Anda di halaman 1dari 5

NEGARA HUKUM DAN HAM Kedua, apa yang disebut hukum ( yang telah selesai dalam bentuknya yang

um ( yang telah selesai dalam bentuknya yang positif itu,


A. Pengertian Negara Hukum disebut ius constitutum) harus merupakan hasil proses kesepakatan golongan-golongan
• Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtstaat atau Rule of law. dalam suatu negeri, langsung ataupun melalui wakil-wakilnya, melalui suatu proses yang
Istilah Rechstaat diberikan oleh ahli-ahli hukum Eropa Kontinental (sistem disebut ‘proses legislasi’
hukum Civil law yang berkembang di Eropa), sedang istilah Rule of law Ketiga, hukum yang telah diwujudkan dalam bentuk Undang-Undang. Berikut Undang-
diberikan oleh ahli hukum Anglo-saxon (sistem hukum Common law yang Undang yang paling dasar yang disebut Undang-Undang Dasar dan bersifat kontraktual
berkembang di Inggris). Rechtstaat atau Rule of law itu sendiri dapat dikatakan itu akan mengikat seluruh warga bangsa secara mutlah, mengalahkan aturan-aturan
sebagai bentuk perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. normatif macam apapun, yang lokal ataupun yang sektarian (berkaitan dengan anggota
• Menurut Miriam Budiardjo (2008) Negara yang menganut gagasan ini suatu kelompok), namun yang belum disepakatkan melalui proses legislatif agar
dinamakan Constitutional State atau Rechstaat. Oleh karena itu, konstitusi dan diberlakukan sebagai bagian dari hukum nasional.
negara (hukum) merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan. • Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi
• Secara sederhana yang dimaksud dengan negara hukum adalah negara yang (supreme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Menurut Achmad Ali (2002)
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Di Supremasi hukum harus tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum, yaitu
negara yang berdasar atas hukum maka negara termasuk di dalamnya keadilan, kemanfaatan, dan kepastian atau tiga tujuan hukum menurut
pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apapun Mahfud MD (2013) yakni, keadilan, kepastian, dan kemanfaatan.
harus dilandasi oleh hukum dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Pelaksanaan hukum negara harus memperhatikan tiga hal tersebut.
• Menurut Mustafa Kamal Pasha (2003) dalam negara hukum, kekuasaan • Ciri-ciri negara hukum antara lain adanya supremasi hukum, jaminan hak asasi
menjalankan pemerintahan berdasarkan atas kedaulatan hukum (supremasi manusia, dan legalitas hukum. Di negara hukum, peraturan perundang-
hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum. undangan yang berpuncak pada Undang-Undang Dasar (Konstitusi)
• Lebih lanjut Soetandyo Wignjosoebroto (2010) menyatakan bahwa konsep merupakan satu kesatuan sistem hukum sebagai landasan bagi setiap
rechtstaat atau negara hukum adalah konsep yang berparadigma bahwa negara penyelenggaraan kekuasaan.
dan alat kekuasaannya (yang disebut pemerintah) tak dibenarkan bertindak • Negara Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tertuang dalam Pasal 1 Ayat 3
atas dasar kekuasaannya belaka, melainkan harus ditumpukan pada dasar UUD 1945 yang berbunyi “Negara Indonesia adalah negara hukum”.
kebenaran hukum yang telah dipositifkan ialah Undang-Undang, yang pada Ketentuan itu bermula dari isi bagian Penjelasan UUD 1945 yang menyatakan
gilirannya berdiri tegak di atas kebenaran hukum Undang-Undang yang paling negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtstaat), tidak berdasar atas
dasar, ialah Undang-Undang Dasar. kekuasaan (machtstaat), dan pemerintah berdasarkan konstitusi (hukum dasar)
• Dari hal tersebut, lahir sekurang-kurang nya 3 (tiga) karakter konsep rechtstaat bukan absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, diantaranya: • Sebagai konsekuensi dari Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945, ada 3 (tiga) prinsip dasar
Pertama, bahwa apa yang disebut ‘hukum’ itu harus dibentuk dalam wujudnya yang yang wajib dijunjung oleh setiap negara yang menganut paham negara hukum,
positif, ialah tertulis guna merumuskan adanya hubungan sebab akibat antara suatu yaitu supremasi hukum; kesetaraan di hadapan hukum; dan penegakan hukum
perbuatan hukum atau peristiwa hukum tertentu dengan akibat hukumnya. dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan hukum (MPR RI, 2012)
• Perwujudan hukum tersebut terdapat dalam UUD 1945, serta peraturan kekuasaan lain sehingga dapat ditegakkannya kebenaran dan
perundang-undangan di bawahnya. Negara hukum Indonesia menganut konsep keadilan), c. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuk (segala
negara hukum materiil atau negara kesejahteraan (Welfare State). tindakan pemerintahatau warga negara dibenarkan oleh hukum dan
• Negara hukum berkaitan dengan hak asasi manusia. Sebab salah satu ciri dari dapat dipertanggungjawabkan secara hukum).
