Anda di halaman 1dari 27
“5h BAB IV ANALISA A, Pengertian Isra' dan ttitraj 4, Pengertian Isra' vee waaly decd dy gl B aN, Shekel oh oie De TI Sy t2kS fF abe ere beer ine 4 ete Seed eee SSNS, OS AS UEY wah GS Sh OV aah) Artinya.: "Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba Nya pada suatu malam dari masjid #l-Haram ke Masjid al-Agsha yeng telah Kami berkahi sekeli?= lingnya agar Kami perlinatkan kepadenya sebagi: dari tenda-tanda (kebesaran) Kami, Sesungguhnya Dia adaleh Maha Mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al Israt: 1). (DEPAG, RI, 1989 : 424). Lafadz ($-T verasal dart lafadz Gp» yang artinya perjalaan malam, Kalimat | terkendung ai dalamnya arti masa (zaman), dan hal itu tidek perlu untuk disebutkannya, namun susunan kalimatnya memberi ketentuan makna malam, “ DW ote Toole adalah’ sebagian suatu naungan den gambaran atas methode Al Qurten, sehingga Al Qur'an itu menaungi —malam yang penuh ketenangan dan memberi perlindungen serta benterg terhadap jiwa. Jadi, yang dipaksud dengan Isra' adaleh perjalanan pada malam hari, yeng dimulai dari Masjid al Haran (ai, Makkah) menuju ke Masjid al Agsha (di Paletina). . 55 0 Surat alIsra' di atas dimulai dengen becaan tasbih yakni memuji kemahasucian Allah Swt, bacaan tasbih ini bverfungsi meninggiken ke hadapan Dzat Allah Yang Naha Suci, Ketetapen mengenai Israt merupakan ketentuen dari Alleah, (Sayid Qutub, Jilia IV, (t.th) + 2211 - 2212). Di mulai dengan bacasn tasbih sebagai geraken jiwa yang menjurus kepeda kedalaman peristiwa Isra' yang amat falus, dan merupakan hubungan antara hamba dengan = Tuhan ai dalam cakrawala yang indah, Dan disebutkan tentang sifat Ubudiyah ( kehambaan ) yaitu SA ss Gt untuk menetapkan —sifat ke- hambaan dan menguatkannya pada kedudukan Isra' dan naik (mi'raj) ke tingkatan yang tinggi yang belum pernah manusia f menyinggahinya. (Sayid Qutub, (t.th) + 2214). Lafdz "subhaana ( (y)\a—” )" ini biasanya diguna- kan apabila ada Mubungannya dengan sesuatu hal atau kejadi an yang luar biasa atau yang pantas menimbulken keheranan, (Taufik Rahman, 1990 + 54). Perjalenan yang dimulai dari Makkah sampai ke Pales tina yang biasa ‘sering dilakuken oleh orang-Areb © dengen perjalanan unta itu memakan waktu berbulan-bulen, tetapi bagi diri Nabi Saw, perjalenan tersebut dan sampai pada sidrat al Muntaha kemudian Kembali ke alam dunia — sampai di kota Mekkan lagi, Semuanya itu memakan waktu yang sangat singkat sekali, (Ny. H, Hadiyah Salim, 1994 + 256). 56 Dari hal tersebut diatas itulah titik toleknye ter- gadinya mukjizat ini, Kaleu pelakunya Allah Ta'ale, maka tidek mungkin memperbandingkennya dengan apa yang dilaktken oleh manusia, segale yang dilakuken Allah ada di: luar deye kekuaten monusia, den di etas daya jangkauan apapun jengan anda bertanya karena daya jengkauan akal anda tidsk eken dapat menjengkau berbegei rehasia perbuatennya, Alleh swt, melakukan apa yeng cikehendskiNya tenpa dibatasi oleh ber- bagai hukum karena Dia-leh yang menciptaken hukum, Alleh tidek membutubken hukum Kausalites kerena Di: sendiri lah yang mencipteken sebab akibat. Allah tdada tara den tidek ade yang menyamei “Nya tunduk kepade kehendak-Nye Jella watala, akan tetapi tidek Die funduk kepada kehendek makhlug-Nya di ates semuanya, kerena ituleh semue ayet-ayat Allah tidak tunduk kepeda berbagai hukum alem, Alleh Ta'ale telah memberikan contoh yang benyak sekali tentang itu, Die