Anda di halaman 1dari 22

BAB I

KARAKTERISTIK KOMPONEN AC MOBIL

A. Diskripsi Singkat Materi


Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang
sangatlah pesat dari peningkatan kemampuan, keterampilan dan
profesionalisme sumber daya manusia. Berbagai usaha
peningkatan telah dilakukan pada semua bidang termasuk dalam
bidang otomotif. Perkembangan teknologi pada bidang otomotif
berperan cukup besar terhadap kemajuan bidang-bidang lainnya.
Untuk itu perlu adanya tenaga-tenaga ahli dalam bidang ini,
apalagi menghadapi serbuan negara-negara produsen otomotif
dengan pemasaran produk mereka memasuki era pasar bebas.
Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada mobil
sangatlah diperlukan, industri berlomba-lomba menciptakan
inovasi baru untuk menambah kenyamanan mobil yang mereka
produksi salah satunya dengan pengaturan suhu, kelembaban
udara, dan kebersihan didalam ruangan.
Sistem AC dipergunakan untuk mempertahankan kondisi
udara baik suhu dan kelembabanya dengan cara sebagai berikut:
1. Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan menyerap panas dari
lingkungan sehingga suhu di ruangan itu akan turun dan
sebaliknya saat suhu ruangan rendah AC akan melepaskan
panas ke udara sehingga suhu akan naik.
2. Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang
sehingga kelembaban udara di pertahankan pada tingkat yang
nyaman.
Prinsip dasar AC adalah proses penyerapan dan pelepasan
panas dengan menggunakan suatu zat yang mudah menyerap
(refrigerant). Kondisi refrigerant di pengaruhi oleh pengatur dan
tekanan yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan Materi
Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui karakteristik komponen AC mobil.
2. Untuk memahami jenis-jenis komponen AC mobil.
3. Untuk memahami macam-macam refrigerant
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pencapain dari materi ini sebagai berikut:
1. Mampu mengidentifikasi karakteristik komponen AC
mobil.
2. Mampu memahami jenis-jenis komponen AC mobil.
3. Mampu memahami macam-macam refrigerant.

D. PEMBAHASAN
BAB 1
PENGETAHUAN DASAR TENTANG AIR
CONDITIONER (AC)

A. PENGERTIAN SISTEM AC
Air Conditioner (AC) merupakan suatu perlengkapan yang
memelihara dan mengkondisikan kualitas udara di dalam
kendaraan agar temperatur/suhu, kebersihan dan kelembabannya
menyenangkan serta nyaman. Apabila di dalam ruangan
temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur
turun disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur di
dalam ruangan rendah, maka panas yang diberikan agar
temperatur naik disebut pemanasan. Kebanyakan bangunan
berukuran sedang dan besar, energi panas dipindahkan dengan
menggunakan udara, air dan kadang-kadang refrigerant.
Perpindahan energi panas ini seringkali dengan membawa energi
tersebut dari suatu ruangan ke suatu penyerap kalor sentral (unit
refrigerasi) atau membawa kalor dari sumber kalor (pemanas
atau ketel) ke ruangan. AC pada mobil pada umumnya terdiri
dari cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan
pengatur aliran udara.
Pendingin (cooler) akan mendinginkan dan mengurangi
kelembaban udara di dalam kendaraan sehingga dihasilkan
kondisi udara yang nyaman. Prinsip dasar pendinginan adalah
proses penyerapan dan pelepasan panas suatu media dengan
menggunakan zat yang mudah menguap (refrigerant). Kondisi
refrigerant dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan yang
diberikan kepadanya.
Prinsip pemindahan dan penyerapan panas tersebut secara
sederhana dapat dicontohkan pada hal seperti berikut:
1. Seseorang akan merasa dingin saat mengoleskan alkohol,
alkohol tersebut menyerap panas dan terjadi penguapan.
2. Seseorang akan merasa dingin setelah berenang meskipun
saat siang hari. Hal ini disebabkan air di badan menyerap
panas dan menguap.

Gambar 1. Prinsip Pemindahan dan Penyerapan Panas

Dalam air conditioner, penyerapan ada pemindahan panas


dengan menggunakan refrigerant dapat berfungsi sebagai
penyerap dan pemindah panas.

