14121-Article Text-36523-1-10-20171027 PDF
14121-Article Text-36523-1-10-20171027 PDF
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Info Artikel Abstrak
________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Latar Belakang: Menurut data Dinas Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 Kabupaten Pati memiliki
Diterima Januari 2017 peringkat kejadian diare ke 18 dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Disetujui Februari 2017 Metode: Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan non-equivalent control group
Dipublikasi April 2017 design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 40 orang, dengan 20 sebagai sampel eksperimen dan
________________ 20 sebagai sampel kontrol. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat
Keywords: yang menggunakan uji mc-nemar dan chi square.
Health Education, Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan ibu mengenai tatalaksana diare balita usia
Knowledge, Skills, Diarrhea 1-4 tahun antara yang diberikan pendidikan kesehatan dengan media kalender dan yang tanpa
____________________ media kalender (p=0,011, α=0,05), dan terdapat perbedaan yang bermakna keterampilan ibu
tentang tatalaksana diare balita usia 1-4 tahun antara yang diberikan pendidikan kesehatan dengan
media kalender dan yang tanpa media kalender (p=0,010, α=0,05).
Simpulan: Pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu
tentang tatalaksana diare balita usia 1-4 tahun.
Abstract
___________________________________________________________________
Background: According to the data of Central Java province in 2014 ranked Pati regency had diarrhea for 18
of the 35 counties and cities in Central Java.
Methods: This research is a Quasi Experiment design with non-equivalent control group design. Samples in
this study are 40 people, with 20 as the experimental samples and 20 as a control sample. The analysis is the
analysis of univariate and bivariate analysis which using mc-Nemar test and Chi square test.
Results: The results showed that; 1) there is a significant difference in the mother's knowledge regarding the
treatment of diarrhea among children aged 1-4 years were given health education with the calendar media and
without media calendar (p = 0.011, α = 0.05), 2) there is a difference meaningful skills of mothers about the
treatment of diarrhea among children aged 1-4 years were given health education with the calendar media and
without media calendar (p = 0.010, α = 0.05).
Conclusion: Health education is effective in increasing knowledge and skills about the treatment of diarrhea
mothers of children aged 1-4 years.
Alamat korespondensi: ISSN 2527-4252
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: fahrunnisa362@yahoo.com
47
Fahrunnisa dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 2 (1) (2017)
48
Fahrunnisa dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 2 (1) (2017)
3.531 kasus. Dari 29 Puskesmas di Kabupaten (2003:50-51) pendidikan yang dilakukan kepada
Pati pada tahun 2015, Puskesmas Juwana orang dewasa dapat memberikan dampak
merupakan Puskesmas yang mempunyai angka perubahan-perubahan perilaku. Penyampaian
kejadian diare pada balita tertinggi. Berdasarkan materi dalam pendidikan kesehatan akan lebih
data dari Puskesmas Juwana kejadian diare mudah diserap dengan penggunaan alat peraga
pada balita pada tahun 2015 sebanyak 118 karen semakin banyak pula
kasus. Dilihat dari hasil rekam medik seluruh pengertian/pengetahuan yang diperoleh
pasien kejadian diare pada balita paling banyak (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
kejadian diare dengan dehidrasi sedang Media Kalender “PINTARE” (Pintar
