Anda di halaman 1dari 3

Isandra martin

Isandra Matin Ahmad adalah seorang arsitek yang karya-karyanya


menerima banyak penghargaan. Sejak mendirikan Andra Matin Architects
pada tahun 1988. Aang, panggilan akrabnya, meraih IAI (Ikatan Arsitek
Indonesia) Award pada tahun 1999 dan 2002 untuk Gedung kantor Le Bo Ye
Graphic Design dan Gedung Dua8 di Kemang, Jakarta Selatan. Sementara
Conrad Chapel di Bali yang dirancangnya bersama Antony Liu dan Ferry
Ridwan, dan kantor Javaplant di Tawangmangu, Jawa Tengah, mendapat
tiga penghargaan dari IAI DKI Jakarta pada 2006.

Ir. Isandra Matin Ahmad atau yang biasa dipanggil Andra Matin adalah seorang arsitek Indonesia
yang telah menerima banyak penghargaan. Andra Matin lulus dari Universitas Parahyangan,
Bandung pada tahun 1988. Setelah itu mulai tahun 1990 hingga 1998 ia bekerja di PT. Grahacipta
Hadiprana, Jakarta. Ia menganggap waktu delapan tahun yang dipakainya untuk bekerja sebagai
proses belajar dan pematangan diri sebelum mendirikan biro arsitektur sendiri. Selama delapan tahun
tersebut, Andra Matin juga telah mengajar di beberapa universitas, antara lain Universitas Indonesia,
Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Tarumanegara. Pada tahun 1998, Andra Matin berhasil
mewujudkan cita citanya yaitu mendirikan biro arsitektur yang bernama Andra Matin Architect (AMA)
di Jl. Manyar III Blok O-3 Kav. 29-30 No. 4-6 Bintaro Jaya sektor I Jakarta Selatan 12330 Indonesia

Dalam mendesain, Andra Matin selalu melakukan riset dan bereksperimen sehingga dapat
menemukan ide-ide segar dan terus berkembang dalam menciptakan inovasi yang baru. Menurutnya
kebebasan dalam berkarya merupakan hal yang mutlak, bahkan lebih berharga dari kesuksesan
secara material. Tanpa kebebasan dalam berkarya hanya akan menjadi rutinitas semata. Andra
berperinsip bahwa manusia harus dapat mengendalikan kerja, bukan kerja yang mengendalikan
manusia. Meskipun Andra Matin selalu menekankan perlunya inovasi di setiap desain yang berbeda
dari karya sebelumnya, ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam desain sehingga setiap
karyanya menampilkan ciri-ciri khusus dari perancangnya. Inovasi menurut Andra Matin adalah
proses terus menerus bagi seorang arsitek untuk memberi solusi terbaik dalam desain dan arsitektur
bukanlah sekedar proses copy-paste, melainkan proses kreatif yang penuh dengan eksplorasi
panjang sehingga pada akhirnya melahirkan jati diri. Oleh karena itu Andra Matin prihatin terhadap
pengembang properti yang sekedar menduplikasi arsitektur dari indah dari negara lain tetapi terlihat
asing di tanah sendiri.

Andra Matin mengusung gaya arsitektur kontemporer yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur minimalis
dan arsitektur jepang karena pernah tinggal di jepang semasa kuliah selama 1 bulan. Namun beliau
tidak mau disebut sebagai arsitek minimalis, tetapi ia lebih setuju jika rancangannya disebut sebagai
kontemporer, vernakular kontemporer, atau arsitektur Andra Matin. Karya-karya Andra Matin selalu
menampilkan kejujuran, dalam arti menampilkan material pada bangunan dengan apa adanya. Selain
itu, Andra Matin juga menerapkan perinsip kesimbangan namun tidak selalu simetris, karena terlalu
simetris justru akan terlihat kaku. Keseimbangan yang baik menurutnya seperti yin yang yang dinamis
namun saling melengkapi. Arsitektur Andra Matin adalah arsitektur yang
sinematik
. Arsitektur sebagai sebuah peristiwa ditata ke dalam
alur pengalaman
yang tersusun dalam sekuens, sehingga pemahaman/apresiasi (pemahaman mungkin bukan kata
yang tepat) akan keseluruhan cerita
“ditunda”, tidak terpahami langsung dalam waktu yang bersamaan. Jika arsitektur pada umumnya
telah menstandarkan atau mendatarkan emosi dengan cara menghilangkan ekstrim
dari spektrum emosi manusia, maka arsitektur Andra Matin “memaksa” kita meminjamkan
emosi kita, dan meletakkannya di sana. Ia terasa hadir justru bukan semata-mata dari eksistensi
materialnya, melainkan pada imaji-imaji dan perasaan-perasaan yang ditimbulkan pada yang
mengalaminya. Dengan demikian, ia membuat kita merasakan adanya keterikatan pada tempat,
waktu, dan terutama pada diri kita sendiri, secara lebih kuat dan bermakna.
Karyanya:

 Dia.Lo.Gue & LeBoYe

Kedua bangunan tersebut dirangkum


di atas tanah seluas 500m2 dengan
aplikasi material yang sangat menarik
yaitu paduan material beton, semen,
dan jati belanda yang ditampilkan apa
adanya tanpa pelapis.

