Terra Ch Triwahyuni, Tenaga Profesional LPP Kampus Yogyakarta
Saat ini penggunaan teknologi informasi di lingkungan
perusahaan sudah merupakan suatu hal yang sangat diperlukan. Bahkan sampai ke toko dan perusahaan skala kecil atau menengah pun sudah banyak yang merasa memerlukan penerapannya. Hal ini diakibatkan oleh kondisi lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, sehingga kemampuan merangkum informasi dengan segera sudah merupakan suatu keuntungan kompetitif. Implementasi sistem informasi yang terintegrasi bisa dilakukan dengan cara mengadaptasi sistem yang sudah jadi, atau menyusunnya sendiri. Permasalahan pada penerapan sistem terintegrasi yang sudah jadi, karena sistem tersebut biasanya telah memiliki template tersendiri, maka biasanya kita harus dapat menyesuaikan diri dengan proses bisnis yang telah ada. Setiap perubahan pada sistem template yang telah jadi, dapat berdampak besar pada sistem jadi tadi. Itu sebabnya, penerapan sistem semacam ini seringkali menemui kegagalan. Sebaliknya penerapan sistem informasi yang dibuat khusus untuk suatu perusahaan secara bertahap juga memiliki masalah sendiri. Permasalahan yang seringkali timbul adalah terbentuknya pulau-pulau informasi yang tidak saling terintegrasi, karena penerapan teknologi informasi yang bertahap, dilakukan oleh pengembang yang berbeda-beda, serta didasarkan oleh kepentingan pengguna yang beragam. Padahal dapat dipastikan, hampir setiap pengambil keputusan, menghendaki adanya suatu melaksanakan investasi dan implementasi sistem sistem informasi yang terintegrasi. tersebut 2. Risiko-risiko seperti 'pulau informasi', penolakan Masalah lain yang sering timbul pada saat akan sistem oleh pengguna karena operasional yang membuat suatu sistem informasi diantaranya terletak pada dianggap menyulitkan, kurang bermanfaat, atau tingkat kemanfaatan atau Cost Benefit Ratio nya. Sangat tidak berbiaya terlalu mahal dibanding kegunaan, dapat mungkin menerapkan berbagai sistem informasi modern teratasi. berbiaya mahal jika kemanfaatannya tak dapat segera 3. Di sisi lain, suatu Master Plan Teknologi Informasi, dirasakan oleh para pengguna. Setiap pengeluaran biaya dapat merupakan alat kontrol serta parameter merupakan beban bagi harga pokok barang produksi, maka yang efektif guna mengkaji kinerja implementasi jika teknologi informasi yang diharapkan dapat teknologi informasi maupun Departemen meningkatkan efisiensi maupun efektifitas penciptaan teknologi informasi pada suatu perusahaan. produk hingga pemasarannya tidak segera memuaskan keinginan pengguna, dapat dipastikan sistem tersebut akan Tujuan pokok dari master plan TI adalah untuk berhenti di tengah jalan. memberikan panduan yang jelas mengenai pembangunan sistem dan teknologi informasi sehingga dapat memberikan Resiko berikut yang mungkin timbul dalam nilai manfaat bagi organisasi terkait. Hal-hal yang perlu implementasi IT, di antaranya adalah Standar kualitas diperhatikan pada saat menyusun Master Plan Teknologi sistem informasi yang tidak sesuai dengan standar industri Informasi, adalah: yang semestinya. Agar dapat diterima oleh pengguna, sistem informasi harus dapat menyesuaikan terhadap - Sebuah Master plan TI seharusnya merupakan kebutuhan pengguna, hanya saja kebutuhan antara pengejawantahan sebuah business plan, karena itu pengguna satu dengan yang lain, bisa berbeda atau memuat arah Master Plan TI harus sejalan mendukung kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan bagian business plan perusahaan. Oleh sebab itu jika lain dari perusahaan. business plan perusahaan belum dijabarkan dengan jelas, dapat dipastikan master plan TI yang Untuk mengatasi semua halangan dalam penerapan disusun juga tidak memiliki arah yang jelas. Jadi teknologi informasi tadi, maka diperlukan adanya Master perencanaan ini tidak dapat dipisahkan - atau Plan Teknologi Informasi. Kemanfaatan dari suatu Master merupakan sebuah kesatuan - dengan Plan Teknologi Informasi yang baik, antara lain: perencanaan organisasi itu sendiri. 1. Master Plan Teknologi Informasi dapat menjadi - Critical point dari bisnis perusahaan juga dasar pertimbangan bagi perusahaan saat akan TEKNOLOGI INFORMASI
