LOKMIN 1 H'18.docrevisi2
LOKMIN 1 H'18.docrevisi2
Disusun Oleh:
Kelompok H’18
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang kesehatan memiliki suatu sistem yang terdiri dari tim pelayanan
kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gizi dan tenaga kesehatan lainnya yang
melayani masyarakat secara umum. Oleh karena itu, pihak rumah sakit
yang baik dan efektif yang mempunyai satu tujuan untuk meningkatkan
menggunakan sumber daya secara efisien, aktif, dan rasional untuk mencapai
kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
sakit wajib memberikan layanan perawatan yang prima, efisien, efektif, dan
pelayanan keperawatan sering menjadi tolak ukur citra sebuah rumah sakit di
mata masyarakat. Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa salah satu
keperawatan yang berkualitas. Namun tidak terlepas dari itu, semua tenaga
sasaran keselamatan pasien pasien atau yang sering disebut Patient Safety.
Sasaran keselamatan pasien ini merupakan standar yang harus dimiliki oleh
Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien
rawat inap. Rumah Sakit perlu mengevaluasi resiko pasien jatuh dan
Evaluasi resiko jatuh menggunakan skala resiko jatuh. Pasien yang dirawat di
RS akan selalu memiliki resiko jatuh terkait dengan kondisi dan penyakit
pelaksana setelah selesai overan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh katim atau penanggung jawab tim. Isi pre conference
adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari
kepala tim dan penanggung jawab tim (Modul MPKP,2006). Sedangkan post
hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikutnya
isinya adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawatan dan hal penting untuk
penanggung jawab tim. (Modul MPKP, 2006). Salah satu metode transfer
pasien. Salah satu metode transfer informasi dalam overan ialah SBAR
dokter dan perawat mendapatkan komunikasi yang jelas, efisien dan aman
dokter dan perawat mendapatkan komunikasi yang jelas, efisien dan aman
sticker resiko jatuh ataupun tanda segitiga resiko jatuh. Selain itu hasil
bahwa karu, katim, dan perawat pelaksana belum optimal melakukan pre
Dan dari hasil wawancara kepada karu dan beberapa perawat, mereka
pre conference dan post conference serta komunikasi SBAR yang di gunakan
belum maksimal dan belum sesuai dengan SOP. Dari hasil observasi
pembimbing akademik..
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
SBAR.
C. Manfaat Kegiatan
2. Bagi perawat
3. Bagi pasien
Dapat mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan dan
4. Bagi Mahasiswa
Melalui berbagai proses dan tahapan, peletakan batu pertama rumah sakit
dilakukan 29 Maret 2014 oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr.Ir.
kapasitas 200 tempat tidur serta difasilitasi dengan sarana dan prasana yang
Zulfiqar, Sp.B, Sp.U memiliki fasilitas yang sangat lengkap, dengan program
yang sangat modern. Rumah Sakit Universitas Andalas telah terdaftar sebagai
Rahman, M.Kep, Sp.KMB, Kasi Monef oleh Rima Seprima Amd.Kep , Bidang
Universitas Andalas Padang yang terdiri dari 10 ruang rawat pasien yang terdiri
dari 46 tempat tidur, 6 ruangan untuk kamar rawat inap, 2 ruangan isolasi, 1
ruangan HCU, dan 1 ruangan khusus untuk pasien Kemoterapi. Jumlah tenaga
keperawatan di ruang Eboni ada 8 orang dan di tambah 3 orang dari ruangan
Ruang Rawat ini dipimpin oleh 1 orang kepala ruangan yang berlatar
orang katim eboni yang bertugas sebagai katim setiap harinya secara
kepala masing-masing.