sebanyak 76 kasus (Data Puskesmas Juwana, Atasi Diare) merupakan suatu media yang
2015). Menurut data kunjungan pasien di berbentuk cetak sebagai penunjuk hari dan
Puskesmas Juwana selama tahun 2015 jumlah tanggal selama satu tahun, dapat diletakkan di
kunjungan tertinggi pasien balita yang sudah dinding maupun meja. Kalender tak hanya
didiagnosis menderita Diare sebanyak 31 berfungsi sebagai penanda hari dan tanggal saja,
kunjungan pasien berasal dari Desa Growong tetapi seringkali digunakan sebagai media
Lor. Dari 31 jumlah seluruh pasien kejadian promosi perusahaan, pendidikan, maupun
diare pada balita paling banyak dengan kesehatan. Pada penelitian ini kalender
dehidrasi sedang sebanyak 18 kasus. digunakan sebagai media kesehatan tentang
Berdasarkan studi pendahuluan dengan tatalaksana diare balita berisi tentang
sampel sebanyak 25 sampel ibu yang memiliki pengertian, tanda-tanda diare, gejala diare,
balita di Desa Growong Lor Kecamatan pencegahan dan prinsip penatalaksanaan diare
Juwana Kabupaten Pati dilihat dari tingkat dengan benar dan efektif. Upaya yang dapat
pendidikannya, ibu yang berpendidikan SD dilakukan adalah dengan mencegah terjadinya
sebanyak 3 0rang (10%), SMP sebanyak 9 orang dehidrasi, mengobati dehidrasi (ORALIT),
(20%), SMA sebanyak 8 orang (60%), dan mempercepat kesembuhan (OBAT ZINC),
sarjana sebanyak 5 orang (10%). Berdasarkan memperbaiki makanan pendamping ASI (MP-
pekerjaan, ibu yang tidak bekerja sebanyak ASI), mengobati masalah lain (Panduan
10orang (30%), pedagang sebanyak 4 orang Sosialisasi Tatalaksana Diare Balita, 2011).
(20%), swasta sebanyak 11 orang (50%). Dan Kelebihan dari Media Kalender “PINTARE”
hasil pengisian kuesioner tentang diare dan ini adalah dapat memudahkan dalam
tatalaksananya menunjukkan bahwa sebanyak 4 menjelaskan materi diare dan tatalaksananya
orang (10%) berpengetahuan baik, 5 orang kepada ibu balita, media kalender dapat
(10%) berpengetahuan cukup, dan 16 orang digunakan ibu balita sebagai panduan dalam
(80%) berpengetahuan kurang. Rendahnya tatalaksana diare pada balita kapan saja, ibu
pengetahuan ibu balita juga berpengaruh balita dapat membaca materi saat santai, dapat
terhadap pengasuhan balitanya. Berdasarkan menjangkau lebih banyak orang dan masyarakat
informasi dari bidan, hal ini dikarenakan lebih mudah mendapatkan informasi apa saja
kurangnya kesadaran ibu untuk mempelajari yang akan disampaikan, proses penyuluhan
tentang penyakit diare dan tatalaksana diare akan lebih menarik, sebab masyarakat tidak
pada balita maupun mencari informasi hanya mendengar, tetapi juga ikut
mengenai penyakit ini. Kegiatan penyuluhan di mempraktekkan langsung dalam penyuluhan
posyandu ataupun BKB (Bina Keluarga Balita) tersebut. Namun ada kelemahan dari Media
oleh bidan desa ataupun kader sudah dilakukan Kalender “PINTARE” adalah ibu balita dengan
akan tetapi kejadian diare masih tinggi. kemampuan membaca yang rendah akan
Hal tersebut menunjukan bahwa perlu mengalami kesulitan dalam menggunakan
dilakukannya Pendidikan kesehatan untuk media kalender sebagai panduan tatalaksana
mengubah perilaku hidup masyarakat menjadi diare pada balita. Media yang digunakan dalam
lebih sehat. Menurut Soekidjo Notoatmodjo pendidikan kesehatan mengenai diare dan
49
Fahrunnisa dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 2 (1) (2017)
50
Fahrunnisa dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 2 (1) (2017)
Usia Kelompok
No. Jumlah (Orang)
(Tahun) Eksperimen % Kontrol %
1. ≤ 25 3 15 3 15 6
2. 26-30 8 40 2 10 10
3. 31-35 3 15 10 50 13
4. 36-40 3 15 4 20 7
5. > 40 3 15 1 5 4
Jumlah 20 100 20 100 40
berusia 26-30 tahun, 13 orang (32,5%) berusia (65%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, 1
