LAPORAN
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Irigasi dan Bangunan Air
yang diampu oleh :
Dosen : Drs. Sukadi, M.Pd., M.T
Oleh
Sinta Sintia
1600522
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan baik dari segi materi maupun segi penyusunan kalimat serta
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan Tanggul sebagai Bangunan
Pelengkap Irigasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Bab ini berisi teori-teori yang mendukung perencanaan jaringan irigasi yang akan
dibuat.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini pembahasan mengenai tanggul sebagai bangunan pelengkap irigasi.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
5
3. Irigasi Siraman
Air akan disemprotkan ke petak sawah melalui jaringan pipa dengan bantuan
pompa air. Penggunaan air akan lebih efektif dan efisien karena dapat dikontrol
dengan sangat mudah.
4. Irigasi Tetesan
Sistem ini mirip dengan irigasi siraman. Hanya saja air akan langsung
diteteskan/ disemprotkan ke bagian akar. Pompa air dibutuhkan untuk mengalirkan
air. Selain itu jaringan irigasi mempunyai klasifikasi yang didasarkan pada hal-hal
seperti dijelaskan dalam tabel berikut.
5) Instalasi tenaga air mikro atau mini, tergantung pada hasil evaluasi ekonomi
serta kemungkinan hidrolik. Instalasi ini bisa dibangun di dalam bangunan
bendung atau di ujung kantong lumpur atau di awal saluran.
6) Bangunan tangga ikan (fish ladder) diperlukan pada lokasi yang senyatanya
perlu dijaga keseimbangan lingkungannya sehingga kehidupan biota tidak
terganggu. Pada lokasi diluar pertimbangan tersebut tidak diperlukan tangga
ikan. Gambar denah bangunan utama ditunjukkan pada Gambar 2.1 dan
Gambar 2.2 dibawah ini.
a. Saluran primer yaitu saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan
sampai bangunan pengatur pertama (bangunan bagi atau bagi sadap atau sadap).
Saluran ini biasanya dinamakan sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani.
b. Saluran sekunder yaitu saluran yang membawa air dari bangunan pengatur
pertama sampai bangunan pengatur terakhir. Saluran ini biasanya dinamakan
sesuai dengan nama desa yang terletak pada petak sekunder tersebut.
c. Saluran tersier yaitu saluran yang membawa air dari bangunan sadap menuju
petak tersier.
d. Saluran kuarter yaitu saluran yang membawa air dari boks tersier ke boks
kuarter.
Gambar tipe-tipe dan potongan melintang saluran pembawa ditunjukkan pada
Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 berikut ini:
10
11
3.2.1 Kegunaan
Tanggul dipakai untuk melindungi daerah irigasi dari banjir yang disebabkan
oleh sungai, pembuang yang besar atau laut. Biaya pembuatan tanggul banjir bisa
menjadi sangat besar jika tanggul itu panjang dan tinggi. Karena fungsi lindungnya
yang besar terhadap daerah irigasi dan penduduk yang tinggal di daerah-daerah ini,
maka kekuatan dan keamanan tanggul harus benar-benar diselidiki dan direncana
sebaik-baiknya.
3.2.2 Bahan
Biasanya tanggul dibuat dari bahan timbunan yang digali di dekat atau sejajar
dengan garis tanggul. Apabila galian dibuat sejajar dengan lokasi tanggul, maka
penyelidikan untuk pondasi dan daerah galian dapat dilakukan sekaligus. Untuk
tanggul-tanggul tertentu, mungkin perlu membuka daerah sumber bahan timbunan
khusus di luar lapangan dan mengangkutnya ke lokasi. Jika kondisi tanah tidak
stabil mungkin akan lebih ekonomis untuk memindahkan lokasi tanggul daripada
menerapkan metode pelaksanaan yang mahal. The Unified Soil Classification
System (Lihat KP–06 Parameter Bangunan) memberikan sistem yang sangat
bermanfaat untuk menentukan klasifikasi tanah yang perlu diketahui dalam
pelaksanaan tanggul dan pondasi.
3.2.3 Debit Perencanaan
Elevasi tanggul hilir sungai dari bangunan utama didasarkan pada tinggi
banjir dengan periode ulang 5 sampai 25 tahun (Q5 tahunan untuk hutan tapi untuk
melindungi perkotaan Q 25 tahunan). Periode ulang tersebut (5 - 25 tahun) akan
ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk yang terkena akibat banjir yang mungkin
terjadi, serta pada nilai ekonomis tanah dan semua prasarananya. Biasanya di
sebelah hulu bangunan utama tidak akan dibuat tanggul sungai untuk melindungi
lahan dari genangan banjir.
3.2.4 Trase
Tanggul di sepanjang sungai sebaiknya direncana pada trase pada jarak yang
tepat dari dasar air rendah. Bila hal ini tidak mungkin, maka harus dibuat lindungan
terhadap erosi di sepanjang tanggul.
Perlu untuk membuat penyelidikan pendahuluan mengenai lokasi tanggul guna
menentukan:
13
selama muka air rendah. Intervalnya tidak lebih dari 400 m dan lebar minimum 10
m.
3.2.9 Pembuang
Fasilitas pembuang harus disediakan untuk tanggul yang harus menahan air
untuk jangka waktu yang lama (tanggul banjir biasanya tidak diberi pembuang).
Pembuang terdiri dari:
1. Parit dipangkal tanggul
2. Saringan pemberat (reverse filter), baik yang direncanakan sebagai pembuang
pangkal tanggul maupun sebagai pembuang horizontal.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada jaringan irigasi terdapat bangunan-bangunan pelengkap yang terdiri dari
tanggul-tanggul untuk melindungi daerah irigasi dari banjir, kisi-sisi penyaring
untuk menyegah tersumbatnya bangunan (pada sipon/gorong-gorong), jembatan
dan jalan penghubung dari desa untuk keperluan penduduk. Bangunan
pelengkap merupakan bangunan yang dibuat yang merupakan fasilitas
pendukung saluran irigasi.
2. Dalam membuat perencanaan suatu tanggul harus memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut : Kegunaan, Bahan, Debit Perencanaan, Trase, Tinggi Jagaan,
Lebar Atas, Kemiringan Talut, Stabilitas Tanggul, Pembuang
4.2 Saran
Adapun saran dari penulis yaitu dalam merencanakan bangunan pelengkap
irigasi harus memperhatikan aspek spesifikasi teknis dan peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan oleh standar perencanaan sehingga kegunaan bangunan pelengkap
yang dibangun dapat sesuai dengan fungsi sebagaimana mestinya.
18
DAFTAR PUSTAKA
19