Anda di halaman 1dari 4

Isandra matin

Isandra Matin Ahmad, kelahiran Bandung 1962, ialah seorang arsitek


Indonesia yang karya-karyanya menerima banyak penghargaan. Sejak
mendirikan Andra Matin Architects pada tahun 1988. Aang, panggilan
akrabnya, meraih IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Award pada tahun 1999 dan
2002 untuk Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8 di
Kemang, Jakarta Selatan. Sementara Conrad Chapel di Bali yang
dirancangnya bersama Antony Liu dan Ferry Ridwan, dan kantor Javaplant
di Tawangmangu, Jawa Tengah, mendapat tiga penghargaan dari IAI DKI
Jakarta pada 2006.

Masa kecil
Sejak muda dia tertarik dengan sesuatu bukan hanya dari sisi fungsi, tetapi keindahannya juga. Dari
kecil dia juga tidak mau sama dengan orang sekitar misalnya baju, pensil, atau jaket dan tas. Dia
tertarik kepada obyek-obyek yang ‘berbeda’ walaupun bukan dari keluarga yang kaya.
Ayahnya belajar seni rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan sering menggambar dan membuat
karya buku. Andra matin sering melihat ayahnya menggambar dan meskipun hampir semua anak-
anak senang menggambar, salah satu kenangan yang paling menyenangkan bagi dia adalah saat
ayahnya mengajari cara memakai pensil dengan benar. Waktu muda andra matin ingin belajar
planology, bidang yang lebih luas daripada arsitektur. Planology adalah sebuah topik yang menarik
saat itu.
Setelah lulus SMA, dia berminat untuk belajar planology di ITB, Unpar dan Trisakti. Dia diterima
program arsitektur di UNPAR dan Trisakti tetapi tidak diterima program pada planology di ITB.
Akhirnya, andra matin belajar arsitektur di Bandung karena dulu kakek sama neneknya tinggal di
Bandung. Dulu, saat liburan puasa pas SD dia dititip sama nenek kakeknya, jadi Bandung adalah
kota yang memiliki banyak memori bagi andra matin dan ingin bersekolah di bandung.

Perjalanan Karir dan Pendidikan


Ir. Isandra Matin Ahmad atau Andra Matin ialah salah satu Arsitek lulusan dari Universitas
Parahyangan, Bandung pada tahun 1988. Setelah lulus, mulai tahun 1990 hingga 1998 ia bekerja di
PT. Grahacipta Hadiprana, Jakarta. Ia menganggap waktu delapan tahun yang dipakainya untuk
bekerja sebagai proses belajar dan pematangan diri sebelum mendirikan biro arsitektur sendiri.
Selama delapan tahun tersebut, Andra Matin juga telah mengajar di beberapa universitas, antara lain
Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Tarumanegara. Pada tahun 1998,
Andra Matin berhasil mewujudkan cita citanya yaitu mendirikan biro arsitektur yang bernama Andra
Matin Architect (AMA) di Jl. Manyar III Blok O-3 Kav. 29-30 No. 4-6 Bintaro Jaya sektor I Jakarta
Selatan 12330 Indonesia

Dalam mendesain, Andra Matin selalu melakukan riset dan bereksperimen sehingga dapat
menemukan ide-ide segar dan terus berkembang dalam menciptakan inovasi yang baru. Menurutnya
kebebasan dalam berkarya merupakan hal yang mutlak, bahkan lebih berharga dari kesuksesan
secara material. Tanpa kebebasan dalam berkarya hanya akan menjadi rutinitas semata. Andra
berperinsip bahwa manusia harus dapat mengendalikan kerja, bukan kerja yang mengendalikan
manusia. Meskipun Andra Matin selalu menekankan perlunya inovasi di setiap desain yang berbeda
dari karya sebelumnya, ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam desain sehingga setiap
karyanya menampilkan ciri-ciri khusus dari perancangnya. Inovasi menurut Andra Matin adalah
proses terus menerus bagi seorang arsitek untuk memberi solusi terbaik dalam desain dan arsitektur
bukanlah sekedar proses copy-paste, melainkan proses kreatif yang penuh dengan eksplorasi
panjang sehingga pada akhirnya melahirkan jati diri. Oleh karena itu Andra Matin prihatin terhadap
pengembang properti yang sekedar menduplikasi arsitektur dari indah dari negara lain tetapi terlihat
asing di tanah sendiri.
Pendidikan dan karir :
• 1988 Lulus dari Universitas Parahyangan, Bandung
• 1990-1998 Bekerja di PT. Grahacipta Hadiprana, Jakarta
• 1998 Mendirikan Andra Matin Architect (AMA), Jakarta
• Telah mengajar di Universitas Indonesia, Universitas Parahyangan, Institut Teknologi Bandung dan
Universitas Tarumanagara.
• 1998 Proyek Le Bo Ye Graphic Design Office, Jakarta Selatan
• 1999 Proyek Paper Gallery, Bandung
• 1999 Gedung Dua8 Ethnology Museum, Kemang, Jakarta Selatan
• 2001 Proyek Ak’sara Bookstore, Kemang, Jakarta Selatan
• 2002 Proyek Ramzy Gallery, Bangka, Jakarta Selatan
• 2005 Pameran Bienalle