31-35 tahun, 7 orang (17,5%) berusia 36-40 orang (5%) sebagai buruh, 3 orang (15%)
tahun, dan 4 orang (10%) berusia di atas 40 bekerja sebagai pedagang, 2 orang (10%) sebagai
tahun. karyawan swasta dan 1 orang (5%) sebagai
Berdasarkan Tabel 2. mengenai distribusi guru. Pada kelompok kontrol, terdapat 14 orang
responden menurut pendidikan terakhir, (70%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, 1
diketahui bahwa pada kelompok eksperimen orang (5%) sebagai buruh, 1 orang (5%) sebagai
terdapat 4 orang (20%) berpendidikan terakhir pedagang 3 orang (15%) sebagai karyawan
SD/sederajat, 7 orang (35%) berpendidikan swasta, dan 1 orang (5%) sebagai guru. Secara
terakhir SMP/sederajat, 8 orang (40%) keseluruhan responden kelompok eksperimen
berpendidikan terakhir SMA/sederajat, dan 1 dan kelompok kontrol, terdapat 27 orang
orang (5%) berpendidikan terakhir S1. Pada (65,5%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, 2
kelompok kontrol, terdapat 3 orang (15%) orang (5%) sebagai buruh, 4 orang (10%)
berpendidikan terakhir SD/sederajat, 5 orang sebagai pedagang, 5 orang (12,5%) sebagai
(25%) berpendidikan terakhir SMP/sederajat, karyawan swasta dan 1 orang (5%) sebagai
10 orang (50%) berpendidikan terakhir guru.
SMA/sederajat, 1 orang (5%) berpendidikan Tabel 4. menunjukkan bahwa ibu pada
terakhir D3 dan 1 orang (5%) berpendidikan kelompok eksperimen dan kontrol ternyata
terakhir S1. Secara keseluruhan responden semuanya (100%) memiliki pengetahuan yang
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kurang tentang tatalaksana diare balita usia 1-4
terdapat 7 orang (17,5%) berpendidikan terakhir tahun pada saat sebelum intervensi (pretest),
SD/sederajat, 12 orang (30%) berpendidikan sehingga tidak ada satupun ibu yang memiliki
terakhir SMP/sederajat, 18 orang (55%) pengetahuan yang baik (0%). Hasil juga
berpendidikan terakhir SMA/sederajat, 1 orang menunjukkan bahwa sebelum intervensi (pretest)
(2,5%) berpendidikan terakhir D3, dan 2 orang tidak ada ibu pada kelompok eksperimen
(5%) berpendidikan terakhir S1. maupun kontrol yang memiliki keterampilan
Berdasarkan Tabel 3. mengenai distribusi baik tentang tatalaksana diare balita usia 1-4
responden menurut pekerjaan, diketahui bahwa tahun.
pada kelompok eksperimen terdapat 13 orang
51
Fahrunnisa dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 2 (1) (2017)
Tabel 4. Distribusi Pengetahuan dan Keterampilan Tentang Tatalaksana Diare Balita Usia 1-4
Tahun Sebelum Intervensi (Pretest) pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Eksperimen Kontrol
Variabel
f % f %
Pengetahuan
Baik 0 0 0 0
Kurang 20 100 20 100
Keterampilan
Baik 0 0 0 0
Kurang 20 100 20 100
52
Fahrunnisa dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 2 (1) (2017)
pada kelompok kontrol hanya mampu merubah Novayelinda (2013) yang menyebutkan bahwa
25% responden memiliki pengetahuan baik penyebarluasan informasi dengan menggunakan
mengenai tatalaksana diare pada balita usia 1-4 media visual seperti booklet, poster, lembar balik
tahun. dalam penelitian menunjukkan adanya
Antara kelompok eksperimen dan kontrol peningkatan pengetahuan.
sama-sama terdapat perubahan atau Pendidikan kesehatan adalah suatu
peningkatan pengetahuan responden penerapan konsep pendidikan di dalam bidang
dikarenakan pada dasarnya pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Pendidikan
kesehatan yang diberikan adalah penyampaian kesehatan adalah suatu proses belajar yang
materi mengenai tatalaksana diare pada balita ditujukan kepada individu dan kelompok
usia 1-4 tahun kepada ibu balita secara bertatap masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
muka dan berkelompok oleh peneliti. yang setinggi-tingginya (Herijulianti, 2001).