telah membatalkan berbagai hukun yang berleku terhadap pare Rasul dan Nabi-nabi- Nya sebagai mu'jizat untuk’ membuktiken kebenaran risaleh yeng di bawe mereka, (Prof, DR, M, Mutawalli Asy Sya'rawi, 1992 :32-33). Menurut ahli Tefsir ada yang mengataken perjalanen tersebut mengendarei " Buraq " kendaraen yang dateng deri surga, ialeh seekor burung yeng berkeki empat berbulu putih, dan tingginye melebibi keledai tetapi lebih kureng daripada kuda, ( Taufik Rahmen, 1990 : 54). Kate " Burag " menurut eslinye terdiri dari pecohan behese Arab, yekni dari kata " Beriiq " yang berarti putin kerene ituleh wame bulu bureq putih den bersih dan memang putiblzh weme yeng setepat-tepatnys sebagai tanda kesuci~ en. tetapi juge kata Burag dapat diembil dari pecahen behase Arab dari kata " Barqun " yang bererti kilet. kerna ituleh lerinya Buraq cepat begaiken kilet den behken Bureq tidekleh berjenis jentou atau betins, sebageimena juga dengea Melaikat, ( Maftuh Abnan, 1990: 58 - 59). KH, Beheudin Mudhari menulis delem bukunye yang ber judul "..tMenjelejah Angkesa Luar " di sena diketeken Buraq mempunyei due arti, Begi ilmu pengetehuan eksekte — Burag berarti sliren oliren elektris yang keluar dari benda mati, Tetapi bagi ilmu pemgetehuan abstrak, Buraq berarti eliren listrik yeng dikeluerken dari benda hidup, ruhani, Burag inileh merupeken kendaraan yeng digerakken oleh‘ tenag2 atau kekustan ruheni Resululleh Saw, Buraq sebagei energi dari bends hidup, rubani, tentu memiliki kecepaten energi yang di keluarkan bende = mati, seperti tenaga atom miselnya. Dengen demikien depat di tarik kesimpulon behwa tenege atom adalah hasil ilmu pe- ngetehuen eksakte, sedengken tenaga rohani hesil ilmu pe- ngetahuen abstrek yang berwujud sesuatu yang ghaib, 58> Bureq sebagai hasil ilmu pengetahuen abstrak, sudah sewejemye apebila Burag merupakan binateng ghaib yang buken berasal deri Alam Benda ini melainken dari Alem Roheni, Adeleh mustehil dapat hidup dan mempunyai keturunan di Alem Bends ini, kerena Alam Benda buken alemnya. ( KH. Bahaudin Mudhery, 1989 : 41). Adspun gunanya Allsh Ta'ala memberiken —kendaraen berups Bureq kepada Nabi Muhammad Saw, di saet belieu di Isro'kan itu ieleh sebagaimane adet istiadat seoreng mshe apabile mengundeng seoreng yang besar, Untuk itu tentuleh Mahereje menyiepken kendaresn yang dianggap nya indsh den patut guna tunggangen oreng bedar itu, menginget keadaen tingkat serta kedudukennya, jugs diperintshken —_ beberapa orang kepereayasn yeng sangat setia guna menjemput nya, Demikien pulalah halnya Alleh Ta'als, oleh karena yang dipanggil menghadap edalah Pesuruh+Nys yang sengat dicintei make untuk tunggangennye seje diembilken’ bineteng dari surge den sebagai penjemputnya adaleh orang —kepereayaen pule yakni maleikat Jibril, es, ( Muhammad Abdei Rathomi , 1987: 41). Jadi Alleh memperjalanken hambe yang dicintei - Nye yakni Nebi Muhenmed Saw, pada suatu melem dari Masjid Al- Herem menuju ke Masjid Al Aqshe itu yang dinenakan dengen Isre', yeng mene dengen kekueseen-Nya yeng esel —smulanya perjelenen tersebut menghetisken wektu berhari-hari behken 58, berbulan-bulan dengen rahmad dan kekuasaen Nya dalam per- jalanan tersebut hanya menghabiskan waktu satu malam saja. pan dalam perjalanannya tersebut mengendarai kendaraen be- rupa seekor Buraq dan ditemani oelh malaikat Jibril as. 2. Pengertian Mitra) Perkatam "Mitraj" berasal dari bahasa Areb yang verarti kendaraan atau alet untuk naik atau tengga — Pentule jamamya ialeh "Hatarij" yang berarti tempat-tempat naik. yang dimaksud Mitraj disini ialeh tengga yang terbuat dari emas den perak ciptaan Allah Swt, yeng dipergunakan olen malaikat uituk naik dan turun ke lengit dan ke bumi, Dalam AQ Qur'an disebutken dalam surat al Ma'arij terdapat lafadz sebagai berikut, (Taufik Rahman, 1990 + 60). ar at pte tates ese? ves Lo ESAS NCS. Glas abt, Aiton 0h 0? 