Gaya Arsitektur
Andra Matin mengusung gaya arsitektur kontemporer yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur minimalis
dan arsitektur jepang karena pernah tinggal di jepang semasa kuliah selama 1 bulan. Namun beliau
tidak mau disebut sebagai arsitek minimalis, tetapi ia lebih setuju jika rancangannya disebut sebagai
kontemporer, vernakular kontemporer, atau arsitektur Andra Matin. Karya-karya Andra Matin selalu
menampilkan kejujuran, dalam arti menampilkan material pada bangunan dengan apa adanya. Selain
itu, Andra Matin juga menerapkan perinsip kesimbangan namun tidak selalu simetris, karena terlalu
simetris justru akan terlihat kaku. Keseimbangan yang baik menurutnya seperti yin yang yang dinamis
namun saling melengkapi. Arsitektur Andra Matin adalah arsitektur yang
sinematik
. Arsitektur sebagai sebuah peristiwa ditata ke dalam
alur pengalaman
yang tersusun dalam sekuens, sehingga pemahaman/apresiasi (pemahaman mungkin bukan kata
yang tepat) akan keseluruhan cerita
“ditunda”, tidak terpahami langsung dalam waktu yang bersamaan. Jika arsitektur pada umumnya
telah menstandarkan atau mendatarkan emosi dengan cara menghilangkan ekstrim
dari spektrum emosi manusia, maka arsitektur Andra Matin “memaksa” kita meminjamkan
emosi kita, dan meletakkannya di sana. Ia terasa hadir justru bukan semata-mata dari eksistensi
materialnya, melainkan pada imaji-imaji dan perasaan-perasaan yang ditimbulkan pada yang
mengalaminya. Dengan demikian, ia membuat kita merasakan adanya keterikatan pada tempat,
waktu, dan terutama pada diri kita sendiri, secara lebih kuat dan bermakna.

Award
 1999 Penghargaan IAI untuk proyek Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8
Kemang, Jakarta Selatan.
 2002 Penghargaan IAI untuk proyek Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8
Kemang, Jakarta Selatan
 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek Conrad Chapel di Bali yang dirancangnya
bersama Antony Liu dan Ferry Ridwan
 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek rumah tinggal di Kuningan, Jakarta Selatan
 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek kantor Javaplant di Tawangmangu, Jawa Tengah
 2007 terpilih sebagai salah satu arsitek dari 101 arsitek baru dunia paling berkiprah di tahun 2007
versi' walpaper* architecture directory.
 2018 Venice Architecture Biennale (VAB) kategori “Special Mention”
Karya

 Dia.Lo.Gue & LeBoYe (1997 – 2000)

Kedua bangunan tersebut dirangkum di


atas tanah seluas 500m2 dengan aplikasi
material yang sangat menarik yaitu
paduan material beton, semen, dan jati
belanda yang ditampilkan apa adanya
tanpa pelapis.

Tekstur material banyak diekspos di area


cafe, galeri, maupun area servis. Ada
material beton pada plafon, semen pada
dinding, dan plywood pada meja bar.
Untuk penyekat dinding kloset digunakan
material GRC (Glassfibre Rainforced
Fibre) tanpa pelapis cat. Teknis
pemasangan GRC menggunakan modul per120cm, menyesuaikan dengan ukuran lembaran GRC itu
sendiri. “Saya ingin memperlihatkan tekstur yang apa adanya,” tutur Andra Matin— sang
perancang. “Beton atau kayu Jati, ya ditampilkan apa adanya, jangan diwarna.
Sesuatu ditampilkan seperti dia dilahirkan, tapi dengan tampilan yang sebaik-
baiknya,” tuturnya.

