Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN NEGARA DAN WARGANEGARA

Secara Skematis
A. Pengertian Warga Negara
• Warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu organisasi perkumpulan.
• Secara sederhana warga negara diartikan sebagai anggota dari suatu negara.
• Istilah warga negara merupakan terjemahan kata citizen (Inggris). Kata citizen
secara estimologis berasal dari masa Romawi yang pada waktu itu berbahasa
latin, yaitu kata “civis” atau “civitas” yang berarti anggota atau warga dari city-
state. Selanjutnya kata ini dalam bahasa Perancis diistilahkan “citoyen” yang
bermakna warga dalam “cite”(kota) yang memiliki hak-hak terbatas. Citoyen
atau citizen dengan demikian bermakna warga atau penghuni kota. Citizen adalah
warga dari suatu komunitas yang dilekati dengan sejumlah keistimewaan,
memiliki kedudukan yang sederajat, memiliki loyalitas, berpartisipasi, dan
• Dasar dalam menentukan Kewarganegaraan
mendapat perlindungan dari komunitasnya.
1) Asas dalam Kewarganegaraan (UU No.12 Tahun 2006 Tentang
• Oleh karena itu, pada dasarnya istilah citizen lebih tepat sebagai warga, tidak
Kewarganegaraan RI)
hanya warga sebuah negara, tetapi lebih luas pada komunitas lain disamping
a. Asas Ius Sanguinis (keturunan), yaitu menetapkan kewarganegaraan seseorang
negara. Meskipun demikian, dalam perkembangan sekarang dimana negara
menurut pertalian atau keturunan dari orang yang bersangkutan.
merupakan komunitas politik yang dianggap paling absah maka citizen merujuk
b. Asas Ius Soli (Tempat kelahiran), yaitu menetapkan kewarganegaraan
pada warga dari sebuah negara atau disingkat warga negara. Istilah warga negara
seseorang menurut daerah atau negara tempat ia dilahirkan.
(bhs.Indonesia) kiranya telah menjadi konsep yang lazim sebagai terjemahan dari
c. Asas Kewarganegaraan Tunggal, yaitu asas yang menentukan satu
kata citizen.
kewarganegaraan bagi setiap orang.
• Menurut AS Hikam (2005) bahwa warga Negara adalah anggota dari sebuah
d. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas, yaitu asas menentukan
komunitas yang membentuk Negara itu sendiri.
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang di atur
• Menurut Koerniatmanto (2006) Warga Negara adalah sebagai anggota Negara
dalam Undang-Undang ini.
dan mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap
2) Stelsel/Sistem Kewarganegaraan
negaranya. dalam menentukan kewarganegaraan itu dipergunakan 2 stelsel/sistem
• Jadi warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi
kewarganegaraan, disamping asas yang di atas. Stelsel itu adalah :
merupakan anggota resmi dari suatu Negara tertentu, atau dengan kata lain warga
a. Stelsel aktif, yaitu orang harus melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu
negara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan secara aktif untuk menjadi warga negara.
perundang-undangan. b. Stelsel pasif, yaitu orang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara
• Disamping warga negara, perlu dijelaskan pula istilah rakyat dan penduduk. tanpa melakukan sesuatu tindakan hukum tertentu.
Rakyat lebih merupakan konsep politis dan menunjuk pada orang-orang yang  Berhubung dengan kedua stelsel itu maka harus dibedakan:
berada di bawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah  Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan(dalam
rakyat umumnya dilawankan dengan penguasa. Penduduk adalah orang-orang stelsel aktif)
yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu.  Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam
Orang yang berada di suatu wilayah negara dapat dibedakan menjadi penduduk stelsel pasif)
dan non-penduduk. Sedangkan penduduk negara dapat dibedakan menjadi warga
negara dan orang asing atau bukan warga negara.
 Karena perbedaan dasar atau asas yang dipakai dalam menentukan dan tidak dapat dilakukan oleh pihak manapun juga yang pada prinsipnya dapat
kewarganegaraan, maka menimbulkan 3 kemungkinan kewarganegaraan yang dituntut secara paksa olehnya.
dimiliki seseorang, yaitu: • Contoh dari hak : hak mengemukakan pendapat, hak memperoleh pendidikan
1. A-patride, yaitu adanya seseorang penduduk yang sama sekali tidak yang layak, hak beragama, hak untuk hidup, dsb.
mempunyai kewarganegaraan. • Menurut Sudikno Hak dibagi menjadi 2, yaitu:
2. Bi-patride, yaitu adanya seseorang penduduk yang mempunyai 2 a. Hak Absolut, yaitu hubungan hukum antara subjek hukum dengan objek
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap atau dwi- hukum yang menimbulkan kewajiban pada setiap orang lain untuk menghormati
kewarganegaraan) hubungan hukum itu (hak milik, hak guna bangunan, dsb).