B. Windshield Survey
Berdasarkan hasil winshield survey di Ruang Rawat Inap Eboni pada
Per/ VIII/ 2011, keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi
Sakit. Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera
pasien rawat inap. Rumah Sakit perlu mengevaluasi resiko pasien jatuh
ditemukan 4 pasien dengan resiko jatuh sedang dan tinggi di ruang eboni
belum terpasang label penanda resiko jatuh digelang dan tempat tidur
selalu menaikan side rail saat berada diatas tempat tidur agar tidak terjadi
resiko jatuh pada pasien, serta tidak adanya edukasi tentang pencegahan
Eboni seperti sticker resiko jatuh ataupun tanda segitiga resiko jatuh.
dilakukan minimal tiap shift jaga, saat transfer ke unit lain, atau saat
tersebut yang dipimpin oleh katim atau penanggung jawab tim. Isi
rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim (Modul MPKP,2006).
conference dipimpin oleh kepala tim atau penanggung jawab tim. (Modul
MPKP, 2006).
Dari hasil observasi yang dilakukan dari tanggal 5-7 Agustus 2019
Overan sering disebut dengan timbang terima atau over hand. Overan
adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang
efektif. Salah satu komunikasi efektif yang dapat digunakan pada saat
SBAR digunakan selama serah terima dan dapat mengurangi waktu yang
perawatan klinis.
Dari hasil observasi yang dilakukan dari tanggal 5-7 Agustus 2019
C. Daftar Masalah
Belum Optimal
Diagram 2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Perawat Di Ruangan
Diagram 1
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Pelaksanaan Post-Conference Di
Diagram 1
Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Pelaksanaan Komunikasi SBAR
2019
Diagram 2 dapat diketahui, dari 12 orang perawat diruangan Eboni
E. Rumusan Masalah
No Data Masalah
1 Keselamatan pasien resiko jatuh Belum optimlnya
Hasil kuisioner perawat menyatakan : pelaksanaan
Lebih dari separuh (75%) perawat memiliki
pencegahan resiko
pengetahuan yang baik tentang resiko jatuh.
jatuh
Hasil observasi pencegahan resiko jatuh :
Sebanyak 100% perawat yang ada diruangan
kurang baik dalam pelaksanaan pencegahan
resiko jatuh.
SBAR.
N Masalah S W O T
o Keperawatan KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
2 Belum optimal nya Sebagian besar Kurangnya Pre conference dan Masyarakat yang semakin
tenaga ketersediaan tenaga post conference menginginkan pelayanan
pelaksanaan pre
keperawatan di keperawatan, merupakan salah satu yang optimal.
conference dan post Berkurangnya nilai Mutu
ruangan memiliki sehingga sulit untuk elemen penilaian di
conference pelayanan Rumah Sakit di
pengetahuan melaksanakan pre standar akreditasi
sudut pandang asesor
tentang pre dan conference dan post SNARS.
Pre conference dan dalam akreditasi.
post conference conference
Tenaga Kurangnya kesadaran post conference
keperawatan perawat akan merupakan
diruangan lebih pentingnya pre komunikasi kepala
dari sebagian conference dan post tim dan perawat
merupakan ners conference pelaksana dalam
Tidak terlaksananya
profesional melaksanakan asuhan
asuhan keperawatan keperawatan yang
yang optimal karena optimal kepada pasien
tidak adanya pre
conference dan post sehingga dapat
conference meningkatan mutu
pelayanan Rumah
Sakit
Meningkatkan kinerja
perawat dalam hal
kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Meningkatkan
keberhasilan asuhan
keperawatan kepada
pasien.
3 Pelaksanaan Ruangan memiliki Kurang disiplinnya Salah satu elemen Terjadinya kekeliruan
SOP timbang perawat dalam penilaian akreditasi atau kesalahan dalam
Timbang
terima sebagaian melaksanakan overan SNARS pemberian tindakan
Terima/Overan Timbang terima /
acuan untuk overan sesuai sandar keperawatan
dengan Overan merupakan Perawat tidak mengetahui
yang benar operasional
Penggunaan Membutuhkan waktu penyampaian perkembangan pasien dan
Komunikasi SBAR
komunikasi SBAR yang lebih lama untuk informasi antar rencana tindak lanjut
yang Belum saat melakukan melakukan timbang perawat tentang yang akan diberikan
Optimal overan telah terima yang optimal asuhan keperawatan kepada pasien
diefektifkan sehingga beresiko yang telah
pada keterlambatan dilaksanakan belum
pemberian pelayanan dilaksanakan dan
yang/ akan
dilaksanakan
METHOD
C.
