Anda di halaman 1dari 126

MODUL HASIL PENYELARASAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SESUAI KEBUTUHAN INDUSTRI

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
2017
Foto Cover :
fthmb.tqn.com/FNqu5NQKAlkFC_Hy7nIlkWFfvtA=/3000x2000/filters:no_upscale():fill(FFC
C00,1)/about/mechanic-at-work-56a056b83df78cafdaa11621.jpg
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul hasil penyelarasan Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai kebutuhan kompetensi di industri Kegiatan
penyelarasan kurikulum dan silabi ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas Instruksi
Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam
rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Modul ini berisi materi kompetensi sisipan yang dibutuhkan oleh industri sebagai
pelengkap atas materi pembelajaran yang telah diberikan selama ini kepada peserta didik
di SMK. Untuk mencapai kompetensi yang sesuai kebutuhan industri tersebut,
pembelajaran dengan modul ini dilaksanakan dengan sistem modular, yaitu pembelajaran
diselesaikan untuk satu materi pembelajaran sebelum dilanjutkaan pada materi
pembelajaran berikutnya.

Penyusunan modul ini melibatkan berbagai pihak yang terkait, mulai dari praktisi
pada sektor industri; guru SMK di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
serta guru dan dosen unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian. Modul ini
merupakan pelengkap bahan ajar pada SMK-SMK yang terkait sehingga kemampuan
peserta didik dapat sesuai dengan kebutuhan di sektor industri,

Akhir kata, semoga modul ini dapat meringankan tugas guru dalam mengajar serta
mempermudah peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan oleh industri.
Kami menyadari bahwa modul ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan
masukan dari para pemangku kepentingan, khususnya para praktisi di sektor industri.

Juni 2017
Tim Penyusun Modul
Penyelarasan Kurikulum dan Silabi
Pusdiklat Industri
MODUL
BASIC SERVICE TECHNIC
ii
DAFTAR ISI

Halaman
PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan Pembelajaran ............................................................................... 1
C. Peta Kompetensi ...................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup ......................................................................................... 5
E. Saran Cara Penggunaan Modul ............................................................... 5
Kegiatan Pembelajaran 1 : Alat Perlindungan Diri ( APD ) Bahan Bakar,
Pelumas, Peralatan dan Pekerjaan Dasar ............................................................. 6
A. Tujuan ...................................................................................................... 6
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 6
C. Uraian Materi............................................................................................ 6
D. Aktifitas Pembelajaran.............................................................................. 28
E. Latihan / Tugas ........................................................................................ 28
F. Rangkuman .............................................................................................. 30
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 30
H. Kunci Jawaban ......................................................................................... 31
Kegiatan Pembelajaran 2: Dasar Engine dan Kelistrikan Engine Otomotif ........... 32
A. Tujuan ...................................................................................................... 32
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 32
C. Uraian Materi............................................................................................ 32
D. Aktifitas Pembelajaran.............................................................................. 82
E. Latihan / Tugas ........................................................................................ 83
F. Rangkuman .............................................................................................. 85
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 85
H. Kunci Jawaban ......................................................................................... 85
Penutup ................................................................................................................. 86
Glosarium .............................................................................................................. 87
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 88

iii
iv
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Basic Service Technic (BST) adalah merupakan kompetensi dasar yang di
perlukan dalam melaksakan perawatan berkala, diagnosis dan perbaikan komponen
kendaraan. Basic Service Technic (BST) terdiri dari:
1. Alat Perlindungan Diri, Peralatan Kerja, Bahan Bakar, Pelumas dan Pekerjaan
Dasar
2. Dasar Mesin dan komponen kelistrikan
Dan masing-masing kompetensi dasar di atas merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa terpisahkan sesuai fungsi sendiri-sendiri.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Selalu mengutamakan faktor keselamatan kerja dalam setiap aktivitas ;
2. Memahami dan melakukan pekerjaan dasar kendaraan ringan otomotif dengan
baik sesuai SOP;
3. Mengetahui nama,fungsi, letak komponen serta prinsip kerja esin/ engine
kendaraan ringan otomotif;
4. Mengetahui nama, fungsi, letak komponen serta prinsip kerja kelistrikan kendaran
ringan otomotif;
5. Mengetahui nama, fungsi, letak komponen serta prinsip kerja sistem penggerak,
suspensi, kemudi dan rem kendaran ringan otomotif; dan
6. Memahami dan melakukan pekerjaan pemeliharaan berkala dan pemeriksaan
sebelum penyerahan unit kendaraan ringan otomotif dengan baik sesuai SOP

1
C. Peta Kompetensi
PETA KOMPETENSI MODUL
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)

Kompetensi Dasar (KD) Paket Keahlian


Menerapkan Merawat blok motor Mendiagnosis Memperbaiki blok
perawatan blok dan mekanisme kerusakan blok motor dan
motor dan engkol motor dan mekanisme
mekanisme engkol mekanisme engkol
engkol
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala kepala silinder dan kerusakan kepala kepala silinder
kepala silinder dan mekanisme katup silinder dan dan mekanisme
mekanisme katup mekanisme katup katup
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem pemasukan kerusakan sistem sistem
sistem pemasukan dan pembuangan pemasukan dan pemasukan dan
dan pembuangan pembuangan pembuangan
Menerpkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem pelumasan kerusakan sistem sistem
sistem pelumasan dan pendinginan pelumasan dan pelumasan dan
dan pendinginan pendinginan pendinginan
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem rem kerusakan sistem sistem rem
sistem rem rem
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem penerangan, kerusakan sistem sistem
sistem penerangan, tanda dan penerangan, penerangan,
tanda dan pengaman tanda dan tanda dan
pengaman pengaman pengaman
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem penghapus/ kerusakan sistem sistem
sistem penghapus/ pembersih kaca penghapus/ penghapus/
pembersih kaca pembersih kaca pembersih kaca

2
Kompetensi Dasar (KD) Paket Keahlian
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem pengapian kerusakan sistem sistem pengapian
sistem pengapian konvensional dan pengapian konvensional dan
konvensional dan elektronis konvensional dan elektronis
elektronis elektronis
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem starter dan kerusakan sistem sistem starter dan
sistem starter dan pengisian starter dan pengisian
pengisian pengisian
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem kemudi kerusakan sistem sistem kemudi
sistem kemudi kemudi
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki roda
perawatan berkala Roda dan ban kerusakan roda dan ban
roda dan ban dan ban
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem suspensi kerusakan sistem sistem suspense
sistem suspense suspensi.
Menerapkan Melakukan berkala Mendiagnosis Memperbaiki
pelaksanaan Wheel wheel aligment kesalahan wheel wheel aligment
Alignment aligment
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem bahan bakar kerusakan sistem sistem bahan
sistem bahan bakar bensin bahan bakar bakar bensin
bensin bensin
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem bahan bakar kerusakan sistem sistem bahan
sistem bahan bakar Diesel bahan bakar bakar Diesel
Diesel Diesel
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem kopling kerusakan sistem sistem kopling
system kopling kopling
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem transmisi kerusakan sistem sistem transmisi

3
Kompetensi Dasar (KD) Paket Keahlian
sistem transmisi manual transmisi manual manual
manual
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem transmisi kerusakan sistem sistem transmisi
sistem transmisi otomatis transmisi otomatis otomatis
otoatis
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki poros
perawatan berkala poros kerusakan poros propeller,gardan
poros propeller,gardan propeller,gardan dan aksel roda
propeller,gardan dan aksel roda dan aksel roda
dan aksel roda
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem Air kerusakan sistem sistem Air
sistem Air Conditioning (AC) Air Conditioning Conditioning (AC)
Conditioning (AC) (AC)
Menerapkan Merawat berkala Mendiagnosis Memperbaiki
perawatan berkala sistem audio video kerusakan pada sistem audio
assesoris dan sistem sistem audio video video dan sistem
tambahan (GPS, dan sistem tambahan (GPS,
dsb) tambahan (GPS, dsb)
dsb)
Menerapkan Basic Service Tecnic Basic Service Basic Service
proses Basic ( BST ) selalu di Tecnic ( BST ) Technic ( BST )
Service Tecnic ( gunakan dalam selalu digunakan selalu digunakan
BST ) proses perawatan dalam proses dalam proses
berkala diagnosis perbaikan
kerusakan komponen
komponen

4
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kompetensi Basic Service Technic ( BST ) adalah terdiri dari :
1. Alat Perlindungan Diri, Peralatan Kerja, Bahan Bakar, Pelumas dan Pekerjaan
Dasar
2. Dasar Mesin dan komponen kelistrikan
3. Dasar Sistem penggerak, suspensi, kemudi dan rem
4. Pemeliharan berkala dan pemeriksaan sebelum penyerahan
(uraian lengkap pada kegiatan pembelajaran )

E. Saran Cara Penggunaan Modul


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini
maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat
bertanya pada instruktur pengampu kegiatan belajar.
2. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
3. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal
berikut:
Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku
Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik
Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang
diperlukan dengan cermat
Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar
Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau
instruktur terlebih dahulu
Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar
sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang mengampu kegiatan
pembelajaran yang bersangkutan

5
Kegiatan Pembelajaran 1 : Alat Perlindungan Diri, Peralatan Kerja, Bahan Bakar,
Pelumas dan Pekerjaan Dasar

A. Tujuan
Setelah belajar materi kegiatan belajar 1 ini peserta didik diharapkan:
1. Mampu memilih Alat Perlindungan Diri ( APD ), Peralatan Kerja, Bahan Bakar,
Pelumas dalam Pekerjaan Dasar
2. Mampu menggunakan Alat Perlindungan Diri ( APD ), Peralatan Kerja Bahan
Bakar, Pelumas dalam Pekerjaan Dasar
3. Mampu Merawat dan memelihara Alat Perlindungan Diri ( APD ), Bahan Bakar,
Pelumas Peralatan Kerja dalam Pekerjaan Dasar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Memilih Alat Perlindungan Diri ( APD ), Peralatan Kerja, Bahan Bakar, Pelumas
dalam Pekerjaan Dasar
2. Menggunakan Alat Perlindungan Diri ( APD ), Peralatan Kerja Bahan Bakar,
Pelumas dalam Pekerjaan Dasar
3. Merawat dan memelihara Alat Perlindungan Diri ( APD ), Bahan Bakar, Pelumas
Peralatan Kerja dalam Pekerjaan Dasar

C. Uraian Materi

I. PAKAIAN KERJA YANG HARUS DIKENAKAN AGAR AMAN DALAM BEKERJA


Sasaran : Menyadari betapa pentingnya pakaian kerja yang menjamin
keamanan dan mudah untuk dikenakan.
Tujuan : Pakaian kerja yang cocok yang membantu pekerjaan agar lebih
mudah, tidak hanya menjamin keamanan anda tetapi juga
menambah efisiensi kerja dan melindungi kendaraan langganan
anda kerusakan dan menjaga kebersihannya.

6
1. PAKAIAN KERJA
(1) Pilihlah pakaian kerja yang kuat dan betul-betul cocok sehingga merasa senang
dalam pekerjaan. Hindari pakaian dengan ikat pinggang, gesper dan kancing
yang menonjol yang dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan pada
waktu bekerja. Kami anjurkan memakai seragam Mekanik Daihatsu (overall)
yang khusus didisain dengan memperhatikan hal-hal diatas.
(2) Sebagai tindakan keamanan terhadap luka atau terbakar, kulit harus selalu
tertutup, kecuali terpaksa benar.
(3) Jagalah pakaian anda agar selalu bersih waktu bekerja sebab oli dan kotoran
pada pakaian anda akan mengotori kendaraan.

2. SEPATU KERJA
Pilihlah alas kaki yang kuat untuk kerja. Adalah berbahaya memakai sandal atau
alas kaki yang mudah tergelincir dan karenanya jangan dipakai. Sandal dan sejenisnya
lebih memungkinkan pemakainya terluka karena kejatuhan benda. Dianjurkan memakai
sepatu boot atau sepatu yang mempunyai sol yang tidak licin serta berkulit keras.

3. SARUNG TANGAN
Pada waktu mengangkat benda benda berat atau memindahkan pipa buang yang
panas dan sejenisnya dianjurkan memakai sarung tangan, walaupun tidak perlu ada

7
suatu peraturan khusus yang mengatur cara pemakaiannya untuk pekerjaan
pemeliharaan biasa. Terutama pada waktu mengebor dan menggerinda serta pekerjaan
di kamar mesin dengan mesin hidup, memungkinkan timbulnya bahaya tersangkutnya
sarung tangan pada bagian yang berputar. Karena itu dalam hal seperti ini sarung
tangan jangan dipakai.

II. PEKERJAAN YANG AMAN DAN RAPIH PERATURAN-PERATURAN BENGKEL

Sasaran : Memahami peraturan-peraturan yang perlu demi terjaminnya lingkungan


yang baik demi kerja yang aman dan menyenangkan.
Tujuan : Disamping anda, di bengkel terdapat orang lain. Untuk menjaga suasana
kerja yang aman dan baik maka penting bagi setiap orang untuk bekerja
sama dan memperhatikan peraturan-peraturan bengkel.

8
DI BENGKEL
1. Jagalah agar tempat kerja anda selalu bersih. Apabila pekerjaan sudah selesai,
segala sesuatunya ditempatkan kembali pada tempatnya secara teratur.
2. Disamping menjaga agar stand kerja (work stand) selamanya bersih, suku-cadang
yang sudah dibongkar dan tidak lagi diperlukan tidak boleh dibiarkan begitu saja
tetapi harus dibuang atau ditempatkan ditempat yang telah ditentukan.
3. Tempat reparasi mesin, transmisi dan unit-unit pengaturan roda depan (alignment
units) harus bersih setiap saat.
4. Apabila perlu menghidupkan mesin atau menggerakkan kendaraan, mintalah izin
terlebih dahulu kepada instruktor.
5. Kendaraan-kendaraan yang akan diperbaiki diparkir ditempat yang telah ditentukan
didalam batas garis stall. jangan sampai keluar atau nongol sehingga mengganggu
kendaraan lain.
6. Jangan menempatkan atau memasang sesuatu, walaupun hanya untuk sementara,
di tengah jalan atau dipintu masuk atau ditempat yang akan mengganggu orang atau
mobil keluar.
7. Jangan meninggalkan kunci dan suku-cadang dilantai dimana anda atau orang lain
akan tersandung karenanya. Biasakan menempatkan mereka dibangku kerja atau
stand kerja.
8. Bersihkan segera setiap bahan bakar, oli atau gemuk yang tertumpah untuk
mencegah terpeleset dilantai.

