Pendahuluan
Penggunaan jasa perhotelan ataupun bangunan hotel menjadi salah satu potensi
penerimaan pajak bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Baik di sektor Pajak
Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, ataupun Pajak Pertambahan Nilai. Pada makalah ini
akan dibahas tentang jasa perhotelan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai(PPN) maupun
yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai(PPN) atau biasa disebut dikecualikan dari PPN.
Akan dibahas juga mengenai masalah-masalah yang biasa muncul dalam menentukan
objek pajak yang bisa dikenai PPN ataupun dikecualikan. Penjelasan mengenai Pajak Hotel,
yang termasuk Pajak Daerah, juga akan dibahas dalam makalah ini. Karena sering kali terjadi
kekeliruan terhadap Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dengan Pajak yang
dipungut oleh Pemerintah Daerah.
Kiranya dengan ditulisnya makalah ini dapat memberikan pemahaman yang baik kepada
pembaca tentang Jasa Perhotelan yang dikenai PPN maupun yang dikecualikan dari PPN.
Pembaca dapat memahami perbedaan antara pengenaan PPN untuk Jasa Perhotelan dan
Pajak Hotel. Dan diharapkan juga pembaca dapat memahami tentang permasalahan atau
kekeliruan yang mungkin timbul mengenai pengenaan PPN sehingga dapat mengatasi atau
menyelesaikan permasalahan tersebut.
II.