id
SKRIPSI
Oleh :
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
Persetujuan
Dosen Pembimbing
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Telah dipertahankan dihadapan tim penguji pendadaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret pada hari : Rabu, 6 April 2011
2. Ir. Djumari, MT
(……………………………………)
NIP. 19571020 198702 1 001
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
ALLAH SWT
and
My sister
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Pada dasarnya kinerja lalu lintas pejalan kaki diekspresikan dengan cara yang
mirip dengan ekspresi kinerja lalu lintas kendaraan yaitu dengan arus, kecepatan,
dan kepadatan yang saling berhubungan. Pada penelitian ini mengambil lokasi di
Pedestrians Road Stasiun Tugu Yogyakarta. Dengan pertimbangan, Stasiun Tugu
merupakan salah satu stasiun terpusat di kota Yogyakarta sehingga menjadikan
stasiun ini ramai dikunjungi pejalan kaki yang masuk dan keluar Stasiun.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pejalan kaki, bagaimana
hubungan antara kecepatan (speed), arus (flow), kepadatan (density), dan ruang
(space) di kawasan tersebut. Selain itu untuk mengetahui besarnya kapasitas dan
Level Of Service (LOS) apakah masih bisa menampung jumlah pejalan kaki yang
ada.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode survei dan metode
analisis. Metode survei yakni dengan menggunakan teknik manual dalam
pengamatan dan pengambilan data di lapangan. Dari hasil survei di lapangan
didapatkan data jumlah pejalan kaki dan waktu tempuh pejalan kaki. Sedangkan
metode analisis yakni dengan menggunakan metode Greenshields, Greenberg, dan
Underwood.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Research methods in this study using survey and analysis methods. Survey
method is by using manual techniques in observation and data collection in the
field. From the results obtained in the field survey data of pedestrians and
pedestrian travel time. While the analysis method by using the method
Greenshields, Greenberg and Underwood.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat dan karunia-Nya yang tiada terhingga di sepanjang perjalanan hidup ini.
Hanya berkat ridho dan ijin-Nyalah, maka dapat diselesaikan tugas akhir dengan
judul “Studi Karakteristik Pejalan Kaki Pada Fasilitas Implasemen Stasiun Tugu
Yogyakarta Dengan Menggunakan Tiga Pendekatan” ini setelah melalui proses
yang cukup panjang dan melelahkan.
Skripsi ini dipersiapkan dan diajukan sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar
S-1 pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik berkat keterlibatan banyak pihak yang telah turut membantu selama
pengerjaanya.Untuk itu diucapkan terima kasih dan penghargaan secara tulus
kepada
1. Bapak Ir. Mukahar, MSCE, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
Surakarta
3. Ir. Agus Sumarsono, MT selaku dosen pembimbing I.
4. Ir. Djumari, MT selaku dosen pembimbing II.
5. Setiono, ST, M Sc selaku dosen pembimbing akademis.
6. Bapak - Ibu Dosen Teknik Sipil, yang telah berkenan memberikan ilmu
dan pengetahuannya, dan seluruh birokrasi kampus yang telah membantu.
7. Tim penguji pada ujian pendadaran tugas akhir.
8. Keluargaku yang selalu memberikan dorongan, doa dan semangat baik
moril dan materiil, sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik.
9. My Surveyors (Setset, Upil, Yogi, Udin, Agus, Andy, Ayu) Terima kasih
atas kerjasama dan bantuannya.
10. Teman-teman Teknik Sipil angkatan 2006.
Semoga Allah SWT memberi balasan atas segala bantuan yang diberikan.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Disadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan penelitian selanjutnya.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penyusun
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR MOTTO .......................................................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ......................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
DAFTAR NOTASI ........................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................... 4
1.3. Batasan Masalah ........................................................................ 5
1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kepadatan ...................................................... 59
4.2.2.2 . Hubungan antara Arus dengan Kepadatan .... 62
4.2.2.3. Hubungan antara Arus dengan Kecepatan ..... 63
4.2.2.4. Veriabel Arus Maksimum Pedestrian ........... 64
4.2.2.5. Kapasitas Ruas Jalan Pengamatan ................. 65
4.2.3. Perhitungan Metode Greenshields ................................ 66
4.2.3.1. Hubungan antara Kecepatan dengan
Kepadatan ....................................................... 66
4.2.3.2 . Hubungan antara Arus dengan Kepadatan..... 69
4.2.3.3. Hubungan antara Arus dengan Kecepatan ..... 71
4.2.3.4. Veriabel Arus Maksimum Pedestrian ........... 72
4.2.3.5. Kapasitas Ruas Jalan Pengamatan ................. 73
4.3. Tingkat Pelayanan ..................................................................... 74
4.4. Pembahasan ............................................................................... 75
4.4.1. Rekapitulasi Grafik Hasil Model Greenshields ............ 75
4.4.2. Rekapitulasi Grafik Hasil Model Greenberg ................ 76
4.4.3. Rekapitulasi Grafik Hasil Model Underwood .............. 77
4.4.4. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Hubungan Variabel ... 77
PENUTUP ......................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... xvii
LAMPIRAN ...................................................................................................... xviii
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tingkat Pelayanan Trotoar ................................................................. 8
Tabel 2.2. Rangkuman Rumus Tiga Model ...................................................... 19
Tabel 2.3. Rangkuman Penurunan Greenshields ................................................ 21
Tabel 2.4. Rangkuman Penurunan Greenberg ................................................... 22
Tabel 2.5. Rangkuman Penurunan Underwood ................................................ 23
Tabel 2.6. Tingkat Pelayanan Pejalan Kaki Berdasarkan
Highway Capacity Manual, 1985 ..................................................... 27
Tabel 2.7. Ilustrasi Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan Kaki .......................... 28
Tabel 3.1. Kelompok Surveyor .......................................................................... 33
Tabel 4.1. Perhitungan Jumlah Pendestrian ........................................................ 40
Tabel 4.2. Perhitungan Arus Pejalan Kaki ......................................................... 42
Tabel 4.3. Perhitungan Kecepatan Rata - Rata Ruang ....................................... 46
Tabel 4.4. Kepadatan Pedestrian ....................................................................... 48
Tabel 4.5. Perhitungan Ruang (Space) Pendestrian ........................................... 50
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Regresi Linier ...................................................... 52
Tabel 4.7. Ringkasan Menurut Metode Greenshields ........................................ 59
Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Regresi Linier ...................................................... 60
Tabel 4.9. Ringkasan Menurut Metode Greenberg ............................................ 66
Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Regresi Linier .................................................... 67
Tabel 4.11. Ringkasan Menurut Metode Underwood ....................................... 73
Tabel 4.12. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Hubungan Variabel ....................... 78
Tabel 4.13. Rekapitulasi Hasil Tingkat Pelayanan Berdasar HCM 1985 ......... 80
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Peta Lokasi Survei… ............................................................................2
Gambar 1.2. Denah Lokasi Survei ............................................................................ 4
Gambar 2.1. Hubungan antara volume, kecepatan, dan kerapatan ...................... 10
Gambar 2.2. Metode Greenshields ....................................................................... 16
Gambar 2.3. Metode Greenberg ........................................................................... 17
Gambar 2.4. Metode Underwood ....................................................................... 19
Gambar 3.1. Penempatan Surveyor ...................................................................... 33
Gambar 3.2. Formulir Survei Pejalan Kaki di Kawasan Gladag Langen
Bogan .............................................................................................. 34
Gambar 3.3. Bagan Alir Penelitian ....................................................................... 38
Gambar 4.1. Grafik Hubungan Kecepatan dengan Kepadatan ............................ 54
Gambar 4.2. Grafik Hubungan Arus dengan.Kepadatan ...................................... 55
Gambar 4.3. Grafik Hubungan Kecepatan dengan Arus ...................................... 57
Gambar 4.4. Grafik Hubungan Kecepatan dengan Kepadatan ............................ 62
Gambar 4.5. Grafik Hubungan Arus dengan Kepadatan ...................................... 63
Gambar 4.6. Grafik Hubungan Arus dengan Kecepatan ...................................... 64
Gambar 4.7. Grafik Hubungan Kecepatan dengan Kepadatan ............................ 69
Gambar 4.8. Grafik Hubungan Arus dengan Kepadatan ...................................... 70
Gambar 4.9. Grafik Hubungan Arus dengan Kecepatan ...................................... 71
Gambar 4.10. Grafik Hubungan antara Arus, Kecepatan, dan Kepadatan
Greenshields ................................................................................. 75
Gambar 4.11. Grafik Hubungan antara Arus, Kecepatan, dan Kepadatan
Greenberg ..................................................................................... 76
Gambar 4.12. Grafik Hubungan antara Arus, Kecepatan, dan Kepadatan
Underwood ................................................................................... 77
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR NOTASI
a : bilangan konstan
b : koefisien regresi
D : kepadatan (pejalan kaki/m2)
Dj : jam density, kepadatan pada saat macet (pejalan kaki/m2)
Dm : kepadatan maksimum pada saat arus (flow) maksimum, (pejalan kaki/m 2)
D15 : kepadatan pada saat arus (flow) 15 menitan yang terbesar, (pejalan
kaki/m2)
L : panjang penggal trotoar pengamatan, (meter)
N : jumlah pejalan kaki yang lewat permeter, (pejalan kaki/m 2)
n : banyaknya data kecepatan yang diamati = jumlah data
Nm : jumlah pejalan kaki maksimum yang lewat pada interval 15 menit,
(pejalan kaki)
Q : arus (flow) pejalan kaki, (pejalan kaki/menit/meter)
Qm : arus (flow) maksimum, (pejalan kaki/menit/meter)
Q15 : arus (flow) pejalan kaki pada anterval 15 menitan yang terbesar, (pejalan
kaki/menit/meter)
r : koefisien korelasi
2
R : koefisien determinasi
S : ruang pejalan kaki, (m2/pejalan kaki)
S15 : ruang untuk pejalan kaki pada saat arus 15 menitan yang terbesar,
(m2/pejalan kaki)
T : waktu pengamatan, (menit)
t : waktu tempuh pejalan kaki yang melewati trotoar pengamatan (detik)
Vi : kecepatan tiap pejalan kaki yang diamati, (m/min)
Vf : kecepatan pada saat arus bebas, (m/min)
Vs : kecepatan rata-rata ruang, (m/min)
Vt : kecepatan rata-rata waktu, (m/min)
Vm : kecepatan pada saat arus maksimum, (m/min)
WE : lebar efektif, (meter)
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Afi Juniarti, 2010, Analisis Karakteristik dan Tingkat Pelayanan Fasilitas Pejalan
Kaki di Kawasan Kuliner Gladag langen Bogan Surakarta, Skripsi,
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret.
