Debridement
Debridement
Kerusakan integritas kulit Setelah diberikan asuhan 1. Observasi luka : perkembangan, 1. proses penyembuhan luka dapat
berhubungan dengan keperawatan selama …x 24 jam tanda – tanda infeksi, terkontrol
faktor mekanik, luka diharapkan masalah kerusakan kemerahan,perdarahan, jaringan
diabetik integritas kulit teratasi dengan nekrotik, jaringan granulasi
Kriteria Hasil: 2. Monitor perkembangan kulit 2. Perkembangan pada kulit / luka
1) Integritas kulit yang baik pada luka post debridement lebih baik
dapat dipertahankan. setiap hari
2) Luka sembuh sesuai kriteria. 3. Lakukan teknik perawatan luka 3. Luka terkontrol dari infeksi
3) Tidak ada luka atau lesi dengan prinsip steril
4) Perfusi jaringan baik 4. Kolaborasi pemberian diit 4. Glukosa darah pasien terkontrol
5) Menunjukkan proses kepada penderita ulkus dm. 1
penyembuhan luka
Intra Operasi Setelah diberikan asuhan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Tanda-tanda vital dapat
Risiko perdarahan keperawatan selama …x 24 jam menggambarkan kondisi umum
berhubungan dengan diharapkan masalah risiko pasien
proses pembedahan perdarahan tidak terjadi dengan 2. Pantau perdarahan yang keluar 2. Perdarahan yang cukup banyak
Kriteria Hasil: menyebabkan terjadinya
1) Tidak ada hematuria dan perdarahan
hematemesis 3. Lakukan balut tekan pada daerah 3. Teknik balut tekan merupakan
2) Tekanan darah dalam batas luka salah satu cara untuk mencegah
normal terjadinya perdarahan
3) Darah yang keluar <300 cc 4. pastikan keamaan elektrikal dan 4. kegagalan persiapan alat dapat
4) Tidak ada tanda-tanda alat-alat yang digunakan selama mempengaruhi prosedur
perdarahan prosedur operasi pembedahan
Risiko infeksi area Setelah diberikan asuhan 1. Kaji tanda-tanda infeksi 1. Tanda-tanda infeksi seperti
pembedaahan keperawatan selama …x 24 jam kemerahan, bengkak, panas, dan
berhubungan dengan diharapkan masalah risiko penurunan fungsi harus di kaji
adanya luka debridement infeksi area pembedahan tidak 2. Pertahankan teknik aseptif 2. Teknik aseptif merupakan yang
terjadi dengan paling penting dilakukan dalam
Kriteria Hasil: melakukan tindakan untuk
1) Pasien bebas dari tanda mencegah terjadinya infeksi
gejala infeksi 3. Lakukan cuci tangan sebelum 3. Cuci tangan encegah penyebaran
2) Menunjukkan kemampuan dan sesudah tindakan infeksi
untuk mencegah timbulnya keperawatan
infeksi. 4. Gunakan teknik gauning dengan 4. Teknik gauning yang benar dapat
3) Jumlah lekosit dlam batas benar mencegah penularan infeksi
normal 5. Lakukan desinfeksi pada area 5. Desinfeksi teknik pembersihan
4) Menunjukkan perilaku hidup pembedahan area pembedahan dan mencegah
sehat penularan infeksi
6. Lakukan teknik drapping yang 6. teknik drapping memfouskan
benar daerah pembiusan agar tidak
terjadi kontaminasi setalah di
lakukan desinfeksi
Post Operasi Setelah diberikan asuhan 1. Kaji kemampuan pasien dalam 1. Kemampuan mobilisasi pasien
Hambatan mobilitas fisik keperawatan selama …x 24 jam mobilisasi yang baik menunjukkan bahwa
berhubungan dengan efek diharapkan masalah hambatan efek anastesi mulai berkurang
pemberian anastesi mobilitas fisik teratasi dengan 2. Ajarkan pasien menggerakkan 2. Gerakkan jari kaki merupakan
Kriteria Hasil: jari-jari dan kakinya gerakan sederhana yang dapat
1) Pergerakan / aktivitas pasien dilakukan pada pasien dengan
bertambah dan tidak post anastesi
terbatasi. 3. Ajarkan pasien miring kanan 3. Gerakkan mobilitas miring kanan
2) Pasien mampu dan miring kiri dan miring kiring biasa dilakukan
menggerakkan jari-jari dan oleh pasien dengan post anastesi
kakinya
3) Pasien mampu mengangkat
kedua kakinya
Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Tanda-tanda vital dapat
dengan diskontinuitas keperawatn selama …x 24 jam membantu menggambarkan
jaringan diharapkan masalah nyeri akut konsdisi umum pasien
berkurang dengan 2. Kaji nyeri menggunakan 2. Pengkajian dari frekuensi,skala,
Kriteria Hasil: PQRST meliputi skala, waktu, dapat dipertimbangkan
1) Skala nyeri berkurang (0- frekuensi nyeri untuk tindakan selanjutnya
10) menjadi 4 3. Pertahankan tirah baring dan 3. Tirah baring dan memberi posisi
2) Pasien terlihat rileks atau posisi yang nyaman yang nyaman akan membantu
nyaman mengurangi nyeri yang dirasakan
3) Pasien mampu mengontrol 4. Ajarkan teknik distraksi dan 4. Teknik distraksi dan relaksasi
nyeri relaksasi memberikan ketenangan sehingga
dapat mengurangi nyeri yang
dirasakan
5. Kolaborasi dalam pemberian 5. Golongan obat pengurang rasa
obat analgetik nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Lebrun E, Tomic-Canic M, Kirsner RS. (2010). The Role of Surgical Debridement in Healing of Diabetic Foot Ulcers. Wound
Repai and Regeneration.
Alexiadou K, Doupis J. (2012). Management of Diabetic Foot Ulcers. Diabetes Ther.
Brunner and Sudarth.(2001). Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC.
Riyadi, Sujono. (2008). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin dan Endokrin pada Pankreas.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
NANDA.(2018). Diagnosis Keperawatan (Edisi 11). Jakarta: EGC
PENYIMPANGAN KDM :
Umur