informasi real time tentang kondisi keuangan, profil
pelanggan, efektivitas marketing channel, produktivitas setiap pekerja, produktivitas mesin, tingkat inventori, profitabilitas setiap produk, dan berbagai informasi spesifik lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Dari berbagai kebutuhan informasi bisnis inilah yang kemudian diterjemahkan menjadi kebutuhan sistem dan teknologi seperti apa yang harus diimplementasi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Biasanya, kebutuhan sistem dan TI ini pada saat implementasi diterjemahkan secara teknis menjadi kebutuhan aplikasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Dalam proses ini juga dijabarkan bagaimana merupakan sisi yang harus diperhatikan secara perusahaan akan mengelola berbagai sumber daya yang ada khusus pada saat penyusunan master plan TI mulai dari aspek organisasi, SDM (brainware), ataupun - Sebuah Master plan TI haruslah realistis dan dapat perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) dijalankan; oleh karenanya, perwakilan seluruh yang akan diimplementasi. bagian atau unit kerja harus terwakili. Penyusunan Bagian akhir dari IT master plan adalah manajemen master plan tidak hanya dimonopoli oleh orang- proyek. Pada bagian ini dipetakan proyek TI apa yang orang teknis semata, para pimpinan maupun menjadi skala prioritas perusahaan dibandingkan dengan manajemen merupakan pihak yang sangat proyek yang lain. Manajemen proyek juga mengatur berkepentingan untuk turut terlibat. Bahkan kalender implementasi setiap proyek hingga kurun waktu pimpinan puncak organisasi harus terlibat tertentu, misalnya 3-5 tahun ke depan. Hal ini akan sangat sepenuh hati dalam setiap proses penyusunan berguna bagi perusahaan dalam mengatur sumber daya maupun perubahannya. mulai dari keuangan, SDM, dan berbagai sumber daya lain - Perkembangan teknologi informasi terjadi dengan yang terkait. sangat cepat sehingga sulit untuk membuat perencanaan yang berbasis pada suatu spesifikasi Di beberapa kasus, IT master plan biasanya teknologi tertentu, sehingga tingkat kerincian mengalami revisi sesuai dengan dinamika bisnis dan arsitektur TI yang disusun harus direview kembali kebutuhan perusahaan. Tentu saja, biaya implementasi TI secara berkala. Waktu berlaku suatu master plan yang sering sangat mahal itu, akan lebih mudah dikelola dan biasanya berkisar antara 1 sampai 5 tahun, dan dikontrol risikonya jika perusahaan mempunyai IT master direvisi secara formal minimal setiap satu tahun, plan yang baik. IT Master Plan yang baik berisi: Kesimpulan 1. Maksud dan Tujuan Pada bagian maksud dan tujuan ini, master plan IT Master Plan sangat penting pada saat Teknologi menjelaskan tujuan penyusunannya. Harus dapat informasi atau sistem informasi akan dan atau sedang ditarik benang merah penghubung antara master dibangun. IT Master plan memudahkan dalam pemantauan plan TI dengan rencana strategis perusahaan. sudah sampai mana sistem dibangun atau diimplentasikan. 2. Pendahuluan Untuk contoh dari IT Master Plan diatas bisa dijadikan bahan Bagian pendahuluan yang terdapat pada master dalam pembuatan IT Master Plan yang baik. plan TI, menceritakan kondisi hardware, software, brainware maupun pengguna pada saat ini. *** 3. Halaman tentang kebijakan yang harus dibuat untuk mendukung master plan. 4. Halaman yang memuat strategi implementasi dengan memperhitungkan analisis SWOT. 5. Halaman action yang harus diambil. 6. Halaman paparan hasil yang akan dicapai dari action-action tersebut. 7. Rekomendasi yang diberikan dalam implementasi IT.
Yang patut diingat, karena IT master plan harus
mengacu pada business plan perusahaan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami visi-misi perusahaan, serta target dan tujuan yang akan dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dari situ kita bisa melakukan breakdown secara lebih detail untuk mengetahui informasi bisnis seperti apa yang dibutuhkan. Kebutuhan informasi itu misalnya bisa berupa