Anonim, 2005, Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir, Surakarta: Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret.
Hobbs, F.D. 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas (2), Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada Press.
Hyun-Gun Sung & Liggett, Robin (2007). Death on the Crosswalk. Journal of
Planning Education and Research. [online], 10 paragraphs. Tersedia di:
http://www.google.com [2007, May 13]
J. Supranto, 2000, Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen, Rineka Cipta,
Jakarta.
Lulie, 1995, Karakteristik dan Analisis Tingkat Kebutuhan Fasilitas Pejalan Kaki
(Studi Kasus di Jalan Malioboro, Yogyakarta), Thesis, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Institut Teknik Bandung.
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Puskarev, B., & M.zupan, J. 1975, Urban Space for Pedestrian, The MIT Press,
Cambridge, Massachusetts.
commit to user
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan
kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu,
salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk
memisahkan pejalan kaki dan arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan
gangguan-gangguan yang besar terhadap aksebilitas dengan pembangunan trotoar.
Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang
berjalan dijalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan
pengaduan/permintaan masyarakat
Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan tingkat gangguan lalu lintas yang
cukup besar. Disebabkan karena Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan
aktivitas harian dan tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi. Hal ini diakibatkan
salah satunya oleh kondisi kota Yogyakarta yang menyandang predikat sebagai
kota pelajar dan kota budaya. Dengan demikian salah satu dukungan yang paling
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
prioritas diperlukan dalam proses penjangkauan antara satu tempat dengan tempat
yang lain adalah adanya sarana dan prasarana jalan yang memadai. Salah satu area
yang paling sering digunakan oleh masyarakat Yogyakarta adalah area Malioboro.
Malioboro merupakan sebuah kawasan perdagangan yang cukup padat. Pada area
ini juga terdapat pusat transportasi kereta api kota Yogyakarta, yaitu Stasiun
Tugu. Sarana dan prasarana jalan pada Stasiun Tugu juga harus menunjang segala
kegiatan yang ada pada kawasan tersebut secara optimal guna memberikan
kenyamanan bagi para pengguna jalan kawasan Stasiun Tugu di Yogyakarta.
Salah satu contoh sarana dan prasarana jalan di kawasan Stasiun Tugu adalah
trotoar Stasiun Tugu. Lokasi Stasiun Tugu dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut
ini.
Sumber: Googleearth
Gambar 1.1. Peta Lokasi Survei
Keterangan
: Lokasi Penelitian
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
penentuan tingkat ini berdasarkan pada arus layanan lalu lintas dan penelitian
kualitatif tingkat kenyamanan pengendara kendaraan bermotor.
Konsep Level Of Service (LOS) ini juga dapat digunakan sebagai dasar standart
untuk perencanaan ruang pejalan kaki, dimana akan menggambarkan tingkat
kebebasan untuk memilih kecepatan berjalan, kemampuan untuk melewati pejalan
kaki yang lain serta kemudahan dalam pergerakan persilangan dan berbalik arah
pada berbagai pemusatan lalu lintas pejalan kaki.
Berjalan kaki merupakan salah satu moda dari bermacam-macam jenis moda
transportasi, kenyamanan dan keluasan gerak dalam berbagai komposisi haruslah
diukur dengan tepat agar konsep penggunaan jalan dapat diterapkan dengan baik,
banyak pejalan kaki yang mengeluhkan ketidaknyamanan dalam menggunakan
jalan diberbagai tempat karena kurangnya perhitungan yang matang, maka
kehadirannya perlu dilakukan suatu studi.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
Pada studi ini teori kapasitas dan tingkatan pejalan kaki digunakan tiga metode
pendekatan yaitu Metode Greenshield, Greenberg, dan Underwood. Ketiga
pendekatan digunakan karena metode yang memenuhi standar perhitungan arus
pengguna jalan dan juga digunakan untuk membandingkan hasil karakteristik tiap
metode modelnya sehingga mendapatkan hasil yang optimal dalam kasus
penggunaan jalan.
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Agar penelitian ini tidak terlalu luas tinjauannya dan tidak menyimpang dari
rumusan masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah yang ditinjau.
Batasan - batasan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian berlokasi di sepanjang Pedestrians road Stasiun Tugu, dengan
mengambil penggal pengamatan sepanjang 10 meter dari depan Stasiun
Tugu.
2. Metode yang digunakan berdasarkan metode Greenshields, Greenberg, dan
Underwood.
3. Waktu tempuh pejalan kaki yang diteliti berdasarkan pejalan kaki yang
berjalan normal, sehingga gerakan yang berlari atau berhenti sementara
diabaikan.
4. Pengambilan data dilakukan pada hari Sabtu karena pada Sabtu pengunjung
di Stasiun Tugu mencapai puncaknya, Cara pendataan dilakukan dengan
teknik manual.
5. Standart LOS (Level Of Service) berdasarkan Highway Capacity Manual
1985.
6. Penentuan tingkat pelayanan dihitung dengan dua cara:
a. Arus (flow) pejalan kaki pada interval 5 menitan yang terbesar.
b. Ruang (space) untuk pejalan kaki pada arus 5 menitan yang terbesar.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 2
LANDASAN TEORI
Trotoar merupakan jalur pejalan kaki yang dibuat terpisah dari jalur kendaraan
umum, biasanya terletak bersebelahan atau berdekatan. Pengertian ini sesuai
Ogden (1996) yang menyatakan, footpath and sidewalk berarti jalur pejalan kaki
yang mengambil bagian dari jalan kendaraan atau jalur yang terpisah khusus
untuk pejalan kaki saja, tepi ada jalur pejalan kaki yang dgunakan bersama-sama
dengan jalur sepeda.
(Danisworo,1991)
Trotoar sudah memiliki standar ketentuan berdasarkan luasan jalan dan kapasitas
pengguna. Perhitungan ini dilakukan agar kenyamanan dan fungsi trotoar dapat
digunakan secara maksimal bagi penggunanya. Trotoar yang sudah ada perlu
ditinjau kapasitas, keadaan dan penggunaannya apabila terdapat pejalan kaki yang
menggunakan jalur lalulintas kendaraan. Secara umum trotoar dapat direncanakan
pada ruas jalan yang terdapat volume pejalan kaki lebih besar dari tiga ratus orang
per dua belas jam (06.00-18.00) dan volume lalulintas lebih besar dari seribu
kendaraan per dua belas jam (06.00-18.00).
Pejalan kaki adalah bagian dari sistem trasportasi. Walaupun didalam sistem
trasportasi sering dilupakan, pejalan kaki tidak boleh disingkirkan. Peningkatan
gerakan pejalan kaki dan tingkat pelayanan, kurang penting dibandingkan lalu
lintas lainnya. Untuk itu diperlukan fasilitas yang memadai meliputi lebar efektif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
Lulie (1995) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penelitian tentang
karakteristik dan Analisis Kebutuhan Fasilitas Pejalan Kaki di Jalan Malioboro,
Yogyakarta. Penelitian tersebut bertujuan mencari karakteristik pejalan kaki,
mencari hubungan persamaan antara kecepatan berjalan, aliran, dan kepadatan
serta untuk menentukan tingkat pelayanan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah
tingkat pada trotoar di jalan Malioboro, Yogyakarta pada keadaan normal adalah
”A” dan pada alliran puncak tingkat pelayanannya menjadi ”C”.
Dari beberapa refrensi buku dan jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini perlu dilakukan untuk mengetahui karakteristik pejalan kaki (Arus, kecepatan,
kepadatan), mengetahui hubungan antar variabel pergerakan pejalan kaki serta
mengetahui kapasitas dan tingkat pelayanan pejalan kaki. Metode analisis yang
digunakan adalah metode regresi linier sesuai dengan cara yang dipergunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Model Hubungan
a. Kecepatan ( Speed )
b. Arus ( Flow )
Arus adalah jumlah pedestrian yang melintasi suatu titik pada penggal ruang
untuk pejalan kaki tertentu pada interval waktu tertentu dan diukur dalam satuan
pedestrian per meter per menit.
Untuk memperoleh besarnya arus (flow) digunakan rumus seperti pada persamaan
2.2 sebagai berikut:
N
Q= ..................................................................................................( 2.2 )
T
( Sumber : Fred. L. Mannering & Walter P. Kilareski, 1988 )
dengan, Q = arus pedestrian, (pedestrian / min/m)
N = jumlah pedestrian yang lewat per meter, (pedestrian/m )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Terdapat dua metode untuk menghitung nilai rata-rata kecepatan yaitu kecepatan
rerata waktu (time mean speed) dan kecepatan rerata ruang (space mean speed).
1) Kecepatan rata-rata waktu (time mean speed)
Kecepatan rata - rata waktu adalah rata - rata aritmatik kecepatan
pedestrian yang melewati suatu titik selama periode waktu tertentu.
Rumus untuk memperoleh kecepatan rata - rata waktu adalah seperti pada
persamaan 2.3 sebagai berikut:
1 n
Vt = ∑ Vi …………………………………………… .................... ( 2.3 )
n i=1
( Sumber : Fred. L. Mannering & Walter P. Kilareski, 1988 )
dengan, Vt = kecepatan rata - rata waktu, ( m/min )
n = banyaknya data kecepatan yang diamati
Vi = kecepatan tiap pedestrian yang diamati, ( m/min )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
c. Kepadatan ( Density )
Kepadatan adalah jumlah pedestrian yang berada di suatu ruang untuk pejalan kaki
pada jarak tertentu pada waktu tertentu, biasanya dirumuskan dalam satuan
pedestrian per meter persegi. Karena sulit diukur secara langsung dilapangan,
maka kepadatan dihitung dari nilai kecepatan rata - rata ruang dan arus seperti
pada persamaan 2.5 sebagai berikut:
Q
D= .....................................................................................................( 2.5 )
Vs
( Sumber : Nicholas J. Garber dan Lester A. Hoel, 1997 )
dengan, D = kepadatan, (pedestrian /m2 )
Q = arus, (pedestrian /min/m )
Vs = kecepatan rata- rata ruang, ( m/min )
Ruang untuk pedestrian merupakan luas area rata-rata yang tersedia untuk
masing-masing pedestrian yang dirumuskan dalam satuan m2/pedestrian. Ruang
pedestrian adalah hasil dari kecepatan rata-rata ruang dibagi dengan arus, atau
singkatnya ruang pedestrian adalah berbanding terbalik dengan kepadatan.