9
PEMAKAIAN ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Perlengkapan listrik, hidrolis dan udara tekan dapat berbahaya apabila tidak
digunakan secara benar.
2. Karena itu mintalah izin atau petunjuk dari instruktor sebelum menggunakan.
3. Debu dan serbuk harus dibersihkan dari mesin dan perlengkapan seperti gerinda dan
bor setelah dipakai agar tetap bersih.
4. Alat harus dibersihkan setelah pekerjaan selesai, diperiksa satu persatu lalu disimpan
di kotak alat.
5. Bersihkan kotoran dan oli pada SST (alat servis khusus), tester, alat pengukur
(gauges), dll. lalu ditempatkan dengan baik ditempatnya yang benar.

10
III. PENCEGAHAN KEBAKARAN TINDAKAN PENCEGAHAN YANG DIPERLUKAN
Sasaran : Mendapatkan pengetahuan yang mendalam tentang tindakan pencegahan
terhadap kebakaran.
Tujuan : Banyak terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bengkel dan
ada kemungkinan besar terjadi kebakaran. Karena itu tindakan pencegahan
yang diperlukan selama bekerja harus diketahui benar-benar.

* Jangan merokok kecuali di tempat yang telah ditentukan,


dan pastikan untuk mematikan puntung rokok di asbak.

1. Disamping mengetahui sistem alarm (tanda bahaya) pada waktu terjadi kebakaran,
semua pekerja harus bekerja sama untuk memadamkan kebakaran dan untuk ini
pekerja harus mengetahui dimana letak alat pemadam kebakaran serta mengetahui
bagaimana cara menggunakannya.
2. Kain yang basah karena bensin atau oli kadang-kadang dapat terbakar oleh percikan
api yang terjadi karena reaksi kimia. Karena itu kain seperti ini harus dibuang
kedalam tempat sampah yang terbuat dari logam dan tertutup.

11
3. Jangan mendekatkan suatu nyala api ketempat penyimpanan oli atau perlengkapan
pencuci bagianbagian yang mengandung caftan yang mudah terbakar.
4. Gas yang dihasilkan saat mengisi batterai dapat terbakar. Karena itu, hindarilah
nyala api, atau benda benda yang dapat menimbulkan percikan api dan tempat
tersebut. Khusus pada waktu melepas kabel pengisi baterai dari baterai setelah
melakukan pengisian, kontak harus dimatikan terlebih dahulu untuk mencegah
terjadinya percikan api. Jika tidak dimatikan, kemungkinan akan terjadi percikan api
yang dapat mengakibatkan kerusakan berat atau kecelakaan.
5. Kurangi kemungkinan membawa bahan bakar atau larutan pencuci kedalam bengkel.
Kalau perlu benar membawanya, masukkan kedalam kaleng yang tertutup rapat.
6. Jangan membuang oli, bensin dan lain-lain yang mudah terbakar kedalam saluran air
karena dapat menimbulkan kebakaran didalam sistem saluran pembuang kotoran.
Seharusnya buanglah kedalam drum-penampung.
7. Mesin mobil tidak boleh dihidupkan selagi masih terdapat kebocoran pada sistem
bahan bakar. Mesin boleh dihidupkan setelah kebocoran diperbaiki. Juga pada waktu
memperbaiki sistem bahan bakar, seperti melepas karburator misalnya, lepaskan
kabel negatif dari baterai untuk mencegah mesin hidup tiba-tiba.

IV. PERALATAN LISTRIK TINDAKAN PENGAMANAN


Sasaran : Mendapatkan pengetahuan yang mendalam tentang tindakan pengamanan
yang perlu.
Tujuan : Jika salah menanganinya, perlengkapan listrik dan mesin Dapat
korsleting dan terjadi kebakaran Karena itu perhatikanlah hal-hal berikut ini
dengan baik.

12
a. Bila terdeteksi adanya hal yang tidak biasa pada perlengkapan kelistrikan, segera
putar switch ke posisi OFF dan hubungi foreman.
b. Bila ada konslet atau kebakaran pada sirkuit kelistrikan, putar switch ke posisi OFF
terlebih dahulu sebelum memadamkan api.
c. Laporkan apabila ada jalur kabel yang tidak benar atau perlengkapan kelistrikan yang
tidak terpasang dengan benar kepada foreman.
d.. Laporkan bila ada fuse yang putus kepada supervisor Anda karena fuse yang putus
menunjukkan adanya masalah kelistrikan.

PERHATIAN KEAMANAN PERLENGKAPAN KELISTRIKAN


Jangan pernah melakukan hal-hal di bawah ini, karena sangat berbahaya:
1. Jangan berada di dekat kabel listrik yang rusak atau terlilit.
2. Untuk mencegah terjadinya konslet, jangan pernah menyentuh perlengkapan
kelistrikan dengan tangan basah.
3. Jangan pernah menyentuh switch-switch berlabelkan ―Rusak‖ ("Out of Order").
4. Saat melepas plug, jangan menarik kabelnya, tariklah plug itu sendiri.
5. Jangan melewatkan kabel melalui tempat yang basah atau terendam oli, permukaan-
permukaan yang dipanaskan, atau melewati sudut-sudut yang tajam.
6. Jangan menggunakan benda-benda yang mudah terbakar di dekat switch-switch,
papan switch atau motor listrik, dll., yang mudah mengeluarkan bunga api.

13
V. KODE MODEL KENDARAAN
Sasaran : Untuk mengenal model-model kendaraan yang ditangani dan untuk
membedakan jenis kendaraan dan spesifikasinya berdasarkan kode model
kendaraan.
Tujuan : Agar tercapai pekerjaan perbaikan yang sempurna dan efisien anda harus
bisa memilih suku-cadang yang benar dan spesifikasi service yang tepat.

KODE MODEL KENDARAAN


1. Dari kode model kendaraan kita dapat mengenal model mesin dan jenis body maupun
spesifikasi dasar lainnya. Seperti tampak di bawah, hal ini dinyatakan dalam bentuk
huruf dan angka untuk mempermudah pengenalan.
2. Kode model kendaraan diukir pada plat pengenal kendaraan. Pada kendaraan
penumpang model-model tersebut terdapat pada daspanel di bawah tutup mesin.

14
VI. CARA PENANGANAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS
Sasaran : Mempunyai pengertian yang sempurna tentang jenis-jenis bahan bakar
dan pelumas yang dipergunakan serta pengetahuan tentang cara
menanganinya.
Tujuan : Terdapat banyak jenis bahan bakar dan pelumas yang dipakai pada
mobil dan diantaranya ada yang sangat beracun serta mudah terbakar
dan karenanya memerlukan penanganan yang hati-hati. Jika salah
dalam menggunakan jenis bahan bakar atau pelumas, masalah kritis
dapat timbul terhadap bagian-bagian mesin. Karena itu penting sekali
mengetahui berbagai jenis bahan bakar dan pelumas, cara
menggunakan serta cara menanganinya.

15
1. BENSIN
a. Bensin menguap dengan mudah bahkan pada suhu biasa sekalipun;
karena itu harus disimpan d ida l a m te mpa t yan g ked ap udara.
b. Bensin mudah sekali terbakar; karena itu nyala dan percikan api harus
dihindari jauh jauh dari tempat bensin.
c. Bensin menyebabkan karet mengembang, karena itu jagalah agar bensin
tidak menetesi bagian-bagian yang berkaret (terutama rem).
d. Bensin yang berwarna (merah, biru) mengandung tetraethyl lead yang amat
beracun, karena itu jangan dipakai untuk membersihkan suku-cadang dan
sebagainya.
e. Menurut kadar oktan, ada dua jenis bensin; bensin biasa dan bensin oktan
tinggi. Hati-hati jangan sampai salah menggunakan bensin biasa untuk
mesin dengan ratio kompresi tinggi karena mesin dengan ratio kompresi
tinggi memerlukan bensin oktan tinggi.

2. BAHAN BAKAR DIESEL


a. Walaupun daya penguapannya kurang dan daya nyalanya lebih rendah dari
bensin, namun diesel tetap merupakan bahan yang mudah terbakar dan
karenanya hindari percikan dan nyala api dari minyak diesel.
b. Bahan bakar diesel (solar) juga dapat menyebabkan karet mengernbang,
oleh karenanya usahakan agar solar tidakmenetes pada bagian -bagian yang
berkaret terutama rem.
c. Berhubung kadar penyalaannya relatif rendah dibanding dengan bensin,
minyak diesel dapat secara relatif aman dipakai sebagai ala t pembersih
bagian kendaraan.

Jika bensin digunakan pada kendaraan ber-mesin diesel, pompa iniektor dan
nozzel akan hangus dan rusak. Hati-hati jangan sampai salah bahan bakar.

16
3. OLI MESIN
a. Berhubung kualitas oli mesin yang digunakan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap umur mesin, penting sekali memilih oli yang berkualitas dan
berviskositas yang tepat.
b. Kadar oli mesin umumnya diklasifikasi menurut sistem Klasifikasi Service
API (American Petroleum Institute) Untuk kendaraan DAIHATSU kadar
seperti dibawah ini yang dipakai.
c. Oli berkadar rendah kehilangan efektifitas lebih cepat dari oli berkadar
tinggi, karenanya harus lebih sering diganti. Untuk jarak penggantian lihat
petunjuk dalam buku Prosedur Perneliharaan.
d. Kualitas oli yang dibutuhkan oleh mesin diesel berbeda dari oli untuk mesin
bensin, karena itu untuk mesin diesel memerlukan oli khusus.
* Klasifikasi kadar oli menurut API tergantung pada kondisi mesin yang
digunakan

17
e. Untuk mempertahankan sifat pelumasan dan kemudahan start mesin,
viskositas (SAE No. *) oli mesin harus dipilih secara tepat sesuai dengan suhu
udara.
* Indeks SAE (Society of Auto-motive Engineers) mengenai kadar viskositas oli
yang harus dipakai tergantung pada suhu udara.

4. OLI RODA GIGI


a. Oli roda gigi (gear oil) yang akan dipakai tergantung pada jenis roda gigi dan
pada tingkat muatan kendaraan. Kadar oli* dan viskositas oli sudah diten -
tukan dan harus menggunakan jenis yang benar.
* Umumnya kualitas oh dikategorikan sebagai GL-4 atau GL-5 menurut
Klasifikasi Servis API. Makin tinggi nomor GL makin besar kapasitas
beban dari oli serta makin baik per-lindungan roda gigi terhadap goresan.
b. Semua kendaraan DAIHATSU menggunakan hypoid gear untuk roda gigi
penggerak differential dan ring gear, sehingga oli GL -4 untuk transmisi tidak
boleh dipakai. (Untuk roda gigi differential dan oli transmisi boleh
menggunakan GL-5)
c. Untuk mobil DAIHATSU dengan transmisi biasa, sistem pelumasan adalah
biasa pada differential dan transmisi sehingga GL-5 juga harus dipakai pada
transmisi.
d. Untuk kendaraan dengan LSD (Limited Slip Differential) harus menggunakan
oli dengan grade GL5 yang khusus.

18
5. MINYAK TRANSMISI OTOMATIS
a. Untuk Transmisi Otomatis dari mobil Daihatsu, salah satu dari dua jenis
minyak yakni minyak "F" atau "Dexron II" dipakai, tergantung pada jenis
transmisi otomatis tersebut.
b. Berhubung transmisi disesuaikan dengan sifat-sifat jenis minyak yang dipakai
(minyak mempunyai koefisien gesekan yang berbeda beda), mereka tidak
bisa dipertukarkan, Untuk penggunaan setiap jenis oli, ikuti petunjuk -petunjuk
yang terdapat pada buku pedoman reparasi.

19
6. MINYAK POWER STEERING
a. Pakailah minyak transmisi otomatis jenis "Dextron" atau "Dexron II" atau
minyak power steering yang berkualitas sama dengan "Dexron" atau "Dexron
II"
b. Minyak transmisi otomatis jenis "F" dapat merusak sistem kemudi dan
menimbulkan suara abnormal, jadi tidak boleh digunakan.

7. MINYAK REM & MINYAK KOPLING


a. Harus menggunakan minyak rem SAE JI703 yang sesuai atau DOT -3 atau
minyak yang berkualitas tinggi.
b. Jangan menggunakan minyak kualitas lebih rendah atau dari jenis lain
sebab ini dapat mengurangi efisiensi rem.
c. Berhubung minyak rem menyerap kelembaban dan juga untuk mencegah
masuknya kotoran dan debu, tutuplah tern-pat minyak baik baik setelah diisi.
d. Oli menyebabkan karet mengembang karena itu usahakan agar tidak
mengenai bagian-bagian karet.
e. Minyak rem melunturkan bagian yang bercat dan karenanya harus segera
dihapus dan dicuci dengan air.
f. Jangan menggunakan minyak rem bekas yang telah dikeluarkan dari sistem
rem, setelah dipakai untuk pembuangan udara, pada sistem rem.

20
8. GEMUK
a. Dianjurkan menggunakan jenis-jenis gemuk yang ada dalam daftar dibawah
ini untuk penyervisan kendaraan Daihatsu. Penggunaan dari setiap jenis
gemuk sebagai dilukiskan dibawah tergantung pada daerah pemakaiannya.
* National Lubricating Grease Institute (Lembaga Minyak Pelumas Nasional)
di Jepang telah membuat nomor yang tetap: makin tinggi nomornya, makin
tinggi kekerasannya.
b. Dalam keadaan bagaimanapun gemuk dengan bahan dasar yang berbeda
tidak boleh dipakai bersama, karena hal ini akan mengurangi effisiensi.
c. Debu pasir atau debu logam yang tercampur dengan minyak pelumas akan
menye babkan terjadi goresan pa da permukaan bantalan serta
menimbulkan suara abnormal. Karena itu kaleng gemuk harus segera
ditutup setelah dipakai. Juga jangan biarkan air masuk ke minyak pelumas
karena hal ini akan mempercepat kerusakan minyak pelumas.
d. Lumasilah bagian-bagian yang telah dibersihkan dan dikeringkan, dengan
gemuk. Bagian-bagian bantalan condong untuk cepat berkarat setelah
dibersihkan, oleh karenanya lumasilah dengan gemuk, bila perlu berilah zat
anti karat.

21
VII. CARA PENANGANAN KENDARAAN LANGGANAN
Sasaran : Mendapatkan pengetahuan tentang tindakan pencegahan apa yang
harus diambil pada waktu menangani kendaraan langganan.
Tujuan : Mencegah kerusakan atau pengotoran terhadap kendaraan pada
waktu melakukan pekerjaan servis; mewajibkan mekanik
menangani kendaraan langganan seperti melayani mobil sendiri.
Ini merupakan dasar daripada servis andalan. Untuk mencapai ini,
perhatikanlah peraturan-peraturan dibawah ini sementara anda
bekerja.