B. PRINSIP KERJA SISTEM AC MOBIL

Prinsip kerja sistem AC pada mobil dapat dijelaskan pada


gambar siklus kerja sistem AC sebagai berikut:
Gambar 2. Siklus Kerja Sistem AC

a. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang


bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena
menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang
dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge).
b. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam
kondensor gas refrigerant dikondensasikan menjadi cairan
atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan
refrigerant.
c. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk
disaring antara cairan refrigerant dengan oli sampai
evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan.
d. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu
cairan refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi menjadi rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke
dalam evaporator. Refrigerant menguap dan menyerap
panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara
sehingga suhu di luar akan dingin.

Gambar 3. Siklus Kompresi Uap Sistem AC


 1 – 2 Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas
dari sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses
lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari
cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator gas ini
diberi pemanasan berlebih/superheated gas.
 2 – 3 Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju
kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan
meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses
kompresi dipindahkan ke refrigeran.
 3 – 4 Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari
kompresor menuju kondensor. Bagian awal proses
refrigerasi menurunkan panas superheated gas sebelum
gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan. Refrigerasi
untuk proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan
udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada
pekerjaan pipa dan penerima cairan, sehingga cairan
refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika
cairan ini menuju alat ekspansi.
 4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan
tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana
akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran
menuju kondensor harus mampu membuang panas
gabungan yang masuk evaporator dan kondensor.
BAB 2
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM AC MOBIL

A. KOMPRESOR
Kompresor adalah alat yang digunakan untuk
menaikan tekanan refrigerant dengan mengkompresikan
dalam bentuk gas/uap, akibatnya temperatur refrigerant
juga ikut naik. Panas yang timbul kemudian akan
dikondensasikan melalui kondensor.

Gambar 1. Kompresor Mobil


Energi mekanik pada motor penggerak diubah
menjadi energi pneumatis oleh kompresor sehingga zat
pendingin bersedar dalam instalasi sistem AC.
Secara umum kompresor terdiri dua jenis yaitu sebagai
berikut:
1) Kompresor Model Torak
Kompresor model torak terdiri dari beberapa
bentuk gerak torak yaitu:
a) Tegak lurus
Gambar 2. Kompresor Torak Gerak Tegak
Lurus
b) Memanjang

Gambar 3. Kompresor Torak Gerak Memanjang


c) Aksial
Gambar 4. Kompresor Torak Gerak Aksial
Keterangan:
1 = silinder 4 = poros
2 = torak 5 = bantalan
3 = bola baja 6 = piring
goyang
d) Radial
Gambar 4. Kompresor Torak Gerak Radial
e) Menyudut (model V)
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin
dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder
kompresor.
2) Kompresor Rotary
Rotor adalah bagian yang berputar di dalam
stator. Rotor terdiri dari dua baling-baling. Langkah
hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan
berakhir setelah pintu masuk tertutup. Pada waktu
pintu masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan,
sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan
pada pintu masuk secara bersamaan sudah terjadi
langkah hisap, demikan seterusnya.
Gambar 5. Kompresor rotary

Keuntungan:
a) Karena setiap putaran menghasilkan langkah-
langkah isap dan tekan secara bersamaan, maka
moment putar lebih merata akibatnya
getaran/kejutan lebih kecil.
b) Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan
menghemat tempat.
Kerugian:
Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang
kecil saja sebab pada volume besar, rumah dan
rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak
cukup kuat menahan menahan gesekan. Gerakan
rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan
menekan zat pendingin. Kompresor berfungsi untuk
menaikkan tekanan refrigerant, kompresor
menghisap refrigerant bertekanan rendah dari
evaporator dan memampatkannya sampai 100-250
psi. Dengan bertambahnya refrigerant tersebut maka
suhu refrigerant pun akan bertambah, uap refrigrant
yang bertekanan tinggi dalam kompresor akan lebih
cepat mengembun dengan cara melepaskan panas ke
sekelilingnya.
Kompresor AC perlu diberi pelumas. Fungsi utama
pelumas pada kompresor adalah untuk bantalan pada
komppresor dan sebagai pelumas pada bagian yang
bergesekan. Oli yang digunakan pada kompresor bukan
sembarang oli, tetapi oli khusus karena oli tersebut akan
beredar dalam pendingin.
Jika salah satu komponen rusak pada saat
pendinginan bekerja, maka sebagian oli kompresor akan
tertinggal di dalam siklus refrigerant. Apabila komponen
tersebut diganti maka oli perlu ditambah untuk mengganti
oli yang tertinggal dalam komponen yang rusak.
Banyaknya oli tergantung dari dari komponen yang
diganti.
B. MAGNETIC CLUTCH
Magnetic Clutch digunakan untuk melepaskan dan
menghubungkan kompresor dengan putaran mesin.
Komponen utamanya terdiri dari : stator, rotor, dan plat
penekan. Prinsip kerja magnetic clutch adalah melekatkan
dua keping logam besi karena gaya elektromagnet, dua
keping logam tersebut adalah penekan drive pulley.