negara hukum adalah adanya jaminan atas hak asasi manusia. Oleh karena itu, B. Pengertian Hak Asasi Manusia
negara hukum bertanggung jawab atas perlindungan dan penegakan hak asasi • Hak asasi manusia (HAM) merupakan dasar yang melekat dan dimiliki setiap
para warganya. manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
• Di negara hukum, hukum tidak hanya sekadar formalitas/prosedur. Jadi, • Yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah:
negara hukum modern (Welfare State) adalah negara yang pemerintahannya a. Hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada
memiliki keleluasaan untuk campur tangan dalam urusan warga dengan dasar esensinya sebagai anugerah Allah SWT ( Musthafa Kemal Pasha),
bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat, negara b. Hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak ia hidup dan melekat
aktif mengupayakan pembangunan kesejahteraan rakyat. dengan potensinya sebagai makhluk wakil Tuhan (Gazali).
• Ciri-ciri negara hukum (dikemukaan/pendapat para ahli), diantaranya; c. Sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan
• AV Dicey, ciri-ciri Rule of Law: a. Supremasi hukum (tidak boleh dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam
ada kesewenang-wenangan,seseorang boleh dihukum jika melanggar masyarakat (Miriam Budiardjo)
hukum), b. Kedudukan yang sama di depan hukum (bagi rakyat • Kesadaran akan HAM didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia
maupun pejabat), c. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang- sebagai makhluk Tuhan memiliki derajat dan martabat yang sama. Artinya
undang atau keputusan pengadilan. setiap manusia memiliki hak dasar yang disebut hak asasi manusia. Jadi,
• International Commission of Jurits, ciri-ciri Rule of Law adalah: a. kesadaran akan adanya hak asasi manusia tumbuh dari pengakuan manusia
Perlindungan konstitusional (konstitusi menjamin hak-hak individu sendiri bahwa mereka adalah sama dan sederajat.
dan melindungi hak-hak yang dijamin tersebut), b. Badan • Selama manusia belum mengakui adanya persamaan harkat dan martabat
kehakiman/peradilan yang bebas dan tidak memihak, c. Kebebasan manusia maka hak HAM belum bisa ditegakkan. Hak dasar
menyatakan pendapat, d. Pemilihan umum yang bebas, e. Kebebasan seseorang/kelompok tidak diakui dan dihargai selama mereka dianggap tidak
berorganisasi dan beroposisi, f. Menjamin pendidikan. memiliki harkat dan derajat yang sama sebagai manusia. Bila HAM belum
• Mustafa amal Pasha, ciri-ciri negara hukum: a. Pengakuan dan dapat ditegakkan maka akan terus terjadi pelanggaran dan penindasan atas
perlindungan terhadap hak asasi manusia (suatu negara hukum HAM (baik oleh masyarakat, bangsa, dan pemerintah suatu negara).
menjamin perlindungan HAM berdasarkan ketentuan hukum, • Saat ini masih banyak manusia atau bangsa yang menindas manusia dan
jaminan dituangkan dalam konstitusi negara, jadi Undang-undang bangsa lain. HAM wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
Dasar Negara berisi ketentuan-ketentuan tentang HAM), b. Peradilan negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihak (tidak perlindungan harkat dan martabat manusia.
dipengaruhi kekuasaan lain terutama kekuasaan eksekutif dan • Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
berwenang sebagai lembaga yang yang mandiri terbebas dari keberadaaan manusia sebagai makhuk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh b. Kebebasan berbicara dan berpendapat (freedom of speech and
negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan, serta thought),
perlindungan harkat dan martabat manusia. c. Kebebasan dari rasa takut (freedom of fear),
 Sejarah Perkembangan HAM d. Kebebasan dari kemelaratan (freedom of want).
