Anda di halaman 1dari 6

TUGAS STATISTIKA

“ Latihan Pengolahan Data dengan SPSS “

Disusun untuk memenuhi tugas Statistika

Dosen Pembimbing : Muhammad Hasib Ardani, S.Kp.M,Kes

Disusun Oleh :

Karina Izafira Nibras

( 22020116140052 )

A.16.1

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2018
A. Analisa Univariat
1. Jenis kelamin
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
Variabel Frekuensi presentase
Jenis kelamin :
- Perempuan 10 40%
- Laki-laki 15 60%
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar responden lansia adalah berjenis kelamin
laki-laki sebesar 15 orang (60%)

2. Berat badan
Tabel 4.2
Deskripsi berat badan lansia
variabel n mean median sd Min-max Sephiro
95% wilk
Berat 25 73,08 75 7,516 69,98-76,18 0,114
badan
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa rata” berat badan lansia adalah 73,08
dengan standar deviasi 7,516. Pada uji normalitas serta diperoleh p value 0,114,
jadi Ho diterima jadi data berdistribusi normal.

3. Tekanan darah

Tabel 4.3

Deskripsi tekanan darah lansia


variabel n mean median sd Min-max Sephiro
95% wilk
Tekanan 25 141,68 140 13,515 136,10- 0,305
darah 147,26
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa rata” tekanan darah lansia sebelum terapi
pada lansia adalah 141,68 dengan standar deviasi 13,515. Pada uji normalitas serta
diperoleh p value 0,305 , jadi Ho diterima jadi data berdistribusi normal.
4. Usia
Tabel 4.4
Deskripsi usia lansia
variabel n mean median Sd Min-max Sephiro
95% wilk
Usia 25 67,92 68,00 7,494 56-79 0,082
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa rata” Usia pada lansia adalah 67,92 dengan
standar deviasi 7,494. Pada uji normalitas serta diperoleh p value 0,082 , jadi Ho
diterima jadi data berdistribusi normal.
5. Konsumsi lemak
Tabel 4.5
Deskripsi konsumsi lemak pada lansia
variabel N mean median sd Min-max Sephiro
95% wilk
Konsumsi 25 82,52 80 9,828 65-105 0,318
lemak
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa rata” tekanan darah lansia sebelum terapi
pada lansia adalah 82,52 dengan standar deviasi 9,828. Pada uji normalitas serta
diperoleh p value 0,318 , jadi Ho diterima jadi data berdistribusi normal.
B. Analisa bivariat
1. Perbedaan tekanan darah antara perempuan dengan laki-laki
Tabel 4.6
Hasil uji perbedaan tekanan darah sebelum terapi berdasarkan jenis kelamin
variabel N Mean sd t P value
Tekanan darah
- Perempuan 10 136,00 6,146 2,092 0,05
- Laki-laki 15 145,47 15,824
Berdasrkan data diatas diketahui t 2,092 p value 0,05, jadi Ho gagal ditolak, Jadi tidak
ada perbedaan tek darah antara laki-laki dan perempuan

2. Mengetahui hubungan tekanan darah dengan berat badan


Tabel 4.7
Hasil Uji Korelasi antara berat badan dengan tekanan darah lansia
variabel N r p
Berat badan *tekanan 25 0,720 0,000
darah
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai r 0,720 dan nilai p value 0,000 jadi Ho
ditolak, maka ada hubungan kuat antara berat badan dengan tekanan darah lansia.
3. Mengetahui hubungan antara usia dengan tekanan darah
Tabel 4.8
Hasil Uji Korelasi antara usia dengan tekanan darah lansia
variabel N r P
Usia *tekanan darah 25 0,959 0,000
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai r 0,959 dan nilai p value 0,000 jadi Ho
ditolak, maka ada hubungan kuat antara usia dengan tekanan darah lansia.
4. Mengetahui hubungan antara konsumsi lemak dengan tekanan darah
Tabel 4.9
Hasil uji Korelasi antara konsumsi lemak dengan tekanan darah lansia
variabel N r P
Konsumsi 25 0,950 0,000
lemak*tekanan darah
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai r 0,950 dan nilai p value 0,000 jadi Ho
ditolak,
maka ada hubungan kuat antara Konsumsi lemak dengan tekanan darah lansia
5. Mengetahui pengaruh terapi terhadap tek darah pada lansia
Tabel 4.10
Hasil uji pengaruh terapi terhadap tekanan darah pada lansia

variabel n Mean sd t P value


Tekanan darah
- Perempuan 10 141,68 13,515 8,253 0,01
- Laki-laki 15 125,60 9,819
Berdasarkan hasil uji diketahui t 8,525 dan p value 0,001 jadi Ho ditolak , maka ada
pengaruh terapi terhadap tekanan darah.

