Anda di halaman 1dari 20

NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING

1. M I (ketenagaan )
Faktor internal (IFAS)
Strenght
a. Struktur organisasi yang ada sesuai 0,5 3 1,5
dengan kualifikasi tingkat pendidikan
tenaga perawat.
b. Pembagian tugas sesuai dengan struktur
0,2 3 0,6
organisasi yang ada.
c. Kepala ruangan dianggap sudah optimal
0,2 2 0,4
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
d. Jenis ketenagaan diruangan: S-W= 2,6-
S-1 Keperawatan = 8 orang
2,7 = -0,1
D-3 Keperawatan = 18 orang
Rekam medis = 1 orang 0,1 2 0,1
Inventaris = 2 orang
Total
Weakness
a. Jumlah perawat yang ada belum
1 2,6
sebanding dengan jumlah pasien.
b. Perbandingan jumlah perawat dengan
0,3 2 0,6
jumlah pasien yang tidak seimbang
menyebabkan besarnya tingkat beban
0,5 3 1,5
kerja tenaga keperawatan.
c. Adanya Katim dengan tingkat
pendidikan D III Keperawatan.
Total
0,2 3 0,6
Faktor eksternal (EFAS)
Opportunity 1 2,7
a. Mayoritas pasien di ruang gelatik
minimal care.
b. Rumah sakit membuka peluang bagi
tenaga perawat yang berkenan untuk
0,3 2 0.6
meningkatkan kemampuan profesional.
c. Perawat dapat mengambil cuti 12 hari

1
dlam setahun. 0,4 2 0,8
d. Adanya kerjasama yang baik antar
mahasiswa praktk dengan perawat klinik
diruangan.
0,3 2 0,6
Total

1 2
Threatened
a. Adanya tuntutan tinggi masyarakat untuk
perawatan yang lebih profesional
0,2 3 0,6
b. Kebijakan pemerintah tentang rekrutmen
O-T= 2-
tenaga baru
c. Persaingan dengan masuknya perawat 0,2 2 0,4 2,2 = -0,2
asing (MEA).
Total 0,3 3 0,9

0,3 1 0,3

2,2
2. M2 ( sarana dan prasarana )
faktor internal (IFAS)
Strenght
a. Mempunyai sarana dan prasarana untuk 0,3 3 0,9
berolahraga dan meningkatkan kesehatan
pasien dan tenaga kesehatan. 0,4 4 1,6
b. RS pemerintah tipe A sekaligus sebagai
RS pendidikan rujukan.
0,3 3 0,9
c. Terdapat administrasi penunjang (buku
TTV, buku SOP, dan lain-lain).
1 3,4
Total

S-W= 3,4-
Weakness
0,5 2 1 3 =0,4
a. wastafel pasien yang dapat digunakan
dibandingkan jumlah paisen yaitu 1:8
b. Ruang Gelatik tidak memiliki cukup 0,5 4 2
ruang lebar dan luas untuk melakukan

2
tindakan olahraga senam, sehingga tidak
pasien senam dengan jarak berdempetan
c. Kurang tersedianya peralatan untuk mandi
pada setiap pasien tanpa keluarga.
1 3

Total

Faktor external (EFAS)


0,4 3 1,2
Opportunity
a. Rumah Sakit dapat memfasilitasi
pengadaan peralatan yang dibutuhkan
0,3 3 0,9
ruangan terkait pemberian pelayanan.
b. Rumah Sakit dapat memfasilitasi
pengadaan penggantian alat-alat yang
tidak layak pakai untuk diganti dengan
yang baru. 0,3 2 0,6
c. Rumah Sakit dapat memfasilitasi
O-T= 2,7-
perbaikan/renovasi sarana dan prasarana.
1 2,7 2 = 0,7
Total

Threatened
0,3 2 0,6
a. Adanya tuntutan yang tinggi dari
masyarakat untuk melengkapi sarana dan
prasarana.
0,7 2 1,4
b. Adanya kesenjangan antara jumlah
pasien dengan perawatan yang
diperlukan.
1 2
Total

3
3 M3 (Metode Asuhan Keperawatan)
MAKP
Faktor internal (IFAS)
Strenght
a. RS memiliki visi, misi, dan motto 0,2 3 0,6
sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan.
b. Semua perawat mengerti/ memahami
0,3 3 0,9
model MAKP Tim yang digunakan
S-W= 2,5-
ruangan.
2= 0,5
c. Mempunyai standar asuhan keperawatan
0,3 2 0,6
dan mempunyai SOP pada setiap
tindakan.
d. Terlaksananya komunikasi yang
adekuat: perawat dan Tim kesehatan lain 0,2 2 0,4
Total
1 2,5
Weakness
a. Kurangnya jumlah tenaga keperawatan
yang membantu optimalisasi penerapan 1 2 2
model yang digunakan.
Total 1 2