2 lee: py pe ON Sj la OS Artinya : (yang dateng) dari Alleh, yang mempunyai tempat tompat naik, Maleikat-malaikat dan Jibril nai (menghadap) kepada Tunan dalam sehari yang kadar nya lima puluh ribu tahun. (Qs. AL Matarij (70) : 3-4). (DEPAG, RI, 1989 + 973)+ Kemudien dalam surat an-Najm 13.- 18 menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw, benar-benar melihat Jibril itu di Sidrat al fkmteha, sewaktu beliau naik di tompat yang tings. gi Sidrat al tuntaha ‘tersebut merupakn-titik sentral dari perjelanen mitraj, dan malaikat Jibril henya sampal di situ ‘60 Na menenani perjelanan Rasulullah Saw, Sedengken Rasululleh Saw, meneruskan perjelanannya sampai terus naik ke tingkat yang lain yang dekat dengan Arsy Tuhan Allah Swt. Surat An Najm : 13 - 18. + GEL Bd oes) RS ZN Vere i 2 > CST AN dn V5 Sl wea: Jadi yang dimaksud dengan Mi'raj ialah —perJalenan Rasulullah Saw, sesudeh Isra', dengan naik ke tujuh lengit hingga tiba ah cuatu tempat yang paling tinge yang bernama Sidrat al Munteha yalni suatu tempat yeng tidak dapat = di jengkeu oleh ilma pengetahuan manusia den tidak dapat — i ketahui hakikat sebenaraya oleh siapapun juga selain beliau sendiri, den di dekat Sidrat al Munteha terdapat Jannah al~ “watwa, dan setelan itu Nebi Muhammed Saw, Kembali lagi ke Masjid al Haram (di Makkah). Ada yang mengataken sidrat al funteha adaleh — pohon bidara yang tempatnya di lengit tujuh di samping kenan Arsy dan tempat itu adalah tempat ,yang-tidak di dapat dicapai oleh para malaikat dan juga oleh para arwab-arwah, = | - Rasululleh Sew itu tidak hanya diperjalenken kerena oleh Allch deri Masjid Al Horm menuju ke Mosjid Al Aqsha, Yetapi lebih jauh deri itu, Rasululleh di naikken ke tempat yong tertinggi di alam semeste ini melewoti tujun lepis lengit den menghadap kepada Alleh Swt, den perjalanan yong jauh itu honye ditempubaye semalom soja, Keleu pare male iket itu menghadep Alleh henya ditempuh dalam seheri saje, tetepi kelau dilekuken oleh fionusia bise memkon ——_waktu 50. 000 tahun dengan menggunsken kendarean yang paling mo- deren. .Nomun demikien, tidaklah berarti kaleu Allen = itu bertempat tinggal, Alleh tidak tinggel di mone saje, Tetapi mengepa delem surat Al Matarij tersebut yeng menyebut ken pahwa Meleikat Jibril bile menghadap Allah ekan — memeken waktu 50, 000 tahun , itu menendeken behwa Alleh Maha Tinggi, Tinggi segala-gelenye serta berkuasa ates segala sesuatu den semuanya berada dalem genggemannya. Firman Allah Swt, Surat Al Bagarah, eyat 186 ar errr rt ee ae ac | QE QMS 2 od LaF 3b Gt lic Le bo]> Fo Ft of 02 678 over owe eae (iar api) G58 pels 3 Sal St | upan epabile hemba-hemba-Ku bertenya — kepadamu Artinya + "Don epebits “acka (Jawablah), babasonya Aku adaleh dekat. Aku mengabulken permohonan orang yeng mendo'a apebila ia berdota kep da-Ku, maka hendakleh mereka itu memenuhi (segala perinteh) Redan hendeklah mereke beriman kepdda-Ku, ‘eger mereka selalu berede delam kebeaeron. (Q,.3, Al- Bagarah (2) : 