Sejarah Pengakuan Hak Asasi Manusia 6. Pengakuan HAM oleh PBB
• Latar Belakang: Pada hakikatnya, muncul pemikiran manusia terhadap harga – Pada tanggal 10 Desember 1948, PBB mensahkan naskah tentang
diri dan martabatnya, akibat dari tindakan sewenang-wenang penguasa, Universal Declaratin of Human Rights. Isi pokok deklarasi tersebut
penjajahan, perbudakan, kezaliman (tirani), dan ketidakadilan. tertuang dalam Pasal 1,yang menyatakan: “Sekalian orang
1. Perkembangan HAM pada Masa Sejarah dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang
a. Perjuangan Nabi Musa dalam membebaskan umat Yahudi dari sama. Mereka dikaruniai akal dan budi, dan hendaknya bergaul satu
perbudakan (Tahun 6000 SM), sama lain dalam persaudaraan.”
b. Hukum Hammurabi di Babylonia yang memberi jaminan keadilan • Deklarasi ini melambangkan komitmen moral dunia internasional pada hak
bagi warga negara (Tahun 2000 SM), asasi manusia. Dengan deklarasi ini setiap negara mulai menunjukkan jaminan
c. Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-322 hak asasi manusia dalam konstitusi/Undang-Undang Dasarnya.
SM), para pelopor pengakuan HAM. Mengajarkan untuk mengkritik • Beberapa contoh hak dasar manusia (HAM) Menurut piagam PBB tentang
d. pemerintah yang tidak berdasarkan keadilan, cita-cita, dan Universal of Human Rights Declaration 1948, meliputi;
kebijaksanaan, a. Hak asasi pribadi (Personal Rights), misal, hak kemerdekaan, hak
e. Nabi Muhammad SAW yang memperjuangkan pembebasan bayi menyatakan pendapat, hak memeluk agama,
wanita dan wanita dari penindasan bangsa Quraisy (Tahun 570-632 b. Hak asasi politik (Political Rights), yaitu hak untuk diakui sebagai
Masehi). warga negara. Misal, hak memilih dan dipilih, hak berserikat, hak
2. Perkembangan HAM di Inggris berkumpul,
a. Piagam Magna Charta (Piagam Agung) Tahun 1215, c. Hak asasi ekonomi (Property Rights), misal, hak memiliki sesuatu,
b. Piagam Petition of Rights Tahun 1628, hak mengadakan perjanjian, hak bekerja, hak mendapat kehidupan
c. “Habeas Corpus Act” Tahun 1679, layak,
d. “Bill of Rights”. d. Hak asasi sosial dan kebudayaan (Social and Cultural Rights), misal,
3. Perkembangan HAM di Amerika Serikat (Tahun 1776) mendapatkan pendidikan, hak mendapat santunan, hak pensiun, hak
4. Perkembangan HAM di Prancis (Tahun 1789-1791) mengembangkan kebudayaan, hak berekspresi,
5. Atlantic Charter (Tahun 1941) e. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam hukum dan
• Muncul pada saat terjadi PD II, dipelopori oleh F.D. Roosevelt, menyebutkan pemerintahan (Rights of Legal Equality),
The Four Freedom (empat macam kebebasan) yang dianggap sebagai tiang f. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam tata cara
penjaga HAM yang mendasar, diantaranya: peradilan dan perlindungan (Procedural Rights).
a. Kebebasan untuk beragama (freedom of religion),
• Konvensi-konvensi Internasional tentang HAM adalah wujud nyata kepedulian kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatu
masyarakat internasional akan pengakuan, perlindungan, dan penegakan pemerintahan baik sipil maupun militer), dan negara.
HAM. Terdapat beberapa konvensi yang berhasil diciptakan/disahkan.  Berdasar pada pengertian hak asasi manusia, maka ciri pokok dari hakikat hak
• Hasil Sidang Majelis Umum PBB asasi manusia adalah (Tim ICCE UIN, 2003) :
Tahun 1966: Diakuinya covenants on Human Rights dalam Hukum a. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli atau diwariskan. Hak asasi
Internasional dan diratifikasi oleh negara-negara anggota PBB, diantaranya: manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis.
1. The International on Civil and Political Rights, b. Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang untuk semua orang tanpa
2. The International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights, memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik, kelas sosial dan
3. The Optional Protocol. pandangan politik.
7. Deklarasi-deklarasi Internasional (Dunia) tentang HAM c. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak
1. 1984: Declaration on the Rights of Peoples to Peace (oleh negara untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Setiap orang tetap memiliki
dunia ketiga), hak asasi manusia meskipun suatu negara membuat hukum yang tidak
2. 1986: Declaration on the Rights to Development (oleh negara dunia melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia.
ketiga),  Tujuan Hak asasi manusia :
3. 1981: African charter on Human and Peoples Rights (oleh negara a. Melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang-wenangan
Afrika/Persatuan Afrika), b. Mengembangkan rasa saling menghargai antar manusia.