Faktor eksternal ( EFAS)


Opportunity
a. Adanya kerjasama dengan institusi –
institusi dependen. 0,2 2 0,4
b. Adanya mahasiswa S-1 Keperawatan
praktik manajemen keperawatan.
0,1 2 0,2
c. Ada kebijakan pemerintah tentang
profesionalisme.
d. Kebijakan RS tentang pelaksanaan 0,3 2 0,6
MAKP.
Total
0,2 2 0,4

4
Threatened . O-T=2,2-
a. Tuntutan masyarakat akan pelayanan 0,3 2 0,6 1,9= 0,3
yang maksimal.
b. Makin tinggi kesadaran masyarakat
1 2,2
akan pentingnya kesehatan.
Total

0,3 2 0,6
TIMBANG TERIMA
Internal faktor (IFAS)
0,4 1 0,4
Strenght
a. Timbang terima merupakan kegiatan rutin,
yaitu dilaksanakan 3 kali dalam sehari.
0,3 3 0,9
b. Diikuti oleh perawat yang telah dan yang
akan dinas.
c. Timbang terima dipimpin oleh kepala 1 1,9
ruangan dan ketua tim.
d. Ada klarifikasi, tanya jawab, dan validasi
terhadap semua yang dioperkan.
e. Semua perawat tau hal-hal yang perlu
dipersiapkan dalam timbang terima.
f. Ada buku khusus untuk pelaporan operan. 0,1 2 0,2
g. Setelah dilaporkan, operan ditandatangani
oleh yang bersangkutan.
0,1 2 0,2
h. Kepala ruangan mengevaluasi kesiapan
perawat yang akan dinas.
0,1 2 0,2
Total
S-W = 2,4
0,2 3 0,6 -3 = - 0,6
Weakness
a. Tidak dilakukan validasi ke bed
0,1 3 0,3
pasien untuk mengecek kelengkapan
pasien
0,1 3 0,3
Total
0,2 3 0,6

Factor eksternal (EFAS)


0,1 2 0,2
Opportunity

5
a. Adanya mahasiswa Profesi Ners yang
praktek profesi diruangan. 1 2,4
b. Adanya kerja sama yang baik antara
mahasiswa Profesi Ners dengan perawat
ruangan.
0,5 2 1,5
c. Sarana dan prasarana yang menunjang
pelaksanaan timbang terima.
d. Kebijakan RS (bagian keperawatan)
tentang timbang terima. 0,5 2 1,5
Total

Threatened 1 3
a. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profisional.
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat
0,2 2 0,4
tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai pemberi asuhan
0,2 2 0,4
keparawatan.
O–T=
Total
1,7 - 2= -
0,3 1 0,3 0,3
RONDE KEPERAWATAN
Faktor internal (IFAS)
0,3 2 0,6
Strenght
a. Bidang keperawatan dan Ruangan
1 1,7
mendukung adanya kegiatan ronde
keperawatan.
b. Adanya kasus yang memerlukan
0,6 2 1,2
perhatian khusus oleh perawat ruangan
dan kepala ruangan.
c. Total
0,4 2 0,8
Weakness
a. Belum ada jadwal tetap pelaksanaan

6
ronde keperawatan.
b. Ronde keperawatanj dilakukan pada saat
1 0,4 2
ada kasus sperti pasien dengan tingkat
agresifitas tinggi dan perawatan yang
lama.
Total

0,5 2 1

S–W=2
Faktor eksternal (EFAS)
0,5 2 1 -1,5 = 0,5
Opportunity
a. Ada seminar dan pelatihan tentang
manajemen keperawatan.
1 2
b. Adanya kesempatan dari kepela ruangan
untuk mengadakan ronde keperawatan.
Total
0,5 2 1
Threatened
a. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari
0,5 1 0,5
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional.
1 1,5
b. Adanya tuntutan kasus di ruangan yang
perlu di rondekan
Total

SENTRALISASI OBAT
Faktor internal (IFAS)
Strenght
a. Diruangan tersebut ada sentralisasi obat.
0,6 2 1,2
Ini bisa dilihat adanya ruangan khusus
obat. O –T = 2,4
0,4 3 1,2
b. Pelaksanaan sentralisasi obat sudah – 1,6 = 0,8
optimal.
1 2,4
Total

