3. Infeksi pada lokasi yang sama tetapi disebabkan oleh mikroorganisme yang berbeda dari
mikroorganisme pada saat masuk rumah sakit atau mikroorganisme penyebab sama tetapi
lokasi infeksi berbeda (Anonim,2015).
Tujuan dari Program PPI adalah untuk Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
dan fasilitas kesehatan lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi; Melindungi
sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat dari penyakit infeksi yang berbahaya; serta
Menurunkan angka kejadian Infeksi Nosokomial. Pengendalian penyebaran mikroba resisten:
penerapan kewaspadaan baku (standar precaution); surveilans kasus infeksi mikroba
resisten; cohorting/isolasi pasien infeksi dengan mikroba multi resisten; menyusun pedoman
penanganan KLB MDRO.
Kewaspadaan Standar adalah prinsip kewaspadaan sebagai bagian manajemen resiko
pada pengendalian infeksi RS yang dilaksanakan secara menyeluruh oleh setiap petugas
berdasarkan perhitungan besar resiko transmisi infeksi yang dihadapi pada setiap pelayanan
rawat jalan maupun rawat inap untuk melindungi pasien, petugas, pengunjung maupun
lingkungan RS. Prinsip kewaspadaan standar meliputi kebersihan tangan, penggunaan alat
pelindung diri (APD), peralatan perawatan pasien, pengendalian lingkungan, pemrosesan
peralatan pasien dan penatalaksanaan linen, kesehatan karyawan, penempatan pasien, etika
batuk, praktik menyuntik yang aman, praktek untuk lumbal fungsi(Anonim,2015).
Kewaspadaan standar rneliputi kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri
(APD), peralatan perawatan pasien, pengendalian lingkungan, pemrosesan peralatan pasien
dan penatalaksanaan linen, kesehatan karyawan, penempatan pasien, etika batuk, praktik
menyuntik yang aman, praktek untuk lumbal punksi. Kewaspadaan standar diterapkan secara
menyeluruh di semua area RS dengan mengukur semua risiko yang dihadapi pada setiap
situasi dan aktivitas pelayanan sesuai Panduan PPIRS (Anonim,2015).
Mencegah atau membatasi penularan infeksi di sarana pelayanan kesehatan memerlukan
penerapan prosedur dan protokol yang disebut sebagai "pengendalian". Hal ini telah di tata sesuai
dengan efektivitas pencegahan dan pengendalian infeksi (Infection Prevention and Control – IPC),
yang meliputi: pengendalian bersifat administratif, pengendalian dan rekayasa lingkungan, dan alat
pelindung diri (APD)(Anonim,2013).
1. Pengendalian administratif.
Kegiatan ini merupakan prioritas pertama dari strategi IPC, meliputi penyediaan kebijakan
infrastruktur dan prosedur dalam mencegah, mendeteksi, dan mengendalikan infeksi selama
perawatan kesehatan. Kegiatan akan efektif biladilakukan mulai dari antisipasi alur pasien sejak saat
pertama kali datang sampai keluar dari sarana pelayanan.