186). (DEPAG.RI, 1989 + 45). Ld Bila kite ingim berbicara tentang yang dilihat Rasululleh Saw. dalam apa yeng dinamekan mu'jizat Mitraj, tentu benyak sekeli.:Namun kita wajib memahami — te~Lebih dehulu, jike mu'jizet Isra' merupaken suatu tantengen bagi monusia, Maka Mitrej tidak demikien, Alleh Swt, menjediken Rasul- Nya Sow. depat melihat sesuatu-yang tidek bise di jangkau akel monusie, Bahken Rasulullah Sew, selame Mitreg nya melihat-Lihat surga dan nereke. Apakah akal manusia bisa menjangkeu pa yeng ade di Surge ? Bukenkah semua yang di Surge diketoken tidak pemnsh terlintes delem benek seorangpin ? Karena semua memang eda, lalu lahirkah nama den sifataya, Nemun tidek ede kata-kete manusia yang bisa mengisobken keadaannya, karena ituleh, Rasulullah Sew. me- nemui kesulitan delep mencari keta-kete untuk mengureikan epe yong dilihatnye di Surge dan di tempat-tempat leinnya (di Langit juge). Kerena ituleh Mitre) merupaken penguet bagi Rasululleh Saw, ager menusie mengetehui behwe Allah swt, telah memberiken segele-galonya di ates kekuetan akal menusia, disatas kekueten gomberan menusia selurubnya. Hal itu diberikan sebegai dua isyarat kepede kite : 4, Keduduken Rasulullah Saw, di sisi Robb-Nye eda di otas seluruh keduduken manusie lain, 2, Segala sesuatu yong eken terjedi di dunia den di akherst sudeh ede di sisi Alleh swt, ( Prof, DX, Mutewelli Asy syatrawi, 1992 : 66). 6 B, Tajuan Dari Isra' den Mitraj Tujuan daripada peristiwa Isra' dan Mi'raj sebenar — nya adalah sudeh tercantum dalam surat al-Isra' ayat: 1 yang pada Bab II, telah Penulis jelaskan dalam enafsiran lor ad Jadi, di sini jelas bahwa tujuan Rasulullbh Saw. di yang terkandung dalam ayat Isra'kan adaloh terutama untuk memberi kesempatan kepadanya melihat-lihat ayat den mu'jizat dari Allah Ta'ala., Kata ayat-ayat, pada umumya tidak dikatakan pada semua yang ada tetapi yong dipendang menakjubken dan mempesona, baik dalam hal keindahan, kecendekiawan, kemampuan mencipta dan ber- kreasi, dan sebagainya, Dengan begitu ayat - ayat itu di sebut juga puda tanda-tenda alam yeng bise dilinet oleh yang kafir dan yang mkmin, Peristiwa Isra‘ Mitraj bukenleh’suatu peristiwa in- dividu biusa, Peristiwa isra' Mi'raj bukan hanya . darmawisaté yang dilakuken oleh Nabi Muhammad Saw, hanya untuk melihatélihat alam semesta saja, Namun perjalen Isra! Mitraj tersebut mempunyai arti yang dalam sekali bagi kehi- dupan Nabi secara pribadi maupun bagi umat menusia seluruh nya, Nabi Muhammad Saw adalah pemimpin yang tidak hanya memperjuangkan segolongan ummat manusia saja, namun beliau diutus untuk membawa risaleh perbaiken bagi seluruh ummat - 64 manusia, Kalau Nabi Myhammad Saw. hanya diustus untuk sekelompok umat menusia tertentu saja, pasti tidak perlu bagi Nabi Muhammad Saw. untuk dilsra'kan yang harus menem- puh perjalanan yang demikian jauh,( Abul-Hasan An - Nadawh alin behasa Yunus Ali Al - Muhdher : 1992 + 123). Sebagaimana telah ditegaskan dalam AL Gurtan bahwa iujuen Isra' adalah Allah Hendak memperlihatken kepada hamba Nya (Nabi Muhammad Saw) sebagian dari tenda-tenda ke kuasaan-Nya yang Maha Hebat, Sedangkan ayat-ayat suci mengenai Mi'rej menjelaskn bahwa Rasululleh Saw, menyaksiken secara langsung kenyatean sebagian lainnya lagi dari tanda-tanda kebesaran Allah, ( Maftuh Annan, 1990 : 28) Dengan Isra' Mitraj dapat dibuktiken tentang — ke- Mena Perkasaen Allah, Allah Maha Mendengar Lagi Maha