Rumus untuk menghitung ruang pedestrian dapat diperoleh dari persamaaan 2.6
sebagai berikut:
Vs
S=
Q
.................................................................................................... ( 2.6 )
1
=
D
(Sumber : Highway Capacity Manual, 1985 )
dengan, S = Ruang pedestrian, (m2/pedestrian)
D = kepadatan, (pedestrian /m2 )
Q = arus, (pedestrian /min/m )
Vs = kecepatan rata-rata ruang, ( m/min )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
Hubungan yang paling mendasar antara arus (flow), kecepatan (speed), dan
kepadatan (density) pada pejalan kaki dirumuskan seperti pada persamaan 2.7
sebagai berikut:
Q = Vs. D ………………………………………………………………. ( 2.7 )
(Sumber : Highway Capacity Manual, 1985 )
dengan, Q = arus (flow), (pedestrian /min/m )
Vs = kecepatan rata- rata ruang, ( m/min ) D
= kepadatan, (pedestrian /m2 )
A. Model Greenshields
⎡ Vf ⎤
Vs = vf − ⎢ ⎥D ..........................................................................................( 2.8 )
⎣ Dj⎦
( Sumber : Khisty, CJ and B. Kent Lall, 1998 )
dengan, Vs = kecepatan rata-rata ruang, ( m/min )
Vf = kecepatan pada saat arus bebas, (m/min)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
⎡ Vf ⎤
Q =Vf D − ⎢ ⎥D
2
…………………………………………………...…..( 2.9 )
⎣ Dj⎦
( Sumber : Khisty, CJ and B. Kent Lall, 1998)
dengan, Q = arus (flow), (pedestrian/min/m )
Vf = kecepatan pada saat arus bebas, (m/min) D
= kepadatan, (pedestrian/m2 )
Dj = kepadatan pada sat kondisi macet, (pedestrian/m2 )
Rumus diatas ialah persamaan tentang arus (Q) yang merupakan fungsi parabola
(fungsi kuadrat). Rumus tersebut menunjukkan bahwa arus merupakan fungsi
kerapatan (D) atau Q = f(D).
B. Model Greenberg
C. Model Underwood
Q
ln (V) = ln (V D ............................................................................... ( 2.16 )
f )-
V.Dm
1
Dengan distribusi V = eA dan Dm = maka dapat di hubungan:
f
B
q = D .eB+Ak....................................................................................................... ( 2.19 )
Kelemahan model Underwood terletak saat kepadatan pada kondisi macet maka
kecepatannya adalah tak hingga (infinity), sehingga model ini tidak sesuai pada
realita saat lalu lintas mempunyai kepadatan tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
⎣ Dj⎦ b b Vs = V
f e
2. Arus - Kecepatan ⎡ Dj⎤ 2 Q = Vs.C.e bVs Q= Vs.Dm(lnV -lnVs)
f
Q=Dj Vs−⎢ ⎥ Vs
⎣ Vf ⎦
3. Arus - Kepadatan ⎡ ⎤ D nD DlnC −D /D m
Q = l − Q=V .e
Vf 2 f
Q=VfD− ⎢ ⎥D b b
Dj
⎣ ⎦
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Pada Analisis regresi linier terdapat satu peubah yang dinyatakan dengan X dan
peubah tidak bebas yang bergantung pada X yaitu dinyatakan dengan notasi Y.
Dalam menentukan karakteristik hubungan antara kecepatan dengan kepadatan
digunakan analisis regresi linier. Apabila variabel tidak bebas (dependent) linier
terhadap variabel bebasnya (independent) maka hubungan kedua variabel itu
adalah linier. Nilai X (variabel bebas) merupakan nilai dari kepadatan, sedang
Nilai Y (variabel tak bebas) adalah nilai dari kecepatan. Hubungan yang linier atas
variabel bebas dengan variabel tidak bebas tersebut dituliskan dalam persamaan
regresi untuk mendapatkan persamaan Y = a + bx dengan nilai a dan b sebagai
berikut:
∑Y * ∑ X − ∑ X * ∑ XY
2
a= ………………………………………..( 2.20 )
n* ∑ X − (∑ X )
2 2
n* ∑ XY − ∑X∑Y
b = ……………………………………………..( 2.21 )
2 2
n*∑ X − (∑ X )
dengan, a = bilangan konstan, yang merupakan titik potong dengan sumbu
vertikal pada gambar kalau nilai X = 0
b = koefisien regresi
n = jumlah data
X = variabel bebas (kepadatan)
Y = variabel terikat (kecepatan)
kepadatan sebagai variabel bebas ( X ) dan data kecepatan rata- rata ruang sebagai
variabel terikat ( Y ). Lereng garis regresi disebut koefisien regresi (b). Nilai b
disini dapat positif atau negatif. Apabila koefisien regresi positif, maka garis
regresi akan mempunyai lereng positif, yang berarti hubungan dua variabel X dan
Y searah. Apabila koefisien regresi negatif, maka garis regresi akan mempunyai
lereng negatif, yang berarti hubungan dua variabel X dan Y berlawanan arah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
A. Model Greenshields
No. Hubungan y x a b
1. Kecepatan - Kepadatan Vs D Vf Vf
Dj
B. Model Greenberg
x = ln D
lnC
a=-
b
1
b=
b
No. Hubungan y x a b
C. Model Underwood
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
No. Hubungan y x a b
{n ∑ x − (∑ x ) }{n∑ y − (∑ y ) }
dengan, n = jumlah data
X = variabel bebas (absis)
Y = variabel terikat (ordinat) r
= koefisien korelasi
harga r = +1 menyatakan korelasi antara kedua variabel tersebut positif dan arah
korelasi satu arah yang artinya terdapat pengaruh positif antara variabel bebas
yaitu jika variabel x yang besar berpasangan dengan y yang besar juga.
1 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
a. Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah maksimum pedestrian yang mampu melewati suatu titik
pada ruang pedestrian selama periode waktu tertentu. Kapasitas pada ruang
pejalan kaki ini digunakan untuk mengetahui apakah ruang pedestrian tersebut
masih mampu menampung pedestrian yang ada khususnya pada saat hari-hari
puncak.
Untuk menentukan nilai kapasitas maka terlebih dahulu dicari nilai maksimum
dari variabel karakteristik pedestrian yaitu arus maksimum, kecepatan pada saat arus
maksimum, dan kepadatan pada saat arus maksimum.
A. Greenshields
Untuk mencari besarnya arus maksimum yaitu dengan menggunakan persamaan
berikut ini.
Qm = Vm . Dm ................................................................................................ ( 2.23 )
( Sumber : Fred. L. Mannering & Walter P. Kilareski, 1988 )
dengan, Qm = arus maksimum, (pedestrian / min/m)
Vm = Kecepatan pada saat arus maksimum, (m/min)
Dm = kepadatan pada saat arus maksimum, (pedestrian /m2)
Sedangkan nilai Dm didapat dari persamaan:
Dj
Dm = ................................................................................................................( 2.24 )
2
( Sumber : Fred. L. Mannering & Walter P. Kilareski, 1988 )
dengan, Dm = kepadatan pada saat arus maksimum, (pedestrian /m2)
Dj = jam density, kepadatan pada saat macet, (pedestrian /m2)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
⎡ Vf ⎤
Vs=vf − ⎢
⎥
D
⎣ Dj⎦
⎡ Vf ⎤
Vm = vf −⎢
⎥ D
m
⎣ Dj⎦
⎡ Dj ⎤
Vm = vf −⎢ 1 ⎥
− 2Dj⎦
⎣
Vf
Vm = ...................................................................................................( 2.25 )
2
( Sumber : Fred. L. Mannering & Walter P. Kilareski, 1988 )
dengan, Vm = Kecepatan pada saat arus maksimum, (m/min)
Vf = kecepatan pada arus bebas, (m/mim)
B. Greenberg
∂q
Kepadatan maksimum akan terjadi jika = 0 ,sehingga :
∂k
∂q ln Dm+1 lnC
= − =0
∂d b b
(ln Dm+1) = ln C
ln c −1
Dm =e ............................................................( 2.26 )
1
Vm = − ..................................................................................................( 2.27 )
b
Qm = Dm x Vm ............................................................................................... ( 2.28 )
C. Underwood
Dm adalah kerapatan pada saat q maksimum.Apabila kedua ruas dinyatakan
1
Dm = .........................................................................................................( 2.29 )
B
Vf = eA...............................................................................................................( 2.30 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
qm = Dm x Vm ................................................................................................ ( 2.32 )
b. Tingkat Pelayanan
Kriteria yang digunakan sebagai syarat dalam menentukan tingkat pelayanan pada
suatu ruang pejalan kaki dalam hal ini digunakan dua kriteria sebagai
perbandingan yaitu:
1. Berdasarkan pada jumlah pedestrian per menit per meter, yang mana tingkat
pelayanan untuk pejalan kaki didefinisikan dengan arus (flow) pedestrian pada
interval 5 menitan yang terbesar. Untuk menghitung nilai arus pedestrian pada
interval 5 menitan yang terbesar digunakan rumusan sebagai berikut:
Nm
Q5 = ................................................................................................( 2.33 )
5WE
(Sumber : Highway Capacity Manual, 1985 )
dengan, Q5 = arus (flow) pedestrian pada interval 5 menitan yang terbesar,
(pejalan kaki/min/m)
Nm = jumlah pedestrian terbanyak pada interval 5 menitan,
(pedestrian)
WE = lebar efektif ruang pedestrian, (meter)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
2. Berdasarkan pada luas area meter persegi per pedestrian, yang mana tingkat
pelayanan didefinisikan dengan ruang (space) untuk pedestrian pada saat arus 5
menitan yang terbesar. Untuk menghitung nilai ruang pedestrian pada saat arus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
LOS A
Ruang Pedestrian > 60 ft2/ped
Laju Arus ≤ 5 ped/menit/ft
Pada jalan-orang LOS A, pedestrian bergerak
dalam lintasan yang diinginkan tanpa
mengubah geraknya dalam menanggapi
pedestrian lain. Kecepatan berjalan bebas,
dan kemungkinan terjadinya konflik di antara
pedestrian sangat kecil.
LOS B
Ruang Pedestrian > 40-60 ft2/ped
Laju Arus > 5-7 ped/menit/ft
Pada LOS B ini, terdapat ruang yang cukup
buat pedestrian untuk memilih kecepatan
berjalannya secara bebas, untuk mendahului
pedestrian lainnya, dan untuk menghindari
konflik silang. Pada tingkat ini, pedestrian
mulai sadar akan adanya pedestrian lain, dan
menanggapi kehadiran mereka itu ketika
memilih lintasan berjalannya.
