Fisioterapi dada adalah Sejumlah terapi yang digunakan dalam kombinasi untuk mobilisasi
sekresi pulmonaria. Fisioterapi dada harus diikuti dengan batuk efektif dan mencustion
klien/pasien yang mengalami penurunan kemampuan untuk batuk.
Indikasi fisioterapi dadaterdapat penumpukan sekret pada saluran napas yang dibuktikan dengan
pengkajian fisik, X Ray, dan data klinis, Sulit mengeluarkan atau membatukkan sekresi yang
terdapat pada saluran pernapasan.
Kontraindikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status
asmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontraindikasi relatif seperti infeksi paru
berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya
keganasan serta adanya kejang rangsang. Fisioterapi dada direkomendasikan untuk klien/pasien
yang memproduksi sputum lebih dari 30cc/hari atau memiliki riwayat atelektasis dengan x-ray
dada. Perkusi kontraindikasi pada klien/pasien dengan kelainan perdarahan.
-Perkusi dada : dengan memeriksa seluruh bagian dada yang memerlukan drainase. Tangan diposisikan
seperti membentuk cup, ujung jari menyentuh ibu jari diperkusikan pada permukaan dada dengan
gelombang amplitude dan frekuensi yang bervariasi menurut perubahan konsistensi dan lokasi sputum.
-Vibrasi : tekanan bergetar yang dilakukan pada dada selama ekshalasi. Teknik ini dapat meningkatkan
turbulensi dan kecepatan ekshalasi udara, sehingga secret dapat bergerak.
-Postural drainase (PD) : intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan
menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi
maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk
melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.
Postural drainase dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga
mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis.
A.Perkusi dada
·Kaji kondisi klien/pasien (bunyi nafas dan jantung, pola pernapasan, dan secret) dan tingkat
kenyamanan.
·Kaji riwayat kesehatan jantung, masalah dan kemungkinan kontraindikasi untuk fisioterapi dada.
·Tangan dan jari-jari dirapatkan dan membentuk cup lalu tepuk diarea yang diperlukan selama 3menit.
B.Vibrasi
·Instuksikan klien/pasien untuk menghirup nafas dalam secara lambat melalui hidung dan
mengeluarkannya melalui mulut.
·Ratakan telapak tangan pada area dada yang mengalami penumpukan secret.
·Cuci tangan dan dokumentasi hasil pengkajian status respiratori dan respon klien/pasien (jumlah secret
dan warna).
C.Postural drainase
·Minta klien/pasien menarik nafas dalam-dalam lalu keluarkan melalui mulut secara perlahan.
·Dekatkan telinga kita ke tubuh klien/pasien dan dengarkan asal bunyi lendir. Biasanya lendir yang
mengumpul akan menimbulkan suara. Atau, rasakan getarannya.
-Bila posisi lendir di paru-paru bagian atas maka kepala harus lebih tinggi agar lendir
mengalir ke cabang utama. Atur Posisi klien/pasien dalam keadaan telentang.
-Bila lendir di bagian paru-paru samping/lateral, maka posisikan klien/pasien dengan miring
ke samping, tangan lurus ke atas kepala dan kaki seperti memeluk guling.
Referensi
- - A. Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah. 2004. Buku Saku Ketrampilan Dasar Manusia. Alih
Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.