Meli- hat, Pendengaran Alloh tidak dapat dibatasi oleh — gunung yang tinggi bagaimanapun, begitu pula Alleh Maha Mélihat penglihaten Allah tidak dapat dibatasi oleh laut yang dalam bagaimenapun, Allah Maha Melinat se,ut hitam — yang berjalan di butu hitam yang licin yeng dalam keadaan gelap gulite, bahkan Allah Maha Nelihat zatezat yang -> moubentuk semut tersebut, ( Drs, Abdullah Afif, BSC, 1994: 113). Adagun gunanya Alleh Tatala memberiken kendaraan perupa Burag kepada Nabi Muhammad Saw, di seat beliau di Isra'kan itu ialeh sebagaimana adet istiadet seorang Maha Raja apabila meneundang seorung yang besar, untuk itu tentulah moharaja menyiapken kendaraan yeng dienggap nya inden den patut guna tunggangan oreng beser itu, mengingat keadaan tingkat serta kedudukannya, juge diverintah kan beberapa orang kepercayaan yang sangat setia guna menjempub nya, Domilien pulaleh halnya Allah Ta'ala, oleh karena yany dipanggil menghadep adaleh pesuruhnya yang sanget dicintai dari maka untuk tunggengennya saja diambilkan binatang surga dan sebagai penjemputnye adaleh orang keperceyaan py 1a yalni Nalaiket Jibril.as, ( Muhammed Abdai Rathami, 1997. a1). C, Hikmah Sari Isra' dan Mitra) Peristiva Isra' dan Mi'raj yang telah dialami oleh : Mobi Muhammad Saw. 1400 tam yang Lalu itu jauh lebih he- bat daripada penjelajahan angkesa luar oleh para Astronot dengan pesat balak balik ke planet bulan atau planet Lainnya pada zaman moderen sekarang ini, sebab Nabi Huhamnad Saw. tidak hanya menembus ramg angkasa diskitar planet bulan, tetapi lebih jauh dari itu, belieu menembus ruang angkasa tujuh lapis langit yang maha luas dan torus ke tempat yang tertinggi menghadap Allah Rabbul ALe- nin, Perjalanan yang amat jauh itu henya diteupyh beberepa jam saja pada suatu malam. Peristiva Isra' dan Misraj yang amat menakjubken ita memberiken petunjuk kepeda umat manusia semua, supsya bisa mengikuti jejak Nabi Muhammad Saw. dengan perkataan lain umat manusia bisa menuju ke angkasa, Waleupun itu tidal bisa dilakukan oleh badannya atau jasmaninya tetapi dengan kelwasaan ruhaninya, sebab hal itu memberikan kesadaran kepada umatnya betapa besar dan hebatnya kebesaran dan kekuasaan, Allah Swt, Kesadaran itu bisa lebih kuat ter~ utana deham hati umat manusia, Apabila ia mau 1. mengalamt pahwa selain alam yang bisa dijangkau oleh = penglihatan lehir, tetapi juga terdapat banyak alam bukan benda dan tidak bisa disaksiken oleh penglihatan kahir, tetepi bisa dijengkau oleh penglihatan bathin ateu ruhaniah, Kedua, alam tersebyt menyimpan rahasia dibalik rehesia dalam jumlah yang tanpa batas. Kesadaran itu bisa menimbulken — ketaqwaan kepada Allah Swt, Demikian Rasululleh Saw. mengajak kepada umat- nya Karena Rasululleh mengetahui behwa manusia itu kan sanggup menguasahi makhlug lain di alam semesta ini dengan fikiran dan perasaan, ajakan Rasulullah itu telah difirman kan oleh Allah swt. ( Teufik Rahman, 1990 : 87). Apabila kita kaji secara seksama maka Israt Mitray mempunyai beberapa nilai atau meksud tertentu antara lain: 1, Bagi nabi adalch sebagai penghibut di saat nabi mendap kesusehan yaitu istri beliau yang bernana siti Khodijah meninggal dunia, Siti Khodijen bukan hanya istri beliau saja dalam tumeh tangga, tetapl siti El Khodijah merypakan orang pertama yeng membela agama, islan yang dibewa olen Nebi Muhamnod Saw, sebelum orang lain meubelanya, disemping itu dari Siti Khodijeh Nabi tompetetempat ys