Gambar 6. Magnetic Clutch


C. KONDENSOR
Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap
refrigerant. Semakin besar jumlah panas yang di lepaskan
oleh kondensor maka semakin besar pula efek
pendinginan yang di peroleh evaporator. Kondensor di
letakan di bagian depan kendaraan agar proses
pendinginanya sempurna.
Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran
dari uap super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke
cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar
terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini adalah
pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang
dari uap refrigeran.
Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran
tersebut berasal dari :
1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang
yang didinginkan
2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama
bekerja

Gambar 7. Kondensor
D. RECEIVER (FILTER/DRYER)
Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant,
dalam bentuk cairan, kemudian disalurkan sesuai dengan
beban pendinginan. Dalam receiver, terdapat filter,
desiccant, receiver, dan dryer, juga sight glass pada
bagian atas untuk melihat kondisi aliran refrigerant.
Keterangan
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
4. Filter penyaring
5. Sel silika
Gambar 8. Receiver (Filter/Dryer)
E. KATUP EKSPANSI
Katup ekspansi digunakan untuk menurunkan
tekanan dan temperatur/suhu serta menginjeksikan
refrigerant melalui orifice, sehingga refrigerant yang
keluar menjadi bertemperatur dan bertekanan rendah.

Gambar 9. Katup Ekspansi


Katup ekspansi terdiri dari beberapa jenis, di
antaranya adalah:
1) Pipa Kapiler (Capillary Tube)
Katup ekspansi yang umum digunakan untuk
sistem refrigerasi rumah tangga adalah pipa kapiler.
Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter
lubang kecil dan panjang tertentu. Besarnya tekanan
pipa kapiler bergantung pada ukuran diameter lubang
dan panjang pipa kapiler.

Gambar 10. Pipa Kapiler


2) Katup Ekspansi Otomatis
Katup ekspansi otomatis menjaga agar tekanan
hisap atau tekanan evaporator besarnya tetap konstan.
Bila beban evaporator bertambah maka temperatur
evaporator menjadi naik karena banyak cairan
refrigeran yang menguap sehingga tekanan di dalam
saluran hisap (di evaporator) akan menjadi naik pula.
Akibatnya “bellow” akan bertekan ke atas hingga
lubang aliran refrigeran akan menyempit dan ciran
refrigeran yang masuk ke evaporator menjadi
berkurang. Keadaan ini menyebabkan tekanan
evaporator akan berkurang dan “bellow” akan
tertekanan ke bawah sehingga katup membuka lebar
dan cairan refrigeran akan masuk ke evaporator lebih
banyak. Demikian seterusnya.
Gambar 11. Katup Ekspansi Otomatis

3) Katup Ekspansi Termostatik


Katup ekspansi termostatik adalah satu katup
ekspansi yang mempertahankan besarnya panas lanjut
pada uap refrigeran di akhir evaporator tetap konstan,
apapun kondisi beban di evaporator.

Gambar 12. Katup Ekspansi Termostatik


F. EVAPORATOR
Evaporator ini berfungsi untuk menguapkan gas/uap
refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan rendah.
Bila udara melewati evaporator menjadi dingin sampai
temperatur tekanan dibawah pengembunan, uap air akan
mengembun dan menempel pada sirip evaporator dalam
bentuk tekanan air. Bila pada saat ini temperatur sirip
sampai dibawah 0° C, tetesan air akan berubah menjadi
es.
Gambar 13. Evaporator
G. BLOWER
Blower digunakan untuk menghisap udara segar
atau udara yang telah disirkulasikan ke dalam ruangan.
Blower terdiri dari motor dan kipas (fan).