Tekstur material banyak diekspos di


area cafe, galeri, maupun area servis.
Ada material beton pada plafon, semen
pada dinding, dan plywood pada meja
bar. Untuk penyekat dinding kloset
digunakan material GRC (Glassfibre
Rainforced Fibre) tanpa pelapis cat.
Teknis pemasangan GRC
menggunakan modul per120cm, menyesuaikan dengan ukuran lembaran GRC itu
sendiri. “Saya ingin memperlihatkan tekstur yang apa adanya,” tutur Andra Matin— sang
perancang. “Beton atau kayu Jati, ya ditampilkan apa adanya, jangan diwarna.
Sesuatu ditampilkan seperti dia dilahirkan, tapi dengan tampilan yang sebaik-
baiknya,” tuturnya.

 Gedung Dua8
Konsep utama pada bangunan ini
adalah galeri yang tidak hanya
melayani sebagai ruang pamer bagi
karya-karya seni, tetapi juga sebagai
tempat berinteraksi bagi penggemar
seni dan seniman pencipta karya
tersebut. Galeri juga harus dapat
membuat orang-orang memiliki tingkat
toleransi tinggi dan penghormatan
terhadap kesenian di Indonesia.

 Javaplant Office
Terletak di lereng gunung di
Tawangmangu. Dirancang sedemikian
rupa hingga terlahat sangat menyatu
dengan alam di sekitarnya. Mengacu
pada konsep modern tropis, rancangan
bangunan di kompleks Javaplant
memadukan bahan alami dengan
material mutakhir di samping
memanfaatkan potensi lingkungan
sekitarnya. Pada tahap awal, arsitek
menata posisi bangunan dan jalur
sirkulasi baik sirkulasi untuk orang
maupun untuk barang yang efisien.
Dua bangunan yaitu kantor dan
laboratorium, ditata dalam formasi
saling tegak lurus menyerupai huruf L. Bangunan kantor yang hanya satu lantai ditandai oleh atap
model pelana sedangkan bangunan pabrik yang terdiri dari dua lantai, ditutup oleh sebidang atap
miring. Dalam pengolahan lahan dan bangunan, arsitek memasukkan unsur air yang berefek
menenangkan dengan cara membuat kolam ikan koi di bagian belakang bangunan kantor utama dan
di bagian muka kantor pemasaran. Kolam ini dibuat mengelilingi kantor bahkan bangunannya, seolah-
olah menjorok di atas permukaan kolam sehingga menarik perhatian (eye catcher) orang yang
datang.

 Komunitas Salihara

Gedung ini dirancang oleh tiga arsitek yang berbeda


dan Andra Matin merupakan salah satunya yang
merancang bagian perkantoran. Berbentuk persegi dan
tidak dipoles oleh cat bewarna. Bangunan dibiarkan
polos dengan warna abu-abu beton yang mendominasi
dengan hijau daun alami yang tumbuh dan menjadi
pemanis disekitarnya merupakan keseimbangan
sempurna dari modernitas dan fantasi. Fasad, dinding
yang disusun dari 1200 jendela lapuk yang
dikumpulkan dari seluruh penjuru nusantara membujuk
kita untuk melalui pintu masuk yang sempit dan
berjalan melalui mezzanine semen gelap. Masa
bangunan berbentuk elips, menyerupai koloseum dan
terdapat kolam renang di pusatnya.

Kesimpulannya

Andra Matin dikenal publik dan mendapat banyak penghargaan berkat konsistensi dan perinsip yang
selai ia pegang teguh. Pencapaian tersebut juga didapat karena beliau selalu melakukan riset dalam
merancang sehingga tercipta ide ide dan inovasi baru yang berbeda dari pada bangunan karyanya.
Seperti berada di dalam ruangan, padahal diluar ruangan, seperti belum selesai, padahal sudah
selesai. Selain itu bangunan rancangan Andra Matin dapat disebut bangunan yang sinematik kerena
perbedaan sekuel di setiap bagian bagian bangunan, memaksa kita untuk memahami maksud dari
rancangan tersebut
karya sebelumnya. Meskipun begitu setiap karyanya selalu mencitrakan diri seorang Andra Matin
sebagai perancangnya. Kesan yang ditimbulkan dari karyanya selalu menimbulkan perasaan yang
berbeda dari keadaan sesungguhnya saat kita menginjakkan kaki

Anda mungkin juga menyukai