Oleh
FAKULTAS TEKNIK
Januari 2019
LILITAN / KUMPARAN
Bentuk kumparan stator ada 2 macam, tergantung bagaimana cara melilitkannya kedalam alur stator.
a. Kumparan Jerat atau juga disebut Lilitan Bertumpuk yang juga dinamakan Lilitan Spiral.
b. Kumparan Sepusat ( Concentric Winding )
Kumparan Jerat banyak digunakan untuk motor atau generator dengan kapasitas daya yang relative besar.
Umumnya dari menengah keatas walaupun ada secara khusus mesin berkapasitas relative besar kumparan
statornya menggunakan tipe konsentris (sepusat).
Kumparan Sepusat (konsentris) umumnya digunakan untuk motor atau generator dengan kapasitas daya
relative kecil walaupun ada juga secara khusus motor-motor berkapasitas kecil menggunakan kumparan
jenis spiral.
Langkah Kumparan
Setiap kumparan selalu mempunyai dua sisi kumparan. Sisi kumparan inilah yang diletakkan di dalam alur.
Selanjutnya jarak sisi kumparan satu dengan sisi kumparan lainnya pada setiap kumparan disebut langkah
kumparan atau lebar kumparan ( Yg ).
Untuk mendapatkan kopel yang maksimal maka langkah kumparan harus sama dengan satu jarak kutub adalah
sudut kisar antara kutub Utara (U) dan Selatan (S) yang paling berdekatan satu jarak kutub adalah sebesar 180°
listrik.
Apabila jumlah pasang kutub dari suatu motor listrik kita sebut sebagai p, maka jumlah kutubnya menjadi 2.p
atau P
Apabila jumlah alur stator motor disebut G alur dan , maka untuk menentukan langkah kumparan dapat dipakai
rumus:
1. Langkah kumparan dapat dibuat 180°L atau disebut langkah penuh (full pitch)
Yaitu Yg = G/P
2. Adakalanya dapat pula dibuat dengan langkah kurang dari 180°L atau fractional pitch yaitu Yg < G/P
Model Kumparan
2.
Polaritas Kumparan
Apabila jumlah fasa = m , maka masing-masing fasa akan memiliki kumparan bagian sebanyak :
G/2.p.m sehingga pada setiap kutub untuk masing-masing fasa akan menempati alur sebanyak G/2.p.m alur.
Apabila banyaknya alur pada setiap kutub untuk masing-masing fasa diberi tanda huruf g maka jumlah alur pada
tiap kutub tiap fasa adalah :
g = G/2.p.m (alur) g=G/P.m
G = Jumlah alur stator, P= Jumlah kutup, p=Jml pasang kutup, m= jumlah fasa
Pergeseran Fasa
Untuk menempatkan kumparan dari setiap fasa harus selalu ditempatkan saling bergeseran tempat, hal tersebut
dilakukan agar kopel putar yang dihasilkan saling bergeser fasa.
Untuk motor induksi 2 fasa pergeseran fasa untuk dua kopel putar (kekuatan putar) adalah 90°el.
Apabila pergeseran tempat tersebut diberi tanda dengan huruf Yf , maka Yg = 180°el
Dari uraian diatas diperoleh rumusan untuk menggulung motor induksi sbb:
P = 120.f/n
Contoh Soal :
Sebuah stator mempunyai 24 alur akan dililit kembali untuk motor 2 fasa (motor 1 fasa) dengan putaran
3000 rpm, f = 50 Hz.
Rencanakan lilitan kumparan stator motor tersebut.
Penyelesaian :
G1 G2
Utama 1 1 + 12 = 13
Bantu 7 7 + 12 = 19
9) Yg yang digunakan
13 dimasuki group 1 dan group 2, maka Yg diperpendek sebesar
∑ kump./group/fasa
Yg = 12 - 3 = 9 ( 1 - 10 )