Assignment - Siklus Biogeokimia - Galuh Fahmi - PBIO.A-2017
Assignment - Siklus Biogeokimia - Galuh Fahmi - PBIO.A-2017
NIM : 170341615051
Offering : PBIO.A-2017
1. Siklus Air
Siklus air meupakan siklus yang dibantu oleh cahaya matahari dan
mengikutsertakan 3 proses utaa yaitu evaporasi, presipitasi, dan transpirasi.
Cahaya matahari yang datang membawa energi yang dapat mengakibatkan air
dari laut, danau, sungai, dan tanah terevaporasi ke atmosfer. Evaporasi
mengubah air dalam bentuk cair menjadi uap air. Selain dari sumber air, air
yang terevaporasi dapat berasal dari tumbuhan, evaporasi dari tumbuhan
melalui proses yang dinamakan dengan trasnpirasi. Uap air akan terkondensasi
membentuk awan dan akan jatuh kembali ke permukaan bumu karena adanya
tarikan gravitasi, jatuhnya air kembali ke permukaan bumi dinamakan
presipitasi.
Air yang kembali ke permukaan bumi dalam bentuk presipitasi dapat
melalui banyak jalan. Presipitasi yang jatuh di daratan menjadi surface runoff.
Air ini mengalir ke danau atau aliran sungai, yang akhirnya kembali ke lautan.
Selain itu air dalam bentuk presipitasi ada yang tersimpan dalam bentuk glacier
maupun salju yang nantinta dapat melelh kembali ke sungai atau tanah.
Sejumlah kecil air permukaan aka ada yang diserap tumbuhan dan nantinya
akan terevaporasi melalui proses transpirasi.
2. Siklus Karbon
Unsur karbon banyak terdapat di atmosfer dalam bentuk senyawa karbon
anorganik, yaitu karbon dioksida CO2 . Senyawa anorganik CO2 nantinya akan
dirubah menjadi senyaw karbon organik melalui proses fotosintesis. Senyawa
karbon organik tersebut akan digunakan dalam proses respirasi dan akan
membebaskan CO2 ke udara.
Selain itu tanaman dapat dimakan oleh hewan dan penggunaan bahan
organic dari tumuhan untuk respirasi dapat melepaskan karbon dioksida ke
udara. Bila suatu organisme mati maka senyawa karbon organik di dalam
tubuhnya akan diurai oleh dekomposer dan membebaskan CO2 ke udara, selain
itu CO2 dapat larut dalam air menjadi sedimen di dasar laut. Sedimen nantinya
akan dimanfaatkan manusia untuk membentuk bahan bakar dan dibakar untuk
menghasilkan CO2 kembali ke udara.
3. Siklus Fosfor
Fosfor di alam berasal dari pelapukan batuan mineral, sedimen bawah laut,
dan penguraian bahan organik oleh dekomposer. Fosfor dari batuan akan
terdegradasi akibat erosi atau pelapukan oleh air. Fosfor tersebut kemudian
tersimpan di tanah. Fosfor diserap oleh tumbuhan dalam bentuk fosfat organik
(H2 PO− − 3−
4 , HPO4 , dan PO4 ). Fosfor akan ditrasnfer sepanjang jarring-jaring
ke atmosfir melalui badai pasir, kebakaran hutan, dan masuk melalui tumbuhan
utnuk digunakan dalam proses metaolismenya. Gas sulfat akan ikut bercampur
dengan hujan dan masuk ke dalam tanah. Nantinya gas sulfat akan diserap oleh
menjadi protein nabati. Nantinya protein nabati tersebut dimakan oleh hewan
herbivora dan diubah menjadi protein hewani dan selanjutnya nitrogen akan
melewati jarring-jaring makanan. Ketika organisme tersebut mati maka protein
dalam tubuh dan kotorannya akan didekomposisi menjadi NH4+ dan NH3
Nantinya hasil dekomposisi akan dirubah menjadi N2 oleh bakteri denitrifikasi