Anda di halaman 1dari 8

Proses Keperawatan Pasien Anemia Sel Sabit

Pengkajian

Karena proses penyabitan dapat mengakibatkan terhetinya sirkulasi disetiap jaringan atau
organ, disertai hipoksia dan iskemia, maka pengkajian yang cermat mengenai seluruh system tubuh
harus dilakukan. Pengkajian lebih ditekankan pada nyeri, pembengkakan, begitu juga abdomen.
Pemeriksaan neurologis yang cermat perlu dilakukan untuk mengetahui adanya hipoksia serebral.
Pasien juga ditanya mengenai gejala yang mengarah ke batu kandung empedu, seperti tidak tolera pada
makanan, nyeri epigastrik, dan nyeri abdmen kuadran kanan atas.

Karena pasien dengan anemia sel sabit rentan terhadap infeksi, harus dilakukan pengkajian pada
setiap proses infeksi. Perhatian khusus diberikan pada pemeriksaan dada dan tulang panjang serta kaput
femur, begitu pula pneumonia dan osteomyelitis. Sering terjadi ulkus tungkai, yang muhgkin terinfeksi
dan lama sembuh. Masalah lain yang sering teradi sehubungan dengan anemia sel sabit yaitu anemia
kronis, juga harus diperhatikan selama pemeriksaan fisik.

Pasien yang sedang mengalami krisis ditanya mengenai factor yang dapat mencetuskan krisis.
Mereka diminta untuk mengingat kembali apakah sebelumnya mereka mengalami gejala infeksi atau
dehidrasi atau mengalami situasi yang menyebabkan kelemahan atau stress emosi. Riwayat asupan
alcohol juga dikaji. Selain itu, pasien diminta untuk mengingat kembali factor yang tampaknya
mencetuskan krisis di masa lalu dan upaya apa yang mereka lakukan untu mencegah krisis tersebut.
Informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai panduan untuk mengidentifikasi dan memenuhi
kebtuhan belajar mereka.

Diagnosa

Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosis keperawatan utama mencakup yang berikut

 Nyeri berhubungan dengan aglutinasi sel sabit dalam pembuluh darah


 Kurang pengetahuan mengenai pencegahan krisis.
 Gangguan harga diri berhubungan dengan gangguan gambaran diri.
 Ketidakberdayaan berhubungan dengan ketidakmampuan akibat penyakit.

Masalah kolaborasi komplikasi potensial

Berdasar pada data pengkajian, komplikasi potensi mencakup :

 Krisis sel sabit


 Infeksi
 Hipoksia dan Iskemia
 Priapismus
Perencanaan dan Implementasi

Tujuan. Tujuan utamanya adalah penghilangan nyeri, menghindari situasi yang dapat mencetuskan
krisis, meningkatkan perasaan harga diri dan kekuatan, dan tidak adanya komplikasi.

Intervensi Keperawatan

Intervensi Keperawatan Rasional Hasil yang diharapkan


Diagnosa Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan aglutinasi sel sabit dalam pembuluh darah kecil

Tujuan : Mengurangi nyeri

1. Kaji berat dan lokasi nyeri. 1. Jaringan dan organ sangat  Mengatakan bahwa nyeri
Tempat nyeri yang sering peka terhadap thrombosis telah berkurang setelah
adalah sendi dan mikrosirkulasi dengan akibat pemberian analgetik
ekskremitas, dada, dan kerusakan hipoksik; hipoksia  Menggerakkan bagian tubuh
abdomen. menyebabkan nyeri. dengan perlahan dan hati-
2. Berikan analgetik sesuai 2. Analgetik opiod penting hati untuk mengurangi nyeri
resep. Perhitungkan untuk mengurangi nyeri  Meningkatkan asupan cairan
pemakaian analgesic yang yang berat; hindari  Secara bertahap mengalami
dikontrol pasien (PCA). penggunaan opioid untuk periode bebas nyeri yang
nyeri kronis karena lebih lama
memungkinkan terjadi  Menunjukkan ketertarikan
ketergantungan. PCA dapat pada aktivitas diversional
membrikan pengontrolan
nyeri yang lebih baik.
3. Dukung asupan cairan 3. Cairan akan memperbaiki
peroral dan berikn cairan IV hemodilusi dan
sesuai resep; memantau menguraikan aglutinasi sel
asupan dan haluaran cairan. sabit dalam pembuluh darah
kecil
4. Posisikan pasien dengan 4. Nyeri sendi dapat dikurangi
hati-hati dan sangga daerah selama krisis dengan
nyeri; dukung penggunaan gerakan yang hati-hati dan
teknik relaksasi dam latihan penggunaan kompres
pernafasan; berikan panas panas; teknik relaksasi dan
lembab di daerah nyeri; latihan pernapasan dapat
cegah penyilangan kaki saat berfungsi sebagai pelemas.
duduk. Penyumbatan pembuluh
darah oleh sel sabit akan
menurunkan sirkulasi.
Intervensi Keperawatan Rasional Hasil yang diharapkan