Pendidikan kesehatan ini dapat memudahkan Pendidikan kesehehatan dapat dibantu dengan
ibu balita untuk menjalin komunikasi secara menggunakan suatu alat atau media salah
langsung. Sehingga ibu balita dapat lebih satunya Media Kalender “PINTARE” (Pintar
terbuka dalam menyampaikan masalah dan Atasi Diare). Media Kalender “PINTARE”
keinginan-keinginannya secara lebih leluasa (Pintar Atasi Diare) merupakan suatu media
(Umrotun, 2002 dalam Sri Utami 2011). yang berbentuk cetak sebagai penunjuk hari dan
Pembeda antara pendidikan kesehatan yang tanggal selama satu tahun, dapat diletakkan di
diberikan kepada kelompok eksperimen dan dinding maupun meja. Kalender tak hanya
kontrol adalah pemberian media kesehatan berfungsi sebagai penanda hari dan tanggal saja,
yaitu kalender tatalaksana diare pada balita usia tetapi seringkali digunakan sebagai media
1-4 tahun. promosi perusahaan, pendidikan, maupun
Namun hasil analisis selanjutnya dengan kesehatan. Pada penelitian ini kalender
uji Chi Square diperoleh nilai significancy 0,011 digunakan sebagai media kesehatan tentang
(p<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan tatalaksana diare balita berisi tentang
yang bermakna pengetahuan ibu mengenai pengertian, tanda-tanda diare, gejala diare,
tatalaksana diare pada balita usia 1-4 tahun pencegahan dan prinsip penatalaksanaan diare
antara yang diberikan pendidikan kesehatan dengan benar dan efektif. Upaya yang dapat
dengan media kalender dan yang diberikan dilakukan adalah dengan mencegah terjadinya
pendidikan kesehatan tanpa media kalender. dehidrasi, mengobati dehidrasi (ORALIT),
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan mempercepat kesembuhan (OBAT ZINC),
hasil penelitian Suwastiningsih (2014) yang memperbaiki makanan pendamping ASI (MP-
membuktikan bahwa terdapat pengaruh paket ASI), mengobati masalah lain (Panduan
edukasi tentang manajemen terpadu balita sakit Sosialisasi Tatalaksana Diare Balita, 2011).
(MTBS) diare terhadap tingkat pengetahuan ibu Kelebihan dari Media Kalender “PINTARE”
tentang perawatan balita diare di Sentolo ini adalah dapat memudahkan dalam
Yogyakarta. menjelaskan materi diare dan tatalaksananya
Adanya perbedaan yang bermakna kepada ibu balita, media kalender dapat
pengetahuan ibu mengenai tatalaksana diare digunakan ibu balita sebagai panduan dalam
pada balita usia 1-4 tahun antara yang diberikan tatalaksana diare pada balita kapan saja, ibu
pendidikan kesehatan dengan media kalender balita dapat membaca materi saat santai, dapat
dan yang tanpa diberikan media kalender menjangkau lebih banyak orang dan masyarakat
disebabkan karena ibu balita kelompok lebih mudah mendapatkan informasi apa saja
eksperimen dapat mengingat kembali materi yang akan disampaikan, proses penyuluhan
tatalaksana diare pada balita usia 1-4 tahun akan lebih menarik, sebab masyarakat tidak
dengan membaca media kalender. Hal ini sesuai hanya mendengar, tetapi juga ikut
dengan penelitian Utari, Arneliwati, dan mempraktekkan langsung dalam penyuluhan
53
Fahrunnisa dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 2 (1) (2017)
tersebut. Namun ada kelemahan dari Media Ayu Anggraini Munggaran, 2012, Pengetahuan, Sikap,
Kalender “PINTARE” adalah ibu balita dengan dan Perilaku Ibu Pengunjung Posyandu Desa
kemampuan membaca yang rendah akan Sukasari Mengenai Penanganan Penyakit Diare
Akut pada Balita Tahun 2012, Skripsi:
mengalami kesulitan dalam menggunakan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
media kalender sebagai panduan tatalaksana
Badan Penelitian dan Pengembangan, 2013, Hasil