4. 1990: Cairo Declaration on Human Rights in Islam (oleh negara OKI), c. Mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk
5. 1993: Bangkok Declaration (oleh negara-negara Asia), menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar.
6. 1993: Vienna Declaration (Deklarasi Universal negara-negara anggota  Fungsi utama dari hak asasi manusia yaitu menjamin atau melindungi hak-hak
PBB). kelangsungan hidup, kebebasan, kemerdekaan yang tidak boleh diganggu
C. Ciri dan Tujuan Hak Asasi Manusia gugat oleh siapapun.
• Hak asasi manusia pada dasarnya bersifat umum atau universal karena diyakini D. Dasar Hukum Hak Asasi Manusia
bahwa beberapa hak yang dimiliki manusia tidak memiliki perbedaan atas A. Pengakuan HAM di Indonesia (berdasarkan Pancasila dan Peraturan
bangsa, ras, atau jenis kelamin. Dasar hak asasi manusia adalah manusia Perundang-undangan) :
berada dalam kedudukan yang sejajar dan memiliki kesempatan yang sama 1. Sila Kedua Pancasila,
dalam berbagai macam aspek untuk mengembangkan segala potensi yang 2. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama,
dimilikinya. 3. Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat,
• Hakikat Hak asasi manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga 4. Batang Tubuh UUD 1945 Pasal 27-34 ,
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara 5. Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.
kepentingan perseorangan dan kepentingan umum. Begitu juga upaya B. Perkembangan HAM di Indonesia
menghormati, melindungi, dan menjungjung tinggi hak asasi manusia menjadi • Pengakuan HAM di Indonesia diamanatkan di dalam Sila Kedua Pancasila
(Pancasila sebagai Landasan dasar HAM di Indonesia)
• Kemudian pengakuan HAM tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 • Beberapa konvensi Internasional tentang HAM yang diratifikasi (adopsi
Alinea Pertama serta Pasal 27-34 (hak dan kewajiban warga negara) dan Pasal perjanjian Internasional) Indonesia:
28 A-J UUD 1945 (semakin memperkuat jaminan HAM di Indonesia) 1. Jenewa Convention 12 Agustus 1949 (diratifikasi dengan UU No. 59 Tahun
• Selanjutnya dalam peraturan perundang-undangan, HAM di Indonesia diatur 1958),
dalam Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 tentang HAM, Undang-undang No. 2. Convention on the Elimination of Discrimination Against Women (diratifikasi
39 Tahun 1999 tentang HAM dan Undang-undang No. 26 Tahun 2000 tentang dengan UU No. 7 Tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk
Pengadilan HAM. Diskriminasi terhadap Perempuan),
• Hak-hak Dasar Manusia yang ada dalam Undang-undang No. 39 Tahun 1999 3. Convention on the Rights of the child (diratifikasi dengan Keppres No.36
tentang HAM, diantaranya: Tahun 1990 tentang Hak Anak),
 Hak untuk hidup, 4. Convention on the Prohibition of the Development, Production and Stockpiling
 Hak untuk berkeluarga, of Biological and Toxic Weapons and on their Destruction (diratifikasi dengan
 Hak untuk mengembangkan diri, Keppres No. 58 Tahun 1991 tentang Pelarangan, Pengembangan, Produksi,
 Hak untuk memperoleh keadilan, dan Penyimpanan Senjata Biologis dan Beracun serta Pemusnahannya),
 Hak atas kebebasan pribadi, 5. Torture Convention (diratifikasi dengan UU No. 5 Tahun 1998 tentang
 Hak atas rasa aman, Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam,
 Hak atas kesejahteraan, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia),
 Hak turut serta dalam pemerintahan, 6. Convention on the Elimination of Racial Discrimination (diratifikasi dengan
 Hak wanita UU No. 29 Tahun 1999 tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi
 Hak anak. Rasial), dll
C. Penegakan HAM di Indonesia:
• Dalam memberikan jaminan perlindungan HAM (selain aturan-aturan hukum),
dibentuk kelembagaan yang menangani masalah penegakan HAM, antara lain:
1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM),
2. Pengadilan Hak Asasi Manusia,
3. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.
• LSM yang secara khusus dibentuk masyarakat untuk melindungi dan
menegakan HAM di Indonesia, diantaranya:
1. Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan (KONTRAS),
2. Yayasan lembaga Bantuan hukum Indonesia (YLBHI),
3. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM),
4. Human Rights Watch (HRW).
D. Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Internasional:

Anda mungkin juga menyukai