PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Memberikan penjelasan mengenai pengertian kelompok.
2. Memberikan penjelasan mengenai pengertian pelatihan.
3. Memberikan penjelasan bagaimana aplikasi pengembangan kelompok
kesehatan masyarakat dalam pelatihan.
4. Memberikan gambaran salah satu jenis permainan sebagai salah satu cara
mempraktekkan aplikasi pengembangan kelompok kesehatan masyarakat.
1
1.3 Manfaat
1. Mengetahui penjelasan mengenai kelompok dan pelatihan.
2. Permainan yang diberikan dapat menjadi cara untuk memahami aplikasi
pengembangan kelompok kesehatan masyarakat.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan melalui prosedur sistematis dan
terorganisir untuk mencapai kerja efektif yang berkualitas.
2.2.2 Pengertian Pengembangan
Menurut R. Wayne Mondy and Robert M Noe mendefinisikan bahwa
pengembangan adalah pembelajaran yang melampaui tugas saat ini dan memiliki
fokus jangka panjang. Melakukan pengembangan diperlukan usaha yang
sistematis dan terorganisir untuk meningkatkan kemampuan teknis, konseptual,
dan moral seseorang agar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang bertujuan
untuk tujuan umum bersama.
2.2.3 Jenis-Jenis Pelatihan
Terdapat banyak pendekatan untuk pelatihan. Menurut Simamora dalam
Artikel Ana Hurarki, 2012 ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat
diselenggarakan:
a. Pelatihan Keahlian. Pelatihan keahlian (skills training) merupakan
pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. Program pelatihannya
relatif sederhana: kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi rnelalui
penilaian yang jeli. kriteria penilaian efektifitas pelatihan juga berdasarkan
pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
b. Pelatihan Ulang. Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan
keahlian. Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan
keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja
yang berubah-ubah.
c. Pelatihan Lintas Fungsional. Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional
training) melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja
dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
d. Pelatihan Tim. Pelatihan tim merupakan bekerjasama terdiri dari
sekelompok Individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama
dalam sebuah tim kerja.
e. Pelatihan Kreatifitas. Pelatihan kreatifitas (creativitas training)
berlandaskan pada asumsi bahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya
tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas
mungkin yang berdasar pada penilaian rasional, biaya dan kebaikan.
4
2.3 Outbound
Outbound mulai dikenal sebagai metode pelatihan untuk pengembangan
diri di dalam suatu kelompok. Outbound merupakan metode pelatihan untuk
pengembangan diri (personal development) dan kelompok (team development)
dalam proses mencari pengalaman melalui kegiatan di alam terbuka yang
biasanya dikaitkan dengan kegiatan games. Diharapkan suatu kelompok
melakukan kegiatan outbound dapat mengembangkan skill dalam diri dan
kerjasama kelompok terkait permainan yang dilakukan.
5
BAB 3
PEMBAHASAN
6
3.1.2 Pos 2
A. Nama Permainan
“PINGSAN (Pingpong Keseimbangan)”
B. Alat dan Bahan
1. Tali rafia
2. Gelas air mineral
3. Bola pingpong
4. Air
5. Gunting
6. Kertas
7. Lakban hitam
C. Langkah Permainan
1. Setiap kelompok berjumlah 4 orang.
2. Setiap kelompok berusaha memindahkan gelas air mineral yang telah
dilubangi dan diikat dengan menggunakan tali rafia. Gelas diisi air
sampai penuh dan letakkan bola pingpong yang berisi clue dari pos 1 ke
dalam gelas.
3. Masing-masing anggota kelompok akan memegang seutas tali rafia yang
tersambung dengan gelas air mineral tersebut untuk menyeimbangkan
sisi lainnya sehingga mereka dapat memindahkan gelas tersebut untuk
dibawa hingga batas finish pos 2.
4. Setelah mencapai finish, setiap kelompok memberikan perwakilan
anggotanya untuk memberikan clue kepada pos 3.
D. Aturan Permainan
1. Jika bola pingpong terjatuh atau air kurang dari batas yang ditentukan
yakni ¾ gelas, maka kelompok tersebut harus mengulang dari awal.
2. Kelompok tidak boleh menyentuh langsung gelas untuk
menyeimbangkannya, mereka harus menggunakan tali rafia yang telah
dikaitkan di gelas tersebut.
3. Semua peserta dalam satu kelompok harus ikut bermain.
4. Durasi permainan selama 7 menit.
7
3.1.3 Pos 3
A. Nama Permainan
“Ambil Aku”
B. Alat dan Bahan
1. Gambar sampah organik dan non-organik
2. Slayer
3. Tali rafia
C. Langkah Permainan
1. Kelompok terdiri dari kelompok sampah organik dan kelompok sampah
non-organik.
2. Masing-masing kelompok terdapat 6 orang dimana 1 orang ditutup
matanya dan bertugas mengambil 5 buah gambar yang telah ditentukan, 4
orang bertugas memberi instruksi kepada pengambil gambar untuk
menyelesaikan misinya, 1 orang bertugas untuk menggendong peserta
yang ditutup matanya sampai ke batas finish pos 3.
3. 1 orang yang ditutup matanya memberikan gambar yang telah dia
kumpulkan kepada fasilitator, dan 1 orang yang bertugas menggendong
menyerahkan clue kepada leader di pos 4.
D. Aturan Permainan
1. Kelompok yang sedang bermain, baik yang ditutup matanya maupun
yang memberi instruksi tidak boleh melewati garis batas yang telah
ditentukan selama bermain.