Gambar 14. Motor Blower

H. REFRIGERANT
Pada umumnya refrigerant ialah suatu zat yang berupa
cairan yang mengalir di refrigerator dan bersirkulasi melalui
komponen fungsionalis untuk menghasilkan efek
mendinginkan dengan cara menyerap panas melalui ekspansi
dan evaporasi (penguapan).
Kelompok refrigeran yang banyak digunakan dan
mempunyai aspek lingkungan yang penting adalah refrigeran
halokarbon, yaitu refrigeran dengan molekul yang memiliki
atom-atom halogen (fluor atau khlor) dan karbon. Refrigeran
halokarbon terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
a. Refrigeran CFC (chlorofluorocarbon), yaitu refrigeran
halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom-atom
khlor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Contoh refrigeran
ini yang cukup populer adalah refrigeran CFC-11
(trichloro-fluoro-carbon, CFCl3), CFC-12 (dichloro-
difluoro-carbon, CF2Cl2), dan lain-lain.
b. Refrigeran HCFC (hydrochlorofluorocarbon), yaitu
refrigeran halokarbon dengan molekul yang terdiri dari
atom-atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F), dan karbon
(C). Salah satu refrigeran ini yang populer adalah
refrigeran HCFC-22 (chloro-difluoro-metil, CHF2Cl).
c. Refrigeran HFC (hydrofluorocarbon), yaitu refrigeran
halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom-atom
hidrogen (H), fluor (F), dan karbon (C). Salah satu contoh
refrigeran ini yang populer adalah HFC-134a (C2H2F4).
Refrigerant yang banyak dipakai oleh kendaraan
sekarang ini adalah HFC 134a yang tidak mempunyai sifat
perusak ozon dan juga tidak mengandung racun (karena tidak
mengandung clor), HFC 134a kalau dilepaskan ke udara
maka secara cepat akan menguap dengan menyerap panas
dari udara sekitarnya. Air Conditioner mempertahankan
kondisi suhu dan kelembaban udara dengan cara, pada suhu
ruangan tinggi refrigerant akan menyerap panas dari udara
sehingga suhu di dalam ruangan turun. Sebaliknya saat udara
di dalam ruangan rendah refrigerant akan melepaskan panas
ke udara sehingga suhu udara naik, oleh karena itu daur
refrigerasi yang terpenting adalah daur kompresi uap yang
digunakan di dalam daur refrigerasi. Pada daur ini uap di
tekan dan kemudian diembunkan menjadi cairan lalu
tekanannya diturunkan agar cairan tersebut dapat menguap
kembali.
Persyaratan refrigerant (zat pendingin) untuk sistem AC
adalah sebagai berikut:
a. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi. Sebaiknya
refrigerant memiliki temperatur penguapan pada tekanan
yang lebih tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan
terjadinya vakum pada evaporator, dan turunnya efisiensi
volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
b. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi.
Apabila tekanan pengembunannya rendah, maka
perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah
sehingga penurunan prestasi kompresor dapat
dihindarkan. Selain itu, dengan tekanan kerja yang lebih
rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena
kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan
menjadi lebih kecil.
c. Kalor laten penguapan harus tinggi. Refrigerant yang
memiliki kalor laten penguapan yang tinggi lebih
menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang
sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih
kecil.
d. Volume spesifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup
kecil. Refrigerant dengan kalor laten penguapan yang
besar dan volume spesifik gas yang kecil akan
memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume
torak yang lebih kecil.
e. Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi karakteristik
termodinamika dari refrigerant, koefisien prestasi
merupakan parameter yang terpenting untuk menekan
biaya operasi.
f. Konduktifitas termal yang tinggi. Konduktivitas termal
sangat penting untuk menentukan karakteristik
perpindahan kalor.
g. Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas.
Dengan turunnya tahanan aliran refrigerant dalam pipa,
kerugian tekanan akan berkurang.
h. Konstanta dielektrika dari refrigerant yang kecil, tahanan
listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada
material isolator listrik (utamanya untuk kompresor
hermatik).
i. Refrigerant hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan
material yang dipakai, sehingga tidak menyebabkan
korosi.
j. Refrigerant tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
k. Refrigerant tidak boleh mudah terbakar dan meledak.
l. Refrigerant harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran.
m. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
n. Ramah lingkungan.