LOS C
Ruang Pedestrian > 24-40 ft2/ped
Laju Arus > 7-10 ped/menit/ft
Pada LOS C, ruangnya cukup untuk
kecepatan berjalan normal, dan untuk
mendahului pedestrian lain dalam arus tak
berarah primer. Gerak arah-balik atau silang
dapat menyebabkan sedikit konflik, dan
kecepatan serta laju alirnya agak lebih
rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
LOS D
Ruang Pedestrian > 15-24 ft2/ped
Laju Arus > 10-15 ped/menit/ft
Pada LOS D, kebebasan untuk memilih
kecepatan berjalan masing-masing dan untuk
mendahului pedestrian lain terbatas. Gerak
silang atau arah-balik akan mengalami
konflik dengan kemungkinan yang tinggi,
yang membutuhkan perubahan kecepatan dan
kedudukan yang sering. LOS ini memberikan
arus yang cukup lancar, tetapi gesekan dan
interaksi di antara pedestrian itu
kemungkinan terjadi.
LOS E
Ruang Pedestrian > 8-15 ft2/ped
Laju Arus > 15-23 ped/menit/ft
Pada LOS E ini, hampir semua pedestrian
membatasi kecepatan berjalannya, sering
harus menyesuaikan langkahnya. Pada jangka
yang lebih rendah, gerak ke depan hanya
mungkin dengan menggeserkan kaki. Ruang
tidak cukup untuk melewati pedestrian yang
lebih lambat. Gerak silang atau arah-balik
hanya mungkin dilakukan dengan susah
payah. Volume desain mendekati batas
kapasitas jalan orangnya, dengan berhenti
atau arus yang terhambat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
LOS F
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan
metode analisis. Metode survei yakni dengan menggunakan teknik manual dalam
pengamatan dan pengambilan data di lapangan. Sedangkan metode analisis yakni
dengan menggunakan metode regresi linier sesuai dengan cara yang digunakan oleh
Greenshields, Greenberg, dan Underwood.
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah arus (flow) maksimum pejalan
kaki, kecepatan (speed) pada saat arus maksimum, kepadatan (density) pada saat
arus maksimum dan luas area yang tersedia untuk pejalan kaki pada saat arus
maksimum. Data-data pejalan kaki tersebut dilakukan dengan cara manual.
Nilai arus (flow) ditentukan dari jumlah pejalan kaki dari kedua arah yang lewat
daerah observasi per menit per lebar efektif trotoar. Pengamatan jumlah pejalan
kaki yang melewati penggal trotoar pengamatan dihitung setiap interval 5 menit.
Untuk mengetahui besarnya arus (flow) pejalan kaki digunakan rumus 2.1.
Kecepatan (speed) pejalan kaki dipakai kecepatan (speed) rata-rata ruang yang
diperoleh dari kecepatan (speed) pejalan kaki pada waktu penelitian. Kecepatan
(speed) pejalan kaki diperoleh dari jarak yang telah ditentukan sebelumnya pada
penelitian yaitu dengan membagi jarak dari garis acu ke garis acu berikutnya
dengan waktu tempuh untuk melewati jarak tersebut. Untuk mengetahui nilainya
digunakan rumus 2.4.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Sedangkan untuk mendapatkan nilai kepadatan (density) pejalan kaki yaitu dengan
membagi besarnya nilai arus (flow) pejalan kaki dengan kecepatan (speed) rata-
rata ruang pejalan kaki, seperti pada rumus 2.5, dan untuk menghitung besarnya
ruang pejalan kaki yaitu dengan membagi besarnya nilai kecepatan (speed) rata-
rata ruang dengan arus (flow) atau sama dengan berbandingan terbalik dengan
kepadatan (density), seperti rumus 2.6.
Penelitian ini dilakukan pada studi kasus di Pedestrians road Stasiun Tugu
Yogyakarta, tepatnya halaman parkiran stasiun yang berfungsi sebagai akses
pengguna jalan dari dan ke dalam stasiun dengan penggal pengamatan sepanjang
10 meter, dimana lebar jalan 2 meter dengan dua arah arus. Penentuan lokasi
penelitian diambil dari suvei pendahuluan yang di lakukan sebelum waktu survei.
Masing-masing arus pejalan kaki juga dibagi dua kelompok, yaitu: kelompok pria dan
kelompok wanita. Jadi masing-masing kelompok surveyor menangani satu
kelompok pejalan kaki saja seperti pada tabel 3.1. Agar tidak terjadi kesalahan
pengumpulan data yang berganda.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Seetiap kelompok surveyor terdiri dari 3 orang yang mempunyai tugas masing-
masing. Surveyor pertama dengan dua alat ukur waktu membaca waktu tempuh
setiap pejalan kaki pada sisi utara yang memasuki garis acu yang satu sampai ke
garis acu berikutnya, dengan jarak 10 meter. Sedangkan surveyor kedua dengan
dua alat ukur waktu, membaca waktu tempuh setiap pejalan kaki pada sisi selatan.
Surveyor ketiga selain bertugas mencatat waktu tempuh pejalan kaki dari hasil
pembacaan surveyor pertama dan surveyor kedua, surveyor ketiga ini juga di
lengkapi alat ukur waktu untuk di gunakan jika arus pejalan kaki sedang ramai.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.
Keterangan:
K1, K2, K3, K4: Kelompok Surveyor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
3.5. Peralatan
Gambar 3.2. Lembar kerja pejalan kaki di Impalsemen Stasiun Tugu Yogyakarta
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah yang disusun secara sistematis.
Baik sebelum proses penyusunannya maupun saat proses penyusunannya
berlangsung, tujuannya agar dapat memberikan keterangan yang jelas dari awal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Pada tahap ini dilakukan perumusan masalah yang akan diangkat dalam
penelitian. Dari perumusan masalah tersebut, maka dapat ditentukan ruang
lingkup dan tujuan dari penelitian ini.
Studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku refrensi dan
teori-teori dasar. Bertujuan agar peneliti lebih mengerti konsep-konsep teoritis
yang menjadi landasan teori dalam melakukan penelitian.
Survei pendahuluan merupakan survei skala kecil tetapi sangat penting agar survei
sesungguhnya dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Survei ini
dimaksudkan untuk menentukan lokasi dan waktu penelitian, dilakukan dengan
cara meninjau tempat untuk memilih lokasi yang mendukung penelitian, dan
menentukan waktu penelitian yang tepat sesuai dengan kegiatan yang ada di
lokasi penelitian.
Metode pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk memperoleh data
sesuai dengan data yang dibutuhkan. Metode dalam penelitian ini menggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
metode survei dengan teknik manual yakni memperoleh data secara langsung
dengan pengamatan di lapangan. Agar dalam pengamatan di lapangan tidak
dijumpai hambatan dalam pelaksanaannya perlu adanya metode pengambilan data
yang jelas. Dalam penelitian ini perhitungan kecepatan pejalan kaki dilakukan
dengan urutan sebagai berikut:
1. Dilakukan penandaan dua garis acu dengan jarak diukur menggunakan pita
ukur sepanjang 10 meter.
2. Pada saat seseorang pejalan kaki melewati salah satu garis acuan stopwatch
dihidupkan sampai melewati titik acuan berikutnya.
3. Untuk pengukuran kecepatan aliran bebas, data dianggap gagal bila pejalan
kaki menghentikan aktivitasnya sebelum melewati titik acu berikutnya.
4. Kecepatan pejalan kaki ditentukan dengan membagi jarak antara dua titik acu
(10 meter) dengan waktu tempuh oleh pejalan kaki yang dilaluinya dalam
sekali lintasan.
Analisis data dan pembahasan merupakan langkah yang sangat penting dalam
suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk mengambil kesimpulan dari
sebuah penelitian. Analisis data dilakukan setelah diperoleh data-data di lapangan
terkumpul secara lengkap. Dari data jumlah pejalan kaki dan waktu tempuh
pejalan kaki ketika melewati penggal pengamatan, dapat untuk menghitung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
besarnya arus, kecepatan, kepadatan, dan ruang untuk pejalan kaki. Setelah nilai
arus, kecepatan, kepadatan dan ruang untuk pejalan kaki diperoleh maka dapat
diketahui hubungan antar variabel tersebut. Untuk menentukan nilai kapasitas dan
tingkat pelayanan terlebih dahulu dicari nilai maksimum yaitu arus maksimum,
kecepatan pada saat arus maksimum, dan kepadatan pada saat arus maksimum.
Pada tahap ini dilakukan penyusunan ulang dari seluruh hasil rangkaian penelitian
yang dilakukan, kemudian semua hasil yang telah didapat dibuat kesimpulan.
Selanjutnya disampaikan saran-saran yang berguna bagi pihak terkait dan bagi
penelitian selanjutnya.
Gambaran proses tahapan penyusunan skripsi dapat dilihat pada diagram alir
penelitian (flow chart) berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Mulai
Survai Pendahuluan
Menentukan lokasi, waktu
penelitian dan jumlah surveyor
Pengumpulan Data
- Jumlah pejalan kaki
- Waktu tempuh pejalan kaki
Selesai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Pedestrians road Stasiun Tugu Yogyakarta pada hari Sabtu
tanggal 10 Juli 2010 dengan mengambil penggal pengamatan 10 meter. Penelitian
tersebut menghasilkan data jumlah pedestrian dan waktu tempuh yang merupakan data
mentah, sehingga masih harus disusun terlebih dahulu untuk kemudian diadakan
perhitungan masing-masing data yaitu arus (flow), kecepatan (speed), kepadatan
(density) dan ruang (space) untuk pejalan kaki.
Data arus pedestrian dihitung berdasarkan seluruh pedestrian yang melewati penggal
ruas jalan yang diamati. Pengamatan dilakukan selama 3 jam mulai pukul 16.00 -
19.00 WIB, dengan interval lima menit. Untuk memudahkan dalam melakukan survei,
jumlah pejalan kaki dibedakan dari arah perjalanan yaitu:
Data hasil survei tersebut disusun dan dihitung jumlah pedestrian setiap interval 5
menit. Hasil perhitungan pejalan kaki tersebut kemudian disesuaikan ke dalam satuan
arus (flow) atau satuan pedestrian /min/m.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Sebagai contoh untuk perhitungan arus (flow) pedestrian pada pukul 16.00 - 16.05
WIB sebagai berikut:
Hasil perhitungan arus pedestrian dengan satuan pedestrian /min/m selanjutnya dapat
dilihat pada Tabel 4.2. Perhitungan Arus Pejalan Kaki.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
Data yang digunakan dalam perhitungan kecepatan pedestrian adalah waktu tempuh
pedestrian yang melewati penggal pengamatan.