7
Weakness
Letak depo farmasi tidak berada dalam pusat 0,6 2 1,2
RS, sehingga jarak yang dutempuh ruang
gelatik dan depo sangat jauh
Total 0,4 1 0,4

Faktor eksternal (EFAS) 1,6


Opportunity
a. Kerjasama yang baik antara perawat dan
mahasiswa praktik.
b. Adanya mahasiswa Profesi Ners yang
0,4 2 0,8 S–W=2
praktek manajemen keperawatan.
- 3=
Total
-1
0,2 2 0,4
Threatened
a. Adanya tuntutan akan pelayanan yang
0,1 2 0,2
profesinal
Total
0,1 2 0,2
0,2 2 0,4
SUPERVISI
Factor internal (IFAS)
1 2
Strenght
a. RSJ merupakan RS pendidikan tipe A
yang menjadi RS rujukan bagi wilayah
0,5 3 1,5
setempat.
Total

0,5 3 1,5
Weakness
a. Supervisi kinerja oleh kepala ruangan di
ruang gelatik belum dilakukan.
3
b. Belum mempunyai format/ checklist
terkait supervisi kinerja.
O-T=
Total

8
3-3=0
0,5 3 1,5

Factor eksternal (EFAS) 0,5 3 1,5


Opportunity
a. Adanya mahasiswa Profesi Ners yang 1 3
praktek menejemen keparawatan.
Total
1 3 3
Threatened
a. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk 1 3
mendapatkan pelayanan yang
profesional.
Total

DISCHARGE PLANNING 1 3 3
Factor internal (IFAS)
Strenght
a. Adanya kemauan perawat untuk 1 3
memberikan pendidikan kesehatan kepada S –W = 3
pasien dan keluarga pasien. – 2,5 = 0,5
b. Perawat menggunakan bahasa yang mudah
0,5 3 1,5
dimengerti saat melakukan perencanaan
pulang.
0,5 2 1
c. Tersedianya sarana dan prasarana
discharge planning di ruangan untuk
1 2,5
pasien pulang.
d. Tersedianya kartu kontrol berobat.
Total

Weakness O–T=2
a. Tersedianya leaflet perawatan pasien –3=-1
gangguan jiwa saat di rumah pada pasien 1 2 2

9
yang akan pulang, namun pemberiannya
belum optimal. 1 2
Total

1 3 3
Factor eksternal (EFAS)
Opportunity 3
a. Adanya mahasiswa Profesi Ners yang 1
melakukan praktek.
b. Adanya kerja sama yang baik antara
mahasiswa dengan perawat klinik.
c. Kemauan pasien/ keluarga terhadap
S–W=2
anjuran perawat.
0,2 2 0,4 –4=-2
Total

Threatened
0,3 2 0,6
a. Adanya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan
yang professional.
b. Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,2 2 0,4
akan pentingnya kesehatan.
Total
0,3 2 0,6
Penerimaan pasien baru 1 2

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH
1 4 4
1. Sudah sesuai dengan alur peneriman
pasien baru
2. Proses pengkajian sudah dilaksanakan
oleh perawat ruangan. 1 4
3. Adanya format penerimaan pasien baru
Total

10
WEAKNESS

1. Perawat jarang
mamperkenalkan diri ke pasien. 0,3 3 0,9

External Factor (EFAS )


0,3 2 0,6 O–T=
OPPORTUNITY
2,3 – 3 =
1. Adanya mahasiswaS1 yang
praktik manajemen keperawatan 0,4 2 0,8 -0,7
2. Adanya kerjasama yang baik
antara mahasiswa dengan perawat Ruangan
3. Adanya kemauan perawat untuk 1 2,3
berubah

TREATHENED
0,5 2 1,5
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan
yang profesional.
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan. 0,5 2 1,5
3. Makin tingginya keingintahuan
masyarakat tentang penyakit.
1 3