C. Latihan chi square


1. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengn tekanan darah
Tabel 1
Tabulasi silang antara jenis kelamin dan tekanan darah sebelum terapi apada lanso
Hipertensi Jumlah X2 P value
Sedang Berat
Jenis Kelamin Frek (%) Frek (%)
Perempuan 9 (90 %) 1 (10 %) 10 (100 %) 4,340 0,037
Laki -laki 6 (40 %) 9 (60 %) 15 (100 %)
Jumlah 15 (60 %) 10 (40 %) 25 (100 %)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar perempuan yaitu 9 (90 %)
mengalami hipertensi sedang dan sebagian besar laki-laki mengalami hipertensi berat yaitu 9
(60 %). Pada uji ini diketahui nilai X2 adalah 4,340 dan p value 0,037 maka Ho ditolak
sehingga ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah.

2. Mengetahui hubungan berat badan dengan tekanan darah


Table 2
Tabulasi silang antara berat badan dan tekanan darah sebelum terapi apada lanso
Hipertensi Jumlah X2 P value
Sedang Berat
Berat badan Frek (%) Frek (%)
10 (83.3%) 2 (16,7 %) 12 (100 %) 3,532 0,060
5 (38.5%) 8 (61,5 %) 13 (100 %)
Jumlah 15 (60 %) 10 (40 %) 25 (100 %)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar lansia yang memiliki berat badan
ringan 10 (83,3 %) mengalami hipertensi sedang dan sebagian besar lansia yang memiliki
berat badan berat yaitu 8 (61,5 %). Pada uji ini diketahui nilai X2 adalah 3,532 dan p value
0,060 maka Ho gagal ditolak sehingga tidak ada hubungan antara berat badan dengan tekanan
darah.

4. Mengetahui hubungan usia dengan tekanan darah


Table 3
Tabulasi silang antara berat badan dan tekanan darah sebelum terapi apada lanso
Hipertensi Jumlah X2 P value
Sedang Berat
Usia Frek (%) Frek (%)
13 (100 %) 0 (0,0 %) 13 (100 %) 14,750 0,000
2 (16,7 %) 10 (83,3 %) 12 (100 %)
Jumlah 15 (60 %) 10 (40 %) 25 (100 %)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar lansia yang berusia
rendah dari rata – rata yaitu 13 (100 %) mengalami hipertensi sedang dan
sebagian besar lansia yang berusia lebih tinggi dari rata – rata mengalami
hipertensi berat yaitu 10 (83,3 %). Pada uji ini diketahui nilai X2 adalah 14,750
dan p value 0,000 maka Ho ditolak sehingga ada hubungan antara usia dengan
tekanan darah.

5. Mengetahui hubungan konsumsi dengan tekanan darah


Table 4
Tabulasi silang antara konsumsi lemak dan tekanan darah sebelum terapi apada
lanso
Hipertensi Jumlah X2 P value
Sedang Berat
Konsumsi Lemak Frek (%) Frek (%)
14 (100 %) 0 (0,0 %) 14 (100 %) 17,593 0,000
1 (9,1 %) 10 (90,9 %) 11 (100 %)
Jumlah 15 (60 %) 10 (40 %) 25 (100 %)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar lansia yang
mengkonsumsi lemak rendah yaitu 14 (100 %) mengalami hipertensi sedang dan
sebagian besar lansia yang mengkonsumsi lemak tinggi mengalami hipertensi
berat yaitu 10 (90,9 %). Pada uji ini diketahui nilai X2 adalah 17,593 dan p value
0,000 maka Ho ditolak sehingga ada hubungan antara konsumsi lemak dengan
tekanan darah

Anda mungkin juga menyukai