panyak pengulemen tenteng berdageng k ng joun ke Saudi arsbic, Oleh sebab itu sefelen Sith Khodijoh wafat, Moka Nabi qunemmed Saw, susah sokali sg. bob saat itu agama islon belum perneh/ berkembang dan masin benyak musuh-musuh islum yang ingin mengagal .ken misi Nabi Muhonmad Saw, Bagi wnat islam Isra' dan Mitra} mempunyai arti yang amat penting sebsb sejak saat syari'at islem mewajibkan wnatnya untuk melakuken sholet lima waktu, Sholat int kaleu kita keji terutama di saat tehnologt moderen begitu pesatnya ternyata amat bermenfa'at bagi kehidup- an manusia. Bagi kepentingan Tawhid, Maka peristiva Isra' aan Mi'raj tidak lain untik menunJukkan kekuasaan ‘Tuan Yohg Meha Esa scbagai manusia sadar akan kekurangan dan elemahannya, Hal ini ditunjukken dalam surat Bani Isra'il (Surat:, Al Isra') ayat 1. a 40? ash ine Seen es rey st Sao Os) esl eeNG GAGS SF OF ch GW NMaha suci Allah = yang -Yeng_artinga sebagai berikut telah memperjalanken Hambe-Nya (Muhammad Saw) pada malam hari dari Hasjidi Al Harem (di Hela) menuju Hosjidi AL Agsha (di Isra'il) éi mana telch diberkahi oS 63 Gi sekitarnya (iuhammad Saw.) untuk menunjukkaa se- bagin dari Meha kuasaen Tuhan, ketauhileh behwa sesu- nggunnya Dialeh zet yeng Maha Mendengar den Maha 4106-103) Melinat", ( Drs, Abdullah Afif, Bsc, 1994 segela yang dialani dan dilakukan oleh seoreng Nabi cudah tentu diatas Iradeh, petunjuk dan dalam rencana yang ditentukan oleh Allah Swt, itu pasbi buken hampa —— malma, hikmah, pasti mengandung rehasia. Pengalanen Nebi dalam Isra' den Mitra) dan pemandangan yang beliau linet — bukan sesuatu yang Kosong den tanga tujuan, Bukan kisenh — untule lita 4aritakan bagaikan dongeng karenanya yeng perlu dicari jaleh arti, hikmah dan sasarannya, Perjuengan Nebi +> +.Saw, cukup berat dan pentas kalau beliau menbayengken dan memi- kirkan masa degen misi yang beliau emban, Sebagai manusia tidak mistahil epabila beliau merasa cemas akibat semekin meningketnya permsuhan keum kafir, Belieu juga baru saja mengalami dua peristiwa kesedihan yang sangat terasa, wafat nya distri beliau Siti Khodijeh ra. den pamannya Abu Thallb, Keduanya merupakan orang-oreng yeng paling banyak membantu den melindungi beliau, Nabi Saw, menyedari usia manusia terbatas dan memenangkan suatu perjuangan besar menerluken waktu don saranavyang memadai, kekuaton lehirieh demi memenangkan perjuangan tersebut. Kiranya dalam rengka menggamoarkan dan memikirkan nasib perjuangan itu, Alleh Ta'ala memprlinatkan kepada Nabi Saw, masa depen islam yang pasti. Dalam wahyu Nabi 69 gudeh diberitahu, Tetapi Allch Ta'ele memandang perlu meme perlihatken masa depan islam itu delam bentu sebuah "fim " Moka itu Nabi sering dapat berbicara kepada pare ~ ..sahabat tentang hel-nal yang masih jauh dari kenyataan,hal-hal yong bokal terjadi, baik sifatnye yang menggembirekan — berupe kemajuen islam, juga hal-hal yang akan menimpa umat Delian di masa datang. Apa yang d@ilihat dalam pemandangan rohani dalam Isra! dan fi'rej semmya menyangkub'perjuangan beliau dan masa depannyayeng akan belieu alami sendiri maupun yang akan terjadi sesudah bveliau, Kita renungkan kata-kata beliau tentang hal-hal yang bisa dinilai orang tidak masuk <).akal seperti, antara loin + 4. Tatkala Surageh mengejar Nabi Saw dan Abu Bakar ketika higrah ke Madinch dengen maksud janat, Nebi Saw. mengats kon kepada Suragah : "Engkeu akan akan memakel — geleng- geleng kebesaran yang dipakei olen raja-raja Persia, Nebi baru saja meninggalkan Makkah .mengungsi ke Madinah, Posisi dimena Nabi Saw. berada secara lehiriyeh take tak mungkin bisa menjangkau gelang-geleng emas * “tanda kebesaran raje-raja Persia. 