Diagnosis : Kurang pengetahuan mengenai pencegahan krisis sel sabit


Tujuan : Menghindari situsai yang dapat mencetuskan krisis sel sabit

1. Mendiskusikan faktor yang 1. Menghidari situasi yang  Pasien mampu


biasanya mencetuskan krisis : mencetuskan krisis dapat mengidentifikasi factor
a. Infeksi memperpanjang interval yang dapat mencetuskan
b. Dehidrasi diantara serangan krisis. krisis
c. Trauma Mengidentifikasi
d. Latihan fisik berat perubahan gaya hiudp
e. Kehamilan yang dapat diterima
f. Pajanan terhadap dingin yang perlu untuk
g. Hipoksia mencegah krisis.
h. Stress emosi  Memperoleh dukungan
2. Mendiskusikan sifat kronis 2. Memahami kronisitas keluarga dalam
penyakit dengan pasien dan penyakit dan kemampuan melakukan perubahan
keluarganya, menekankan meminimalkan krisis akan gaya hidup.
pentingnya hidrasi yang meningkatkan kepatuhan  Memelihara asupan
memadai dan pencegahan terhadap aturan terapi. cairan yang adekuat
infeksi.  Menghindari alcohol dan
kafein
 Mengidentifikasi sumber
infeksi yang dapat
dihindari
 Mengidentifikasi
perlunya mencari
bajtuaj medis dengan
segera begitu teradi
infeksi
 Mencari penyuluhan
prenatal bila perlu
Diagnosa Keperawatan : Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan gambaran diri

Tujuan : Adanya peningkatan harga diri yang diungkapakn secara verbal

1. Luangkan waktu bersama pasien 1. Rasa diterima oleh orang lain


untuk menerima keadaannya akan meningkatkan harga diri  Mampu mengidentifikasi
kekuatan
 Mengidentifikasi sifat
yang disukai mengenai
2. Bantu dalam mengidentifikasi 2. Harga diri yang rendah diri
kekuatan menghambat pencarian  Mengembangkan tujuan
kekuatan yang akan meningkatkan
rasa control dan
disesuaikan usia
 Mengucapkan persepsi
3. Dukung pemecahan 3. Pemecahan masalah akan diri yang positif
masalah yang telah terhambat oleh harga diri  Menunjukkan
diidentifikasi dan ingin rendah keterampilan
dirubah oleh pasien pemecahan masalah
yang efektif
 Menghubungi
anggota kelompok
pendukung sebelum
pulang dari rumah
sakit.
4. Berikan pemahaman 4. Harga diri dapat
mengenai penyelesaian ditingkatkan dengan
dorongan positif
5. Hindari peran sebagai 5. Peningkatan kemandirian
pemberi asuhan dalam akan meningkatkan harga
situasi di mana pasien dir
diharapkan mampu mandiri
6. Kaji adanya tanda depresi 6. Pasien dengan penyakit
a. Perubahan pola tidur sel sabit mempunyai
b. Penurunan selera, insidens tinggi mengalami
kehilangan berat badan depresi
c. Suasana murung
d. Kehilangan perhatian
terhdap kegiatan sehari-
hari
7. Kaji keterlambatan 7. Peningkatan
perkembangan, khususnya ketergantungan kepada
pada remaja orang tua dan pelayanan
kesehatan dapat
memperlambat
keberhasilan
penyelesaian tugas
perkembangan
8. Anjurkan untuk 8. Penerimaan perasaan
berpartisipasi dalam berharga dapat timbul
kelompok pendukung bagi bila pasien merasa aman
pasien dengan penyakit sel dalam kelompok
sabit pendukung, sehngga
meningkatkan harga diri.
Diagnosis Keperawatan : Ketidakmampuan berhubungan dengan ketidak berdayaan akibat penyakit

Tujuan : Pemecahan masalah yang efektif untuk meningkatkan pengontrolan penyakit kronis