 Gedung Dua8 (2001 – 2003)


Konsep utama pada bangunan ini adalah
galeri yang tidak hanya melayani sebagai
ruang pamer bagi karya-karya seni, tetapi juga
sebagai tempat berinteraksi bagi penggemar
seni dan seniman pencipta karya tersebut.
Galeri juga harus dapat membuat orang-orang
memiliki tingkat toleransi tinggi dan
penghormatan terhadap kesenian di
Indonesia.

o Javaplant Office (2007)


Terletak di lereng gunung di Tawangmangu.
Dirancang sedemikian rupa hingga terlahat
sangat menyatu dengan alam di sekitarnya.
Mengacu pada konsep modern tropis,
rancangan bangunan di kompleks Javaplant
memadukan bahan alami dengan material
mutakhir di samping memanfaatkan potensi
lingkungan sekitarnya. Pada tahap awal,
arsitek menata posisi bangunan dan jalur
sirkulasi baik sirkulasi untuk orang maupun
untuk barang yang efisien. Dua bangunan
yaitu kantor dan laboratorium, ditata dalam
formasi saling tegak lurus menyerupai huruf
L. Bangunan kantor yang hanya satu lantai
ditandai oleh atap model pelana sedangkan bangunan pabrik yang terdiri dari dua lantai, ditutup oleh
sebidang atap miring. Dalam pengolahan lahan dan bangunan, arsitek memasukkan unsur air yang
berefek menenangkan dengan cara membuat kolam ikan koi di bagian belakang bangunan kantor
utama dan di bagian muka kantor pemasaran. Kolam ini dibuat mengelilingi kantor bahkan
bangunannya, seolah-olah menjorok di atas permukaan kolam sehingga menarik perhatian (eye
catcher) orang yang datang.

 Komunitas Salihara (2010—2013)

Gedung ini dirancang oleh tiga arsitek yang berbeda


dan Andra Matin merupakan salah satunya yang
merancang bagian perkantoran. Berbentuk persegi dan
tidak dipoles oleh cat bewarna. Bangunan dibiarkan
polos dengan warna abu-abu beton yang mendominasi
dengan hijau daun alami yang tumbuh dan menjadi
pemanis disekitarnya merupakan keseimbangan
sempurna dari modernitas dan fantasi. Fasad, dinding
yang disusun dari 1200 jendela lapuk yang
dikumpulkan dari seluruh penjuru nusantara membujuk
kita untuk melalui pintu masuk yang sempit dan
berjalan melalui mezzanine semen gelap. Masa
bangunan berbentuk elips, menyerupai koloseum dan
terdapat kolam renang di pusatnya.

 AM House (2013)

Rumah ini terletak pada lingkungan


sederhana dimana vegetasi mewah
menjadi titik acuannya. Bangunan ini terdiri
dari material Kayu yulat beton dan
reklamasi yang terbuka untuk alasan
perawatan yang mudah. Saat memeasuki
gerbang kayu, pengunjung disambut
dengan sebuah kolam ikan koi, sementara
jalan atau jalur untuk orang terbuat dari
kayu yang dibuat untuk menjelajahi seluruh
bangunan. Jalan memiliki ujung tujuan
sebuah meja kayu besar, kolam renang
dan tumbuhan hijau yang besar. Ruangan
istirahat terletak di lantai dua
menggambarkan area tertutup atau private.

Kesimpulannya

Andra Matin dikenal publik dan mendapat banyak penghargaan berkat konsistensi dan perinsip yang
selai ia pegang teguh. Pencapaian tersebut juga didapat karena beliau selalu melakukan riset dalam
merancang sehingga tercipta ide ide dan inovasi baru yang berbeda dari pada bangunan karyanya.
Seperti berada di dalam ruangan, padahal diluar ruangan, seperti belum selesai, padahal sudah
selesai. Selain itu bangunan rancangan Andra Matin dapat disebut bangunan yang sinematik kerena
perbedaan sekuel di setiap bagian bagian bangunan, memaksa kita untuk memahami maksud dari
rancangan tersebut
karya sebelumnya. Meskipun begitu setiap karyanya selalu mencitrakan diri seorang Andra Matin
sebagai perancangnya. Kesan yang ditimbulkan dari karyanya selalu menimbulkan perasaan yang
berbeda dari keadaan sesungguhnya saat kita menginjakkan kaki

Anda mungkin juga menyukai