22
PERATURAN TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP KENDARAAN
1. Selama bekerja, pakailah selalu fender cover (tutup spatbor), seat cover (tutup
tempat duduk) dan tutup lantai agar tidak merusak kendaraan atau
mengotorinya.

2. Tutup spatbor dan tutup tempat duduk mudah sekali kotor dan harus
dibersihkan secara teratur agar selalu bersih.
3. Oli atau gemuk yang ada ditangan anda atau di perkakas dapat mengotori mobil
dan menyebabkan orang tergelincir. Karena itu tangan dan perkakas harus
dijaga agar tetap bersih.
4. Jangan sekali-sekali memasukkan perkakas yang tajam atau yang ujungnya
runcing kedalam kantong baju karena kernungkinan merusak kendaraan dan
dapat melukai anda sendiri misalnya bila anda terjatuh.
5. Hapuslah selalu minyak dan oli yang tertumpah sehingga kendaraan tidak
dalam keadaan kotor. Jika minyak atau oli yang tertumpah dibiarkan begitu
saja, langganan dapat mengira bahwa kendaraannya bocor, lalu membawa
kembali pada anda yang berarti suatu hal yang tidak menyenangkan bagi kedua
belah pihak.

23
VIII. CARA PEMAKAIAN ALAT- ALAT YANG BENAR & AMAN
Sasaran : Mengetahui dengan jelas cara memakai alat-alat tangan dengan
benar dan aman.
Tujuan : Berbagai macam alat tangan digunakan pada waktu menyervis
kendaraan. Tujuan utama adalah agar pekerjaan dilaksanakan
dengan aman, tepat dan cepat. Untuk mencapai ini anda harus
bisa memilih alat yang paling tepat serta mengetahui bagaimana
menggunakannya dengan benar.

ATURAN MEMAKAI ALAT SECARA UMUM


1. Pilihlah alat yang paling cocok untuk melakukan suatu pekerjaan dengan aman
dan efisien.
2. Kurangi waktu yang terbuang untuk mencari alat yang akan digunakan dan
percepat pengecekan setiap alat.
Diperoleh dengan jalan menyimpannya pada tempat yang telah ditentukan
dalam kotaknya serta menaruhnya secara teratur.
3. Lindungi kendaraan dari kotor, serta hindarkan terlepasnya alat yang sedang
digunakan. Hal ini kita lakukan dengan cara selalu membersihkan oli dari alat
serta selalu menjaga agar alat tetap bersih.'
4. Pada waktu memberikan alat kepada orang lain, hadapkan lah tempat
memegang alat tersebut kepada orang tersebut sehingga is tidak perlu lagi
memutar alat yang dimaksud.
5. Apabila kepala alat tumpul, long-gar atau cacat, atau gerakannya keras, alat
harus diperhaiki atau ganti bagian yang perlu diganti. Alat diusahakan selalu
dalam keadaan siap pakai.

24
1. KUNCI PAS
FUNGSINYA : Membuka dan mengencangkan mur dan baut.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA WAKTU MENGGUNAKAN


KUNCI PAS

1. Pilihlah ukuran yang tepat dengan mur atau baut lalu dimasukkan dalam -dalam,
tidak hanya pinggir kunci.
2. Mulut kunci pas miring 15° terhadap gagangnya sehingga dapat digunakan
secara terbalik pada tempat yang sempit.
3. Agar tidak terjatuh pada waktu mengencangkan atau mengendorkan, kunci
digunakan dengan posisi menarik. Apabila perlu mendorong, gunakan telapak
tangan agar jari tangan tidak rusak atau terluka. (Hal ini berlaku juga apabila

25
menggunakan kunci yang lain seperti kunci ring atau kunci soket).
4. Jangan memperpanjang kunci pas dengan sambungan lain atau memukulnya
dengan palu dalam usaha membuka mur atau baut.
5. Apabila diperlukan kekuatan yang cukup besar dalam membuka atau
mengencangkan pakailah kunci ring atau kunci soket. Kunci pas akan slip dan
dapat merusak mur atau baut.

2. KUNCI RING
FUNGSINYA : Kunci ring (box end wrench) digunakan untuk membuka dan
mengencangkan mur atau baut. Berbeda dengan kunci pas, kunci
ring mencekam mur dan baut pada keenam sisinya tanpa slip pada
waktu melakukan pengencangan atau membuka dengan kuat.

26
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA WAKTU MENGGUNAKAN
KUNCI RING
1. Karena kunci ring mempunyai 12 lekukan sisi, is dapat digunakan dengan
hanya memutarnya sedikit, ini berbeda dengan kunci pas.
2. Karena pekerjaan dengan menggunakan kunci ring lebih lambat daripada
dengan kunci pas, sedapat rnungkin kunci ring hanya digunakan pada waktu
putaran pertama dan terakhir.
3. Pilihlah kunci ring dengan ukuran yang tepat dan masukkan sedalam -dalamnya
dan setepat-tepatnya kedalam mur. Pada waktu membuka, jangan memukul
kunci ring dengan palu.

3. KUNCI SOKET
FUNGSINYA : Kunci soket dipakai dengan kombinasi dengan berbagai jenis
gagang dan sambungan untuk pekerjaan mengendor atau mengencangkan yang
walaupun dalam posisi sulit dapat dikerjakan dengan aman dan cepat.

27
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA WAKTU MENGGUNAKAN
KUNCI SOKET

1. Pilihlah soket yang berukuran sesuai dengan mur atau baut. Masukkan
sepenuhnya serta paskan posisinya terhadap mur atau bautnya.
2. Sambungkan dengan sambungan menggunakan adaptor soket.

D. Aktifitas Pembelajaran

Peserta diklat membaca dengan seksama uraian materi, jika ada yang kurang
jelas peserta dapat bertanya/mendiskusikan dengan fasilitator.
Peserta mengerjakan tugas dan latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman
materi yang dibahas.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian melaksanakan tugas
yang ada.
Selain itu peserta perlu mengidentifikasi peralatan keselamatan kerja yang
layak digunakan pada saat pelatihan di bengkel agar terhindar dari kecelakaan .

E. Latihan / Tugas
Soal

1. Intruksi apa dari gambar di bawah ini, kecuali......

28
a. Jangan berada di dekat kabel listrik yang rusak atau terlilit.
b. Untuk mencegah terjadinya konslet, jangan pernah menyentuh
perlengkapan kelistrikan dengan tangan basah.
c. Jangan pernah menyentuh switch-switch berlabelkan ―Rusak‖ ("Out of
Order").
d. Saat melepas plug,tarik kabelnya, tariklah plug itu sendiri.
e. Jangan melewatkan kabel melalui tempat yang basah atau terendam oli,
permukaan-permukaan yang dipanaskan, atau melewati sudut-sudut
yang tajam.

2. Pilihlah jawaban yang paling tepat dalam hal penggunaan sarung tangan
dibawah ini adalah . . . .
a. Sarung tangan adalah perlengkapan perlindungan diri setiap pekerjaan
b. Sarung tangan di pakai saat melepaskan Gear box steering
c. Sarung tangan tidak boleh digunakan pada pekerjaan pengecoran
d. Sarung tangan tidak boleh digunakan pada pe kerjaan mengerinda dan
pekerjaan mesin yang hidup
e. Sarung tangan tidak boleh di pakai pada pekerjaan melepas roda

3. National Lubricating Grease Institute (Lembaga Minyak Pelumas Nasional)


di Jepang telah membuat nomor yang tetap, pilihlah jawaban yang paling
benar pernyataan dibawah ini: a. Makin tinggi nomornya, makin tinggi
kekerasannya.
b. Makin rendah nomornya, makin rendah kekerasannya
c. Makin tinggi nomornya, makin rendah kekerasannya.
d. Makin rendah nomornya, makin tinggi kekerasannya.
e. Nomor pelumas tidak mempengaruhi kekerasan pelumas

4. Kode oli mesin untuk kendaraan diesel adalah huruf.......


a. S
b. H
c. C
d. D
e. B

29
5. Pada kode kendaraan Daihatsu Terios di dapat MHKP3CA1JAK00736 arti
huruf C adalah ?
a. Kode wilayah regional pembuat (Asia)
b. Kode negara pembuat (Indonesia)
c. Nomor sasis kendaraan
d. Kode produksi (Daihatsu)
e. Kode mesin (3SZ-VE)

6. Bensin yang berwarna (merah, biru) mengandung yang amat beracun,


karena itu jangan dipakai untuk membersihkan suku-cadang dan
sebagainya, zat tersebut adalah.........
a. tetraethyl lead
b. probium
c. octane
d. timbal
e. LPG

F. Rangkuman
1. Materi tentang Alat Perlindungan Diri ( APD ), Peralatan kerja , Bahan Bakar,
Pelumas dalam pekerjaan dasar kendaraan ringan otomoti terdiri dari :

a. Pakaian kerja

b. Spesifikasi kendaraan,

c. Bahan bakar

d. Pelumas

e. Peralatan dan perlengkapan kerja

2. Basic Service Technic ( BST ) materi Alat Perlindungan Diri ( APD ),


Peralatan kerja , Bahan Bakar, Pelumas dalam pekerjaan dasar
kendaraan ringan otomotif dengan lingkup pemilihan , penggunaan dan
perawatan serta pemeliharaannya sangat berperan penting dalam aktifitas
di lingkup kerja bengkel.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran dalam modul ini
diharapkan mempelajari kembali materi/bagian-bagian yang belum dikuasai dari

30
modul ini sampai tuntas untuk dipahami secara mendalam. Setelah itu
hendaknya pengetahuan dari modul ini bisa dikembangkan dengan sendirinya
sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru/pendidik, dan untuk
bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan
ketuntasan minimal materi 80%.
Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikuti
uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat menca pai batas
nilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib
mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.

H. Kunci Jawaban
1. d
2. d
3. a
4. c
5. e

31
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : DASAR ENGINE DAN KELISTRIKAN ENGINE
OTOMOTIF

A. Tujuan
Setelah belajar materi kegiatan belajar 2 ini pesertadiharapkan:
1. mampu Merawat berkala peleg dan ban
2. mampu mendiagnosis kerusakan peleg dan ban
3. mampu memperbaiki peleg dan ban

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Merawat berkala peleg dan ban
2. Mendiagnosis kerusakan peleg dan ban
3. Memperbaiki peleg dan ban

C. Uraian Materi

I. SARINGAN UDARA (AIR CLEANER)


SASARAN : Mengerti sepenuhnya cara-cara pemeriksaan, membersihkan,
dan mengganti elemen saringan udara.
FUNGSI : Udara yang masuk ke mesin mengandung debu dan benda-
benda lain yang akan menyumbat saluran karburator,
mempercepat keausan silinder mesin serta mengotorkan.
Saringan udara menyaring debu dan kotoran lainnya yang
terkandung didalam udara yang masuk melalui filter (saringan)
yang didalamnya terdapat alat penyaring udara, sehingga debu
dan kotoran tidak dapat masuk kedalam karburator dan silinder
mesin. Apabila filter tersumbat kotoran, aliran udara akan
terbatas yang mengakibatkan terganggunya kerja karburator.

32
SARINGAN UDARA DENGAN ELEMEN SARINGAN KERTAS

Elemen Saringan Udara

Rumah Saringan Udara

BAGAIMANA CARA SARINGAN UDARA MENYARING DEBU


Elemen saringan biasanya dipasang pada bak saringan. Udara yang masuk lebih
cepat karena saluran di antara bak dan elemen sempit.
Akibatnya debu-debu dan partikel partikel lain tertinggal dibagian luarnya dan
udara masuk melalui keseluruhan permukaan elemen.

Udara sebelum disaring


(udara luar)

Udara setelah disaring (ke


intake manifold)

33
MEMBERSIHKAN ELEMEN SARINGAN
CARA MELEPAS ELEMEN

Tutup Saringan

Saringan udara
Clamp pengikat

1. Lepaskan elemen saringan dari rumahnya.


(1) Buka klem pengikatnya.
(2) Angkat tutup saringan. Dan buka saringannya.

2. Memeriksa elemen saringan.


(1) Apabila elemen penuh dengan debu dan kotoran, elemen harus diganti.
(2) Elemen saringan yang sudah harus diganti secara periodik tidak efektif lagi
bila hanya dibersihkan dan karenanya lebih baik diganti.
(3) Elemen saringan yang mengandung air atau oli harus diganti karena debu
atau pasir yang ada didalamnya sulit dibersihkan dengan udara tekan.

3. Membersihkan elemen saringan udara dengan udara tekan.


(1) Dengan menggunakan air blow gun tiupkan udara tekan dari bagian dalam
ke bagian luar elemen untuk membersihkan debu-debu dan pasir pada ele-
men.
(2) Selanjutnya bersihkan bagian luar lalu sekali lagi dari bagian dalam.
Jangan sekali-kali mengarahkan ujung pistol peniup kepada seseorang atau
bermain-main (senda gurau) dengan lalai tersebut.

34
4. Membersihkan bagian dalam bak
saringan.
(1) Pertama-tama pakailah kain untuk menghapus debu pada bagian dalam bak
saringan, kemudian tiupkan udara tekan pada bak tersebut
Usahakan benar-benar agar jangan ada kotoran yang masuk kedalam
karburator.

(2) Periksa apakah perapat pada bak atau pada tutup tidak terlepas/melejit. Jika
terlepas, perbaikilah bila pemasangannya tidak betul.
Perapat yang terpasang tidak betul, (melejit) mengakibat -kan udara yang
masuk ke dalam bak saringan tidak tersaring.

PEMASANGAN

1. Merakit saringan udara.


(1) Pasanglah elemen dengan tepat pada bak saringan lalu pasang tutup
saringan.
Perhatikan bahwa tanda panah pada tutup dan pada saluran masuk, harus
betul-betul lurus satu garis.
(2) Pasangkan klem dan kencangkan mur kupu-kupu dengan tangan.

