentukan konsentrasi
sampel maka dibuat kurva hubungan konsentrasi Vs absorbansi. Dari kurva tersebut
diperoleh nilai konsentrasi sampel adalah 0,35 ppm. Selain itu dibuat pula kurva
hubungan panjang gelombang Vs absorbansi untuk menentukan panjang gelombang
maksimum larutan standar akan tetapi kurva yang terbentuk tidak dapat digunakan
untuk menentukan panjang gelombang maksimumnya karena kurva yang terbentuk
tidak baik. Hal ini disebabkan kemungkinan kesalahan dalam praktikum.
X. KESIMPULAN
Dari hasil data pengamatan dan perhitungan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Panjang gelombang maksimum yang dapat diserap oleh sinar tampak
adalah 510 nm dengan nilai absorbansi 1,200 ABS
Konsentrasi sampel adalah 0,35 ppm dengan absorbansi 0,001.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktikum Analisis Instrumentasi, Jurusan Teknik Kimia,
Politeknik Negeri Ujung Pandang Tahun 2006 dari File PEDC Bandung.