2. Selain 4 orang yang bertugas memberikan instruksi, tidak boleh
memberikan instruksi kepada orang yang bertugas mengambil gambar.
3. Jika kertas yang diambil benar maka akan mendapat point (+2) akan
tetapi jika salah akan mendapat point (-1).
4. Pemenang adalah kelompok dengan point paling banyak.
5. Durasi permainan ini 10 menit.
8
3.1.4 Pos 4
A. Nama Permainan
9
3.2 Relevansi Games dengan Materi
3.2.1 Pos 1
Relevansi dari permainan sate (sarung estafet), setiap anggota dapat
melakukan kerja sama serta koordinasi tim yang baik sehingga proses
estafet berjalan lancar. Aplikasi terhadap ilmu kesehatan masyarakat dalam
permainan ini adalah kerjasama dan koordinasi yang baik dalam tim sangat
diperlukan untuk memastikan pesan yang ingin dikomunikasikan
tersampaikan kepada masyarakat. Kegigihan dan keuletan setiap anggota
dalam memindahkan sarung dari satu orang ke orang yang lain merupakan
bentuk sisi ambisi dan semangat anggota yang dapat mencerminkan rasa
ingin menang serta membentuk dinamika kelompok agar kelompok semakin
berkembang di sisi kepercayaan akan tujuan satu sama lain.
3.2.2 Pos 2
Pada saat membawa suatu tugas atau amanah untuk menyampaikan
informasi mengenai masalah kesehatan kepada masyarakat awam yang
kurang mengerti akan kesehatan (diibaratkan gelas air mineral yang harus
diseimbangkan untuk dapat dipindahkan) dan beresiko besar (diibaratkan
bola ping-pong diatas gelas air mineral yang penuh air) maka kita perlu
untuk sangat berhati-hati (kesabaran) dalam menyampaikan informasi
tersebut untuk menyamakan persepsi yang dimaksud dalam informasi
tersebut dengan persepsi mereka agar informasi tersebut bisa berguna bagi
masyarakat tersebut. Selain itu, kita juga harus mempunyai strategi yang
efektif untuk dapat mempermudah penyampaian pesan tersebut agar dapat
menarik perhatian masyarakat sebanyak-banyaknya. Kekompakan dan
Koordinasi juga sangat penting untuk mencapai tujuan atau goals yang
diharapkan bersama-sama. Untuk membawa amanah atau tugas yang berat
kita harus bekerjasama dan bersabar walaupun banyak masalah yang
dihadapi.
10
3.2.3 Pos 3
Permainan “Ambil Aku“ mengajarkan kita sebagai sarjana kesehatan
masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan cara membedakan
sampah organik dan non-organik. Sampah-sampah tersebut harus
dipisahkan dengan benar agar dapat dikelola dengan baik. Relevansi
permainan ini terhadap ilu kesehatan masyarakat adalah kepercayaan dan
koordinasi yang baik untuk mencapai tujuan akhir yaitu menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat.
3.2.4 Pos 4
Relevansi game Trust Your Friends dengan kesehatan masyarakat
yaitu keberadaan seorang pemimpin dalam kelompok yang membimbing
kelompok tersebut dalam mencapai misi yang telah ditentukan dalam game.
Seorang pemimpin tidak hanya bertugas memimpin anggotanya tetapi juga
harus menjalin kerjasama yang baik. Hal tersebut juga terjadi di masyarakat,
program kesehatan masyarakat tidak bisa dilaksanakan seorang diri tetapi
memerlukan bantuan orang lain seperti pemimpin dan sektor lain untuk
bekerjasama. Pentingnya seorang pemimpin dalam program kesehatan
masyarakat yaitu untuk membuat rencana program, seseorang yang
bertanggung jawab atas program tersebut, sebagai pengawas pogram, dsb.
Selain itu, pentingnya komunikasi antara pemimpin dengan anggota
kelompok. Komunikasi yang efektif diperlukan dalam mengarahkan
anggota kelompok agar lingkaran yang mengelilingi pemimpin terbentuk
dan misi dapat tersampaikan. Demikian halnya yang terjadi di masyarakat,
Sarjana Kesehatan Masyarakat harus mampu berkomunikasi secara efektif
dan efisien kepada masyarakat agar tujuan dari program kesehatan
masyarakat dapat tercapai. Misi game tersebut adalah memungut sampah
yang berada di lingkungan sekitar. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pentingnya kepekaan terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan
membuang sampah pada tempatnya.
11
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Outbound adalah metode untuk mengembangkan pelatihan pengembangan
diri dalam suatu kelompok, baik untuk pengembangan diri (personal
development) maupun kelompok (team development) dalam proses mencari
pengalaman melalui kegiatan di alam terbuka. Dengan outbound, peserta dapat
bertukarpikiran dan mengeratkan hubungan antar anggota untuk menyelesaikan
suatu konflik, bekerjasama, kemampuan kepemimpinan, kemampuan komunikasi,
kemampuan memberi umpan balik, kemampuan saling memberi dan menerima.
Setiap permainan memiliki banyak relevansi terhadap kesehatan masyarakat. Kita
sebagai sarjana kesehatan masyarakat harus memiliki kemampuan dalam
kerjasama dan koordinasi kepada masyarakat dengan menyampaikan informasi
masalah kesehatan serta memberikan contoh bagaimana cara melakukan
pencegahan suatu penyakit dan membuat program kesehatan masyarakat yang
effektif dan effisien.
12