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Faktor internal (IFAS)
Strenght
a. Tersedianya sarana dan prasarana
(administrasi penunjang).
b. Sudah ada sistem pendokumentasian. S – W =
c. Doumentasi keperawatan yang
0,4 3 1,2 2,7 – 3 =
dilakukan meliputi pengkajian, serta
0,3 2 0,6 -0,3
diagnose keperawatan sampai dengan
0,3 3 0,9
evaluasi dengan menggunakan SOAP
d. Format pengkajian sudah ada dan dapat 2,7

memudahkan perawat dalam pengkajian


dan pengisiannya.
Total 1 3 3

11
Weakness
a. Sistem pendokumentasian masih
dilakukan secara manual (belum ada 0,2 3 0,6 O-T
3-2,5
komputerisasi) karena masih belum 0,5 3 1,5 = 0,5
terakses internet.
Total 0,3 3 0,9
3
Faktor eksternal (EFAS)
Opportunity 0,2 3 0,6
a. Adanya mahasiswa S1 dan D3 0,3 3 0,9
Keperawatan yang praktek di 0,3 2 0,6
keperawatan jiwa. 0,2 2 0,4
b. Adanya mahasiswa profesi ners yang
2,5
praktek management di ruangan.
c. Adanya kerjasama yang baik antara
mahasiswa dan perawat ruangan.
Total
0,3 2 0,6
S – W =
Threatened
0,2 2 0,4 2,3 – 2 =
a. Dokumentasi yang tidak lengkap dapat
0,3 3 0,9 0,3
menurunkan nilai akreditasi rumah sakit
Total

0,2 2 0,4

1 2,3

1 2 2

12
1 2

0,3 3 0,9

0,4 4 1,6 O–T=


3,1 – 3 =
0,3 2 0,6 0,1

1 3,1

1 3 3

1 3

4 M4 KEUANGAN
Faktor internal (IFAS)
Strength
1. Ada pendapatan dari jasa pelayanan 0,3 3 0,9
rumah sakit berupa remunerasi.
2. Remunerasi diberikan berbeda-beda pada 0,3 3 0,9
setiap perawat yang berdasarkan
golongan, masa kerja, resiko kerja, S –W = 3
absensi kehadiran. –3=0
3. Sistem administrasi keuangan berpusat 0,4 3 1,2
pada rumah sakit.

13
Total 1 3

Weakness
1. Kebutuhan rumah sakit harus 1 3 3
mendapatkan persetujuan dari
pemerintah provinsi.
Total 1 3

Faktor eksternal (EFAS)


Opportunity
1. Pengeluaran dibiayai oleh rumah sakit 1 3 3
jiwa menur dan sebagian lagi O–T=3
ditanggung pemerintah daerah. –3=0
Total 1 3

Treatened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1 3 3
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih
profesional sehingga membutuhkan
pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan prasarana.
Total 1 3

5 M5 (Mutu)
Faktor internal (IFAS) 0,5 2 1
Strenght S–W=
a. Sebagai lahan praktik mahasiswa 0,5 2 1 2– 3 = -1
keperawatan D3 maupun S1.
b. Rumahsakit Tipe A
1 2
Total

14
Weakness
a. Pasien tidak dibiasakan dalam penerapan 0,5 3 1,5
hand hygine.
b. Kurang efektifnya dalam pemberian
0,5 3 1,5
gelang identitas pasien
c. Penggunaan baju untuk pasien resiko
1 3
jatuh, kurang tepat sasaran karena
keterbatasan jumlah baju pasien.
Total
0,5 3 1,5
Faktor eksternal (EFAS)
Opportunity
0,5 3 1,5 O–T=3
a. Mahasiswa S1 keperawatan praktik
–3=0
manajemen.
b. Kerjasama yang baik antara perawat dan 1 3
mahasiswa.
Total
Threatened 1 3 3
Penilaian akreditasi RS untuk sub mutu RS
Total 1 3
Keterangan analisa SWOT

Pemberian penilaian pada kolom rating, untuk aspek :

1. Strange dan opportunity


Sangat baik (4), baik (3), cukup (2), kurang / tidak baik (1)
2. Weakness dan treatheaned
Sangat baik (1), baik (2), cukup (3), kurang (4).

15
16
Keterangan
M1 : ketenagakerjaan
M2 : sarana & prasarana
M3 : metode penerapan model
DK : metode dokumentasi
RK : metode ronde keperawatan
SO : metode sentralisasi obat
SV : metode supervisi
PPB : penerimaan Pasien baru
TT : metode operan atau timbang
terima
DP : metode discharge planning
M4 : metode keuangan
M5 : Mutu

17
2.4 IDENTIFIKASI MASALAH
Setelah dilakukan analisis situasi dengan mengunakan SWOT maka kelompok dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. M1 (Man)
1) SDM (ketenagakerjaan)
Kurangnya SDM di ruangan menjadi kurang efektif dalam pelaksanaan MAKP.
Penyebab : tidak sesuai antara jumlah pasien dan julah perawat yang bertugas.

