Anda di halaman 1dari 15

Kesimpulan Hasil Diskusi FGD Strategi Manajemen Risiko Banjir

27 – 28 Februari 2023

CRITICAL ISSUES DAN


STAKEHOLDER ROLE-SHARING
DALAM MANAJEMEN RISIKO BANJIR

Tim IME FMSRB


FGD Strategi Manajemen Risiko Banjir
Selasa, 28 Maret 2023
Isu dalam Manajemen Risiko Banjir

Implementasi Tata Pengelolaan DAS


Okupansi Erosi Daerah
Ruang yang Tidak yang Belum
Sempadan Sungai Sungai
Sesuai Aturan Terintegrasi

Kenaikan Muka Air Penegakan


Land Subsidience/ Partisipasi
Laut akibat Kelembagaan dan
Penurunan Tanah Masyarakat
Perubahan Iklim Regulasi
Proses LARAP (Land Kebutuhan Keterbatasan
Acquistion and Permasalahan
Resettlement and Pemetaan Risiko Operasional dan
Sampah
Action Plan) Bencana Pemeliharaan

Kualitas dan
Manajemen Data
Implementasi Tata Ruang yang Tidak Sesuai Aturan
❖ Pengaturan RTRW dan RDTR sesuai dengan peta
AKSI risiko/rawan bencana dan memperhatikan desain
teknis pengendalian banjir
❖ Penegakan pengawasan dan pengendalian tata ruang
❖ Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
❖ Penataan kawasan kumuh
❖ Penguatan kapasitas SDM daerah
❖ Edukasi RTRW
Sumber: Kompas.com

❖ Kementerian ❖ Kementerian
AKTOR ATR/BPN Pertanian KENDALA
❖ Kementerian ❖ Kementerian
PUPR Dalam Negeri ❖ Kebutuhan pembebasan
❖ Kementerian ❖ BNPB lahan yang besar
Lingkungan ❖ BIG ❖ Kebutuhan sumber daya
Hidup dan ❖ Pemerintah finansial dan manusia dari
Kehutanan Daerah berbagai pihak
Pengelolaan DAS yang Belum Terintegrasi

AKSI
❖ Pembuatan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (RPDAST)
❖ Peningkatan pengendalian dan pengawasan kawasan
❖ Penataan kawasan kumuh
❖ Penguatan kapasitas SDM daerah

AKTOR ❖ Kementerian ❖ Masyarakat KENDALA


Lingkungan ❖ Swasta ❖ Keterbatasan sumber daya
Hidup dan ❖ Lembaga manusia & peralatan
Kehutanan independent ❖ Kebutuhan investasi dalam
❖ Kementerian baru pengelolaan DAS
PUPR ❖ Kebutuhan SDM untuk
❖ Pemerintah regulasi & kelembagaan
Daerah
Okupansi Sempadan Sungai

AKSI ❖ Peningkatan rehabilitasi kawasan


❖ Pengurangan dan pengendalian sampah
❖ Mempermudah investasi swasta dalam pengelolaan
sempadan sungai

Sumber: sindonews.com

AKTOR KENDALA
❖ Kementerian ATR/BPN
❖ Kementerian PUPR ❖ Keterbatasan anggaran
❖ Pemerintah Daerah ❖ Kebutuhan lahan relokasi
❖ Masyarakat dari dataran banjir
Erosi Daerah Sungai

AKSI ❖ Pemulihan lahan


❖ Pembangunan cekdam untuk mengurangi
sedimentasi
❖ Pengaturan pola pembangunan perumahan
❖ Penegakan tata laksana pembangunan
❖ Pelaksanaan normalisasi, pengerukan, pemasangan
tanggul, naturalisasi dan konservasi sempadan
Sumber: Kompas.com

AKTOR KENDALA
❖ Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan ❖ Intervensi terhadap revisi
❖ Balai Sungai kebijakan RTRW
❖ Pemerintah Daerah ❖ Penegakan hukum yang
masih lemah
Land Subsidience/Penurunan Tanah
❖ Pembatasan dan pengendalian pemanfaatan air tanah
AKSI ❖ Pemenuhan suplai air bersih dan penyediaan sistem
jaringan air minum perpipaan sebagai pengganti air
tanah
❖ Perlindungan pantai dan penurunan tanah berbasis
monitoring secara berkala
❖ Penetapan dan implementasi rencana induk sistem
drainase yang memperhatikan penurunan tanah
Sumber: Media Indonesia