Pertanyaan
1. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari kompreosr tipe
rotary
2. Jelaskan siklus kerja refrigerant yang terjadi di kondensor
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis refrigerant
4. Jelaskan tipe-tipe katup ekspansi
5. Slah satu persyaratan refrigerant ac adalah tekanan
pengembunan tida terlalu tinggi, jelaskan apa
maksudnya

Kunci jawaban
1. Keuntungan:
a) Karena setiap putaran menghasilkan langkah-
langkah isap dan tekan secara bersamaan, maka
moment putar lebih merata akibatnya
getaran/kejutan lebih kecil.
b) Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan
menghemat tempat.
Kerugian: Hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja
sebab pada volume besar, rumah dan rotornya
harus besar pula dan kipas pada rotor tidak
cukup kuat menahan menahan gesekan.
2. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam
kondensor gas refrigerant dikondensasikan menjadi cairan
atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan
refrigerant.
3. a. Refrigeran CFC (chlorofluorocarbon), yaitu refrigeran
halokarbon dengan molekul yang terdiri dari atom-atom
khlor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Contoh refrigeran
ini yang cukup populer adalah refrigeran CFC-11
(trichloro-fluoro-carbon, CFCl3), CFC-12 (dichloro-
difluoro-carbon, CF2Cl2), dan lain-lain.
b. Refrigeran HCFC (hydrochlorofluorocarbon), yaitu
refrigeran halokarbon dengan molekul yang terdiri dari
atom-atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F), dan karbon
(C). Salah satu refrigeran ini yang populer adalah
refrigeran HCFC-22 (chloro-difluoro-metil, CHF2Cl).
c. Refrigeran HFC (hydrofluorocarbon), yaitu refrigeran
halokarbon dengan molekul yang terdiri dari
atom-atom hidrogen (H), fluor (F), dan karbon
(C). Salah satu contoh refrigeran ini yang
populer adalah HFC-134a (C2H2F4).
4. a. Pipa Kapiler (Capillary Tube)
Katup ekspansi yang umum digunakan untuk
sistem refrigerasi rumah tangga adalah pipa
kapiler. Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan
diameter lubang kecil dan panjang tertentu.
Besarnya tekanan pipa kapiler bergantung pada
ukuran diameter lubang dan panjang pipa kapiler
b. Katup Ekspansi Otomatis
Katup ekspansi otomatis menjaga agar tekanan
hisap atau tekanan evaporator besarnya tetap
konstan. Bila beban evaporator bertambah maka
temperatur evaporator menjadi naik karena
banyak cairan refrigeran yang menguap sehingga
tekanan di dalam saluran hisap (di evaporator)
akan menjadi naik pula. Akibatnya “bellow”
akan bertekan ke atas hingga lubang aliran
refrigeran akan menyempit dan ciran refrigeran
yang masuk ke evaporator menjadi berkurang.
Keadaan ini menyebabkan tekanan evaporator
akan berkurang dan “bellow” akan tertekanan ke
bawah sehingga katup membuka lebar dan cairan
refrigeran akan masuk ke evaporator lebih
banyak. Demikian seterusnya.
c. Katup Ekspansi Termostatik
Katup ekspansi termostatik adalah satu katup
ekspansi yang mempertahankan besarnya panas
lanjut pada uap refrigeran di akhir evaporator
tetap konstan, apapun kondisi beban di
evaporator.
5. Apabila tekanan pengembunannya rendah, maka
perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah
sehingga penurunan prestasi kompresor dapat
dihindarkan. Selain itu, dengan tekanan kerja yang lebih
rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena
kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan
menjadi lebih kecil.
Daftar pustaka.
https://rotarybintaro.co.id/apakah-itu-kompresor-ac-mobil-
bagaimana-cara-kerjanya-serta-apa-/
https://www.academia.edu/19204238/33009874-Makalah-Sistem-
AC-Pada-Mobil
https://www.academia.edu/34223038/Air_Conditioner
https://www.academia.edu/9763776/BAB_I_PENDAHULUAN_K
OMPONEN_AC_MOBIL
https://www.teknik-otomotif.com/2018/01/fungsi-kondensor-ac-
mobil.html

Anda mungkin juga menyukai