1. Kaji pengetahuan 1. Pengetahuan akan  Mengucapkan


mengenai penyakit dan memberikan pengetahuan
berikan informasi kekuatan mengenai
sebagai tambahan penyakitnya secara
pengetahuan yang
sudah dimiliki akurat
 Mengembangkan
tujuan yang dapat
2. Libatkan pasien dalam 2. Partisipasi aktif mengembangkan
menyusun tujuan dalam asuhan rasa control
asuhan yang realistic. kesehatan akan
 Pilihan yang sesuai
a. Berikan tanggung menyumbang
dibuat secara
jawab pada pasien terhadap adapasi
mandiri
untuk menentukan positif terhadap
 Melakukan latihan
jadwal aktivitas penyakit kronis;
teknik pergaulan
sehari-hari perasaan mampu
 Berpartisipasi dalam
b. Berikan pilihan- mengntrol akan
pembuatan
pilihan kepada meningkat bila pasien
keputusan mengenai
pasien mempunyai lebih
perawatan diri
c. Anjurkan untuk banyak pilihan;
 Menunukkan
berpartisipasi dalam keberhasilan akan
keterampilan
kegiatan yang dapat meningkatkan harga
pemecahan masalah
dicapai oleh pasien diri
yang efektif
3. Berikan umpan balik 3. Meningkatkan harga
 Mengucapkan
positif terhadap suatu diri dan mendorong
perasaan mengenai
pencapaian usaha dalam kegiatan
aspek penyakit yang
lainnya
tidak mungkin
4. Ajarkan keterampilan 4. Perbaikah
diubah.
bergaul untuk kemampuan
memperbaiki efektivitas berkomunikasi
komunikasi dengan memerlukan rasa
orang lain mampu mengontrol
yang tinggi
5. Libatkan pasien dalam 5. Partisipasi aktif
setiap kesempatan dalam asuhan
untuk meningkatkan kesehatan akan
kesiagaan pelayan meningkatkan
kesehatan mengenai adapatasi positif
penyakitnya (mis., terhadap penyakit
dalam pameran kronis
kesehatan, berbincang
dengan siswa
kedokteran atau
keperawatan)
6. Mendorong 7. Krisis nyeri
pengucapan perasaan memerlukan
mengenai potensial penanganan dengan
ketergantungan obat analgetik opioid,
untuk mengontrol krisis namun penggunaan
nyeri jangka panjang akan
meningkatkan resiko
ketergantungan.
Penggunaan
analgetik opioid
sering menjadi
sumber konflik antara
pelayanan kesehatan
dan pasien
6. Mendorong 7. SCD mempunyai
pengucapan komplikasi yang
keprihatinan mengenai membahayakan jiwa
kematian yang biasa ditakutkan
pasien; pengucapan
keprihatinan
mengenai hal ini
dapat mengurangi
kecemasan
Genetik

Mutasi gen pada rantai β-globin


(Kromosom ke-11, asam amino posisi 6)

Normal Hb Defective
Hb
DNA GAG GTG
I I I I I I
CTC CAC
RNA GAG GUG
Protein Asam Valin
Glutamat

Hb S

Transport O2 Normal

Melepaskan O2 (deoksigenasi)
O2 O2

α β
α
α β
β α

O2 O2 β α

Taktoid

Rantai β-globin hidrofobik dgn Ujung HbS Kristalisasi HbS


molekul HbS yang lain menjadi lengket

Polimerisasi HbS Sickle Cell Menempel di


Vasooklusi
Endotelium

Akumulasi IgG
Penurunan Suplai O2
ke jaringan
Erythrophagocytosis Limpa Bekerja keras

Iskemia
Infark Jaringan
Ekstravaskular Hemolitik Splenomegali Jaringan
Ekstravaskular Hemolitik Transport O2
berkurang

Sel eritrosit Anemia Kebutuhan


lisis O2 tidak
terpenuhi
heme globin
Hipoksia sel
Besi Porto Disimpan dan jaringan
porfir sebagai
in cadangan
Merangsang Kompensasi oleh Metabolisme
CO Bilirubin sistem saraf jantung dgn anaerob
simpatis peningkatan
denyut jantung
Berikatan
dengan Aliran darah
Albumin GIT
menurun
Bilirubin Indirect Peningkatan
(tidak Bilirubin Peristaltic
terkonjugasi) indirect usus
menurun
Dikonjugasi Jaundice Hepar
di hepar bekerja
Peningkatan
keras
asam
Bilirubin
lambung
direct hepatomegali

Dieksresikan Anoreksia Mual /


ke empedu muntah

Intake
Peningkatan
menurun
sterkobilinogen di
feses dan
urobilinogen di Berat badan
urin menurun

Ketidak
seimbangan
kebutuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai