Respirasi
Respirasi
RESPIRASI
DISUSUN OLEH :
DINDA LESTARI
G 301 17 010
DOSEN PENGAMPUH :
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan makalah ini tepat
pada waktunya yang berjudul “ RESPIRASI“.
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari harapan , oleh karena itu
saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
untuk menghasilkan makalah yang lebih baik untuk masa mendatang
Akhir kata , penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini . Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua.
Penulis
DAFTAR ISI
1.2. Tujuan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pertukaran gas antara atmosfer, darah, sel-sel disebut respirasi. Tiga proses
dasar terlibat dalam respirasi yaitu, pertama ventilasi paru atau bernapas,
adalah inspirasi (aliran masuk) dan ekspirasi (aliran keluar) udara antara
atmosfer dengan paru-paru. Proses kedua dan ketiga melibatkan
pertukaran gas didalam tubuh. Respirasi eksternal dan respirasi paru
adalah pertukaran gas antara paru-paru dan darah. Respirasi saringan
adalah pertukaran gas antara darah dan sel-sel tubuh (soenaryo, 1999).
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi dan fungsi Respirasi bagi mahluk hidup
2. Untuk mengetahui proses Respirasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ronga Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara
yang akan masuk ke paru-paru, dan juga sebagai indera penciuman.
2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan
(saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran
pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut
pula pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglottis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan.
Sebaliknya pada waktu bernapas epiglottis akan membuka sehingga udara
masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
4. Epligotis
Epligotis merupakan jaringan penutup yang berbentuk seperti daun dan
terdapat dibagian atas laring. Saat menelan, otot bagian luar epiglotis akan
menggerakkan laring keatas. Kemudian epiglotis akan mendatar dan
berkontraksi atau mengerutkan sehahar dengan lidah sehingga akan
menutup laring saat makanan ditelan. Karena laing tertutup, makanan akan
masuk ke kekerongkongan.
5. Tenggorokan (Trakea)
Trakea, lebih sering disebut sebagai tenggorokan, menghubungkan laring
ke bronkus dan juga memiliki peran menyaring udara sebelum memasuki
paru-paru.
6. Bronkus
Bronkhus adalah percabangan trakhea ke kiri dan ke kanan
7. Bronkiolus
Bronkhiolus adalah percabangan bronkus
8. Alveolus
Alveolus (gelembung paru-paru), banyak mempunyai kapiler darah, di
sinilah terjadi pertukaran O2 dan CO2. Kumpulan alveolus inilah yang
membentuk paru-paru (pulmo). Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura
rangkap dua, dan di antara keduanya terisi oleh cairan limfe.
9. Paru-Paru
Paru-paru adalah organ yang terletak didalam dada disisi kiri dan kanan.
didalam paru menyerupai spons yang terbuat dai jutaan kantong kecil yang
bernama alveoli. Alveoli ini ditemukan diujung bronkiolus terminal dan
dikelilingi oleh kapiler melalui darah
Proses pertukaran antara (O2) dengan CO2 terjadi secara difusi, yaitu
perpindahan zat terlarut (O2 atau CO2) dari daerah yang memiliki konsentrasi
dan tekanan tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan rendah.
Setelah terjadinya inspirasi, oksigen yang berada di alveolus akan berpindah
ke dalam kapiler darah yang akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh yang
membutuhkan oksigen. Manusia mempunyai dua tahap mekanisme
pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida yang dimaksud
yakni mekanisme pernapasan eksternal dan internal.
Proses yang pertama yaitu pertukaran O2 dari udara dalam alveolus dengan
CO2 dalam kapiler darah yang disebut dengan pernapasan luar (pernapasan
eksternal), sedangkan proses yang kedua adalah pertukaran O2 dari aliran
darah dengan CO2 dari sel-sel jaringan tubuh yang disebut pernapasan dalam
(pernapasan internal).
1. Pengangkutan O2
2. Pengangkutan CO2
Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob.
Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem
oksidasi terminal.
Terminal oxidation karena Oksigen menerima ion H+ dari NADH dan
FADH atau istilahnya sering disebut akseptor ion H+
Adanya ion H+ yang direima Oksigen menyebabkan STE ini terjadi
pembentukan H2O
Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam
mitokondria maka kemudian STE juga dikatakan Fosforilasi Oksidatif
di Kristae itulah banyak O2 tertambat karena adanya enzim sitokrom yang
menagandung zat Besi (Fe) maka Kristae itulah saya katakan magnet
Oksigen sehingga Kristae mampu menyerap oksigen dari sitoplasma
bergerak semua ke kristae .
Adanya pergerakan secara difusi O2 dari sitosol ke Cristae itulah
menyebabkan suasana sitosol atau sitoplasma sel Anaerob OK
Molekul yang berperan penting dalam reaksi STE ini adalah NADH dan
FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
dan siklus Krebs.
NAD dan FAD yang disebut Koenzim ini yang berjasa membawa ion H+
ketemu dengan O2 ..maka agar mudah NAD dan FAD ini sama seperti
angkot ...OK angkot NAD yang mengangkut H+ berjumlah 10 dan FAD
mengangkut H+ sebanyak 2
Dari Glikolisis 2 NADH, dari DO ada 2 NADH, dari Siklus Krebs 6
NADH dan 2 FADH2
Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen,
koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
NADH dan FADH ini berintegrasi dengan O2 dan enzim sitokrom untuk
menghasilkan Air dan ATP
Setelah terintegrasi dengan melepaskan ion H + maka NAD dan FAD
kembali ketempat asalnya untuk mengikat ion H + lagi , 2 NAD kembali
ke sitoplasma untuk menghanbil ion H + pada proses glikolisis, 2 NAD ke
membran luar mitocondriia untuk mengikat ion H+ pada peristiwa DO dan
6 NAD dan 2 FAD ke matriks mitokondria untuk mengikat ion H+ lagi
Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron
berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim
Q.
Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan
elektronnya cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik
menjadi ATP.
Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan
elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.
Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c.
Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c
juga menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat
anorganik menjadi ATP.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
https://biologigonz.blogspot.com/2009/12/sistem-transport-elektron.html
https://blogsistempernapasan.blogspot.com/2017/08/proses-pertukaran-oksigen-o2-
dan.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-proses-respirasi-pada-manusia-dan-
tumbuhan-secara-singkat/#!