Belum optimalnya
pelaksanaan pre
conference dan post
conference
METHOD
Kurang pengarahan
Kurangnya
terkait pelaksanaan
penerapan SOP
pre conference dan
sebagai sarana acuan
post conference
perawat
Manajemen
3. Pelaksanaan overan/ timbang terima dengan komunikasi SBAR yang belum optimal
Kurangnya kedisiplinan
perawat dalam
melaksanakan overan
sesuai dengan standar
Kurangnya penerapan
operasional
SOP sebagai sarana
acuan bagi perawat
Pelaksanaan overan/
timbang terima
dengan komunikasi
SBAR belum optimal
METHOD
Belum optimalnya Sudah adanya SOP
fungsi controlling overan yang telah
WAQ
dalam pelaksaanaan ditetapkan, namun
overan yang sesuai penerapannya kurang
dengan SOP maksimal
tidakkukannya review
MANAJEMEN
1. Belum Sosialisasi Menyamakan persepsi perawat tentang Perawat 14 Ruang Eboni Pembimbing klinik
pen optimalnya perencanaan dan pelaksanaan intervensi resiko Agustus RSP dan Pembimbing
g pengkajian jatuh pada pasien sesuai sop dan assesment 2019 UNAND akademik
assesment dari RSP UNAND Padang Padang
awal resiko
jatuh dengan Roleplay Melatih pelaksanaan pencegahan resiko jatuh Perawat 14 Ruang Eboni Mahasiswa FKEP
standar dengan selama 2-3 kali uji coba Agustus RSP UNAND
prosedur pendampi 2019 UNAND
operasional ngan Padang
Melatih pelaksanaan pencegahan resiko jatuh
selama 2-3 kali uji coba
Roleplay
mandiri
Evaluasi Adanya peningkatan penggunaan penanda Perawat 15-18 Ruang Eboni Mahasiswa FKEP
resiko jatuh, pemasangan hand rail Agustus RSP UNAND
2019 UNAND
Padang
2. Belum Sosialisasi Menyamakan persepsi perawat tentang Perawat 14 Ruang Eboni Pembimbing klinik
optimalnya perencanaan dan pelaksanaan sop pre Agustus RSP dan Pembimbing
pelaksanaan conference dan post conference dari RSP 2019 UNAND akademik
pre conference UNAND Padang Padang
dan post
conference
Roleplay Melatih pelaksanaan pre conference dan post 14 Ruang Eboni Pembimbing klinik
dengan conference selama 2-3 kali uji coba Agustus RSP dan Pembimbing
pendampi 2019 UNAND akademik
ngan Padang
Melatih pelaksanaan pre conference dan post
conference selama 2-3 kali uji coba
Roleplay
mandiri
Evaluasi Melihat kepatuhan perawat diruangan eboni Perawat 15-18 Ruang Eboni Mahasiswa FKEP
dalam melakukan pre dan post conference Agustus RSP UNAND
sesuai SOP yang telah dibuat 2019 UNAND
Padang
4. Pelaksanaan Sosialisasi Menyamakan presepsi perawat dan mahasiswa Perawat 14 Ruang Eboni Pembimbing klinik
overan / tentang overan/ timbang terima dengan danMahasi Agustus RSP dan Pembimbing
timbang terima komunikasi SBAR diruangan eboni sesuai swa 2019 UNAND akademik
dengan dengan SP2KP Padang
komunikasi
SBAR belum Roleplay Menerapkan dan melatih pelaksanaan overan Perawat 14 Ruang Eboni Mahasiswa FKEP
optimal dengan sesuai dengan SP2KP yang sudah tersedia Agustus RSP UNAND
pendampi selama 2-3 kali uji coba 2019 UNAND
ngan Padang
Depkes RI. (2008). Panduan Nasional keselamatan Pasien Rumah Sakit. (edisi 2). Jakarta.
Bhakti Husada Depkes RI. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit. (Edisi 2). Jakarta. Bhakti Husada
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, Dan Praktik.
Jakarta : Erlangga.