Untuk memudahkan pelaksanaan survai waktu tempuh, para pedestrian dibagi dalam 4
kelompok pejalan kaki yaitu:
a.) Pedestrian pria dari arah Barat
b.) pedestrian wanita dari arah Barat
c.) pedestrian pria dari arah Timur
d.) pedestrian wanita dari arah Timur
Untuk menghitung kecepatan pedestrian yang diamati digunakan rumus 2.1. Dalam
penelitian ini panjang penggal pengamatan adalah 10 meter. Waktu tempuh dihitung
dalam satuan detik. Sedangkan satuan kecepatan yang digunakan adalah meter per
menit. Karena dalam satu menit sesuai dengan 60 detik, maka T harus dibagi dengan
60. Untuk lebih jelasnya dinyatakan dalam rumus:
Dengan L = 10 meter, maka rumus diubah menjadi :
L
V=
T / 60
600
=
T
Sebagai contoh perhitungan pada pukul 16.00-16.05 WIB untuk pedestrian pria dari
arah Barat T1 tercatat 12,43 detik, sehingga kecepatan pedestrian tersebut adalah:
600
V=
12,43
=48,27 m/min
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Untuk menghitung kecepatan rata-rata ruang digunakan data dari lampiran A.1. s/d
A.4. dianalisis dengan mengunakan rumus 2.4. Sebagai contoh perhitungan untuk
kecepatan rata-rata ruang 5 menitan pada jam 16.00-16.05 WIB sebagai berikut :
⎛ 1 ⎞ ⎛ 1 1 1 1 ⎞
∑ ⎜⎜ ⎟ ⎟ = ∑⎜ + + + ⎟
43 ,73 40 ,65 47 ,32
⎝ Vtpb ⎠ ⎝ 48 ,27 ⎠
= 0,08932 m/min
⎛ 1 ⎞ ⎛ 1 1 1 ⎞
∑⎜ ⎟ = ∑⎜ + + ⎟
⎝ Vtwb ⎠ ⎝ 43 ,20 43 ,73 47 ,32 ⎠
= 0,06715 m/min
N = N pria dari arah Barat + N wanita dari arah Barat + N pria dari arah Timur
+ N wanita dari arah Timur
= 4+3+5+6
= 18
Maka Vs ( pada jam 16.00-16.05 ) adalah :
1
Vs =
1
x( 0,089+0,067+0,099+0,125 )
18
= 47,368 m/min
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Untuk perhitungan kecepatan rata-rata ruang pada jam-jam lain selanjutnya digunakan
perhitungan dengan cara tersebut. Hasil perhitungan pada jam-jam pengamatan
selanjutnya dapat di lihat di tabel 4.3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Kepadatan (density) diperoleh dari variabel-variabel yang telah dicari pada perhitungan
arus (yang ditunjukkan di table 4.1 dan 4.2) dan perhitungan kecepatan rata-rata ruang
(yang ditunjukkan di table 4.3). Kepadatan dihitung dari hasil bagi kedua variabel
tersebut seperti pada rumus 2.5.
Sebagai contoh perhitungan pada jam 16.00-16.05 WIB, dimana diketahui besarnya arus
(flow) pejalan kaki (Q) = 3,00 pedestrian /min/m dan besarnya kecepatan rata-rata ruang
(Vs) = 47,487 m/min, maka besarnya kepadatan adalah :
Q 3,00
D= =
Vs 47,37
2
= 0,063 pedestrian /m
Dari perhitungan tersebut diperoleh kepadatan (D) sebesar 0,063 pedestrian /m2. Untuk
menghitung kepadatan pada jam-jam selanjutnya digunakan cara yang sama. Hasil
perhitungan kepadatan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Waktu Q Vs D
pends /min/m m/ min pjln kaki/ m²
16.00-16.05 3,00 47,37 0,063
16.05-16.10 3,30 49,55 0,067
16.10-16.15 2,90 48,43 0,060
16.15-16.20 2,90 48,22 0,060
16.20-16.25 3,50 47,62 0,074
16.25-16.30 3,50 44,08 0,079
16.30-16.35 3,50 47,50 0,074
16.35-16.40 3,80 47,37 0,080
16.40-16.45 5,90 41,79 0,141
16.45-16.50 6,60 41,55 0,159
16.50-16.55 6,00 44,29 0,135
16.55-17.00 6,30 42,48 0,148
17.00-17.05 7,10 39,89 0,178
17.05-17.10 6,90 42,59 0,162
17.10-17.15 6,70 41,67 0,161
17.15-17.20 8,40 43,01 0,195
17.20-17.25 9,80 43,48 0,225
17.25-17.30 8,60 40,85 0,211
17.30-17.35 12,10 39,10 0,309
17.35-17.40 11,00 39,43 0,279
17.40-17.45 11,10 42,91 0,259
17.45-17.50 9,80 40,50 0,242
17.50-17.55 8,20 41,06 0,200
17.55-18.00 7,50 40,65 0,185
18.00-18.05 6,50 45,66 0,142
18.05-18.10 7,10 41,56 0,171
18.10-18.15 7,40 38,28 0,193
18.15-18.20 5,50 46,44 0,118
18.20-18.25 5,00 46,43 0,108
18.25-18.30 5,20 45,13 0,115
18.30-18.35 4,60 46,55 0,099
18.35-18.40 4,40 43,18 0,102
18.40-18.45 3,70 47,40 0,078
18.45-18.50 4,90 43,73 0,112
18.50-18.55 4,10 46,32 0,089
18.55-19.00 3,50 45,93 0,076
Jumlah 220,30 43,22 5,097
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
Ruang (Space) untuk pejalan kaki dihitung dengan menggunakan rumus 2.6. Sebagai
contoh perhitungan pada perhitungan pada pukul 16.00-16.05 WIB, dimana diketahui
besarnya kepadatan adalah 0,063 pedestrian /m2, maka luasnya ruang yang tersedia
untuk pedestrian adalah :
1 1
S= =
D 0,063
=15,789 pedestrian /m2
Dari perhitungan tersebut diperoleh luas ruang yang tersedia untuk pedestrian pada
pukul 16.00-16.05 WIB sebesar 15,789 pedestrian /m2. Untuk menghitung luas ruang
yang tersedia untuk pedestrian pada jam-jam lain selanjutnya digunakan cara yang
sama. Hasil perhitungan luas ruang yang tersedia untuk pedestrian selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 4.5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
Waktu Q Vs D S
pend/min/m m/ min pend/ m² m²/ pend
16.00-16.05 3,00 47,368 0,063 15,789
16.05-16.10 3,30 49,550 0,067 15,015
16.10-16.15 2,90 48,433 0,060 16,701
16.15-16.20 2,90 48,223 0,060 16,629
16.20-16.25 3,50 47,619 0,074 13,605
16.25-16.30 3,50 44,084 0,079 12,595
16.30-16.35 3,50 47,500 0,074 13,571
16.35-16.40 3,80 47,368 0,080 12,465
16.40-16.45 5,90 41,787 0,141 7,082
16.45-16.50 6,60 41,555 0,159 6,296
16.50-16.55 6,00 44,293 0,135 7,382
16.55-17.00 6,30 42,484 0,148 6,743
17.00-17.05 7,10 39,886 0,178 5,618
17.05-17.10 6,90 42,589 0,162 6,172
17.10-17.15 6,70 41,667 0,161 6,219
17.15-17.20 8,40 43,011 0,195 5,120
17.20-17.25 9,80 43,478 0,225 4,437
17.25-17.30 8,60 40,845 0,211 4,749
17.30-17.35 12,10 39,096 0,309 3,231
17.35-17.40 11,00 39,427 0,279 3,584
17.40-17.45 11,10 42,907 0,259 3,866
17.45-17.50 9,80 40,501 0,242 4,133
17.50-17.55 8,20 41,060 0,200 5,007
17.55-18.00 7,50 40,650 0,185 5,420
18.00-18.05 6,50 45,662 0,142 7,025
18.05-18.10 7,10 41,562 0,171 5,854
18.10-18.15 7,40 38,283 0,193 5,173
18.15-18.20 5,50 46,444 0,118 8,444
18.20-18.25 5,00 46,429 0,108 9,286
18.25-18.30 5,20 45,126 0,115 8,678
18.30-18.35 4,60 46,555 0,099 10,121
18.35-18.40 4,40 43,182 0,102 9,814
18.40-18.45 3,70 47,404 0,078 12,812
18.45-18.50 4,90 43,726 0,112 8,924
18.50-18.55 4,10 46,316 0,089 11,297
18.55-19.00 3,50 45,929 0,076 13,123
Jumlah 220,30 43,221 5,097 0,196
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
Dari hasil perhitungan besarnya arus (flow), kecepatan rata-rata ruang, kepadatan dan
ruang (space) untuk pedestrian dapat diambil suatu hubungan bervariasi antara
variabel tersebut. Jenis variasi hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara kecepatan ( Vs ) dengan kepadatan ( D )
2. Hubungan antara arus ( Q ) dengan kepadatan ( D )
3. Hubungan antara arus ( Q ) dengan kecepatan ( Vs )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Untuk menghitung variabel a dan b digunakan data-data dari Tabel 4.6. Contoh
perhitungan regresi linier sebagai berikut :
2
a= ∑Y * ∑ X − ∑ X * ∑ XY
n* ∑ X − (∑ X )
2 2
1582x0,893−5,149x220,3
= 2
36x0,893−5,149
= 49,417
n* ∑ XY− ∑ X * ∑Y
b=
n* ∑ − (∑ X )
2 2
Vs = 49,417 - 38,257 D.
Untuk memperoleh koefisien korelasi yang terjadi pada regresi linier ini dihitung
dengan menggunakan rumus 2.26.
n∑ xy − ∑ x* ∑ y
r= )}
2 2 2
{n∑ x − (∑ x y − (∑ y ) }
2
{n∑
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
(36x220,300)− ( 5,149x1582 )
r=
( 2
36x0,893−(5,149) x(36×69845,838−(1582)
2
)
= −0,838
Dari perhitungan didapatkan harga r = -0,838. Harga korelasi negatif antara kepadatan dan
kecepatan menunjukkan bahwa pada saat kepadatan bertambah maka kecepatan akan
menurun dan begitu pula sebaliknya.