❖ Kementerian Kehutanan
AKTOR PPN/Bappenas ❖ PDAM KENDALA
❖ Kementerian ❖ Swasta
ESDM ❖ Pemerintah Dibutuhkan regulasi detail
❖ Kementerian Daerah terkait pengendalian
PUPR ❖ Akademisi penurunan tanah
❖ Kementerian
Lingkungan
Hidup dan
Kenaikan Muka Air Laut akibat Perubahan Iklim

AKSI
❖ Penyediaan sistem peringatan dini
❖ Tindakan pengurangan climate change
❖ Penerapan green and blue economy

Sumber: Media Indonesia

❖ Kementerian ❖ Kementerian
AKTOR PPN/Bappenas Lingkungan KENDALA
❖ Kementerian Hidup dan
ESDM Kehutanan
❖ Kementerian ❖ BMKG Belum terdapat kelembagaan
Perindustrian ❖ BRIN khusus untuk climate change
❖ Kementerian
Kelautan dan
Perikanan
Penegakan Kelembagaan dan Regulasi
❖ Penguatan dan sinkronisasi
AKSI kelembagaan eksisting
❖ Sinkronisasi regulasi terkait
bencana di bawah UU dan PP
❖ Penetapan SOP
kelembagaan dan capacity
building untuk peningkatan
SDM yang berkelanjutan

AKTOR ❖ Kementerian PUPR


❖ Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
❖ Kementerian Dalam Negeri
❖ BNPB
❖ BMKG
❖ Pemerintah Daerah
Sumber: Kompas.com
Partisipasi Masyarakat
❖ Pembentukan/revitalisasi kelompok
AKSI masyarakat konservasi dan siaga bencana
❖ Implementasi sistem edukasi masyarakat
untuk peningkatan kesadaran dan inisiatif
dalam penanganan bencana
❖ Penyiapan sistem dukungan anggaran
untuk kelompok masyarakat dari
multisumber termasuk CSR (sebagai
stimulan)

AKTOR ❖ Kementerian
Pendidikan,
Pembangunan
Daerah
Kebudayaan, Riset, Tertinggal, dan
dan Teknologi Transmigrasi
Sumber: TIMES Indonesia
❖ Kementerian ❖ Kementerian
Komunikasi dan PPN/Bappenas
Informatika ❖ BNPB
❖ Kementerian Desa, ❖ Pemerintah Daerah
Proses LARAP (Land Acquistion and Resettlement and Action Plan)
❖ Implementasi relokasi
AKSI yang memperhatikan mata
pencaharian masyarakat
terdampak
❖ Pembuatan regulasi yang
mengatur porsi LARAP
antara pemerintah pusat
dan daerah

❖ Kementerian
AKTOR PPN/Bappenas
❖ Kementerian ATR/BPN
❖ Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
❖ Kementerian
Ketenagakerjaan
Republik Indonesia
❖ Kementerian Keuangan
Sumber: Media Indonesia
❖ Pemerintah Daerah
Kebutuhan Pemetaan Risiko Bencana
❖ Penyusunan peta risiko bencana
AKSI (khususnya banjir, tanah longsor,
& kekeringan) hingga level desa
dengan memperhatikan land
subsidence & likuifaksi
❖ Penetapan kawasan risiko tinggi
bencana sebagai kawasan
konservasi

AKTOR ❖ Kementerian PPN/Bappenas


❖ Kementerian ATR/BPN
❖ Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
❖ Kementerian ESDM
Sumber: CS-01 FMSRB
❖ BNPB
❖ BIG
❖ Pemerintah Daerah
Permasalahan Sampah

AKSI

❖ Membentuk kelembagaan pengelolaan


sampah
❖ Membentuk Desa Tangguh Bencana
dan Kelompok Masyarakat Siaga
Bencana
❖ Memanfaatkan tokoh agama yang
dominan sebagai pemberi contoh
❖ Penerapan gotong royong masyarakat
❖ Pelatihan masyarakat
Keterbatasan Operasional dan Pemeliharaan

Sumber: Kabupaten Blora


AKSI
❖ Pemanfaatan dana CSR dalam
kegiatan operasi dan pemeliharaan

KENDALA
❖ Keterbatasan anggaran operasi &
pemeliharaan infrastruktur
Kualitas dan Manajemen Data

AKSI

❖ Penyusunan strategi penguatan


pencatatan data terkait pengelolaan
risiko banjir
❖ Pembahasan mengenai integrasi
platform data
❖ Analisis lebih lanjut mengenai
kebutuhan pengintegrasian dengan
Data Regsosek, SEPAKAT dan SIH3
Sumber: Satu Data Bencana BNPB yang telah ada

Anda mungkin juga menyukai