35
II. OLI MESIN – MEMBANTU MESIN BERPUTAR DENGAN LEMBUT

SASARAN : Mengerti betul cara memeriksa tinggi permukaan serta cara


mengganti oli.
FUNGSI : Oli dengan sifatnya yang kental dan halus, tidak hanya sekedar
mengurangi keausan dan gesekkan pada piston (torak), bantalan
dan bagian-bagian yang berputar. Oli juga membantu menahan
suhu tinggi, gas bertekanan tinggi maupun membantu
memindahkan panas dari bagian yang bersuhu tinggi ke karter
(panci oli) selanjutnya dipindahkan ke udara luar.
Oli mencegah keroposnya bagian yang terbuat dari logam,
merupakan bantalan bagi bagian yang berputar serta menyerap
zat-zat yang merusak dari hasil pembakaran didalam mesin.
Setelah melakukan tugas-tugas ini, maka oli kehilangan
efektifitasnya dan karena itu harus diganti secara periodik.
Sistem pelumasan menggunakan pompa oli untuk mengirim oli
mesin secara terus menerus melalui bagian dalam mesin. Sistem
ini mengurangi gesekan antar komponen dengan lapisan oil film.
Jika mesin berputar tanpa oli, dapat mengakibatkan mesin
berputar kasar, atau mesin meleleh. Selain melumasi, oli mesin
mendinginkan dan membersihkan mesin.

36
APA YANG DIPERBUAT OLEH OLI TERHADAP MESIN

Pada mekanisrne katup, oil


mengirim sebagian pan as da n
m elum asi tuas katup dan batang
katup.

Torak yang m enjadi panas kar en a


pembakaran m esin didinginkan oleh
oli dan cincin torak (ring-ring piston)
tidak terkena gas panas yang berlalu

Bantalan-bantalan batang torak


menimbulkan panas karena
gesekan. Oli juga m enyerap
getaran yang ditimbulkan oleh
daya pembakaran.

Jurnal-jurnal utama juga


sumber dari panas karena
gesekan.

MENGGANTI OLI MESIN


MENGURAS

1. Periksa suhu mesin.


Apabila mesin dingin, panaskan mesin
dengan cara menghidupkan mesin
beberapa menit.
Menguras oli mesin, pada saat mesin
masih panas, sesaat setelah
dipergunakan, adalah sangat ber-
bahaya, karena oli tersebut dapat
membakar anggota badan ketika
menguras oli. Karena itu biarkan mesin
dingin terlebih dahulu.
Jika bagian atas tangki radiator masih
terasa panas berarti mesin masih
terlalu panas untuk dikuras olinya.

37
2. Menguras oli mesin.
(1) Angkat kendaraan dan
tempatkan panci penampung
dibawah lubang pembuang oli.
Kendaraan harus dalam kea-
daan rata.
(2) Kendorkan sumbat beberapa
putaran menggunakan kunci.
(3) Sambil menekankan sumbat
terhadap karter (panci oli),
sumbat diputar lalu tariklah
(4) Kuras oli sampai habis.

3. Pasang kembali. sumbat peng-


urasnya.
(1) Periksa apakah gasket dari
sumbat tidak terlepas atau
rusak. Kemudian kencangkan
sumbat baik-baik.
Untuk mencegah agar sumbat
tidak longgar, pasanglah baik--
baik.
(2) Bersihkan setiap oli disekitar
sumbat sebelum kendaraan
diturunkan.

MENGISI OLI KEMBALI


1. Mengisi oli mesin.
(1) Buka tutup lubang pengisi oli dan
tuangkan oli secukupnya. Bersihkan
setiap oli yang menetes.
(2) Pasang kembali tutup lubang
pengisi oli.
2. Periksa tinggi permukaan oli.
(1) Hidupkan mesin beberapa menit
sebagai pemanasan.

38
Jika lampu peringatan tekanan
oli tidak mati setelah mesin
hidup berarti pengisian oli
kurang. Matikan segera mesin-
nya.
Untuk kendaraan yang meng-
gunakan pengukur tekanan oli,
jarum penunjuk harus bergerak.
(2) Matikan mesin dan tunggu kira-
kira 3 menit sebelum
memeriksa tinggi permukaan oli
dengan tangkai pengukur
permukaan oli (stick oil).
Periksa tinggi permukaan pada
saat kendaraan berada dalam
keadaan rata (tidak miring).
Lihat tinggi permukaan pen-
gukur oli pada tangkai. Ber-
sihkan tangkai pengukur
dengan lap bersih masukkan
kembali dan angkat keluar lalu
baca kembali.
(3) Jika tinggi permukaan oli
dibawah tanda L tambah oli lalu
periksa kembali dengan cara
yang sama.
3. Periksa kembali pekerjaan anda.
(1) Periksa sekali lagi apakah tidak
terdapat kebocoran pada
sumbat pembuang oli.
(2) Periksa bahwa tutup pengisi oli
terpasang dengan sempurna
dan bahwa tangkai pengukur oli
sudah dimasukkan kembali
dengan baik.

39
III SARINGAN OLI – MEMBERSIHKAN KOTORAN PADA OLI MESIN

SASARAN : Mengerti benar cara mengganti saringan oil.


FUNGSI : Sementara oli sedang dipakai, karbon yang dihasilkan dari
reaksi pembakaran dalam mesin serta serbuk logam
masuk ke dalam oli sehingga oli menjadi kotor. Apabila
kotoran tersebut menumpuk, is akan menyebabkan
bagian-bagian yang berputar cepat aus dan tergores.
Karena itulah dipasangkan saringan oli untuk menahan
kotoran dan membuang kotoran tersebut dari oli.
Berhubung kotoran yang demikian akan menumpuk
didalam saringan (filter), saringan perlu diganti secara
periodik.

CARA KERJA SARINGAN OLI

[1] Check valve


[2] Element
[3] Relief valve
[4] Case

40
Oil filter menyaring kontaminasi dari oli mesin, seperti partikel logam, dan menjaga
oli mesin tetap bersih.
Terdapat check valve untuk mempertahankan oli didalam filter ketika mesin
dimatikan. Ini juga filter selalu terisi oli saat mesin dihidupkan.
Juga terdapat sebuah relief valve untuk membiarkan oli mengalir ke mesin saat
filter tersumbat.
Oil filter adalah komponen yang penggantiannya berkala, dan harus diganti
assembly pada jarak yang ditentukan.

MENGGANTI SARINGAN OLI


MEMBUKA

1. Buka saringan oli.


(1) Berhubung oli didalam saringan
akan mengucur keluar apabila
saringan dilepaskan, taruhlah
penampung oli dibawahnya.
(2) Pakailah kunci SST saringan oli
untuk membuka saringan oli.

MEMASANG

1. Pasang filter oli yang baru


(1) Periksa dan bersihkan
permukaan bracket filter oli

(2) Oleskan oli mesin bersih ke


gasket oil filter baru.
(3) Secara perlahan putar filter oli
ke tempatnya, dan kencangkan
sampai gasket berhubungan
dengan tempatnya.
(4) Menggunakan SST,
kencangkan 3/4 putaran
tambahan.

41
2. Isi oli dan cek tinggi permukaannya.
3. Memeriksa kebocoran oli.
Hidupkan mesin dan periksa kebocoran oli dengan pandangan mata dan
rabalah dengan tangan.

IV TALI KIPAS – MENERUSKAN TENAGA KE UNIT-UNIT PEMBANTU

SASARAN : Mengerti betul cara mengganti dan cara menyetel kekencangan tali
kipas (drive belt).
FUNGSI : Tali penggerak meneruskan tenaga mesin dari puli poros engkol
untuk menggerakkan bagian-bagian pembantu mesin yang lain
seperti pompa air, power steering pump, A/C compressor .
Biasanya tali penggerak baru masih elastis, tetapi elastisitasnya
hilang setelah dipergunakan.
Normalnya kendaraan mempunyai dua atau tiga belt.
Drive belt harus diperiksa tension dan keausan, dan ganti secara
berkala.

UNIT-UNIT YANG DIGERAKKAN OLEH TALI KIPAS

Alternator pully

Power steering
pump pully

Water pump pully

Poros Engkol Compresor A/C

42
MENGGANTI TALI KIPAS
MEMBUKA

Kendorkan baut
1. Kendorkan beberapa putaran penyetel
baut panjang alternator, dan
baut penyetelnya

Tahan baut ini


dengan kunci
Kendorkan mur
ini

2. Melepas tali kipas.


(1) Tariklah tali kipas di antara pull
poros engkol dan pompa air;
doronglah alternator kearah
mesin sejauh mungkin, tali
kipas akan mengendor.

(2) Lepaskan tali kipas dari pully


alternator, kemudian dari pully
pompa air dan pully poros
engkol.

3. Memeriksa tali kipas.


Ganti tali kipas apabila ternyata aus, terkelupas atau retak -retak bagian
dalamnya.

43
PEMASANGAN
1. Memasang tali kipas.
(1) Pasanglah tali kipas pada pully
poros engkol dan pully pompa
air. kern udian pada pully alter-
nator.
(2) Jika tali kipas terlalu tegang
sehingga sulit masuk ke pully
alternator, gunakan obeng
untuk memasukkannya.
2. Menyetel ketegangan tali kipas.
(1) Kencangkan baut penyetel,
ketegangan tali kipas sampai
alternator tidak dapat ditarik ke
belakang.
(2) Masukkan batang pengungkit
diantara blok silinder dan
alternator, kemudian ungkitlah
alternator kebelakang.
Jangan mengungkit pada tutup
valve timing.
1. Saat tangan yang satu
mengungkit alternator,
periksalah ketegangan tali
kipas dengan tangan yang
lain.
2. Jika ketegangan tali kipas
kurang, setel hingga ukuran
standar, sambil menekan
batang pengungkit sedikit
demi sedikit.
3. Jika ketegangan tali kipas
sudah sesuai dengan
standar, kencangkan baut
penyetelnya.
Setel tali kipas yang baru

44
sedikit lebih kencang.
Kekendoran akan
menyebabkan tali kipas slip,
tetapi apabila terlalu tegang,
bantalan alternator dan
pompa air akan cepat aus.
Karena itu kekencangannya
harus menurut standar.
3. Kencangkan baut-baut alternator.
Kencangkan baik-baik baut baut
panjang alternator dan penye-
telnya.

V. RADIATOR – MEMBUANG PANAS DARI AIR PENDINGIN YANG PANAS


SASARAN : Agar mengerti sepenuhnya cara mengganti radiator dan
mengganti air pendingin mesin.
FUNGSI : Radiator membuang panas dari air pendingin yang panas
yang telah beredar melalui sistem pendingin.
Jika sistem perapat cukup baik dimana tidak terdapat
kebocoran, air pendingin tidak akan mudah habis. Untuk
tujuan ini pabrik telah membuat campuran bahan
pendingin agar tahan lama.
Disamping penjagaan terhadap pembekuan, pendingin
yang tahan lama ini juga berfungsi mencegah karat atas
bagian bagian yang terbuat dari logam pada sistem
pendingin. Namun sejalan dengan waktu efektilitasnya
akan menurun dan air pendingin harus diganti pada
waktu-waktu tertentu.

45
MENGGANTI RADIATOR
MEMBUKA
(1) Kuras air dalam radiator. Semprotkan udara pada sistem pendingin apabila
radiator dan mesin panas sehingga air pendingin menjadi dingin sebelum di
kuras.
(2) Tempatkan penampung air dibawah radiator, kemudian kendorkan sumbat
beberapa putaran.
Jika air pendingin tahan lama (long life coolant) akan dipakai kembali,
penampung air harus bersih.
(3) Untuk mempercepat pengurasan, bukalah tutup radiatornya.

46
(4) Lepaskan slang radiator.
1. Buka klem-klem jenis pegas
seperlunya (jangan berlebihan).
2. Kendorkan klem-klem jenis
kawat dengan kunci soket 10
mm.
3. Jika selang menempel pada
pipa sehingga sukar dilepas,
gunakan obeng kecil untuk
membukanya.

47
Jika radiator terpaksa dikuras
selagi masih panas, tekanan
harus dikurangi dengan cara
sebagai berikut:

(1) Tutuplah tutup radiator


demikian rupa dengan kain
lap lalu putar perlahan-lahan
berlawanan putaran jarum
jam. Jika diputar cepat-cepat,
ada kemungkinan tangan
terbakar uap panas yang
keluar tiba-tiba.
(2) Segera setelah uap mulai
keluar, pemutaran tutup
dihentikan.
(3) Apabila uap tidak keluar lagi, tutup diputar sekali lagi sampai uap mulai keluar
kembali.
(4) Ulangi pekerjaan diatas sampai tutup radiator berputar 90º dimana mulai terasa
tahanan. Jika tidak ada lagi uap yang keluar berarti tekanan sudah berkurang.
(5) Lepaskan slang penyalur dari radiator. Ujungnya ini dimasukkan kedalam tangki
cadangan agar air pendingin tidak mengalir keluar tangki cadangan.
(6) Lepaskan baut-baut selubung kipas (fan shroud) lalu lepaskan selubungnya.
(7) Lepaskan baut-baut dudukan radiator dan lepaskan radiatornya.
(8) Berhubung inti radiator (core) dan sirip-siripnya mudah rusak, hati-hatilah
melepas radiator agar tidak membentur kebagian bagian lain.
(9) Untuk kerusakan kecil dari sirip perbaiki-lah menggunakan 2 obeng.

48
PEMASANGAN
1. Pasang radiator dan selubung kipas.
Hati-hati jangan sampai merusak sirip-sirip pada waktu memasang radiator.
2. Memasang slang-slang.
Pasang slang demikian rupa
sehingga mentok penahan.
Pasangkan klem-klem pengikat
slang antara ujung pipa dan
penahan.
Hati-hati jangan mengeraskan
skrup klem berlebihan.
3. Sambungkan slang penyalur air
radiator.
4. Isi radiator dengan air pendingin.
(1) Untuk mengeluarkan udara dari
sistem pendingin, kendorkan
klem pada slang bypass (atau
slang masuk ke heater) dan
lepaskan slang dari saluran
keluar sambungan rumah
termostat.
(2) Isi radiator dengan air pendingin kembali sampai air mulai keluar dari
sambungan rumah termostat.
Pada waktu mengisi radiator udara didalam saluran air pendingin mesin
sebagian akan keluar melalui lubang katup pada termostat, tetapi memakan
waktu cukup lama. Karena itu, apabila pada waktu reparasi diperlukan
pengurasan air pendingin, maka keluarkanlah udara dari saluran air pen-
dingin mesin. Jika tidak, mesin dapat rusak karena kekurangan pendinginan.
(3) Sambungkan kembali slang
pada union penyalur air keluar
rumah termostat lalu ken-
cangkan klemnya.
(4) Isi kembali radiator dengan air
hingga tangki atas penuh
kemudian hidupkan mesin
selama beberapa menit.

49
(5) Jika permukaan air turun, tambah lagi airnya.
(6) Apabila air tidak turun, tutup radiator dipasang.
Turunnya air berarti masih terdapat udara yang berusaha keluar.
5. Periksa tinggi air didalam tangki
cadang-an. Tambah air apabila
permukaannya berada dibawah
tanda ―Full‖, Kecuali pada waktu
memperbaiki sistem pending-in,
memeriksa,tinggi air didalam tangki
cadangan, tutup radiator tidak
perlu dibuka.
6. Periksa kembali setelah pekerjaan
selesai.
(1) Semua baut, klem dan sumbat
telah terpasang baik.
(2) Tidak terdapat kebocoran pada
sambungan sambungan sistem
pendingin,

MENGGANTI AIR PENDINGIN MESIN


1. Pengurasan cairan pendingin mesin
Kuras cairan pendingin mesin dari sumbat penguras dari radiator dan mesin, serta
tangki reservoir.
PETUNJUK:
Kumpulkan cairan pendingin dan
bersihkan air dan proses sebagai
limbah industri untuk melindungi
lingkungan.

PERHATIAN:
Jangan melakukan pekerjaan ini
dengan segera setelah kendaraan
dihidupkan, sebab cairan pendingin
akan menjadi sangat panas (tutup
radiator akan menjadi sangat panas
saat disentuh).

50
(1) Kendurkan tutup radiator 45º untuk melepaskan tekanan di dalam radiator.
(2) Lepaskan tutup radiator setelah tekanan di dalam radiator telah dibebaskan.
(3) Kendurkan sumbat penguras radiator dan sumbat penguras mesin untuk
menguras cairan pendingin
(4) Lepaskan slag reservoir untuk mengeluarkan cairan pendingin di reservoir
(5) Bilas (siram) sistem pendingin dengan air sampai air yang keluar dari lubang
penguras menjadi jernih.

2. Pengisian cairan pendingin

1. Kencangkan kembali sumbat


sumbat penguras pada radiator
dan blok silinder.
2. Buka baut-baut tangki cadangan
lalu lepaskan tangki.
3. Isi sistem pendingin dengan LLC
(bahan pendingin tahan lama).
(1) Tuang LLC sebanyak 0,5 liter kedalam tangki cadangan lalu isi air sampai
FULL (penuh)
(2) Lepaskan slang by-pass dari union (penyambung) agar udara keluar dari
saluran pendingin mesin
(3) Isi 1/2 dari kapasitas radiator dengan LLC (50% untuk menjaga pembekuan
sampai suhu
(4) Isi kembali radiator dengan air hingga bahan pendingin mulai merembes
keluar dari union (sambungan).
(5) Hubungkan kembali slang by pass dan kencangkan klemnya. Kernudian
teruskan isi dengan air sampai penuh.
(6) Hidupkan mesin beberapa menit dan periksa bahwa tinggi air tidak berubah.
Lalu pasang tutup radiator.

51
VI. POMPA AIR – MEMOMPA AIR PENDINGIN KE SELURUH SISTEM
PENDINGINAN

SASARAN : Mengerti sepenuhnya tentang cara-cara mengganti pompa air,


FUNGSI : Dengan daya yang dipindahkan dari puli poros engkol melalui tali
kipas, pompa air mengirimkan air pendingin ke kantong -kantong
air untuk mesin dari tangki bawah radiator. Air pendingin yang
menjadi panas sewaktu melalui mesin, mengalir kembali ke tangki
atas radiator setelah melalui kepala silinder dlan termostat,

BAGAIMANA KERJA POMPA AIR

[1] Cylinder head


[2] Water pump: mengalirkan air ke sistem pendinginan
[3] Cylinder block
[4] Thermostat: menjaga suhu kerja mesin
[5] Reservoir tank
[6] Radiator: mendinginkan air dari mesin

52
MENGGANTI POMPA AIR

MELEPAS
Buang air pendingin radiator.
1. Lepaskan tali kipas pompa.
2. Lepaskan selubung kipas sebelah
atas, kipas dan puli.
Hati-hati jangan sampai merusak
sirip-sirip radiator.
3. Kendorkan klem-klem pada slang
pompa, lalu lepaskan slang.
4. Buka baut-baut pompa.
(1) Berhubung panjang baut mung-
kin berbeda-beda, berilah
catatan waktu akan dibuka.
(Sebaiknya dicatat mengapa
dipakai baut panjang/pendek,
atau bentuk bautnya dsb.)
(2) Jika gasket pompa menempel, pelepasan-nya dilakukan dengan memukul
puli pompa dengan palu plastik.
5. Bersihkan bagian tempat pemasangan pompa air. Buka gasket lama dengan
alat pengerik gasket (gasket scraper).

MEMASANG
Pasang pompa air pada blok silinder dengan
gasket baru.
(1) Berilah perekat gasket sama rata di kedua
bagian dari gasket ditempel pada blok
silinder.
(2) Pasang pompa air dan kencangkan baut
dengan tangan untuk meyakinkan bahwa
baut terpasang dengan benar pada dratnya.
Jika baut terpasang miring tidak bisa diputar
dengan tangan, jangan dipaksa dikeraskan
dengan kunci soket, atau sejenisnya.

53
1. Mengencangkan baut-baut pompa.
Kencangkan baut-baut bergantian
dan sama kuat.
Akhirnya, kencangkan pada
momen spesifikasi.
2. Hubungkan semua slang dan ken-
cangkan klem-kelmnya.
3. Pasang puli, kipas dan selubung kipas.
4. Pasang tali kipas.
5. Untuk penyetelan kekencangan tali kipas Isi radiator dengan air pendingin.
6. Periksa sekali lagi setelah pekerjaan selesai seluruhnya.
(1) Periksa bahwa tidak ada kebocoran dari tempat tempat pemasangan pompa
air atau sambungan sambungan slang.
(2) Periksa bahwa semua baut dan mur terkunci dengan aman.

VII THERMOSTAT – MENGONTROL ALIRAN AIR PENDINGIN PADA SISTEM


PENDINGINAN

SASARAN : Mengetahui sepenuhnya cara-cara membuka dan mengganti


termostat.
FUNGSI : Pada waktu mesin dingin, termostat menutup aliran air pendingin
dari radiator ke mesin sehingga memungkinkan pemanasan mesin
lebih cepat. Pada saat mesin menjadi panas dan suhu air
pendingin meningkat, katup termostat terbuka sehingga air
pendingin dapat mengalir melalui radiator Suhu air pendingin
diatur antara 80 — 100°C.

54
BAGAIMANA KERJA THERMOSTAT

Termostat tertutup.
Air mengalir dari pompa ke kantong air melalui slang by-pass. .

Termostat terbuka.
Air dapat mengalir melalui radiator untuk
pendinginan.

55
KERJA TERMOSTAT

JIGGLE VALVE (KATUP


BERGONCANG) memungkinkan
air masuk pada waktu pengisian.
Juga katup tertutup untuk
mempercepat pemanasan pada
waktu termostat tertutup.

Pada waktu wax dingin, katup tertutup dan air pendingin tidak dapat mengalir melalui
radiator dan mesin. , ka-

Tuas berbentuk pensil

Diaphragm karet

Wax

Kotak Wax
Pada waktu wax panas, wax mengembang dan mendorong tuas keluar sehingga
katup pun terbuka.
Pada waktu wax dalam keadaan dingin, katup tertutup oleh tarikan pegas.

56
MENGGANTI TERMOSTAT
MEMBUKA

1. Buka air pendingin.


Air pendingin tidak perlu dibuang
seluruhnya., cukup separuhnya
saja .
2. Lepaskan slang masuk radiator.
3. Buka baut-baut rumah termostat
dan lepaskan pipa saluran keluar
dari rumah termostat.
4. Keluarkan thermostat.
Thermostat diganti dengan yang
baru apabila katup tidak dapat
menutup rapat lagi.
5. Memeriksa termostat.
(1) Ada 2 jenis termostat, bersuhu rendah atau bersuhu tinggi. Ini dapat dilihat
pada tanda yang terdapat pada liens termostat.
(2) Tempatkan termostat pada tempat air, lalu perlahan-lahan suhu dipertinggi.
Termostat harus diganti apabila katup membuka terlalu sedikit atau apabila
katup tidak menutup dengan rapat, setelah termostat dalam keadaan dingin.

57
PEMASANGAN
1. Bersihkan pipa saluran keluar air
dan permukaan pemasangan
dengan rumah termostat.
Apabila menggunakan pengikis
gasket, hati-hati jangan sampai
bagian-bagian aluminium ikut
2. Memasang termostat.
Pasang termostat sebaik-baiknya
pada rumah termostat.
3. Pasang gasket baru pada permukaan.
(1) Sebagai usaha mencegah kebocoran, berilah perapat cair pada gasket baru.
(2) Kencangkan baut-baut secara bergantian dan sama kuat; dengan
menggunakan kunci momen, kencangkan baut-baut pada momen spesilikasi.
4. Pasang slang masuk radiator dan klem.
5. Isi radiator dengan air pendingin.
6. Periksa kembali setelah pekerjaan selesai.
(1) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran pada semua sambungan.
(2) Periksa apakah baut clamp selang dan sumbat penguras telah dikencangkan
denan baik ?

VIII TEKANAN KOMPRESI SILINDER MEMBANTU AGAR MESIN BEKERJA


DENGAN EFISIEN

SASARAN : Agar mengerti sepenuhnya tentang cara-cara mengukur kompresi


(tekanan) mesin.
FUNGSI : Kompresi (tekanan) yang cukup tinggi perlu bagi campuran udara
dan bahan bakar sehingga dapat terbakar secara efisien pada
waktu terjadi pembakaran. Dengan mengukur kompresi
kerapatan antara cincin torak (ring-ring piston) dan dinding
silinder serta persinggungan antara katup clan dudukkannya
dapat diketahui.

58
MENGUKUR TEKANAN KOMPRESI

1. Hidupkan mesin dan biarkan menjadi panas.


Panaskan mesin sampai jarum penunjuk pada pengukur suhu sedikit melewati
tanda pertengahan. [suhu kerja mesin]

59
2. Buka semua busi.
(1) Pegang tutup busi dan tarik
Jangan menarik kabel busi itu
sendiri karena dapat merusak
kawat tahanan yang adadidalam
busi.

(2) Pakailah kunci busi untuk


membuka busi.
Karena busi dapat digunakan
untuk mencari penyebab suatu
gangguan, nomer silinder masing
masing busi perlu dicatat untuk
digunakan sebagai pedoman
nanti.

3. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari


koil pembakaran (ignition coil) untuk
mencegah shock karena adanya
arus tegangan tinggi yang terjadi
selama operasi mesin.

4. Pasangkan tachometer.
(1) Hubungkan kabel listrik tacometer ke masing – masing terminal positif dan
egative baterai.
Hati-hati bahwa kutub kutub terminal baterai jangan sampai tertukar.
(2) Hubungkan kabel penerima dari tachometer ke terminal negatil.
(3) Setel tacometer sesuai petunjuk instruktor.

60
Coil Tachometer
Battery

5. Mengukur kompresi.
(1) Mengukur kompresi adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh dua orang.
(2) Seorang (asisten) duduk di kursi pengemudi sambil menekan pedal gas
sampai habis. Ini dimaksudkan agar katup trotel terbuka lebar.
(3) Tehnisi lainnya mendorong alat pengukur kompresi sekuat -kuatnya kelubang
busi, lalu menyuruh asistennya memutar mesin (dengan starter)

61
(4) Asisten menekan pedal gas
Tacorneter harus Arnbililan angka
sepenuhnya dan memutar menunjukkan angka pembacaan yang
diatas 250 rpm. maksimum setelah
rnesin.
gerakan jarum stabil.

(5) Teknisi mencatat angka pem-


bacaan yang tertinggi setelah
jarum pengukur kompresi
stabil, lalu memberi aba-aba
kepada asisten untuk mema-
tikan mesin.
Perhatikan tacometer untuk
memeriksa bahwa kecepatan
putaran selama pengukuran
kompresi tidak melebihi 250
rpm. Jika kurang dari 250
rpm, ganti baterai dengan
sepengetahuan instruktor.
(6) Ikuti prosedur diatas untuk pengukuran kompresi pada silinder -silinder yang
lain.. Jika basil pengukuran menunjukkan angka diatas limit, ulangi lagi proses
tersebut untuk meyakinkan..

6. Lepaskan tacometer, lalu pasang kembali bagian -bagian yang dibongkar„


Jika mesin perlu diperbaiki, bagian-bagian yang dibongkar harus ditangani
sesuai dengan petunjuk instruktor.

UNTUK REFERENSI
Jika kompresi silinder pada salah satu silinder atau Iebih ternyata ren dah,
Tuang.sejumlah oli mesin kedalam silinder melalui lubang busi, lalu ukur
kembali kompresinya.
 Jika penambahan oil membantu perbaikan kompresi, kemungkinan terdapat
kerusakan atau keausan pada cincin-cincin torak dan/atau lubang silinder.
 Jika tekanan tetap rendah setelah ditambah oli mesin, mungkin katup
menempel atau duduknya katup tidak sempurna, atau terdapat kebocoran
pada gasket.

62
IX CELAH KATUP - MENJAMIN KEHALUSAN MESIN

SASARAN : Mengerti sepenuhnya cara-cara memeriksa dan menyetel celah katup


FUNGSI : Agar terdapat operasi mesin yang effisien apabila katup menutup,
agar tertutup rapat sekali dengan dudukkannya. Untuk menjamin
keadaan demikian, terdapat celah yang disebut `celah katup'
(clearance) diantara katup dalam keadaan tertutup dan tuas (roker).
Dengan celah ini, katup akan kembali ke dudukannya tanpa
gangguan selama mesin bekerja walaupun terdapat pemuaian dari
komponen tertentu.

1. Camshaf t, 3. Timing Chain


2. Exhaust valve, , 4. Intake Valve , 5. Crankshaf t

MENYETEL CELAH KATUP

1. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur bekerja.


Biarkan mesin panas sampai penunjuk suhu air melampaui tanda pertengahan.
2. Buka tutup kepala silinder.
Untuk membuka tutup kepala silinder, pertama bukalah bagian-bagian
komponen, bak saringan udara, slang PCV, braket kabel gas dan sebagainya.

63
Kumpulkan komponen-komponen dan baut-baut sejenis sehingga tidak akan
salah pada waktu memasang kembali.
3. Periksa momen baut-baut kepala silinder (untuk baut konvensional) dan baut-
baut pengikat camshaft.

Saat mesin dingin, gunakan gauge ketebalan untuk memeriksa dan setel celah
valve. Pemeriksaan ini mungkin ditiadakan jika mesin berputar halus tanpa
noise abnormal.

PETUNJUK:
Celah valve yang berlebihan menimbulkan noise lantaran ketukan pada valve oleh
cam.

4. Tempatkan silinder No. 1 pada posisi Titik Mati Atas dari langkah kompresi.
(1) Putar pull poros engkol
searah jarum jam hingga
alur V pada puli lurus
dengan tanda waktu 0.
Kalau perlu busi dibuka
semua. Karena ini
memungkinkan poros
engkol berputar dengan
mudah apabila tidak
terjadi kompresi

64
(2) Buka tutup distributor dan cek
bahwa elektroda rotor distel
searah dengan terminal kabel
tekanan tinggi untuk silinder
No. 1 pada tutup distributor.
Jika sama arahnya, silinder
No. 1 berada pada posisi Titik
Mati Atas dari langkah Tutup Distributor
Rotor
Kompresi.

(3) Jika elektroda rotor distributor


180° berlawanan, maka
silinder No. 4 berada pada
posisi Titik Mati Atas langkah
kompresi. Maka poros engkol
diputar 360°. Distributor

Untuk referensi
Pada mesin 4 atau 6 silinder biasa,
cara yang sederhana untuk
menentukan apakah Silinder No. 1
berada pada posisi TMA (Titik Mati
Atas) tanpa membuka tutup
distributor adalah sebagai berikut,
asalkan kepala silinder belum pernah
diganti:
(1) Tempatkan alur V pada puli
poros engkol sejajar dengan
tanda waktu 0. Jika kedua pusrod
Gerakan kecil naik turun dari lengan
katup hisap dan buang dari penumbuk katup dapat dirasakan
silinder No. 1 dapat diputar karena adanya celah katup.
Pada mesin jenis OHC (poros kam diatas)
dengan mudah dengan jari, tanpa
berarti silinder No. 1 berada pada batang penumbuk, cek gerakan naik
turun ini untuk mengetahui apakah
posisi TMA (Titik Mati Atas)
silinder No. 1 berada pada posisi TMA.
langkah kompresi.

65
(2) Jika salah satu pusrod tidak bisa diputar, putarlah pusrodpusrod katup hisap
dan buang dari silinder No. 4 (untuk mesin 6 silinder (segaris), adalah
pusrod silinder No. 6).

Jika kedua pusrod silinder No. 4 tersebut berputar dengan mudah, berarti
silinder No. 4 berada pada posisi TMA langkah kompresi. Maka putarlah puli
poros engkol 360° searah jarum jam.
(3) Jika TMA tidak bisa dibetulkan demikian, pengecekan dilakukan dengan jalan
membuka tutup distributor seperti diterangkan sebelumnya.

5. Periksa celah katup menggunakan ketebalan (feeler) yang telah ditentukam bila
perlu distel.

(1) Pada waktu silinder No. 1 berada pada posisi TM A cari langkah kompresi,
pengecekan celah katup dapat dilakukan seperti terlihat pada gambar
dibawah.
Katup-katup yang dapat disetel dan lokasinya berbeda-beda tergantung
pada jenis mesin, disain katup dan pengaturannya. Karena itu lihat prosedur
yang ada pada buku pedoman reparasi masing -masing jenis.
(1) Kecuali jika diinstruksikan melakukan penyetelan pada waktu mesin
dingin, pemeriksaan celah katup dilakukan setelah mesin dipanasi untuk
mengetahui efisiensi mesin pada kondisi pengendaraan yang
sebenarnya.
(2) Spesifikasi dingin untuk celah-celah katup seperti terdapat pada buku
pedoman reparasi, umumnya berlaku untuk mesin dingin pada waktu
kepala silinder telah dilepas. Setelah mesin dipanasi, pakailah spesifikasi
'panas' pada waktu melakukan penyetelan.

Penyetelan celah katup untuk kedua kondisi, dingin dan panas, sebaiknya
dilakukan pada waktu mesin tidak hidup. Pengecekan yang di lakukan pada
waktu mesin hidup dapat merusak alat pengukur ketebalan (feeler). (Untuk
mesin jenis OHC (Poros Kam diatas), oli akan terpercik, karena itu penyetelan
dilakukan pada waktu mesin mati).

66
(2) Sisipkan alat pengukur
ketebalan dengan
ketebalan spesifikasi
diantara batang katup
dan lengan penumbuk
katup, lalu periksa celah
yang ada.

(3) Celah katup dalam keadaan baik apabila pengukur dapat didorong masuk
pada waktu berusaha menemukan adanya gesekan (tahanan) kecil. Jika
celah terlalu besar atau terlalu kecil, kendorkan mur pengunci dan lakukan
penyetelan.

67
(1) Sisipkan alat pengukur denagn
ketebalan spesifikasi tariklah untuk
mengecek tahanan geseknya.

(2) Kendurkan mur pengunci


(3) Putar kekanan bila terlalu kendor
dan kekiri bila terlalu kencang.
(4) Cek kekencangan sambil menahan
sekrup.

(5) Kencangkan mur jika celah katup


sudah tepat.

68
(4) Putar kembali puli poros
engkol searah jarum jam
360° sehingga alur V
pada puli sejajar dengan
tanda waktu 0 (berarti
silinder No. 4 berada
pada posisi TM A
langkah kompresi). Celah
katup dari silinder
silinder yang lain harus
diperiksa seperti
pengecekan terdahulu.

6. Pasang kembali tutup kepala silinder.


(1) Bersihkan bagian tempat pemasangan dari kepala silinder dan
tutupnya, bersihkan oli dan kotoran dengan kain.
(2) Pasang gasket tutup kepala silinder pada tutup dengan tepat,
lalu pasang tutup pada kepala silinder.
(3) Pasang kembali bak saringan udara, slang PCV, kabel gas pada
tempat semula.

69
7. Periksa kembali setelah pekerjaan selesai.
(1) Periksa bahwa tidak ada bagian yang tertinggal dan bahwa semua
mur dan baut telah dikencangkan.
(2) Cek bersama instruktor hal-hal berikut:
 Terbuka dan tertutupnya katup trotel (katup gas);
 Putaran idling mesin.

WAKTU PENGAPIAN MENJAMIN MESIN BEKERJA DENGAN EFISIEN

SASARAN : Untuk mengerti sepenuhnya tentang cara-cara pengecekan


dan penyetelan saat pengapian (ignition timing).
FUNGSI : Mesin bensin bekerja dengan pembakaran bensin dan
campuran udara yang ditekan setelah langkah hisap serta
terbakar oleh bunga api busi. Bunga api yang menyebabkan
letusan disebut "saat pengapian" (ignition timing) dan diatur
oleh pembukaan platina dalam distributor.
Waktu pengapian harus distel sedemikian rupa sehingga tidak
terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat sebab akan
menurunkan efisiensi mesin.

70
BAGAIMANA PENGAPIAN TERJADI TEPAT PADA WAKTUNYA

71
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN WAKTU PENGAPIAN

1. Hidupkan mesin dan


panaskan.
Panaskan mesin sampai
suhu air melewati tanda
pertengahan.
2. Matikan mesin dan
hubungkan tacometer.
(1) Hubungkan kabel timing
light ke terminal terminal
baterai.
Periksa apakah hubungan
tidak salah.
(2) Hubungkan kabel-penerima
tacometer, ke terminal neqatip
koil penqapian.
(3) Stel tacometer seperti diinstruk-
sikan oleh instruktor.
3. Hubungkan timing light.
(1) Hubungkan kabel timing light
ke semua terminal baterai.
(2) Hubungkan kabel tegangan
tinggi ke kabel busi silinder
No. 1
1. Tanyakan kepada instruktor mengenai cara-cara menggunakan timing
light berhubung penggunaannya mungkin berbeda -beda tergantung dari
pabriknya.
2. Lampu waktu hanya boleh menyala apabila sedang dalam keadaan
dipakai; sebab apabila terus menyala, stroboscope tidak akan tahan
lama.
4. Hidupkan mesin dan periksa putaran idling.
Jika tacometer menunjukkan rpm yang berbeda dari rpm spesifikasi, maka
lakukan penyetelan dengan memutar sekrup penyetel kecepatan idling.

72
1. Jika idling terlalu tinggi,
mekanisme advancer (alat
untuk memajukan) akan
bekerja yang berarti tidak
mungkin melakukan
penyetelan atas saat
pengapian.
2. Sekrup penyetel karburator
berbeda-beda menurut jenis
mesin, juga terdapat
berbagai sekrup penyetel
tergantung pada tujuannya.
Karena itu tanyakanlah
kepada instruktor petunjuk-
petunjuk apabila akan
melakukan penyetelan.
5. AC dimatikan pada waktu melakukan penyetelan putaran idling.
6. Periksa saat pengapian menggunakan timing light.
(1) Soroti tanda waktu pada tutup roda gigi waktu menggunakan timing light
untuk melihat apakah alur V pada puli poros engkol bertepatan dengan tan da
(sudut) saat pengapian.

Jika tanda saat pengapian kotor sehingga pembacaan sulit dilakukan, matikan
mesin dan tanda waktu dibersihkan dengan kain. Untuk pembacaan yang
lebih jelas, berikan kapur tanda tersebut.

73
(2) Jika alur pada pull poros engkol tidak bertepatan dengan tanda saat
pengapian sebagaimana rnenurut spesifikasi, kendorkan baut klem distributor
sedemikian sehingga dapat diputar dengan mudah.

( 3 ) Sementara saat pengapian disoroti dengan timing light, putar rumah


distributor sedikit demi sedikit dalam usaha meluruskan
alur V pada puli poros engkol dengan tanda waktu pengapian spesifikasi.
Jangan menyetel saat pengapian dengan memutar alat pemilih oktan.

Saat pengapian terlalu lambat, >> putar distributor ke kiri

74
(4) Kencangkan dengan baik, baut klem distributor dan cek kembali saat
pengapian.

Saat pengapian terlalu cepat, >>putar distributor ke kanan

XI DISTRIBUTOR MEMBERI TEGANGAN TINGGI DALAM BERBAGAI KONDISI


MESIN
SASARAN : Untuk mengerti sepenuhnya cara-cara mengganti
distributor.
FUNGSI : Distributor menyediakan arus ber-voltase tinggi yang
dibangkitkan oleh koil pengapian, untuk busi di masing - masing
silinder menurut urutan pengapian, mekanismenya adalah sbb.:
1. Platina menghubung dan memutuskan arus dari baterai ke
koil pengapian.
2. Governor sentrifugal berfungsi empercepat saat pengapian
sesuai dengan putaran mesin.
3. Advancer vakum yang mengatur waktu pengapian sesuai
dengan perubahan beban mesin

75
MENGGANTI DISTRIBUTOR MEMBUKA

1. Tempatkan silinder No. 1 pada posisi scat pengapian sebelum TMA dari
langkah kompresi.
(1) Putar puli poros engkol searah jarum jam hingga alur V dari puli
bertepatan dengan tanda waktu pengapian spesifikasi.
(2) Lihat Bagian mengenai "Celah Katup" untuk mengetahui cara
pengecekan posisi TMA dari langkah kompresi.

76
2. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari busi dan koil pengapian.
Kabel tegangan tinggi ditarik pada tutupnya. Jangan sekali-kali menarik
kabel saja karena dapat merusak bagian dalam kabel.

3. Buka tutup klip pengunci dengan jari lalu buka tutup


distributor.

77
4. Lepaskan kabel koil pengapian dan slang vakum.

5. Buka baut pengikat distributor dan keluarkan distributor

78
PEMASANGAN
1. Cocokkan slot dari poros pompa oli.

(1) Perhatikan lubang didalam block silinder dimana terpasang distributor


untuk melihat apakah slot pompa oli bertepatan dengan tanda (lubang oli)
pada body pompa oli.
(2) Jika slot tidak bertepatan dengan tanda dimaksud, putar poros pompa oli
dengan memasukkan obeng kedalam slot.

2. Pasang distributor pada blok silinder.

79
(1) Dorong distributor kedalam blok silinder sampai terdapat lebih kurang 30
mm antara flens distributor dan blok silinder. Dengan mengusahakan
advancer distributor tetap paralel terhadap blok silinder, rotor diputar kira -
kira 10° kearah busi no. 3.
(2) Dorong distributor sepenuhnya kedalam blok silinder. Jika
pemasangannya benar, maka rotor akan menghadap kearah busi silinder
No. 2 dan liens distributor akan berhubungan rapat dengan blok silinder.
(3) Perhubungan yang tidak rapat antara liens distributor dan blok silinder
berarti poros distributor tidak tersambung dengan balk dengan poros
pompa oli Dalam hal seperti ini, diperlukan pemasangan kembali.

Jika distributor tidak terpasang dengan sempurna pada blok silinder, pompa
oli tidak akan berfungsi yang akan mengakibatkan mesin berhenti bekerja.

3. Pasang klem distributor.


Baut hanya dikencangkan dengan jari sebab kemudian akan ada
penyetelan saat pengapian.
4. Pasang kabel koil pengapian dan slang vakum.

5. Buka rotor dan lepaskan tutup rotor untuk sementara.

80
6. Stel saat pengapian.

Putar rotor berlawanan jarum jam se-


Jika platina sudah terbuka distri-
hingga terjadi loncatan bunga api di
butor diputar searah jarum jam untuk
antara platina.
menutupnya.

(1) Hidupkan switch kontak.


Jangan memutar motor starter.
(2) Pastikan bahwa nok (cam) membukakan platina dan bahwa bunga api
meloncat dari platina pada saat body distributor diputar sedikit kearah
yang berlawanan dengan jarum jam. Selama platina terbuka, tidak akan
terjadi bunga api, karena itu putar body distributor searah jarum jam
sampai platina menutup.
(3) Putar body distributor kernbali ke posisi di mina platina tertutup. Kemudian
sekali lagi putar body distributor berlawanan dengan jarum jam hingga
sampai pada posisi dimana platina terbuka sedikit; lalu kencangkan baut
klem distributor.

7. Pasang tutup distributor.


Pasang tutup distributor
dan kunci dengan klip
penjepit.

81
8. Pasang kembali kabel tegangan tinggi ke semua busi.
Kabel-kabel tegangan tinggi dihubungkan dengan busi dengan urutan searah
jarum jam dari distributor pada urutan pengapian 1-34-2.

9. Hidupkan mesin dan cek saat pengapian menggunakan timing light.


Mengenai cara-cara perbaikan dan penyetelan saat pengapian, lihat Bagian X
"Saat Pengapian".
Setelah mesin dihidupkan, jika lampu penunjuk tekanan oil rendah tidak mati,
berarti pompa oli tidak bekerja. Dalam hal ini, mesin harus dimatikan segera.