50.00
45.00
kecepatan m/min
40.00
y = -38,257x + 49,417
35.00 R² = 0,702
r = -0,838
30.00
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40
kepadatan pendestrian/m2
Dari persamaan yang dihasilkan dari perhitungan yang menggunakan regresi linier
akan didapatkan hubungan antara kepadatan dan kecepatan. Rumus dasar hubungan
kepadatan-kecepatan seperti pada rumus 2.8.
Vf = 49,417
Vf
= 38,257
Dj
Untuk hubungan antara arus (flow) dan kepadatan, Greenshields memberikan rumus
seperti pada rumus 2.9. Dengan mensubstitusikan variabel dari hasil persamaan regresi
tersebut maka diketahui hubungan arus (flow) dan kepadatan membentuk persamaan
parabola sebagai berikut:
Q = 49,417 - 38,257 D2
Dari fungsi persamaan tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara kepadatan dan
arus (flow), dimana data kepadatan digambarkan sebagai variabel X dan data arus
(flow) sebagai variabel Y.
18
16
14
12
10
y = -38,257x2 + 49,417
8 R² = 0,990
,
0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4
Kepadatan, D (pends/ m2)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
38 ,257
Dengan mensubstitusikan Vf, didapat : = 49 ,417
Dj
Dari hasil perhitungan didapat bahwa kepadatan pada saat macet atau Dj adalah
sebesar 1,292 pedestrian /m2. Untuk mengetahui hubungan kecepatan dan arus (flow)
akan dibentuk dengan menggunakan rumus 2.10.
Karena harga kepadatan pada saat macet (Dj) dan kecepatan rata-rata ruang dalam
keadaan arus bebas (Vf ) telah diketahui, maka :
Dj 1,292
=
Vf 49 ,417
= 0,026
Dari persamaan tesebut dibuat grafik hubungan antara kecepatan dengan arus (flow),
dimana data kecepatan sebagai variabel X dan arus (flow) sebagai variabel Y. Grafik
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
18
16
14
Arus, Q (pends/ min/ m)
12
10
6
4 y = -0,026x2 + 1,292x
R² = 1
2
0
0 10 20 30 40 50 60
Kecepatan, Vs (m/min)
Untuk mencari besarnya arus (flow) maksimum digunakan rumus 2.27 yang terlebih
dahulu dicari besarnya kepadatan pada saat arus maksimum (Dm) dan besarnya
kecepatan pada saat arus maksimum (Vm).
Nilai kepadatan pada saat arus maksimum (Dm) dapat dicari dengan menggunakan
rumus 2.28. Dari perhitungan sebelumnya didapatkan bahwa kepadatan pada saat
macet (Dj) sebesar 1,292 pedestrian /m2, maka besarnya nilai kepadatan pada saat
arus maksimum (Dm) adalah :
j 1,292
Dm = D =
2 2
2
= 0,646 pedestrian / m
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kepadatan pada saat arus maksimum (Dm)
adalah sebesar 0,646 pedestrian /m2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
Untuk mencari besarnya kecepatan pada saat arus maksimum (Vm) digunakan rumus
2.29. Dari perhitungan sebelumnya didapatkan nilai kecepatan pada saat arus bebas
(Vf) sebesar 49,417 m/min, maka nilai kecepatan pada saat arus maksimunya (Vm)
adalah :
f 49,417
Vm = V =
2 2
= 24,708 m/min.
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kecepatan pada saat arus maksimum (Vm)
adalah sebesar 24,708 m/min.
Jadi besarnya arus (flow) maksimum (Qm) dapat dihitung sebagai berikut :
Qm = Vm x Dm
Qm = 24,708 x 0,646
Dari perhitungan tersebut didapatkan nilai arus (flow) maksimum (Qm) sebesar 15,958
pedestrian /min/m.
Untuk mengetahui apakah arus terbesar yang ada pada suatu penggal trotoar masih
dapat ditampung oleh kapasitas dari trotoar yang ada, maka terlebih dahulu harus
diketahui kapasitas dari penggal trotoar pengamatan.
Dalam menentukan besarnya kapasitas pada suatu trotoar belum ada suatu rumusan
tertentu seperti yang digunakan dalam menentukan besarnya kapasitas pada jalan,
maka untuk mencari besarnya kapasitas pada trotoar dapat dinyatakan dengan besarnya
arus (flow) maksimum pada penggal ruas jalan pengamatan.
Pada penelitian ini diketahui besarnya arus (flow) maksimum pejalan kaki di
Pedestrians road Stasiun Tugu Yogyakarta sebesar 15,958 pedestrian /min/m, maka
kapasitas pada pejalan kaki tersebut sebesar 15,958 pedestrian /min/m.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
No Waktu D X= log D Y= Vs X² Y² XY
1 16.00-16.05 0,06 -1,20 47,37 1,44 2243,77 -56,76
2 16.05-16.10 0,07 -1,18 49,55 1,38 2455,16 -58,30
3 16.10-16.15 0,06 -1,22 48,43 1,50 2345,76 -59,22
4 16.15-16.20 0,06 -1,22 48,22 1,49 2325,49 -58,87
5 16.20-16.25 0,07 -1,13 47,62 1,29 2267,57 -53,99
6 16.25-16.30 0,08 -1,10 44,08 1,21 1943,36 -48,50
7 16.30-16.35 0,07 -1,13 47,50 1,28 2256,25 -53,80
8 16.35-16.40 0,08 -1,10 47,37 1,20 2243,77 -51,90
9 16.40-16.45 0,14 -0,85 41,79 0,72 1746,13 -35,53
10 16.45-16.50 0,16 -0,80 41,55 0,64 1726,81 -33,21
11 16.50-16.55 0,14 -0,87 44,29 0,75 1961,87 -38,45
12 16.55-17.00 0,15 -0,83 42,48 0,69 1804,86 -35,21
13 17.00-17.05 0,18 -0,75 39,89 0,56 1590,90 -29,90
14 17.05-17.10 0,16 -0,79 42,59 0,62 1813,86 -33,66
15 17.10-17.15 0,16 -0,79 41,67 0,63 1736,11 -33,07
16 17.15-17.20 0,20 -0,71 43,01 0,50 1849,92 -30,51
17 17.20-17.25 0,23 -0,65 43,48 0,42 1890,36 -28,13
18 17.25-17.30 0,21 -0,68 40,85 0,46 1668,32 -27,64
19 17.30-17.35 0,31 -0,51 39,10 0,26 1528,53 -19,91
20 17.35-17.40 0,28 -0,55 39,43 0,31 1554,45 -21,86
21 17.40-17.45 0,26 -0,59 42,91 0,34 1841,03 -25,20
22 17.45-17.50 0,24 -0,62 40,50 0,38 1640,37 -24,96
23 17.50-17.55 0,20 -0,70 41,06 0,49 1685,89 -28,73
24 17.55-18.00 0,18 -0,73 40,65 0,54 1652,46 -29,84
25 18.00-18.05 0,14 -0,85 45,66 0,72 2085,03 -38,66
26 18.05-18.10 0,17 -0,77 41,56 0,59 1727,38 -31,90
27 18.10-18.15 0,19 -0,71 38,28 0,51 1465,59 -27,33
28 18.15-18.20 0,12 -0,93 46,44 0,86 2157,06 -43,03
29 18.20-18.25 0,11 -0,97 46,43 0,94 2155,61 -44,93
30 18.25-18.30 0,12 -0,94 45,13 0,88 2036,39 -42,35
31 18.30-18.35 0,10 -1,01 46,55 1,01 2167,36 -46,80
32 18.35-18.40 0,10 -0,99 43,18 0,98 1864,67 -42,83
33 18.40-18.45 0,08 -1,11 47,40 1,23 2247,15 -52,51
34 18.45-18.50 0,11 -0,95 43,73 0,90 1911,98 -41,56
35 18.50-18.55 0,09 -1,05 46,32 1,11 2145,15 -48,77
36 18.55-19.00 0,08 -1,12 45,93 1,25 2109,47 -51,35
Jumlah 5,15 -32,08 1582,00 30,08 69845,84 -1429,16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Untuk menghitung variabel a dan b digunakan data-data dari Tabel 4.8. Contoh
perhitungan regresi linier sebagai berikut :
2
a= ∑Y * ∑ X − ∑ X * ∑ XY
n* ∑ X − (∑ X )
2 2
1582x30,08−(−32,08)x(−1429,16)
= 2
36x30,08− (−32,08)
= 32,352
n* ∑ XY − ∑ X * ∑Y
b=
n* ∑ X − (∑ X )
2 2
Vs = 32,352 - 13,008 D.
Untuk memperoleh koefisien korelasi yang terjadi pada regresi linier ini dihitung
dengan menggunakan rumus 2.26.
n∑ xy − ∑ x* ∑ y
r= 2 2 2
2
{n∑ x − (∑ x )}{n∑ y − (∑ y ) }
Dari perhitungan didapatkan harga r = -0,879. Harga korelasi negatif antara kepadatan
dan kecepatan menunjukkan bahwa pada saat kepadatan bertambah maka kecepatan
akan menurun dan begitu pula sebaliknya.
80
70
60
50
40 y = -13,0ln(x) + 32,35
R² = 1
r = -0,879
30
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40
Kepadatan, D (Pendestrian/m2)
Dari persamaan yang dihasilkan dari perhitungan yang menggunakan regresi linier
akan didapatkan hubungan antara kepadatan dan kecepatan. Rumus dasar hubungan
kepadatan-kecepatan seperti pada rumus 2.11.
ln D
b = 32,352
ln C
= − 13,008
b
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Untuk hubungan antara arus (flow) dan kepadatan, Greenberg memberikan rumus
seperti pada rumus 2.12. Dengan mensubstitusikan variabel dari hasil persamaan
regresi tersebut maka diketahui hubungan arus (flow) dan kepadatan membentuk
persamaan parabola sebagai berikut:
Q = 32,352 - 13,008 D ln D
Dari fungsi persamaan tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara kepadatan dan
arus (flow), dimana data kepadatan digambarkan sebagai variabel X dan data arus
(flow) sebagai variabel Y
16
14
Arus, Q (Pendestrian/min/m)
12
10
6 y = 13,008xln(x) + 32,35
R² = 0,977
4
0
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40
Kepadatan, D (Pendestrian/m2)
b= 1/B = -0,077
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
C = e-A/B =0,083
,077 S
Q = 0,083 Vs.e -0
Dari persamaan tesebut dibuat grafik hubungan antara kecepatan dengan arus (flow),
dimana data kecepatan sebagai variabel X dan arus (flow) sebagai variabel Y. Grafik
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.11.
60
50
Kecepatan, Vs (m/min)
40
30
20
y = 0,083x.e-0,077x
10 R² = 0,866
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Arus, Q (Pendestrian/min/m)
Untuk mencari besarnya arus (flow) maksimum digunakan rumus 2.32 yang terlebih
dahulu dicari besarnya kepadatan pada saat arus maksimum (Dm) dan besarnya
kecepatan pada saat arus maksimum (Vm).
Nilai kepadatan pada saat arus maksimum (Dm) dapat dicari dengan menggunakan
rumus 2.30. Dari perhitungan sebelumnya didapatkan ln c = -2,487 pedestrian /m2, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
nilai e (Exeponen) = 2.7182818 maka besarnya nilai kepadatan pada saat arus
maksimum (Dm) adalah :
lnc−1
Dm =e
−2,487 −1
Dm = 2.71828 Pedestrian / m2
Dm = 0,031 Pedestrian / m2
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kepadatan pada saat arus maksimum (Dm)
adalah sebesar 0,031 pedestrian /m2.
Untuk mencari besarnya kecepatan pada saat arus maksimum (Vm) digunakan rumus
2.31. Dari perhitungan sebelumnya didapatkan nilai b= -0.077 , maka nilai kecepatan
pada saat arus maksimunya (Vm) adalah :
1 1
Vm = − =−
b − 0,077
= 13 ,008 m/min.
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kecepatan pada saat arus maksimum (Vm)
adalah sebesar 13,008 m/min.
Jadi besarnya arus (flow) maksimum (Qm) dapat dihitung sebagai berikut :
Qm = Vm x Dm
Qm = 13,008 x 0,031
Dari perhitungan tersebut didapatkan nilai arus (flow) maksimum (Qm) sebesar 0,398
pedestrian /min/m.
Untuk mengetahui apakah arus terbesar yang ada pada suatu penggal trotoar masih
dapat ditampung oleh kapasitas dari trotoar yang ada, maka terlebih dahulu harus
diketahui kapasitas dari penggal trotoar pengamatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
Dalam menentukan besarnya kapasitas pada suatu trotoar belum ada suatu rumusan
tertentu seperti yang digunakan dalam menentukan besarnya kapasitas pada jalan,
maka untuk mencari besarnya kapasitas pada trotoar dapat dinyatakan dengan besarnya
arus (flow) maksimum pada penggal ruas jalan pengamatan.
Pada penelitian ini diketahui besarnya arus (flow) maksimum pejalan kaki di
Pedestrians road Stasiun Tugu Yogyakarta sebesar 1,64 pedestrian /min/m.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
No Waktu S D=X Y= ln S X² Y² XY
1 16.00-16.05 47,37 0,06 3,86 0,004 14,88 0,24
2 16.05-16.10 49,55 0,07 3,90 0,004 15,23 0,26
3 16.10-16.15 48,43 0,06 3,88 0,004 15,06 0,23
4 16.15-16.20 48,22 0,06 3,88 0,004 15,02 0,23
5 16.20-16.25 47,62 0,07 3,86 0,005 14,92 0,28
6 16.25-16.30 44,08 0,08 3,79 0,006 14,33 0,30
7 16.30-16.35 47,50 0,07 3,86 0,005 14,91 0,28
8 16.35-16.40 47,37 0,08 3,86 0,006 14,88 0,31
9 16.40-16.45 41,79 0,14 3,73 0,020 13,93 0,53
10 16.45-16.50 41,55 0,16 3,73 0,025 13,89 0,59
11 16.50-16.55 44,29 0,14 3,79 0,018 14,37 0,51
12 16.55-17.00 42,48 0,15 3,75 0,022 14,06 0,56
13 17.00-17.05 39,89 0,18 3,69 0,032 13,59 0,66
14 17.05-17.10 42,59 0,16 3,75 0,026 14,07 0,61
15 17.10-17.15 41,67 0,16 3,73 0,026 13,91 0,60
16 17.15-17.20 43,01 0,20 3,76 0,038 14,15 0,73
17 17.20-17.25 43,48 0,23 3,77 0,051 14,23 0,85
18 17.25-17.30 40,85 0,21 3,71 0,044 13,76 0,78
19 17.30-17.35 39,10 0,31 3,67 0,096 13,44 1,13
20 17.35-17.40 39,43 0,28 3,67 0,078 13,50 1,03
21 17.40-17.45 42,91 0,26 3,76 0,067 14,13 0,97
22 17.45-17.50 40,50 0,24 3,70 0,059 13,70 0,90
23 17.50-17.55 41,06 0,20 3,72 0,040 13,80 0,74
24 17.55-18.00 40,65 0,18 3,71 0,034 13,73 0,68
25 18.00-18.05 45,66 0,14 3,82 0,020 14,60 0,54
26 18.05-18.10 41,56 0,17 3,73 0,029 13,89 0,64
27 18.10-18.15 38,28 0,19 3,65 0,037 13,29 0,70
28 18.15-18.20 46,44 0,12 3,84 0,014 14,73 0,45
29 18.20-18.25 46,43 0,11 3,84 0,012 14,73 0,41
30 18.25-18.30 45,13 0,12 3,81 0,013 14,51 0,44
31 18.30-18.35 46,55 0,10 3,84 0,010 14,75 0,38
32 18.35-18.40 43,18 0,10 3,77 0,010 14,18 0,38
33 18.40-18.45 47,40 0,08 3,86 0,006 14,89 0,30
34 18.45-18.50 43,73 0,11 3,78 0,013 14,27 0,42
35 18.50-18.55 46,32 0,09 3,84 0,008 14,71 0,34
36 18.55-19.00 45,929 0,08 3,83 0,006 14,65 0,29
Jumlah 1581,999 5,149 136,101 0,893 514,708 19,331
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
Untuk menghitung variabel a dan b digunakan data-data dari Tabel 4.14 Contoh
perhitungan regresi linier sebagai berikut :
2
a= ∑Y * ∑ X − ∑ X * ∑ XY
n* ∑ X − (∑ X )
2 2
136,101x0,893−5,149x19,331
= 2
36x0,893− (5,149)
=3,906
n*∑ XY − ∑ X * ∑Y
b=
n* ∑ X − (∑ X )
2 2
Y = 3,906 - 0,875 X atau dalam hubungan kecepatan dan kepadatan dituliskan sebagai ln
Vs = 3,906 - 0,875 D.
Untuk memperoleh koefisien korelasi yang terjadi pada regresi linier ini dihitung
dengan menggunakan rumus 2.26.
n∑ xy − ∑ x* ∑ y
r= 2 2 2
{n∑ x − (∑ x )}{n∑ y − (∑ y ) }
2
(36x19,331)− ( 5,149x136,101 )
r=
2 2
(36x0,893− (5,149) x(36×514,708− (136,101) )
= −0,839
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Dari perhitungan didapatkan harga r = -0,839. Harga korelasi negatif antara kepadatan
dan kecepatan menunjukkan bahwa pada saat kepadatan bertambah maka kecepatan
akan menurun dan begitu pula sebaliknya.
4.00
3.80
Kecepatan , Vs (m/min)
3.60
y = -0,875x + 3,906
3.40 R = -0,839
3.20
3.00
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35
Kepadatan,D (pendestrian/ m²)
Dari persamaan yang dihasilkan dari perhitungan yang menggunakan regresi linier
akan didapatkan hubungan antara kepadatan dan kecepatan. Rumus dasar hubungan
kepadatan-kecepatan seperti pada rumus 2.15.
E = 2.7182818
A 3 ,906
=> Vf = E = 2,7182818
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
= 49,68
B = − 0 ,875
Untuk hubungan antara arus (flow) dan kepadatan, Underwood memberikan rumus
seperti pada rumus 2.16. Dengan mensubstitusikan variabel dari hasil persamaan
regresi tersebut maka diketahui hubungan arus (flow) dan kepadatan membentuk
persamaan sebagai berikut:
D
Q = Vf x D - eB x
0,875 D
Q = 49,68 D - e-
Dari fungsi persamaan tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara kepadatan dan
arus (flow), dimana data kepadatan digambarkan sebagai variabel X dan data arus
(flow) sebagai variabel Y
16.00
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
,
0.00
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
Kepadatan, D (Pejalan kaki/m2)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
Ln Vf = 3,91
Q = Vs x Dm (ln Vf - ln Vs)
1 1
Dm = =
− B − 0,875
= 1,143
Q = 4,465 Vs - 1,143 Vs ln Vs
Dari persamaan tesebut dibuat grafik hubungan antara kecepatan dengan arus (flow),
dimana data kecepatan sebagai variabel X dan arus (flow) sebagai variabel Y. Grafik
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.17.
70
60
50
40
30 y = -1,143xln(x) + 4,465x
R² = 0,738
,
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan, Vs (m/min)
Untuk mencari besarnya arus (flow) maksimum digunakan rumus 2.36 yang terlebih
dahulu dicari besarnya kepadatan pada saat arus maksimum (Dm) dan besarnya
kecepatan pada saat arus maksimum (Vm).
Nilai kepadatan pada saat arus maksimum (Dm) dapat dicari dengan menggunakan
rumus 2.33. Dari perhitungan sebelumnya didapatkan bahwa nilai pada lajur Utara
sebesar B = -0,875 pedestrian /m2, maka besarnya nilai kepadatan pada saat arus
maksimum (Dm) adalah :
1 1
Dm = =
−B 0,875
= 1,143 pedestrian / m2
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kepadatan pada saat arus maksimum (Dm)
adalah sebesar 1,143 pedestrian /m2.
Untuk mencari besarnya kecepatan pada saat arus maksimum (Vm) digunakan rumus
2.35. Dari perhitungan sebelumnya didapatkan nilai kecepatan pada saat arus bebas
(Vf) sebesar 49,68 m/min, maka nilai kecepatan pada saat arus maksimunya (Vm)
adalah :
(lnVf)−1 (3,91)−1
Vm=e =e =18,278 m/min.
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kecepatan pada saat arus maksimum (Vm)
adalah sebesar 18,278 m/min.
Jadi besarnya arus (flow) maksimum (Qm) dapat dihitung sebagai berikut :
Qm = Vm x Dm
Qm = 18,278 x 1,143
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
Dari perhitungan tersebut didapatkan nilai arus (flow) maksimum (Qm) sebesar 20,9
pedestrian /min/m.
Untuk mengetahui apakah arus terbesar yang ada pada suatu penggal trotoar masih
dapat ditampung oleh kapasitas dari trotoar yang ada, maka terlebih dahulu harus
diketahui kapasitas dari penggal trotoar pengamatan.
