Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT MENULAR

Topik : Penyakit Menular


Sub Topik : Tubercolosa (TBC)
Hari/tanggal : Senin, 19 September 2016
Pukul/Tempat : 08.30 WIB, Akper Pemda Serang
Sasaran : Mahasiswa dan Mahasiswi tingkat I, II, & III
Waktu : 60 Menit

A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang
penyakit menular Tubercolosa (TBC) peserta diharapkan mengetahui cara
mencegah agar tidak tertular ataupun terkena penyakit menular Tubercolosa.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu menjelaskan
tentang:
1. Penyakit menular TBC
2. Peyebab TBC
3. Pencegahan penyakit TBC

C. MATERI
Terlampir

D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab
E. MEDIA

1. Materi SAP
2. Power Point
3. laptop
4. infokus

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1. 5 Menit Pembukaan: - Menjawab Salam
- Membuka kegiatan dengan mengucapkan
- Mendengarkan
salam - Memperhatikan
- Memperkenalkan Dari - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
- Menyebut materi yang akan diberikan
2. 40 Menit Pelaksanaan:
- - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang TBC - Memperhatikan
- - Memperhatikan
Bertanya dan menjawab
P Pertanyaan yang diajukan
3. 10 Menit Evaluasi:
- Menanyakan kepada peserta tentang
- Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan.
4. 5 Menit Terminasi:
- Mengucapkan terimakasih atas peran
- Mendengarkan
peserta - Menjawab Salam
- Mengucapkan salam penutup
G. EVALUASI

1. Metode Evaluasi : tanya jawab


2. Jenis Pertanyaan : Lisan

1. Definisi TBC

Tuberkolosis atau TBC adalah infeksi karena bakteri Mycobacteriumtuber


culosis yang dapat merusak paru-paru tapi dapat juga mengenai sistem saraf
sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary TB), sistem
genitorinary, tulang dan sendi.

2. Penyebab Penyakit TBC

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama
kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk
mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit
TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

3. Cara Penularan Penyakit TBC


Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan
bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC
batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC
dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan
berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh
yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ
tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah
bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena
yaitu paru-paru.
Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka
dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat).
Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha
dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.
Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi
jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-
bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada
pemeriksaan foto rontgen.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap
dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan
sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk
sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber
produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat
diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif
terinfeksi TBC.
Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak
dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial
ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat,
meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan
adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang
lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang
peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.
4. Gejala Penyakit TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus
yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak
terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan
diagnosa secara klinik
Gejala sistemik/umum :
a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza
dan bersifat hilang timbul.
b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c. Batuk-batuk terus-menerus (dapat disertai dengan darah).
d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus :

a. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah
yang disertai sesak.
b. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
c. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
d. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Anda mungkin juga menyukai