2. Kepada Usman bin Affan jauh-Jjauh\ hari sudah mengatakan sesuatu tentang satu hal yang bakal terjadi sesudah Nabi Say, vafat, kho]ifeh pertana adalah Abu Bakar, kholifah Redua adalah umar, Usman adalah kholifeh ke tiga, tetapt Derapa puluh tahun sebelumya Nabi Saw, menberilkan pesen kepada Usman. 47 70 D. Kontraversi Seputar Peristiwa Isra'-dan Mi'raj Pada abad ke= 7 ateu 1400 tahun yeng stlam kita men- dengar susetu peristiva meha hebat di tanah Arab, Peristiwa itu Jeuh mengegumken dari peristiva satelit ateu sputhik, ituleh peristiwe isra' den Mitrej Resulullah Saw, Rasululleh muhammad Sew, tidak saja menembus ruang angkasa disekitar bulen, behkn | sudrh meluncur di ufuk yang tertinggi, Mellui sistem planet menerobos rueng lengit yeng mehe luas, berlanjut terus gugusn binteng Bhima sakti, Meningket kemudien mengarungi —_semesta alam hingge sempei di rueng yeng di batasi oleh rung yang tak terbatas, kemudian sampailah Rasululleh Saw, pada rueng yang mutlek yang dinemaken dengmn "meha ruang", Peristiwa Isra' Mi'raj yang mengagumken itu memberikan isyeret kepade sckelien pengikutnya agar jejak Muhammad Saw, itu dapat dilekseneken pula oleh umatnya untuk memanjat - ken dirt keereh rueng engkesa, sekalipun tidek memungkinkan dengan baden jasmeninya atau jasadnya, atau badan kasarnya, aken, tetapi dengen baden halusnya atau rubaninya tentu dapet menuju pusat alam semesta itu, karne yang demikien akan memberikan kesadaren kepeds umatnye betapa hebat don luasnya alam ciptaan Allah Swt, kesedaran itu akan lebih tertamam apabila umat Muhammad Saw, telah meng=kui bahwa di somping alam benda ini masih benyak beberepe alem lain yang sang>t lues den tak terbates, Alom-alem tersebut penuh menyimpan rahasia yang ada di alam kasar, Kesad-ren ini eken menimoulkan rasa tetat den taqwa ke hadirat Qybbul Alamin, Allah yang memelihara nm sekalion elem. (KH. Baheudin studhary, 1989 : 17 - 19). Jadi, lanalah sudeh Isre( Mitraj Nabi Saw. su suci menjadi polemik yang menerik diantere pare penekji Al qur'en yong memancing rase penasaran kita sebagai oreng awam, wlemik yeng tiads habis-hebisnya itu, minimal teleh dipulesi oleh tiga warna pendepat yeng cukup.kompLementer, Pertema, meyakin behwa Nabi, Isra Mitaj, lengkap dengan. ruh dan raga - wadegnya. ke dua, Meyakini bahwa Nabi, Isra Nifrej cuma rubnya, Ke Tiga, Meyakini behwa Nebi, Isre' dengan ruh plus " Raga Wadegnya", Namun Mitre (diangket ke lanait) cuma rubnya, (Dedy suardy, 1995 : 97.) Pendepat perteme, yang mengatekan -bahwe Isret den Mi'raj itu dilekuken oleh Nabi Muhemmad Saw, lengkep dengen ruh dan raga-wadagnya (jasadnya), dientera elasan yang dikemu kakan adalah mengenai perketaen tabdihi' (hamba) ieleh menun- jek kepada ruh don tubuh, dan jika Isre' itu terjadi — delem keadaen tidur atau mimpi tebtuleh orang-orang Quraisy tidak mendustakennya dah tentuleh segolongen orang Islam tidak kem- bali murted, (Prof. DR, Hasbi Ash Shiddieay, Jilid. V, : 8). Kete 'abdihit pada surat Al Isra' ayat pertama itu menandaken bahwa Nabi Muhammad Saw, teleh diperjelenken pada molem hari itu lengkep dengan tubuh den ruhnye, den tentu saja diperkust déngentargumegtesi-beberop2 hedits yong

Anda mungkin juga menyukai