Artikel Bakteri Salmonella
Artikel Bakteri Salmonella
Pengertian Salmonella
1. Panas badan semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari.
2. Terjadi selama 7-10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu.
3. berak-berak (diarrhea), sakit kepala, muntah-muntah, pusing bagian bawah,
demam dankadang-kadang didahului sakit kepala dan menggigil.
4. Hilangnya nafsu makan.
5. Bentuk klasik demam tiphoid selama 4 minggu. Masa inkubasi 7-14 hari.
Minggu pertama terjadi demam tinggi, sakit kepala, nyeri abdomen, dan
perbedaan peningkatan temperatur dengan denyut nadi.50 % pasien dengan
defekasi normal.
Pada minggu kedua terjadi splenomegali dan timbul rash.
Pada minggu ketiga timbul penurunan kesadaran dan peningkatan toksemia,
keterlibatan usus halus terjadi pada minggu ini dengan diare kebiru-biruan dan
berpotensi untuk terjadinya ferforasi.
Pada minggu ke empat terjadi perbaikan klinis.
6. Tingkat kematian kurang dari 1%, tetapi jumlah ini meningkat pada anak-anak,
orang tua atau orang yang lemah. Tempat terdapatnya jenis mikroorganisme ini
adalah pada alat-alat pencernaan hewan dan burung.
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi adalah penyebab demam tiphoid. Demam
tiphoid dikarakteristikkan dengan demam panjang, splenomegali, delirium, nyeri abdomen,
dan manifestasi sistemik lainnya. Penyakit tiphoid adalah suatu penyakit sistemik dan
memberikan gejala primer yang berhubungan dengan traktus gastrointestinal. Sumber
organisme ini biasanya adalah makanan terkontaminasi.
Jenis Salmonella yang tidak kalah berbahaya adalah S. choleraesius. Jenis ini dapat
menyebabkan penyakit septicemia atau bakterimia. Septicemia atau bakterimia merupakan
penyakit yang disebabkan akibat masuknya bakteri ke pembuluh darah. Orang atau pasien
yang masih dalam kondisi pra- penanganan medis dan kekebalannya masih lemah, misalnya
pasien yang akan mengalami operasi adalah orang yang rentan terkena penyakit septicemia
atau bakterimia ini. Orang yang sedang menderita diabetes melitus, sakit gigi akut, penyakit
jantung, gangguan hati dan yang lainnya yang menyebabkan orang itu memiliki system imun
yang rendah akan rentang terkena penyakit ini.
1. Jangan mencicipi makanan menggunakan jari tangan, gunakan sendok dan usai
mencicipi sendok tersebut langsung dicuci dengan air hangat
2. Bahan pangan yang tidak dikemas, jangan langsung diletakkan pada rak
refrigerator (kulkas)
3. Simpan bahan pangan mentah di bagian bawah rak kulkas, dan sebaiknya
dipisahkan dari bahan pangan yang sudah masak atau matang
4. Gunakan penyimpanan, preparasi dan area peletakkan yang masing-masing
terpisah antara bahan pangan mentah dengan bahan pangan yang sudah dimasak.
Miliki peralatan masak yang berbeda seperti papan pemotongan (talenan) untuk
bahan pangan mentah dan yang sudah dimasak.
5. Bahan-bahan yang didinginkan (dalam refrigerator) harus disebar dan
mendapatkan sirkulasi udara yang cukup dan pendinginan yang cepat walaupun
dalam periode puncak
6. Lakukan thawing pada bahan pangan beku pada refrigerator atau di bawah air
dingin yang mengalir
7. Jaga suhu makanan yang hangat agar di atas 600C dan makanan dingin di bawah
50C.
8. Makanan yang baru selesai dimasak dan masih panas, harus segera didinginkan
sejenak terlebih dahulu.Untuk mencegah spora pada bakteri menjadi aktif, sebab
spora suka hidup pada suhu yang ekstrem. Jangan gunakan peralatan yang sama
untuk bahan pangan mentah dan yang sudah dimasak atau unggas
9. Cuci sebaik-baiknya peralatan makan dan masak dengan air yang sangat panas
dan deterjen
10. Besihkan dapur hingga sedetail-sedetailnya
11. Hindari penggunaan talenan berbahan kayu
12. Pelihara standar higienis yang tinggi pada tiap individu. Hindari kontak dengan
bahan pangan menggunakan jari tangan, namun gunakan sarung tangan atau
penjepit makanan (tongs).
Untuk pencegahan dan pengobatan akibat infeksi Salmonella secara khusus, dapat
dilakukan tindakan-tindakan berikut:
Jenis-jenis vaksin II yaitu Thypoid Vaccines yang tersedia bagi penderita terinfeksi
oleh Salmonella, kini ada 3, yaitu: