No Kontrol Perlakuan

T0 Korelasi CT dengan COX-2, rs=0,476 (cukup kuat), p-value = 0,022 Tidak terdapat pengaruh nilai COX-2 dengan nilai CT dengan
(bermakna). nilai p =0,742 dengan nilai r = -0,073

Interpretasi : Perubahan nilai COX-2 memiliki pengaruh secara linier Sementara setelah diberi perlakuan curcumin, perubahan nilai
dengan perubahan nilai CT dengan nilai korelasi yang cukup kuat. COX-2 tidak mengakibatkan perubahan nilai CT.
Nilia COX-2 yang meningkat akan mengakibatkan meningkatnya nilai
CT.

T0 Korelasi BT dengan COX-2, rs=0,458 (cukup kuat), p-value = 0,028 Tidak terdapat pengaruh nilai COX-2 dengan nilai CT dengan
(bermakna). nilai p =0,115 dengan nilai r = -0,337

Interpretasi : Perubahan nilai COX-2 memiliki pengaruh secara linier Sementara setelah diberi perlakuan curcumin, perubahan nilai
dengan perubahan nilai BT dengna nilai korelasi yang cukup kuat. COX-2 tidak mengakibatkan perubahan nilai BT.
Nilia COX-2 yang meningkat akan mengakibatkan meningkatnya nilai
BT.

T1 Korelasi CT dengan COX-2, rs=0,528 (cukup kuat), p-value = 0,010 Tidak terdapat pengaruh nilai COX-2 dengan nilai CT dengan
(sangat bermakna). nilai p =0,709 dengan nilai r = 0,082
 Interpretasi : Perubahan nilai COX-2 memiliki pengaruh secara linier Sementara setelah diberi perlakuan curcumin, perubahan nilai
dengan perubahan nilai CT dengna nilai korelasi yang cukup kuat. COX-2 tidak mengakibatkan perubahan nilai CT.
Nilia COX-2 yang meningkat akan mengakibatkan meningkatnya nilai
CT.

T1 Korelasi BT dengan COX-2, rs=0,570 (cukup kuat), p-value = 0,004 Tidak terdapat pengaruh nilai COX-2 dengan nilai BT dengan
(sangat bermakna). nilai p =0,815 dengan nilai r = 0,052

Interpretasi : Perubahan nilai COX-2 memiliki pengaruh secara linier Sementara setelah diberi perlakuan curcumin, perubahan nilai
dengan perubahan nilai CT dengna nilai korelasi yang cukup kuat. COX-2 tidak mengakibatkan perubahan nilai BT.
Nilia COX-2 yang meningkat akan mengakibatkan meningkatnya nilai
CT.

T2 - -
T2 - -