2. M2 (Material)
1) Sarana Prasarana
Kurang tersedianya peralatan untuk mandi pada setiap pasien tanpa keluarga.
Penyebab : terbatasnya anggaran untuk kebutuhan mandi pasien dan banyak kebutuhan
pasien yang lain
3. M3 (metode)
1) Penerimaan pasien baru
Pelaksanaan PPB belum optimal ditinjau dari aspek mekanisme dan isinya.
Penyebab : dikarenakan tidak tersedinya form serah terima pasein
2) Timbang terima
Pelaksanaan timbang terima di nurse station belum dilakukan dengan maksimal karena
materi yang harusnya disampaikan saat timbang terima tidak disampaikan dengan
lengkap (diagonsa, masalah keperawatan, SP tidak disampaikan), terutama untuk pasien
dengan kondisi tenang. Kegiatan pasca timbang terima tidak dilakukan karena setelah
menyampaikan materi timbang terima, perawat langsung validasi ke bed pasien itupun
hanya validasi jumlah pasien dan bukan kondisi pasien kemudian perawat langsung
lepas dinas. Kegiatan penutup setelah timbang terima pun juga tidak dilakukan. Lalu
terkait penulisan laporan pada buku timbang terima juga kurang lengkap.
Penyebab: Kegiatan pasca maupun penutup timbang terima dianggap tidak diperlukan
dan memperpanjang durasi timbang terima. Banyaknya jumlah pasien yang harus
dituliskan kondisinya dalam buku laporan timbang terima dianggap menambah beban
kerja tenaga perawat, tidak ada format timbang terima.
3) Ronde keperawatan
Ronde keperawatan belum pernah dilakukan ruangan dan ruangan juga tidak memiliki
jadwal tetap untuk pelaksanaan ronde keperawatan.
Penyebab: keterbatasan tenaga dan kasus yang didapati pada ruangan belum merupakan
kasus kompleks.
4) Sentralisasi obat

18
Dilakukan oleh bagian farmasi klinis di ruang Gelatik.
Penyebab:
Supervisi
a. Pelaksanaan supervisi kinerja Kepala Rungan ke Katim maupun Katim ke perawat
pelaksana belum pernah dilaksanakan.
b. Ruangan belum memiliki Format/ Check List untuk pelaksanaan supervisi kinerja.
Penyebab: Tenaga perawat kurang menyadari pentingnya penilaian terhadap kinerja
mereka demi perbaikan pelayanan yang akan datang.
5) Discharge planning
Sudah tersedianya leaflet terkait perawatan pasien jiwa di rumah namun pemberiannya
belum optimal dimana ketika pasien pulang leaflet tidak diberikan kepada pasien
ataupun keluarga oleh karena yang bertanggungjawab atas hal tersebut adalah tim PKRS
dari RS Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur sehingga sehingga leaflet tidak diberikan pada
pasien yang sudah pulang dan melakukan perawatan di rumah.
6) Dokumentasi keperawatan
Pengisian dokumentasi di rekam medis masih ada yang belum lengkap.

4. M5 (Mutu)
Sasaran V: Pengurangan resiko infeksi
Berdasarkan hasil pengkajian juga didapati bahwa tidak adanya aktivitas mencuci
tangan sesudah pasien makan. Mengingat cuci tangan sangat penting yang merupakan
perilaku hidup bersih dan sehat pada pasien jiwa.
Sasaran VI: tingkat kepuasan pasien
Berdasarkan hasil pengkajian didapati bahwa kotak saran tetapi untuk pengisiannya kurang
maksimal dikarenakan dari petugas ruangan hanya menyediakan buku kunjungan, tanpa
ada formulis untuk dimasukkan ke kotak saran.

2.5 PRIORITAS MASALAH

SKOR ANALISIS SWOT


MASALAH
IFAS EFAS
Discharge Planning -2 -0,7
Timbang terima -0,6 -0,3
Penerimaan Pasien Baru -0,3 0,6
Man (M1) -0,1 -0,2
Mutu (M5) -0,1 0
Sentralisasi Obat -0,1 0

19
Money (M4) 0 1
Dokumentasi 0,3 0,1
Material (M2) 0,4 0,7
MAKP 0,5 0,3
Ronde Keperawatan 0,5 0,8
Supervisi 0,5 -1

20

Anda mungkin juga menyukai