3. Multipatride, yaitu seseorang yang memiliki kewarganegaraan lebih b. Hak relatif, yaitu hubungan subjek hukum dengan subjek hukum tertentu lain
dari dua. dengan perantaraan benda yang menimbulkan kewajiban pada subjek hukum lain
 Adanya ketentuan-ketentuan yang tegas mengenai kewarganegaraan sangat tersebut (kreditur dan debitur tertentu)
penting bagi setiap negara, karena hal itu dapat mencegah adanya penduduk yang • Menurut Soerjono Soekanto Hak,yaitu:
a-patride dan yang bi-patride. Ketentuan-ketentuan itu penting pula untuk a. Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian.(hak
membedakan hak dan kewajiban bagi warga negara dan bukan warga negara. menagih atau hak melunasi prestasi)
 Kedudukan Warga Negara dalam Negara adalah sebagai pendukung negara dan b. Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :
memiliki arti penting bagi negara. Sebagai anggota dari negara maka warga 1. Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak, pada
negara memiliki hubungan atau ikatan dengan negara. warga hak asasi.
 Hubungan antara warga Negara terwujud dalam identitas, partisipasi, dan aneka 2. Hak Kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan
bentuk hak dan kewajiban antara keduanya. dan kebebasan.
 Warga Negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara dan begitu juga 3. Hak Kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak.
sebaliknya. 4. Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.
 Dengan diistilahkan sebagai warga Negara maka ia memiliki hubungan timbal  Kewajiban
balik yang sederajat dengan negaranya (hubungan resiprokalitas) • Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan/dilaksanakan oleh
 Hubungan dan kedudukan warga negara ini bersifat khusus sebab hanya mereka masing-masing individu sehingga bisa mendapatkan haknya secara layak. Suatu
yang menjadi warga negaralah yang memiliki hubungan timbal balik dengan kewajiban dapat dikatakan sebagai hutang yang harus dilunasi untuk memperoleh
negaranya. Orang-orang yang tinggal di wilayah negara, tetapi bukan warga apa yang harus seseorang miliki.
negara dari negara itu tidak memiliki hubungan timbal balik dengan negara • Menurut Prof.Dr.Notonagoro Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu
tersebut. yang semestinya dibiarkan atau diberikan semata-mata oleh pihak tertentu tidak
 Pengertian hak dan kewajiban dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
 Hak oleh yang berkepentingan
• Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan(mutlak) oleh setiap • Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
manusia sejak ia diciptakan. jawab. Contoh dari kewajiban : mentaati peraturan lalu lintas, melaksanakan tata
• Dalam kamus Bahasa Indonesia, Hak adalah sesuatu hal yang benar, milik, tertib di sekolah, membayar biaya pendidikan sesuai ketentuan, dsb.
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu ( karena telah • Pengertian kewajiban lainnya adalah:
ditentukan oleh aturan, Undang-Undang, dsb), kekuasaan yang benar atau a. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berapsangan/benturan
sesuatu/menuntut sesuatu, derajat atau martabat. dengan hak yang melibatkan hak dipihak lain.
• Hak menurut Prof.Dr.Notonagoro adalah kuasa untuk menerima atau melakukan b. Kewajiban publik, dalam hukum publik ialah wajib mematuhi hak publik dan
suatu yang semestinya diterima atau dilakukan semata-mata oleh pihak tertentu kewajiban perdata yang timbul dari perjanjian berkolerasi dengan hak perdata.
c. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban Sedangkan, kewajiban negara adalah melakukan suatu kewajiban atau perintah
negatif, tidak melakukan sesuatu. sesuai dengan hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD 1945.
d. kewajiban universal atau umum ditujukan ke semua warga negara atau umum, • Jika hak dan kewajiban telah terpenuhi dan dilaksanakan dengan baik, maka akan
ditujukan kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang terciptanya kehidupan yang harmonis, nyaman, tentram dan sejahtera. Apabila
hukum tertentu (perjanjian) hak dan kewajiban tidak seimbang dalam pelaksanaannya akan menimbulkan
e. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan, melawan hukum, misal perselisihan dan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.
kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat • Hak dan kewajiban Negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan
memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan hukum misal membayar kewajiban dan hak warga negara terhadap negara. Berikut ini beberapa ketentuan
kerugian dalam hukum perdata. tersebut :
• Menurut Cholisin (2000) wujud hubungan antara warga negara dengan negara a. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan.
pada umumnya berupa peran, hak, dan kewajiban. Peran pada dasarnya adalah b. Hak negara untuk dibela.
tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki dalam hal ini Hak negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat.
sebagai warga negara. Istilah peran dapat dipersamakan dengan partisipasi warga d. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil.
negara, sebagai salah satu atribut kewarganegaraan. Secara teoritis, status warga e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara.
negara meliputi status pasif, aktif, negatif, dan positif. Peran warga negara juga f. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk
meliputi peran yang pasif, aktif, negatif, dan positif. rakyat.
• Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang- g. Kewajiban negara memberi jaminan sosial.
undangan yang berlaku atau kebijakan politik yang ada. h. Kewajiban negara memberi kebebasan beragama dan beribadah.
• Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat(berpartisipasi) serta • Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang tertuang
ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi dalam UUD 1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut antara lain
keputusan publik. bidang politik dan pemerintahan, bidang sosial, bidang keagamaan, bidang
• Peran positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari pendidikan, bidang ekonomi, dan bidang pertahanan.
negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.  Hak dan kewajiban warga Negara menurut UUD 1945
• Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan • Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai Pasal 34
negara dalam persoalan pribadi warga. UUD 1945.
• Di Indonesia, bentuk hubungan antara warga negara dengan negara secara legal  Hak warga negara terhadap negara Indonesia, antara lain :
telah diatur dalam UUD 1945. Hubungan antara warga negara dengan negara a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak tercantum dalam Pasal 27
Indonesia tersebut digambarkan dengan baik dalam pengaturan mengenai hak dan Ayat(2) UUD’45
kewajiban. Baik itu hak dan kewajiban warga negara terhadap negara maupun b. Hak membela negara, tercantum dalam Pasal 27 Ayat (3) UUD’45
hak dan kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan selanjutnya mengenai c. Hak berpendapat, tercantum dalam Pasal 28 UUD’45
hak dan kewajiban warga negara di berbagai bidang terdapat dalam peraturan d. Hak kemerdekaan memeluk agama, tercantum dalam Pasal 29 Ayat (1) dan (2)
perundang-undangan di bawah Undang-Undang Dasar. UUD’45
 Hak dan Kewajiban Negara terhadap Warga Negara e. Hak ikut serta dalam pertahanan negara, tercantum dalam Pasal 30 Ayat (1)
• Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang sulit UUD’45
dipisahkan. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, kita perlu f. Hak untuk mendapatkan pendidikan, tercantum dalam Pasal 31 Ayat (1) dan (2)
tahu posisi kita masing-masing. Hak warga negara adalah hak yang seharusnya UUD’45
dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. g. Hak uutuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia,
tercantum dalam Pasal 32 UUD’45
h. Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial, tercantum dalam
Pasal 33 Ayat (1),(2),(3),(4), dan (5) UUD’45
i. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial, tercantum dalam Pasal 34 UUD’45
 Kewajiban warga negara terhadap negara Indonesia, antara lain:
• Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan, tercantum dalam Pasal 28 J Ayat
(2) UUD’45
• Kewajiban membela negara, tercantum dalam Pasal 27 Ayat (3) UUD’45
• Kewajiban dalam upaya pertahanan negara, Pasal 30 Ayat (1) UUD’45
 Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam
hubungannya dengan negara tertuang dalam berbagai peraturan perundang-
undangan sebagai penjabaran atas UUD 1945, seperti berikut ini :
a. Hak dan kewajiban warga negara di bidang pendidikan terdapat dalam UU No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. Hak dan kewajiban warga negara di bidang pertahanan terdapat dalam UU No.3
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
c. Hak dan kewajiban warga negara di bidang politik dan pemerintahan terdapat
dalam UU No.31 Tahun 2002 tentang Partai Politik, UU No.23 Tahun 2003
tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
d. Hak dan kewajiban warga negara di bidang keagamaan terdapat dalam UU No.1
PNPS Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan
Agama.
e. Hak dan kewajiban warga negara di bidang budaya terdapat dalam UU No.5
Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
f. Hak dan kewajiban warga negara di bidang ekonomi terdapat dalam UU No.7
Tahun 2014 tentang Perdagangan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai