Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOKIMIA LANJUT

RESPIRASI

DISUSUN OLEH :

DINDA LESTARI

G 301 17 010

DOSEN PENGAMPUH :

Dr. Abd. Rahman Razak, M.Si.Apt

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan makalah ini tepat
pada waktunya yang berjudul “ RESPIRASI“.

penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari harapan , oleh karena itu
saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
untuk menghasilkan makalah yang lebih baik untuk masa mendatang

Akhir kata , penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini . Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua.

Palu, 16 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................

Daftar isi ...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

1.1. Latar Belakang ..............................................................................

1.2. Tujuan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Anatomi Sistem Respirasi .............................................................

2.2. Fungsi Respirasi ............................................................................

2.3. Pengangkutan dan Pertukaran O2 dan CO2 .....................................................

2.4. Transpor Elektron

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .....................................................................................

3.2. Saran ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Respirasi merupakan pertukaran gas 02 dari atmosfer dengan C02 sebagai
hasil samping metabolism dalam tubuh. Respirasi adalah serangkaian
reaksi biokimiawi yang memerlukan oksigen untuk mengoksidasi zat-zat
makanan guna menghasilkan energy yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan berbagai aktivitas.

Respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi


menjadi C02 sedangkan 02 yang diserap sebagai oksidator mengalami
reduksi menjadi H20. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap
senyawa organic yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-
senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relative banyak
jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi C02 dan air. Sedangkan
metabolit respirasi adalah intermediate-intermediat yang terbentuk dalam
reaksi-reaksi respirasi (Anonim 1, 2009).

Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibekan menjadi


respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk
mendapatkan energi dan respirasi anaerob atau biasa disebut dengan
proses fermentasi yaitu respirasi yang tidak menggunakan oksigen namun
bahan bakunya adalah karbohidrat, asam lemak, asam amino sehingga
hasil respirasi berupa karbondioksida, air dan energi dalam bentuk ATP.

Pertukaran gas antara atmosfer, darah, sel-sel disebut respirasi. Tiga proses
dasar terlibat dalam respirasi yaitu, pertama ventilasi paru atau bernapas,
adalah inspirasi (aliran masuk) dan ekspirasi (aliran keluar) udara antara
atmosfer dengan paru-paru. Proses kedua dan ketiga melibatkan
pertukaran gas didalam tubuh. Respirasi eksternal dan respirasi paru
adalah pertukaran gas antara paru-paru dan darah. Respirasi saringan
adalah pertukaran gas antara darah dan sel-sel tubuh (soenaryo, 1999).

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi dan fungsi Respirasi bagi mahluk hidup
2. Untuk mengetahui proses Respirasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Anatomi Sistem Respirasi

Gambar 2.1. Anatomi Sistem Respirasi

Respirasi pada manusia adalah langkah proses pengambilan oksigen serta


pengeluaran sisa berupa karbondioksida dan uap air. Oksigen diperlukan oleh
smua sel-sel tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasi biologi) untuk
menghasilkan energi berpa ATP (adenosin tri phosphat).

Pada manusia, Respirasi atau pernapasan terjadi melalui alat-alat pernapasan


yang terdapat dalam tubuh atau melalui jalur udara pernapasan untuk menuju
sel-sel tubuh. Struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan pada
manusia terdiri atas :

1. Ronga Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara
yang akan masuk ke paru-paru, dan juga sebagai indera penciuman.
2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan
(saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran
pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut
pula pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglottis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan.
Sebaliknya pada waktu bernapas epiglottis akan membuka sehingga udara
masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

3. Larings (kotak suara)


Larings adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan antara lintasan
makanan dan lintasan udara. Laring terangkat dibawah lidah saat menelan
dan karenanya mencegah makanan masuk ke trakea. Fungsi utama pada
larings adalah untuk melindungi jalan napas atau jalan udara dari farings
ke saluran napas lainnya. Namun juga sebagai organ pembentuk suara atau
menghasilkan sebagian besar suara yang dipakai berbicara dan bernyanyi.
Laring ditunjang oleh tulang-tulang rawan, diantaranya yang terpenting
adalah tulang rawan tiroid (adam’s apple), yang khas nyata pada pria,
namun kurang jelas pada wanita. Dibawah tulang rawan ini terdapat tulang
rawan krikoid, yang berhubungan dengan trakea.

4. Epligotis
Epligotis merupakan jaringan penutup yang berbentuk seperti daun dan
terdapat dibagian atas laring. Saat menelan, otot bagian luar epiglotis akan
menggerakkan laring keatas. Kemudian epiglotis akan mendatar dan
berkontraksi atau mengerutkan sehahar dengan lidah sehingga akan
menutup laring saat makanan ditelan. Karena laing tertutup, makanan akan
masuk ke kekerongkongan.
5. Tenggorokan (Trakea)
Trakea, lebih sering disebut sebagai tenggorokan, menghubungkan laring
ke bronkus dan juga memiliki peran menyaring udara sebelum memasuki
paru-paru.
6. Bronkus
Bronkhus adalah percabangan trakhea ke kiri dan ke kanan

7. Bronkiolus
Bronkhiolus adalah percabangan bronkus

8. Alveolus
Alveolus (gelembung paru-paru), banyak mempunyai kapiler darah, di
sinilah terjadi pertukaran O2 dan CO2. Kumpulan alveolus inilah yang
membentuk paru-paru (pulmo). Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura
rangkap dua, dan di antara keduanya terisi oleh cairan limfe.

9. Paru-Paru
Paru-paru adalah organ yang terletak didalam dada disisi kiri dan kanan.
didalam paru menyerupai spons yang terbuat dai jutaan kantong kecil yang
bernama alveoli. Alveoli ini ditemukan diujung bronkiolus terminal dan
dikelilingi oleh kapiler melalui darah

2.2. Fungsi Respirasi


Fungsi utama sistem pernafasan atau sistem respirasi adalah menyediakan
darah yang mengandung banyk oksigen (O2) untuk disalurkan keseluruh
tubuh. Ketika bernafas , kita menghirup O2, dan mengeluarkan
karbondioksida (CO2). Pertukaran gas inilah yang memungkinkan sistem
respirasi mendapatkan oksigen.
Sistem respirasi pada manusia terdiri dari beberapa organ yang masing-
masing mempunyai fungsi yang spesifik. Secara umum fungsi respirasi
sebagai berikut :
a. Pertukaran gas O2 dan CO2
b. Memanaskan udara dan menjenuhkan udara dengan uap air
c. Membersihkan udara dari debu dan material asing lainnya
d. Termoregulasi dan keseimbangan air
e. Memindahkan material beracun dari darah
f. Reservoir darah
g. Reaksi metabolisme khusus
h. Melindungi permukaan respirasi dari dehidrasi, perubahan temperatur, dan
berbagai keadaan lingkungan yang merugikan atau melindungi sistem
repirasi itu sendiri dan jaringan lain dari patogen
i. Menfasilitasi deteksi stimulus olfactory dengan adanya reseptor olfactory
disuperior portion pada rongga hidung.

2.3. Pengangkutan dan Pertukaran O2 dan CO2

Proses pertukaran antara (O2) dengan CO2 terjadi secara difusi, yaitu
perpindahan zat terlarut (O2 atau CO2) dari daerah yang memiliki konsentrasi
dan tekanan tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan rendah.
Setelah terjadinya inspirasi, oksigen yang berada di alveolus akan berpindah
ke dalam kapiler darah yang akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh yang
membutuhkan oksigen. Manusia mempunyai dua tahap mekanisme
pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida yang dimaksud
yakni mekanisme pernapasan eksternal dan internal.
Proses yang pertama yaitu pertukaran O2 dari udara dalam alveolus dengan
CO2 dalam kapiler darah yang disebut dengan pernapasan luar (pernapasan
eksternal), sedangkan proses yang kedua adalah pertukaran O2 dari aliran
darah dengan CO2 dari sel-sel jaringan tubuh yang disebut pernapasan dalam
(pernapasan internal).

1. Pengangkutan O2

Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan


jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus
akan berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan
haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut deoksigenasi dan
menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO) seperti reaksi berikut:
Adapun tahapan proses pengikatan oksigen sebagai berikut:

 Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah


 O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus
 Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang
terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
 Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah
(2%).
 Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung
melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang
membutuhkan melalui jaringan sel untuk proses oksidasi.

2. Pengangkutan CO2

Proses oksidasi/pembakaran dalam sel akan menghasilkan CO2 sebagai


hasil respirasi sel yang kemudian akan diangkut lewat kapiler vena darah
menuju alveolus. CO2 dalam alvelous ini akan dikeluarkan lewat paru-
paru. Pengangkutan CO2 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut
reaksi kimia berikut:
Adapun tahapan proses pengeluaran karbondioksida di atas adalah sebagai
berikut:

 CO2 lebih tinggi pada jaringan dibandingkan di dalam darah. Ketika


O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan
segera masuk ke dalam darah.
 Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan
diubah menjadi ion bikarbonat (HCO3–).
 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit. Sedangkan 10% CO2
lainnya larut dalam plasma darah.
 Di dalam darah, CO2 dibawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2
dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
 Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.

2.4. Transpor Elektron

 Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob.
 Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem
oksidasi terminal.
 Terminal oxidation karena Oksigen menerima ion H+ dari NADH dan
FADH atau istilahnya sering disebut akseptor ion H+
 Adanya ion H+ yang direima Oksigen menyebabkan STE ini terjadi
pembentukan H2O
 Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam
mitokondria maka kemudian STE juga dikatakan Fosforilasi Oksidatif
 di Kristae itulah banyak O2 tertambat karena adanya enzim sitokrom yang
menagandung zat Besi (Fe) maka Kristae itulah saya katakan magnet
Oksigen sehingga Kristae mampu menyerap oksigen dari sitoplasma
bergerak semua ke kristae .
 Adanya pergerakan secara difusi O2 dari sitosol ke Cristae itulah
menyebabkan suasana sitosol atau sitoplasma sel Anaerob OK
 Molekul yang berperan penting dalam reaksi STE ini adalah NADH dan
FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
dan siklus Krebs.
 NAD dan FAD yang disebut Koenzim ini yang berjasa membawa ion H+
ketemu dengan O2 ..maka agar mudah NAD dan FAD ini sama seperti
angkot ...OK angkot NAD yang mengangkut H+ berjumlah 10 dan FAD
mengangkut H+ sebanyak 2
 Dari Glikolisis 2 NADH, dari DO ada 2 NADH, dari Siklus Krebs 6
NADH dan 2 FADH2
 Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen,
koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
 NADH dan FADH ini berintegrasi dengan O2 dan enzim sitokrom untuk
menghasilkan Air dan ATP
 Setelah terintegrasi dengan melepaskan ion H + maka NAD dan FAD
kembali ketempat asalnya untuk mengikat ion H + lagi , 2 NAD kembali
ke sitoplasma untuk menghanbil ion H + pada proses glikolisis, 2 NAD ke
membran luar mitocondriia untuk mengikat ion H+ pada peristiwa DO dan
6 NAD dan 2 FAD ke matriks mitokondria untuk mengikat ion H+ lagi
 Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron
berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim
Q.
 Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan
elektronnya cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik
menjadi ATP.
 Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan
elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.
 Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c.
 Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c
juga menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat
anorganik menjadi ATP.

 Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari


rantai transpor elektron.
 Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang
merupakan zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan
merupakan akseptor terakhir elektron.
 Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian
bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh
sitokrom b membentuk air (H2O).
 Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup besar
untuk dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP.
 Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat pada transpor elektron yang
menghasilkan ATP.
 Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH
sebanyak 10 dan FADH2 2 molekul.
 Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua
molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.

Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP


 Dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2.
 Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP.
 Ditambah dari hasil Glikolisis (2ATP) dan siklus Krebs (2 ATP), maka
secara keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP
 Jadi dari satu molekul glukosa menghasilkan total 38 ATP.
 Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan transpor aktif,
maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Respirasi adalah reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan


energi. Energi ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan
seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, perkembangan. Energi
kimia yang dihasilkan dari proses respirasi adalah energi kimia dalam
bentuk ATP atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH dan FADH).
Proses respirasi selalu berlangsung sepanjang waktu selama tumbuhan
hidup.

2. Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, respirasi pada tumbuhan


dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

A. Respirasi Aerob : Umum terjadi pada semua makhluk hidup termasuk


tumbuhan, berlangsung seumur hidup, energi yang dihasilkan besar,
tidak merugikan tumbuhan, memerlukan oksigen, hasil akhir berupa
karbondioksida dan uap air.

B. Respirasi Anaerob : Hanya terjadi dalam keadaan khusus,


bersifatsementara (hanya pada fase tertentu saja), energi yang
dihasilkan kecil, jika terjadi terus menerus akan menghasilkan
senyawa yang bersifat racun bagi tumbuhan, tidak memerlukan
oksigen, hasil akhirnya berupa alkohol atau asam laktat dan
karbondioksida.
DAFTAR PUSTAKA

https://biologigonz.blogspot.com/2009/12/sistem-transport-elektron.html
https://blogsistempernapasan.blogspot.com/2017/08/proses-pertukaran-oksigen-o2-
dan.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-proses-respirasi-pada-manusia-dan-
tumbuhan-secara-singkat/#!

Anda mungkin juga menyukai