Anda di halaman 1dari 2

SAINS DAN TEOLOGI: ILMU DASAR KEHIDUPAN

19 Jan 2019
Student's Column
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan sudah menjadi ciri khas manusia yang bertuhan
memiliki konsep Teologi dalam dirinya. Sebenarnya, apa sih ilmu Teologi itu?
Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan
beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Para
Teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional untuk
mendiskusikan, menafsirkan dan mengajar dalam salah satu bidang dari topik-topik
agama. Teologi memampukan seseorang untuk lebih memahami tradisi keagamaannya
sendiri ataupun tradisi keagamaan lainnya, menolong membuat perbandingan antara
berbagai tradisi, melestarikan, memperbarui suatu tradisi tertentu, menolong
penyebaran suatu tradisi, menerapkan sumber-sumber dari suatu tradisi dalam suatu
situasi atau kebutuhan masa kini, atau untuk berbagai alasan lainnya. Jadi, intinya
Teologi berlaku untuk semua agama karena setiap agama mempunya penafsiran
tersendiri mengenai konsepnya.

Para filsuf yang mempelajari secara benar-benar tentang ilmu Teologi sudah pasti
mengaitkan ilmu Sains di dalamnya, karena ilmu Sains sangat identik dengan ilmu
Ketuhanan, Tuhan mengindikasikan eksistensinya melalui ciptaan-Nya, dengan berbagai
ciptaan-Nya umat diajarkan untuk berfikir lebih matang tentang apa itu dasar
kehidupan, melalui ciptaan-Nya Tuhan memberikan kemegahannya. Sebagai contoh adalah
penciptaan Bumi dan seisinya yang telah dijelaskan di berbagai Kitab Suci menurut
agama masing-masing.

Agama tak luput dari sains, karena dalam Ilmu sains mengenal konsep yang dinamakan
hukum kausalitas, yaitu hukum dimana ada sebab pasti ada akibat, contohnya adalah
polusi di udara diakibatkan oleh kendaraan bermotor, dan menipisnya lapisan ozon
akibat efek rumah kaca dan masih banyak contoh lainnya tentang hukum kausalitas.
Memang tidak dapat dipungkiri kalau ilmu Sains adalah ilmu yang menghubungka
Teologi dengan Agama karena dapat menunmbuhkan keimanan dalam jati diri seseorang.
Semakin orang mendalamai ilmu Teologi semaki dalam juga pengetahuan mereka tentang
duni Ketuhanan dan semakin kokoh pula Keimanan yang dimilikinya.

Contoh sederhana adalah seorang Filsuf seperti Aristoteles, Socrates, dll yang
membagikan pemikiran kepada rakyatnya tentang ilmu Teologi, karena mereka sadar
akan adanya Alam Semesta tidak mungkin ada dengan sendirinya asti ada camput tangan
dari Tuhan Yang Maha Esa. Para cendekiawan cenderung berpikir lebih matang dengan
cara melakukan pengamatan yang mendalam dan berfikir baik-baik tentang adanya Alam
Semesta dan dirinya itu sendiri. Alam Semesta yang terbentang luas dari ufuk ke
ufuk sangatlah membingungkan para kaum cendekiawan, mereka berlomba-lomba untuk
memecahkan misteri tersebut. Beberapa dari mereka menggunakan konsep Teologi dan
beberapa dari mereka tidak menggunakannya. Akan tetapi dengan menggunakan Teologi
lebih mendapatkan hasil yang rasional karena memang meiliki sangkut paut dengan
konsep Ketuhanan.

Konsep Teologi memang berat, banyak orang tidak ingin mendalaminya karena hal ini
bersifat ellusive atau sukar untuk dipahami, membutuhkan jiwa yang bersih dan niat
yang baik dengan menjunjung tinggi diri sendiri maka ilmu Teologi dapat dipelajari,
mungkin lebih tepatnya bukan mempelajari, akan tetapi meresapi. Karena semakin kita
dapat meresapi ilmu Teologi semakin kokoh pula konsep yang kita dongkrak dalam diri
kita. Beberapa filsuf memiliki pendapat yang berbeda , contohnya dalam Ilmu Islam
kita harus mempelajari usuludin dan furrudin yang mana menjadi sokoguru agama
Islam.

Nah, lalu apa kaitan yang lebih konkrit Sains dan ilmu Teologi? Langsung saja saya
paparkan contoh: Dalam ajaran Islam yang mana Al-Qur’an menjadi pedomannya tertulis
didalamnya tentang proses pemciptaan Alam Semesta beserta isinya, tertulis dalam
Firman Allah SWT dalam

ََ‫ت َوال ؤأ َؤرَض َكان ََتا َرتؤققا َفَفتَؤقَنانهَما َوَجَعل ؤَنا ممَن ال ؤَمامء ك يَل َشؤييء َحيي أ ََفَلا ينؤؤممننون‬
‫َول َؤميََرال ي َمذيَن ك ََفنرواأ َ يَن ال ي َسَماَوا م‬

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya…….. ( Q.S Al-Anbiya[21] :30 )

Penjelasan:

Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun
lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya
adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang
menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara
inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon,
oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.

Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman tentang penciptaan Alam Semesta, yang baru-
baru ini para ilmuan bahkan yang non Islam mengklaim bahwa kejadian tersebut bukan
hipotesa belaka, melainkan sebuah kebenaran. Bahkan ada ayat-ayat lain yang
membahasan tentang penciptaan Alam Semesta, bagi para pemeluk Islam mereka yang
memiliki Iman yang tinggi pasti akan mengimaninya secara Teologis maupun Sains.
Segala fakta Sains yang tidak sesuai dengan firman Allah SWT tidak dapat dikatakan
benar, karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup seluruh umat Muslim, Al-Qur’an juga
sering disebut dengan Kitab petunjuk, petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan
mau berfikir tentang konsep Teologi

J adi kesimpulan dari artikel ini adalah janganlah jauhi Ilmu atau Konsep Teologi,
karena semakin kuat konsep Teeologi anda maka akan merasa semakin kecilnya diri
anda, dan keindahan dunia ini tidak serta merta karena kebetulan, justru ada tangan
tuhan dibaliknya.

Anda mungkin juga menyukai