Dalam menentukan besarnya kapasitas pada suatu trotoar belum ada suatu rumusan
tertentu seperti yang digunakan dalam menentukan besarnya kapasitas pada jalan,
maka untuk mencari besarnya kapasitas pada trotoar dapat dinyatakan dengan besarnya
arus (flow) maksimum pada penggal ruas jalan pengamatan.
Pada penelitian ini diketahui besarnya arus (flow) maksimum pejalan kaki di
Pedestrians road Stasiun Tugu Yogyakarta sebesar 20,9 pedestrian /min/m, maka
kapasitas pada pejalan kaki tersebut sebesar 20,9 pedestrian /min/m.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
Untuk menentukan tingkat pelayanan ruas jalan pejalan kaki di Pedestrians road
Stasiun Tugu Yogyakarta digunakan dua cara sebagai perbandingan.
a. Berdasarkan pada arus (flow) pejalan kaki pada interval 5 menitan yang terbesar.
Untuk menghitung nilai arus pedestrian pada interval 5 menitan yang terbesar
digunakan rumus 2.33.
Dari perhitungan didapatkan besarnya arus pedestrian pada interval 5 menitan yang
terbesar adalah sebesar 12,1 pedestrian /min/m.
b. Berdasarkan pada ruang (space) untuk pejalan kaki pada saat arus 5 menitan yang
terbesar. Adapun untuk menentukan nilai ruang (space) untuk pedestrian pada saat
arus 5 menitan yang terbesar digunakan rumus 2.34.
Dari hasil perhitungan Tabel 4.5. didapatkan nilai kepadatan pada saat arus 5
menitan yang terbesar (D5) sebesar 0,309 pedestrian /m2, maka besarnya nilai
ruang untuk pedestrian pada saat arus 5 menitan yang terbesar (S 5) berdasarkan hasil
perhitungan Tabel 4.7 sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
1 1
S5 = =
D5 0,309
4.4. Pembahasan
18
16
14
Arus, Q (pends/min/m)
12
10
8
6 y = -38,257x2 + 49,417
R² = 0,990
4
2
0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2
Kepadatan, D (pends/ m2)
60.00
18
50.00 16
y = -38,257x + 49,417
Arus, Q (pends/ min/ m)
R² = 0,702 14
40.00
kecepatan m/min
r = -0,838 12
10
30.00
8
20.00 6
y = -0,026x2 + 1,292x
10.00
4 R² = 1
2
0.00 0
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 0 10 20 30 40 50 60
kepadatan pendestrian/m2 Kecepatan, Vs (m/min)
Gambar 4.10. Grafik Hubungan antara Arus, Kecepatan, dan Kepadatan Greenshields.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
16
14
Arus, Q (Pendestrian/min/m)
12
10
8
y = 13,008xln(x) + 32,35
6 R² = 0,977
4
2
0
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40
Kepadatan, D (Pendestrian/m2)
80 80
70
70
Kecepatan, Vs (m/min)
Kecepatan, Vs (m/min)
60 60
50 50
40 40
y = -13,0ln(x) + 32,35
30 y = 0,083x.e-0,077x
30 R² = 1 R² = 0,866
20 r = -0,879 20
10 10
0 0
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0 5 10 15
Arus, Q (Pendestrian/min/m)
Kepadatan, D (Pendestrian/m2)
Gambar 4.11. Grafik Hubungan antara Arus, Kecepatan, dan Kepadatan Greenberg.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
Arus, Q (pedestrian/min/m)
60.00
50.00
40.00
30.00 y = 49,68x - e-0,875x
R² = 1
20.00
10.00
0.00
0 0.1 0.2 0.3 0.4
70
12.00
Arus, Q (pedestrian/min/m)
60
10.00
50
Kecepatan , Vs (m/min)
8.00
y = -0,875x + 3,906 40
R = -0,839
6.00 30 y = -1,143xln(x) + 4,465x
R² = 0,738
4.00 20
2.00 10
0.00 0
0 2 4 6 8 10 12
0.00 0.20 0.40
Kepadatan,D (pendestrian/ m²) Kecepatan, Vs (m/min)
Gambar 4.12. Grafik Hubungan antara Arus, Kecepatan, dan Kepadatan Underwood.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
Arus - kecepatan Q = 1,292 Vs - 0,026 Vs2 Q = 0,083 Vs.e -0,077 S Q = 4,465 Vs - 1,143 Vs ln Vs
a. Dari hasil nilai r (negatif) menujukkan apabila nilai kepadatan tinggi maka
kecepatan akan makin berkurang karena ruang pejalan kaki semakin sempit.
b. Dari hasil hubungan antara arus dengan kepadatan d tabel 4.12. Dengan adanya
peningkatan arus maka kepadatan akan bertambah, dan ruang gerak semakin kecil
karena pada suatu kepadatan tertentu akan tercapai suatu titik dimana dengan
bertambahnya kepadatan akan membuat arus menjadi turun.
c. Dari hasil Hubungan antara Arus dengan Kecepatan di tabel 4.12. Dengan adanya
peningkatan arus (flow) maka kepadatan pejalan kaki akan menurun dimana arus
mencapai pada titik maksimum, dan akhirnya arus (flow) dan kecepatan sama-sama
turun.
a. Dari hasil nilai r (negatif) menujukkan apabila nilai kepadatan tinggi maka
kecepatan akan makin berkurang karena ruang pejalan kaki semakin sempit.
b. Dari hasil hubungan antara arus dengan kepadatan d tabel 4.12. Dengan adanya
peningkatan arus maka kepadatan akan bertambah, dan ruang gerak semakin kecil
karena pada suatu kepadatan tertentu akan tercapai suatu titik dimana dengan
bertambahnya kepadatan akan membuat arus menjadi turun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
c. Dari hasil Hubungan antara Arus dengan Kecepatan di tabel 4.12. Dengan adanya
peningkatan arus (flow) maka kepadatan pejalan kaki akan menurun dimana arus
mencapai pada titik maksimum, dan akhirnya arus (flow) dan kecepatan sama-sama
turun.
a. Dari hasil nilai r (negatif) menujukkan apabila nilai kepadatan tinggi maka
kecepatan akan makin berkurang karena ruang pejalan kaki semakin sempit
b. Dari hasil hubungan antara arus dengan kepadatan d tabel 4.12. Dengan adanya
peningkatan arus maka kepadatan akan bertambah, dan ruang gerak semakin kecil
karena pada suatu kepadatan tertentu akan tercapai suatu titik dimana dengan
bertambahnya kepadatan akan membuat arus menjadi turun.
c. Dari hasil Hubungan antara Arus dengan Kecepatan di tabel 4.12. Dengan adanya
peningkatan arus (flow) maka kepadatan pejalan kaki akan menurun dimana arus
mencapai pada titik maksimum, dan akhirnya arus (flow) dan kecepatan sama-sama
turun.
Dari perhitungan didapatkan besarnya nilai ruang (space) untuk pedestrian terbesar
16,701 m2/pejalan kaki. Berdasarkan besarnya nilai ruang (space) untuk pedestrian
tersebut, maka tingkat pelayanan pejalan kaki di Pedestrians road Stasiun Tugu
Yogyakarta berdasarkan Tabel 2.6 adalah termasuk dalam kategori tingkat pelayanan
“A".
Untuk menghitung tingkat pelayanan pada fasilitas pejalan kaki di jalan tersebut, pada
penelitian ini dihitung dengan dua kategori. Berdasarkan arus (flow) pedestrian pada
interval 5 menitan yang terbesar, termasuk dalam kategori tingkat pelayanan “B”,
sedangkan hasil perhitungan berdasarkan pada ruang (space) untuk pedestrian pada saat
arus 5 menitan termasuk dalam kategori tingkat pelayanan “C”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
Dilihat dari hasil beberapa tinjauan tingkat pelayanan sangat bervariasi yaitu dari
kategori “A” sampai dengan “F”, secara keseluruhan dapat dinyatakan tingkat
pelayanan pejalan kaki di Pedestrians road Stasiun Tugu Yogyakarta mencapai dalam
kategori nilai “B”, tetapi pada nilai “F” harus ditingkatkan lagi. Peningkatan tingkat
pelayanan tersebut dengan langkah memperluas ruang untuk pedestrian agar kecepatan
untuk berjalan tidak sangat terbatas sehingga ruang mengkarakterkan arus pedestrian
yang bergerak bukan karakter ruang pedestrian yang antri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Perbandingan hasil perhitungan nilai karakteristik dan hubungan variabel
pendestrian dengan tiga metode di Pedestrians road Stasiun Tugu Yogyakarta
adalah sebagai berikut:
a. Greenshields
- Kecepatan - Kepadatan
Vs = 49,417 - 38,257 D,
- Arus - Kecepatan
Q = 1,292 Vs - 0,026 Vs2,
-
Arus - Kepadatan
Q = 49,417 - 38,257 D2
- Dm = 0,646 pends/m2, Vm = 24,708 m/min.
b. Greenberg
- Kecepatan - Kepadatan
Vs = 32,352 - 13,008 D,
- Arus - Kecepatan
Q = 0,083 Vs.e -0,077 S,
- Arus - kepadatan
Q = 32,352 - 13,008 D ln D
- Dm = 0,031 pends/m2, Vm = 13,008 m/min.
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
c. Underwood
- Kecepatan - Kepadatan
ln Vs = 3,906 - 0,875 D,
- Arus - Kecepatan
Q = 4,465 Vs - 1,143 Vs ln Vs,
- Arus - kepadatan
Q = 49,68 D - e-0,875 D
- Dm = 1,143 pends/m2 , Vm = 18,278 m/min.
2. Perbandingan hasil perhitungan nilai kolerasi ( r ) dari regresi linier dengan tiga
metode di Pedestrians road Stasiun Tugu Yogyakarta adalah sebagai berikut:
- Metode Greenshields ( r ) kolerasi = -0,838
- Metode Greenberg ( r ) kolerasi = -0,879
- Metode Underwood ( r ) kolerasi = -0,839
Dari perbandingan nilai ( r ), maka metode yang sesuai adalah metode
Greenberg.
b. Tingkat Pelayanan
Berdasarkan arus (flow) pedestrian pada interval 5 menitan yang terbesar
termasuk dalam kategori tingkat pelayanan “B”, sedangkan hasil
perhitungan berdasarkan pada ruang (space) untuk pejalan kaki pada saat
arus 5 menitan termasuk dalam kategori tingkat pelayanan “C”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
5.2 . Saran
commit to user