diare pada balita. Riskesdas,Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Budiman, Agus Riyanto, 2013, Kapita Selekta
SIMPULAN Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Penelitian
Kesehatan,Salemba Medika, Jakarta
Setelah dianalisis, maka dapat Budiono,Eko, 2002, Biostatistika untuk Kedokteran
disimpulkan bahwa media kalender “PINTARE” dan Kesehatan Masyarakat,EGC, Jakarta
(Pintar Atasi Diare) bermanfaat untuk Buletin Jendela Epidemiologi, 2011, Diare
Balita,Jakarta:Kementrian Kesehatan RI
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Dahlan S, 2014, Statistik untuk Kedokteran dan
ibu dalam tatalaksana diare pada balita yang
Kesehatan, Epidemiologi Indonesia
signifikan antara peningkatan pengetahuan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012, Profil
antara kelompok eksperimen dan kelompok Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011,
kontrol (p value = 0,000) dan peningkatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
keterampilan tatalaksana diare antara kelompok Semarang
eksperimen dan kelompok kontrol (p value = ---------------------, 2013, Profil Kesehatan Provinsi Jawa
0,000) Tengah Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi
Media Kalender “PINTARE” (Pintar Atasi Jawa Tengah, Semarang
---------------------, 2014, Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Diare) dapat menjadi masukan bagi Petugas
Tengah Tahun 2013, Dinas Kesehatan Provinsi
kesehatan perlu memberikan pelatihan
Jawa Tengah, Semarang
tatalaksana diare pada ibu balita usia 1-4 tahun Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, 2013, Profil
dan memberikan motivasi kepada kader Kesehatan Kabupaten Pati, Pati : Dinas
posyandu agar setiap kader posyandu mampu Kesehatan Kabupaten Pati
memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu- Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, 2014, Profil
ibu balita serta memberikan media kesehatan Kesehatan Kabupaten Pati, Pati : Dinas
agar pendidikan kesehatan yang dilakukan Kesehatan Kabupaten Pati
dapat lebih efektif sehingga dapat menurunkan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, 2011, Pedoman
angka kematian akibat diare balita.
Sosialisasi Tatalaksana Diare Balita, Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI,Jakarta
UCAPAN TERIMAKASIH Dr. Rita Juniriana Primisasiki, Sp.A. 2103. Mengenal
Penyakit-penyakit Balita dan Anak.
Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Jakarta:Sunda Kelapa Pustaka
Universitas Negeri Semarang atas pemberian ---------------------, 2014, Laporan Diare Kabupaten Pati
ijin penelitian. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Tahun 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati,
Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Pati
Dr. Bhisma Murti, MPH, 2013. Prinsip dan Metode
Universitas Negeri Semarang atas persetujuan
Riset Epidemiologi, Yogyakarta: Gajah Mada
penelitian. Pembimbing atas arahan dan
University Press
bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.
Harold S Koplewich, 2005, Penyakit Anak: Diagnosa
Kepala Desa Growong Lor Kecamatan Juwana dan Penanganannya. Jakarta: Prestasi Pustaka
Kabupaten Pati. Haryanti, Fitri, 2011, Sembilan Langkah tentang
Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan dan
DAFTAR PUSTAKA Pencegahan Diare, Universitas Gajah Mada
Mayasari,Maria Listri, 2015, Efektivitas Penyuluhan
Addin A, 2009, Pencegahan dan Penanggulangan Kesehatan dengan metode ceramah disertai
Penyakit, Bandung:Puri Delco Pemanfaatan media Booklet dalam Upaya
54
Fahrunnisa dan Arulita Ika Fibriana / Journal of Health Education 2 (1) (2017)
55