D. Aktifitas Pembelajaran
Peserta didik/siswa membaca dengan seksama uraian materi, jika ada yang
kurang jelas peserta dapat bertanya/mendiskusikan dengan fasilitator.
Peserta mengerjakan tugas dan latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman
materi yang dibahas.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian melaksanakan tugas
yang ada.
Selain itu peserta perlu mengidentifikasi peralatan keselamatan kerja yang
layak digunakan pada saat pelatihan di bengkel agar terhindar dari kecelakaan
.

82
E. Latihan / Tugas
Soal
1. Nama komponen pada gambar dibawah ini berdasarkan urutan angka yang
benar adalah . . . .

a. Saringan udara - Tutup saringan udara - Klem pengikat


b. Tutup saringan udara - Klem pengikat - Saringan udara
c. Klem pengikat - Saringan udara - Tutup saringan udara
d. Tutup saringan - Saringan udara udara - Klem pengikat
e. Saringan udara - Klem pengikat - Tutup saringan udara

2. Pada gambar dibawah ini komponen yang di tunjukan angka 4 adalah... ?


a. Cylinder head
b. Water pump
c. Cylinder block
d. Termostat
e. Resevoir tank

83
3. Fire Order ( FO ) untuk mesin 4 cylinder adalah......... ?
a. 1-3-4-2
b. 1-2-4-3
c. 1-4-2-3
d. 1-2-3-4
e. 1-3-2-4

4. Urutan katup yang terbuka pada TOP I adalah . . . .


Cylinder Cylinder 2 Cylinder 3 Cylinder 4
1

Ex In ex In ex in ex in

√ √ √ √ a

√ √ √ √ b
√ √ √ √ c
√ √ √ √ d
√ √ √ √ e

84
5. Pada saat mesin menjadi panas dan suhu air pendingin
meningkat, katup termostat terbuka sehingga air pendingin dapat
mengalir melalui radiator Suhu air pendingin diatur antara ..........
a. 80 — 110°C.
b. 80 — 120°C.
c. 80 — 100°C.
d. 70 — 100°C.
e. 60 — 100°C.

F. Rangkuman
1. Materi Basic Serve Technic ( BST ) dalam pekerjaan dasar engine /mesin
terdiri dari : (a) sistem pendingin air, (b) saringan udara, (c) mekanisme
katup merupakan komponen uama untuk pekerjaan tune up engine
kendaraan ringan otomotif

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Peserta pelatihan setelah menyelesaikan proses pembelajaran dalam modul ini
diharapkan mempelajari kembali materi/bagian-bagian yang belum dikuasai
dari modul ini sampai tuntas untuk dipahami secara mendalam. Setelah itu
hendaknya pengetahuan dari modul ini bisa dikembangkan dengan sendirinya
sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru/pendidik, dan
untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan
ketuntasan minimal materi 80%.
Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban
mengikuti uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat
mencapai batas nilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji
kompetensi wajib mengikuti diklat sesuai denga n grade perolehan nilai yang
dicapai.

H. Kunci Jawaban
1. d
2. d
3. a
4. b
5. c

85
PENUTUP

A. Kesimpulan
Modul diklat dengan judul‖ Basic Servive Technic ( BST )‖ ini memuat materi
tentang:
1. Alat Perlindungan Diri (APD), Alat Perlindungan Diri, Peralatan Kerja, Bahan
Bakar, Pelumas dan Pekerjaan Dasar.
2. Dasar Engine dan Kelistrikan Engine Otomotif.

Dua materi Basic Servive Technic (BST) diatas secara spesifik belum terinci pada
modul modul yang ada di lingkungan Sekolah Menegah Kejuruan progam keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif ( TKRO ), sedangkan kompetensi dasar yang
harus di miliki peserta didik sebelum masuk kompetensi inti dan kompetensi lanjutan
BST merupakan hal yang mendasar.
.
B. Tindak Lanjut
Diharapkan setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran peserta didik lebih
kompeten untuk melakukan pekerjaan: menerapkan perawatan, melakukan
perawatan, mendiagnosis kerusakan serta melakukan perbaikan pada setiap
sistem yang ada pada kendaran.

86
GLOSARIUM

BST : Basic Service Technic


APD : Alat Perlindungan Diri
SST : Special Service Tool
SUV : Sport Utility Vehicle
SAE : Society of Automotive Enggineer
LSD : Limited Slip Differential
LLC : Long Life Cooland
SOHC : Single Over Head Camshaft
DOHC: Double Over Head Camshaft
TMA : Titik Mati Atas
TMB : Titik Mati Bawahe
PCV : Positive Crankcast Ventilation

87
DAFTAR PUSTAKA
D-STEP PT Astra Daihatsu Motor, Jakarta, 2010

88
MODUL
IMMOBILIZER DAN
MULTIPLEX COMMUNICATION SYSTEM

1
2
DAFTAR ISI

Halaman
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
Latar belakang ................................................................................................ 1
Tujuan Pembelajaran ...................................................................................... 1
Garis Besar ..................................................................................................... 2
Prinsip Cara Kerja ........................................................................................... 6
Pertanyaan 1 ................................................................................................... 11
Pertanyaan 2 ................................................................................................... 11
A. Rangkuman .............................................................................................. 13
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 13
C. Kunci Jawaban ......................................................................................... 13

MPX – MULTIPLEX COMMUNICATION SYSTEM ................................................ 14


Uraian ............................................................................................................. 15
Pertanyaan 1 ................................................................................................... 24
A. Rangkuman .............................................................................................. 24
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 24
C. Kunci Jawaban ......................................................................................... 25

3
4
PENDAHULUAN
 Latar belakang
Sistem engine immobilizer adalah sistem pencegah pencurian kendaraan. Sistem
ini mencegah mesin dapat dihidupkan dengan kunci yang tidak dikenali nomor kodenya
oleh kendaraan tersebut yang telah disetel sebelumnya. Bila sistem ini sudah di-set ke
dalam kendaraan, lampu indikator keamanan akan menyala menandakan bahwa sistem
telah dipasang.

 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat :
1. Menelaah sistem kemudi pada mobil
2. Mendiagnosis kerusakan sistem kemudi pada mobil
3. Memperbaiki sistem kemudi pada mobil
4. Menelaah peleg dan ban
5. Mendiagnosiskerusakan peleg dan ban
6. Memperbaiki peleg dan ban
7. Menelaah sistem suspensi
8. Mendiagnosis kerusakan sistem suspensi
9. Memperbaiki sistem suspensi
10. Menelaah wheel alignment
11. Mendiagnosis kesalahan wheel alignment
12. Melaksanakan wheel alignment

1
Security indicator light
Garis Besar

Transponder chip
(ID code) Sistem engine immobilizer
Key adalah sistem pencegah
cylinder Immobilizer Engine
ECU ECU
Injector pencurian kendaraan.
Ignition key
Sistem ini mencegah mesin
Immobilizer coil
dapat dihidupkan dengan
kunci yang tidak dikenali
nomor kodenya oleh
kendaraan tersebut yang
telah disetel sebelumnya.

Bila sistem ini sudah di-set ke dalam kendaraan, lampu indikator keamanan akan
menyala menandakan bahwa sistem telah dipasang.

Sistem engine immobilizer terdiri dari transponder chip, transponder key coil, transponder
key amplifier, transponder key ECU, ECU mesin, dan lain-lain.
Ada dua tipe sistem engine immobilizer, ada yang dikontrol dengan pemisahan ECU
(transponder key ECU), dan yang lain dikontrol dengan ECU (ECU mesin) yang disatukan
dengan transponder key ECU.
*ID code (transponder key code)

Fungsi
1. Fungsi set/unset engine immobilizer
Ketika kunci dikeluarkan dari silinder kunci kontak, lampu indicator keamanan mulai
berkedip pada interval 2 detik (ON selama 0.2 sec. dan OFF selama 1.8 detik) untuk
menginformasikan bahwa engine immobilizer bekerja.
Ketika kunci dimasukkan pada silinder kunci kontak, sebuah medan magnit dibentuk
disekitar silinder. Hasilnya, transponder (communications IC chip) yang dijadikan satu
pada pegangan kunci mengirim kode ID, dimana setelah diperiksa kembali kode ID
sebelumnya telah disimpan pada kendaraan.
Jika pemeriksaan ini menginformasikan bahwa kode ID sesuai, sistem immobilizer di –
nonaktif-kan, lampu indicator keamanan menyala dan mesin dapat dihidupkan. Dengan
kata lain, jika kode ID dikirim oleh kunci kontak tidak diakui atau kode ID tidak
sepenuhnya setuju dengan registerasi, mesin tidak dapat dihidupkan.

2
[REFERENSI]* : Pada IC yang mempunyai fungsi pengiriman gelombang radio dari
frequensi asli dan mengirimkannya kembali dengan mengganti frekuensi yang lain.

Komunikasi 1
(Antara Key trans ponder dan Immobilizer ECU)

Immobilizer coil Communication line

Immobilizer ECU
ID
ID ID ID ID ID ID

Matching???

ID ID ID ID
Registered ID

Ketika kunci dimasukkan ke silinder kunci kontak, pembacaan kode ID pada kunci oleh
immobilizer coil yang terdapat pada silinder kunci kontak, selanjunya pengiriman informasi
ke immobilizer ECU melalui communication line.
Konfirmasi jika ID yang dibaca oleh immobilizer coil sesuai dengan ID yang di-registerasi
pada immobilizer ECU atau tidak.
Jika kode sesuai, immobilizer ECU mulai komunikasi dengan EFI ECU

Komunikasi 2
Immobilizer ECU dan EFI ECU menggunakan kode rolling untuk komunikasi
unication

Immobilizer ECU EFI ECU

Rolling code Rolling code Rolling code Rolling code


Matching???

ID ID ID ID Rolling code
Memorized code
Registered ID

3
1. Immobilizer ECU mengirim informasi (rolling code) ke EFI ECU.
2. EFI ECU konfirmasi, jika menerima informasi yang sesuai dengan kode rolling
disimpan pada pada EFI ECU.

Immobilizer EFI ECU


ECU
OK OK OK OK OK
Rolling code ORolling code Rolling code Rolling code
K
Matching!

Rolling code Over write!


ID ID ID ID
Memorized code
Registered ID

3. Jika kode sesuai , EFI ECUdapat memulai untuk mengontrol mesin.


4. Pada saat yang sama EFI ECU mengirim sinyal konfirmasi ke immobilizer ECU
5. Ketika immobilizer ECU menerima sinyal konfirmasi dari EFI ECU, immobilizer ECU
mengirim kode rolling baru yang digunakan pada saat yang lain.
6. EFI ECU menulis kode rolling dari yang lama ke yang baru.

2. Fungsi kode regristrasi Transponder key


 Fungsi regristrasi kode Transponder key terdiri dari regristrasi awal, registrasi
tambahan, dan penghapusan.
 Registerasi kunci master pada ECU digunakan untuk menambah kunci atau
penghapusan.
 Mengacu pada Service Bulletin untuk lebih detail.

4
Lokasi
Transponder kunci ECU
mengkontrol sistem
immobilizer mesin yang
terdiri dari komponen:
1. Ignition key
(Transponder chip is built
in)
Sebuah transponder (Chip)
disatukan pada pegangan
kunci kontak. Magnetic field
dihasilkan oleh immobilizer
coil, chip ini mengirim kode
ID.
Selain itu, kode ID berbeda, tergantung pada kunci kontak.
2. Ignition coil
Ketika arus listrik mengalir pada coil immobilizer coil , selanjutnya immobilizer ECU
mengatur , sebuah medan magnit yang dihasilkan dan kode ID dierima dari kunci.
3. Immobilizer ECU
· Coil immobilizer coildiberi tenaga dan komunikasi transponder dilakukan.Selanjutnya ,
pemeriksaan kode ID dilakukan oleh EFI ECU.
· Hal ini memungkinkan
untuk meregister sampai
empat kunci. Setiap battery
dilepas , memory kode ID
pada kunci yang telah
diregisterasi tiadak akan
hilang.

4. Engine ECU
Kode ID disatukan oleh sinyal dari immobilizer ECU, langsung mengontrol injeksi bahan
bakar.
5. Security indicator light (Lampu indicator diletakkan pada combination meter)

5
Prinsip cara kerja

1. Prinsip cara kerja immobilizer mesin (immobilizer ECU control type)


Ketika kunci kontak di keluarkan dari silinder kunci kontak , key unlock warning switch
diputar off. Immobilizer ECU mendeteksi sinyal ini dan mengatur sistem immobilizer dan
security indicator light berkedip.h.

6
Ketika kunci kontak dikeluarkan dari silinder kunci kontak , key unlock warning switch
diputar off. Immobilizer ECU mendeteksi sinyal ini dan mengatur sistem immobilizer dan
security indicator light berkedip.

2. Prinsip cara kerja engine immobilizer unset (immobilizer ECU control type)

7
(1) Memasukkan kunci kontak
Ketika kunci kontak dimasukkan kedalam sislinder kunci kontak , key unlock warning
switch diputar on. Immobilizer ECU mendeteksi sinyal dan ECU mengirimkan power ke
immobilizer coil dan menghasilkan medan magnet disekitar key cylinder.

8
(2) Sistem unset Engine immobilizer system
Dengan memproduksi magnetic field disekitar silinder kunci kontak , sinyal kode ID
diregisterasi pada chip transponder yang disatukan pada kunci yang ditransmisikan ke
immobilizer coil.
Coil immobilizer mengirim sinyal ke ECU immobilizer.
ECU Immobilizer memeriksa kode ID yang diterima kode kunci dengan kode ID yang
diregisterasi. Jika ECU memutuskan bahwa sinyal ini sesuai, ia akan mengirim dan
menerima sinyal dengan menggunakan komunikasi line khusus untuk memerintahkan
“mesin hidup” ke engine ECU, menyebabkan sistem engine immobilizer tidak di-set.

9
(3) Menentukan security indicator light padam
Ketika ECU immobilizer ECU tidak men-set sistem immobilizer mesin, lampu security
indikator berhenti berkedip dan lampu padam.

10
Pertanyaan- 1

Tandailah setiap pernyataan berikut ini tentang komponen sistem immobilizer Benar atau
Salah.

No. Pertanyaan Benar atau Mengacu


Salah halaman

1 Lampu indicator keamanan berkedip untuk Bena Salah


menunjukkan sistem di-set ketika sistem sedang di – r
set.

2 Sistem tidak membolehkan mesin untuk hidup Bena Salah


dengan kunci lain yang mempunyai kode ID yang r
sama.

3 Sistem tidak membolehkan mesin hidup dengan Bena Salah


mencegah motor starter diputar. r

Pertanyaan- 2

Tempat kosong (1 sampai 4) pada paragraph berikut ini tentang prinsip kerja immobilizer
mesin tidak di-set , pilih kata yang sesuai (a sampai d).

Magnetic field dihasilkan disekitar silider kunci kontak , sinyal kode ID


diregistrasi pada transponder chip yang disatukan pada kunci dan dikirim ke
(1).
Coil immobilizer coil mengirim sinyal ini ke (2).
ECU immobilizer memeriksa kode ID kunci yang diterima dengan yang telah
diregisterasi (3). Jika ECU menentukan bahwa sinyal ini sesuai, ia akan
mengirim dan menerima sinyal dengan menggunakan komunikasi line khusus
untuk memerintahkan “mesin hidup ” ke (4), menyebabkan engine
immobilizer tidak di-set.

11
a. Immobilizer ECU
b. Immobilizer coil
c. ID code
d. Engine ECU

1. a b c d
2. a b c d
3. a b c d
4. a b c d

12
A. Rangkuman
Materi Immobilizer :
Sistem engine immobilizer adalah sistem pencegah pencurian kendaraan. Sistem
ini mencegah mesin dapat dihidupkan dengan kunci yang tidak dikenali nomor
kodenya oleh kendaraan tersebut yang telah disetel sebelumnya..
Bila sistem ini sudah di-set ke dalam kendaraan, lampu indikator keamanan akan
menyala menandakan bahwa sistem telah dipasang.

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Siswa SMK Teknik Kendaraan Ringan setelah menyelesaikan proses pembelajaran
dalam modul ini diharapkan mempelajari kembali materi/bagian-bagian yang belum
dikuasai dari modul ini sampai tuntas untuk dipahami secara mendalam. Setelah itu
hendaknya pengetahuan dari modul ini bisa dikembangkan dengan sendirinya untuk
bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi dengan ketuntasan minimal
materi 80%.
Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya Siswa berkewajiban mengikuti uji
kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai
minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib mengikuti
diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.

C. Kunci Jawaban
Pertanyaan No. 1
1. ( Benar )
2. ( Benar )
3. ( Benar )
Pertanyaan No.2
1.B
2.A
3.C
4.D

13
MPX
MULTIPLEX COMMUNICATION SYSTEM

Belakangan ini, terobosan dalam tekhnologi ECU dan sensor secara pesat menjadi
kesatuan informasi yang berkembang untuk mengoperasikan kendaraan. Hal ini
menyebabkan bertambahnya berat kendaraan yang disebabkan oleh bertambahnya
komponen electronic, yang merupakan suatu masalah. Untuk menanggulangi hal ini
setiap manufacturer sudah secara aktif mengembangkan MPX.

MPX (multiplex communication) System adalah suatu komunikasi yang mengirimkan


dan/atau menerima dua atau lebih data menggunakan satu jalur komunikasi.

Keuntungannya adalah :
1. Efisiensi Wiring Harnes ( Kabel )
2. Mengurang switch dan Sensor

14
Multiplex Communication System (MPX) terdiri dari tiga bagian.

• Gambaran MPX

• Fungsi MPX

• Fungsi Diagnosis
Ini adalah pelatihan studi mandiri, jadi penguasaan materi menjadi tanggung jawab
teknisi sendiri. Pembahasan mengenai Diagnosis Teknisi (MPX) bukan merupakan
pelatihan dalam kelas. Jika ada yang tidak dimengerti, tanyakan pada teknisi senior
atau instruktur. Bagian ini adalah penjelasan fungsi Diagnosis.

Uraian
MPX dapat dibagi ke dalam
dua sistem, satu adalah LIN
dan lainnya adalah CAN.
 LIN memakai komunikasi
diantara ITC (body
integrated ECU) dan
meter ECU.
 CAN memakai
komunikasi diantara EFI
ECU, AT ECU, Meter
ECU, ABS, VSC dan
DLC, dll.
MPX yang lain
Sirtem tersebut dikontrol oleh persambungan langsung EPS, Steering position sensor, G
& Yaw rate sensor ke VSC, Air bag ECU
Berdasarkan yang telah disebutkan di atas, perlu untuk memahami poin-poin berikut
untuk mencari malfungsi pada sistem yang dikontrol oleh MPX.
 Input signal jenis apakah (dari switch dan sensor) yang dikirim ke setiap ECU? Dan
ECU manakah yang mengirim sinyal, dari ECU yang mana?
 Actuator mana yang dikontrol ,oleh sinyal apa?

PETUNJUK:
Adalah perlu untuk merujuk pada Pedoman Servis, dll., untuk memahami poin-poin yang
berbeda pada setiap model, dan spesifikasi sistem pada kendaraan yang bermasalah.

15
Bagaimana Melaksanakan
Diagnosis
1. Untuk CAN
(1) Menggunakan DS-II
Periksa apakah kode
diagnosis terdapat
pada ECU,
menggunakan DS-II.

(2) Menggunakan Meter output


T terminal dan ground terminal di dalam DLC connector.
Periksa apakah kode diagnosis terdapat pada ECU, dengan memeriksa output pada
combination meter.
(3) Jika kode diagnosis adalah output
Ya
Lihat bagian trouble shooting menurut "DTC code “.
(4) Jika kode diagnosis bukan output
Tidak
Lihat bagian trouble shooting menurut gejala trouble.

2. Untuk LIN
(1) Menggunakan meter output
Hubungkan T terminal dan ground terminal di dalam DLC connector.
Periksa apakah kode diagnosis terdapat dalam ECU, dengan memeriksa output pada
combination meter.
Catatan:
Kode diagnosis pada sistem LIN dapat diperiksa hanya melalui meter output.
(2) Jika kode diagnosis adalah output
Ya
Lihat bagian trouble shooting menurut "DTC code “.
(3) Jika kode diagnosis bukan output
Tidak
Lihat bagian trouble shooting menurut gejala trouble.

16
DTC adalah Output
Cara Melaksanakan
Diagnosis
Untuk CAN
Ketika DTC adalah Output
1. Communication trouble
dapat dipisahkan ke
dalam 4 jenis utama:
pemotongan, pemutusan,
short-circuit dan puncak
dari gulungan kawat
yang tidak tepat.
PETUNJUK:
・Pemotongan dan pemutusan:
Hanya sebagian dari line yang tidak dapat digunakan untuk komunikasi.
・ Rangkaian hubung singkat (dengan ground atau dengan power circuit)
Dikarenakan penghentian
semua komunikasi, semua
fungsi terkait komunikasi
juga turut berhenti.
・Puncak gulungan kawat
(Puncak gulungan kawat
tidak sesuai dengan nilai
spesifikasi)
Dikarenakan tidak dapat
mengenali signal, semua
fungsi yang terkait
komunikasi juga turut
berhenti.
(1) Penyebab pemotongan dan pemutusan Line break pada wire harness.
Pemutusan connector atau down time pada ECU (kerusakan pada ECU power supply
atau ground, trouble di dalam ECU)
(2) Penyebab-short-circuit
Short circuit di dalam wire harness atau garis komunikasi di dalam ECU.
(3) Penyebab puncak gulungan yang salah
Puncak gulungan wire yang tidak tepat menyebabkan pengiriman data yang tidak tepat.

17
2. Saat kesalahan
komunikasi terjadi,
lakukan diagnosis pada
engine ECU
Dengan memeriksa
diagnosis pada DLC, adalah
mungkin untuk menentukan
apakah malafungsi adalah
kesalahan komunikasi
antara DS-II dan masing-
masing ECU.
(1)Kesalahan komunikasi
Masalah komunikasi antara
DS-II dan masing-masing
ECU. Periksa masing-
masing ECU untuk sumber
tegangan dan rangkaian
ground .
Periksa wire harness antara
DLC dan ground terminal
pada DLC.
PETUNJUK
Jika input dan output ke masing-masing ECU cacat, dapat menyebabkan fungsi yang
tidak tepat pada ECU.
Oleh karena itu perlu untuk memeriksa semua input dan output signal pada masing-
masing ECU, tidak hanya sumber tegangan dan rangkaian ground.
Selanjutnya, beberapa input dan rangkaian ground ke ECU dibagi ke dalam dua terminal.
Pastikan untuk memeriksa kedua rangkaian terhadap rangkaian terbuka atau hubung
singkat.

18
DTC bukan Output
Periksa diagnosis di setiap sistem.
PETUNJUK:
Lakukan trouble diagnosis sambil
merujuk pada Pedoman Servis
dan wiring diagram, karena
diagnosis berbeda tergantung
pada model.
Selain itu, metoda ditunjukkan
sebagai berikut.

1. Periksa switch atau sensor


Melakukan pemeriksaan DATA
LIST DS-II.(1) Malafungsi pada
switch atau sensor
(2) Malafungsi pada rangkaian input ECU

2.Pemeriksaan aktuator
Lakukan ACTIVE TEST dengan DS-II.
(1) Malafungsi tunggal pada aktuator
(2) Malafungsi pada rangakaian input ECU

3. Periksa wire harness


Merujuk pada Pedoman Servis dan wiring diagram, periksa wire harnesses antara ECU
dan switch, sensor atau aktuator.
(1) Melepas konektor di dalam perlengkapan listrik.
(2) Malafungsi pada peralatan kelistrikan.
(3) Malafungsi pada wire harness.

19
20
Untuk LIN
Ketika DTC merupakan Output
1. Masalah komunikasi dapat
dipisahkan ke dalam 2 jenis
utama: Rangakaian terbuka ,
pemutusan dan hubung singkat-
circuit.
PETUNJUK:
・Kabel putus dan pemutusan:
Hanya sebagian dari garis tidak
dapat digunakan untuk komunikasi.
・Rangkaian hubung singkat dengan
ground atau dengan power circuit:
Normal Abnormal Dikarenakan penghentian semua
komunikasi, semua fungsi terkait
dengan komunikasi juga berhenti.
(1) Penyebab pemutusan
Periksa open wire antara ITC dan meter
Periksa pemutusan connector antara ITC dan meter ECU.
(2) Penyebab rangkaian hubung singkat
Short circuit di dalam wire harness atau garis komunikasi di dalam ECU atau ITC.

2. Kode Diagnosis:
Terdapat dua kode diagnosis
Satu adalah 0011 untuk malfungsi ITC communication:
Kesalahan pada komunikasi antara ITC ECU dan meter assembly
Lainnya adalah 0021 untuk (LIN communication line short-circuit):
Gangguan penerimaan tidak terjadi secara terus –menerums selama 1.5 detik.
CATATAN:
Area pemeriksaan kedua kode:
(1) Fuse block assembly (ITC)
(2) Combination meter assembly (Meter ECU)
(3) Wire harness dan connector
Namun, area yang harus diperiksa berbeda dan merujuklah pada pedoman servis untuk
lebih detilnya.

21
Ketika DTC tidak ada
output
Periksa diagnosis di setiap
sistem.
PETUNJUK:
Lakukan trouble diagnosis
sambil merujuk pada
Pedoman Servis dan wiring
diagram, karena diagnosis berbeda tergantung pada model.
Selain itu, metode umum ditunjukkan sebagai berikut.

1. Periksa open wire dan pemutusan:


・Penyebab-pemutusan
Periksa line break pada wire harness antara ITC dan meter ECU.
Periksa pemutusan connector antara ITC dan meter ECU.

2. Periksa short-circuit dengan ground atau power supply circuit:


Dikarenakan penghentian semua komunikasi, semua fungsi terkait komunikasi juga turut
berhenti.
・Penyebab-short-circuit
Short circuit di dalam wire harness atau communication line di dalam meter ECU atau ITC.
Sebelum mengganti meter ECU atau ITC, pastikan untuk memeriksa apakah input dan
output signal pada meter ECU atau ITC tepat.
PETUNJUK:
Ini dapat menyebabkan malfungsi ECU, jika ada tegangan input atau output yang berada
diluar nilai standard.

3. Periksa ketidak normalan power supply ke meter ECU atau ITC


Periksa apakah ada ketidak normalan tegangan yang diberikan pada terminal manapaun
di meter ECU atau ITC.
Ada kemungkinan bahwa ECU dan ITC dapat menjadi rusak atau mengalami malfungsi
jika ada tegangan abnormal diberikan pada terminal manapun di ECU atau ITC.
Ini dapat terjadi jika short-circuit terjadi diantara power circuit dengan circuit pada switch
atau sensor dan actuator, dll.

22
PETUNJUK:
Beberapa power supply circuit dibagi ke dalam dua terminal. Pastikan memeriksa kedua
terminal untuk kontinuitas dengan mengukur tegangan.

4. Periksa ketidak normalan rangkaian ground


Periksa apakah kontinuitas ada diantara body ground dan meter ECU atau ITC.
Ukur tegangan dengan voltmeter pada earth terminal pada ECU atau ITC saat anda
menjalankan pemeriksaan pada earth circuit di ECU atau ITC.
PETUNJUK:
Beberapa ground circuit dibagi ke dalam beberapa terminal. Pastikan untuk memeriksa
semua terminal terhadap kontinuitas.

23
Pertanyaan- 1

Manakah pernyataan berikut ini tentang prosedure sistem troubleshooting MPX yang
salah False.

1 Menghubungkan DS-II ke DLC, menampilkan DATA LIST dan periksa


fungsi sensor-sensor dan switch-switch.
2 Menghubungkan DS-II ke DLC, keluaran DTC dan periksa jika komuniasi
MPX normal.
3 Hal ini peting untuk memahami bagaimana kendaraan komunikasi
multiplexberhubungan deanyang lain.
Jika malafungsi terjadi pada sistem yang terkait dengan MPX, ganti EFI
4 ECU dan respek ECU pada saat awal.

A. Rangkuman
MPX (multiplex communication) System adalah suatu komunikasi yang mengirimkan
dan/atau menerima dua atau lebih data menggunakan satu jalur komunikasi.
Keuntungannya adalah :
1. Efisiensi Wiring Harnes ( Kabel )
2. Mengurang switch dan Sensor

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Siswa SMK Teknik Kendaraan Ringan setelah menyelesaikan proses pembelajaran
dalam modul Multiplex Communication ini diharapkan mempelajari kembali
materi/bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini sampai tuntas untuk
dipahami secara mendalam. Setelah itu hendaknya pengetahuan dari modul ini bisa
dikembangkan dengan sendirinya untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji
kompetensi dengan ketuntasan minimal materi 80%.
Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya Siswa berkewajiban mengikuti uji
kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai
minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib mengikuti
diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.

24
C. Kunci Jawaban
Pertanyaan No. 1
1. ( Benar )
2. ( Benar )
3. ( Benar )
Pertanyaan No.2
1.B
2.A
3.C
4.D

25
26

Anda mungkin juga menyukai